Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER 2


“PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN TERAPI MOKSA
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN”
Dosen Pengampu : Putri Azzahroh, S.ST.,M.Kes dan Team

Disusun Oleh :

Novita Lusiana (205401446015)


Anita Rachmi (205401446025)
Feni Oktaviani (205401446054)
Ismi Nuraeni (205401446063)
Indryyani (205401446068)
Deuis Sulastri (205401446091)
Neli Nuraeni (205401446123)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN


UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MOKSIBUSI”,
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok I pada mata kuliah
Asuhan Komplementer II.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin.

Jakarta, 23 April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Moksibusi adalah cara merangsang titik akupunktur dengan
menggunakan moksa yaitu cerutu yang terbuat dari daun Ngai
(Arthemisia vulgaris) dengan cara dibakar. Daya panas dari moksa
tersebut melalui titik akupunktur akan dialirkan menembus
permukaan kulit, otot dan kemudian sampai pada titik dan
meridian sehingga akan menimbulkan reaksi pengobatan,
pencegahan dan perbaikan serta perawatan. Moxa tersedia dalam
kerucut kecil, stik-tube besar berbentuk seperti rokok yang terbuat
dari tumbuhan herbal tersebut – atau sebagai „wol‟ yang dapat
dipuntir pada salah satu ujung jarum akupunktur, yang lalu
disisipkan ke dalam kulit secara normal dan moxa-nya disulut.
Moxa lepas terkadang juga dibakar dalam kotak yang diletakkan di
atas tubuh untuk membantu menyebarkan panas yang dihasilkan ke
daerah yang lebih luas. Moxabustion bisa bersifat „langsung‟, yakni
dibakar pada tubuh dalam kerucut atau jarum akupunktur, ataupun
„tidak langsung‟, yakni dibakar di atas kulit dengan cara memegang
stik moxa 2,5 cm (1 inchi) di atas bagian sasaran – atau dengan zat-zat lain,
misalnya jahe atau garam, ditempatkan di antara kulit dan moxa yang
sedang terbakar. Moxabustion digunakan bagi penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan Dingin dan Lembab – misalnya bentuk-bentuk tertentu
arthritis dan nyeri punggung. Moxabustion tidak pernah digunakan jika
pasien menderita demam panas atau kondisi „panas‟. Moxabustion
langsung, dengan tumbuhan herbal tersebut dibiarkan terbakar pada kulit,
dapat menyebabkan bekas luka dan tidak pernah digunakan untuk wajah
atau kepala, atau diberikan dekat dengan organ-organ, arteri atau tulang-
tulang penting. Pada kehamilan, perlakuan moxabustion tidak pernah
diberikan pada abdomen sebelah bawah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud moksa?
2. Apa nama latin spesies, nama latin simplesia dari daun moksa?
3. Apa kandungan kimia dari daun moksa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu moksa.
2. Untuk mengetahui nama latin spesies, simplesia daun moksa.
3. Untuk mengetahui kandungan kimia dari daun moksa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Moksa

Perkembangan sejarah dari moksibusi penggunaan moksibusi untuk


tujuan terapeutik diyakini dimulai pada zaman kuno dan diyakini telah
digunakan sebelum akupunktur ditemukan. Apa yang kita sebut sebagai
moksibusi dimulai sebagai teknik sederhana yang memungkinkan sebuah
area tubuh untuk menjadi hangat atau pembakaran oleh metodeyang
tersedia. Metode awal termasuk peletakan didekat dengan api, menggunakan
kulit yang diisi dengan pasir yang panas atau batu, atau bahkan yang
menggunakan panas daun dan batang tanaman untuk menciptakan yang
terlokalisasi kehangatan dan panas. Gambar dapat dihasilkan dari laki-laki
dan perempuan yang hidup di gua-gua dingin dan lembab dan basah dan
dingin lingkungan, dengan cara yang sama musim dingin yang hidup dan
bertahan terkait dingin diinduksi penyakit. Kehadiran musim dingin dapat
menginduksi perasaan hibernasi dan keheningan sedangkan musim panas
dapat mendorong gerakan perasaan gembira, ketika cuaca membaik maka
kesehatan juga membaik.Orang orang dahulu menyadari hal ini dan tahu
apa yang akan terjadi dengan berbalik musim. Begitu mereka menguasai
kekuasaan atas api mereka menemukan alat yang dapat digunakannya untuk
terapi yang menciptakan kehangatan dan panas yang kurang. Sifat api tidak
hanya berarti kemampuan untuk menghangatkan tubuh tetapi juga
kemampuan untuk melakukan pembakaran. pembakaran ditemukan untuk
menutup luka dan segel infeksi.
Gulungan-gulungan sutra Mawangdui adalah tulisan paling awal
yang ditemukan lagi moksibusi dan ini menunjukan dizaman Dinasti
Zhou, terutama negara-negara berperang periode 475-221 sebelum masehi.
Namun, sebagai manusia menggunakan api dan mampu untuk membuat
api untuk lama sebelum ini diperkirakan bahwa moksibusi secara umum
digunakan dalam Dinasti Shang abad 16-11 SM. Meskipun tidak ada
bukti yang mendukung, diyakini moksibusi yang dihasilkan dari bukti
empiris yang terkait dengan manfaat yang dirasakan setelah pemanasan atau
pembakaran bagian tubuh. Pentingnya ramuan Artemisia Vulgaris dikenal
dalam Dinasti Zhou tertulis di buku Shi Jing (buku syair pujian) abad 11-8
SM. Tulisan- tulisan ini dianggap koleksi awal Cinapuisi tapi ini referensi
Artemisia memberikan ada indikasi hubungannya Kedokteran.

B. Identifikasi Daun Moksa

Menurut Dalimartha dalam bukunya Atlas Tumbuhan Obat Indonesia


Jilid 1, disebutkan bahwa :
Nama Latin : Artemisia vulgaris L. (baru Cina)
Nama Simplisia : Artemisiae Vulgaris Folium (daun baru Cina)
Nama Inggris : Folium artemisiae argyi mugwort leaf
Suku : Asteraceae (Compositae)
Sinonim : A. chinensis, A. igniaria, A. indica, A. integrifolia,
A. moxa, A. lavandulaefolia, Crossostephium
artemesioides.

1. Uraian Tumbuhan

Tumbuhan asal cina ini berambut halus dan berbau


tajam, menyenangi tanah yang cukup lembap dan kaya humus.
Dapat ditemukan tumbuh liar di hutan dan di lading sampai ± 3.000
m dpl. Artemisia argyl Levl. Et. Vant. Adalah jenis baru cina yang
ditanam dipekarangan sebagai tumbuhan obat. Semak, menahun,
setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut,
tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m. Daun tunggal, berbentuk bulat
telur dengan tepi berbagi menjari, ujung meruncing, kedua
permukaan berambut halus, warna permukaan atas hijau,
bawahnya hijau keputihan, duduk berseling, panjang 8-12 cm,
lebar 6-8 cm. bunga majemuk dalam bonggol, kecil-kecil,
warnanya kuning muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk
malai yang tumbuh merunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung
tangkai. Buah kotak, bentuk jarum, kecil, cokelat. Biji kecil,
cokelat. Baru cina merupakan salah satu tumbuhan obat yang
berkhasiat untuk pengobatan penyakit pada perempuan. Sering
dimasak dengan daging berlemak sebagai sayuran. Seperti daun
adas, baru cina merupakan satu dari 9 tumbuhan obat sacral di
Anglo Saxon. Perbanyakan dengan setek atau biji.
2. Bagian yang digunakan

Bagaian yang digunakan dari tumbuhan Arthemesia


Vulgaris diantaranya: Daun, biji, dan akar.
Pemakaian saat segar atau dengan cara dikeringkan. Untuk
moksa, yang dipakai dari tumbuhan ini adalah daunnya.
Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi menjari,
ujung meruncing, kedua permukaan berambut halus, warna
permukaan atas hijau, bawahnya hijau keputihan dengan
panjang 8-12 cm dan lebar 6-8 cm. Dalam penggunaannya
sebagai moksa, daun Artemisia vulgaris (baru Cina) dikeringkan
lalu digulung menyerupai cerutu lalu dibakar sampai
ujungnya menyala, lalu digunakan untuk memanasi titik
akupunktur tertentu seperti pada nyeri lambung, tidak nafsu
makan, pendengaran kurang, kelumpuhan otot, sesak napas,
pembengkakan kronis ati dan limpa, penyakit tulang belakang,
skrofula, pleuritis, rematik, ekzema, dan gatal-gatal (pruritus).
Daun segar yang digiling halus juga digunakan untuk
pemakaian luar, misalnya pada luka berdarah, bisul, borok
dan penolak serangga. Sejumlah daun Artemisia vulgaris (baru
Cina) yang direbus juga bisa digunakan untuk mandi atau
mengompres leher yang kaku (tortikolis).
C. Kandungan Kimia
Daun baru cina mengandung minyak atsiri (phellandrene,
cadinene,α- thujone), α-amirin, fernenol, dihydromatricaria ester,
cineole, 1-α-terpineol, β- kariophilene, 1-quebrachitol, dan tanin. Akar
dan batangnya mengandung inulin (yang mengandung artemose).
Sedangkan cabang kecil mengandung oxytocin, yomogi alcohol, dan
ridentin.
BAB III
PROPOSAL KEGIATAN
A. Latar Belakang

Pada zaman yang sudah moder ini dan melihat gaya hidup manusia
yang terus berubah membuat manusia perlu memperhatikan pentingnya
sebuah penampilan dan kesehatan khususnya para wanita sekarang ini banyak
wanita yang memilih untuk memiliki kesibukan diluar rumah seperti bekerja.
Stress dan rasa pegal-pegal menjadi persoalan kesehatan yang sering
menyerang setiap manusia.
Tidak hanya orang biasa, ibu hamil dan nifas pun rentan terhadap
stress, sehingga dapat menyerang kesehatan ibu maupun janin. Maka dari itu
tidak ada salahnya jika ibu hamil melakukan relaksasi. Hal ini sangat berguna
untuk membuat ibu menjadi rileks, tetap segar, melepaskan rasa pegal tuguh
dan selalu sehat. Jika ibu sehat tentunya akan berdampak sangat baik pada
janin yang dikandungnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, Terapi Moksa Home Care hadir
untuk menjadi salah satu alternative tempat yang menyediakan treatment
relaksasi agar pikiran dan tubuh kembali segar. Treatment di Terapi Moksa
Home Care dilakukan oleh terapis yang professional dan bersertifikat resmi
sehingga aman.

Usaha ini merupakan jenis usaha dalam bidang kesehatan, yaitu berupa
jasa yang kegiatannya memberikan terapi akupuntur dengan menggunakan
aromaterapi yang di tujukan kepada ibu hamil dan ibu pasca melahirkan
(nifas). Tujuan dari usaha ini ingin membuat para ibu terhindar dari stress
sehingga menjadi rileks, tetap segar, melepaskan rasa pegal terhadap tubuh
dan selalu sehat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan
masalah “Bagaimana menyediakan treatmen akupuntur agar pikiran dan
tubuh ibu hamil dan nifas kembali segar serta bagamana Peran dan
Fungsi Terapi Moksa dalam Asuhan Kebidanan Komplementer Pada Ibu
hamil dan ibu nifas.
C. Tujuan
1. Untuk mendapatkan keuntungan
2. Untuk membantu menjaga kesehatan tubuh ibu
3. Untuk memberikan suasana yang nyaman pada ibu
4. Untuk merelaksasikan pikiran dan tubuh ibu tanpa ibu harus keluar rumah

D. Keunggulan
1. Terapi moksa dilakukan oleh orang yang professional yang
telah melakukan pelatihan dan sudah mendapatkan sertifikat
resmi sehingga ibu tidak perlu khawatir.
2. Mendapatkan fasilitas konsultasi
3. Harga yang ditawarkan relative murah, sehingga dapat
terjangkau
4. Jasa kami memberikan pelayanan terbaik bagi ibu hamil dan
ibu nifas sehingga para klien mendapatkan pemijatan yang
memuaskan.

E. Sasaran
Diajukan untuk ibu nifas.

D. Teknik Pelaksanaan
1. Persiapan Terapi Moksa :
 Siapkan moksa yang akan dipakai dan mancis serta lilin, siapkan juga
tempat pembuangan abu putung dari moksa.
 Nyalakan moksa dan dekatkan ke titik akupuntur selama beberapa saat
tergantung kepada tahap ketahanan pesakit. Jauhkan jika panas atau
alihkan pada titik yang lain, demikian pindah-pindahkan terus agar
tidak terlalu panas.
 Pada permukaan moksa yang diatas dengan halia atau bawang putih
cenderung terjadi pelepuhan di kulit, jika ini terjadi sobek sedikit agar
keluar airnya, kemudian sapukan madu baru antiseptiknya.  
 Pada penggunaan moksa yang diletak dihujung jarum maka buatlah
lingkaran kertas yang lebar  dan gunting sampai ke tengah pusat
lingkaran kertas, hal ini berguna untuk mencegah lepuhan akibat
puntung yang terjatuh.
 Boleh juga penggunaan pada jarum, jarum dibakar dengan di dekat
pada moksa batang atau ekor jarum yang dibalut kapas di sapukan
alcohol 100% kemudian dibakar.
2. Strategi Pengembangan
a. Nama Usaha
Akupuntur Moksa Home Care adalah sebuah inovasi baru
dari Akupuntur yang menyuguhkan suasana bertemakan “Alami”.
Pelayanan yang diberikan kepada ibu nifas.
b. Waktu Operasional
Pelayanan di Akupuntur Moksa Home Care akan kami buka
setiap hari senin s/d Sabtu dari jam 08:00 sampai jam 21:00. Cara
reservasi treatment di Akupuntur Moksa Home Care yaitu dengan cara
menghubungi kontak berikut:
Via email : akupunturmoksaC2@gmail.com
Via Whatsapp : 0856-0098-1209

3. Waktu

No Kegiatan Tangga
l
1. Penyusunan Proposal 19 - 21 April 2021

2. Penyediaan Alat 22 - 25 April 2021


3. Pemasaran / Promosi 26 - 28 April 2021

4. Evaluasi 19 April 2021

3. Anggaran
 Modal awal

No. Deskripsi Biaya (Rp)

1. Modal bersama anggota 10.000.000

2. Modal pihak ketiga 7.000.000

Jumlah 17.000.000

 Alokasi anggaran
Biaya awal

No. Deskripsi Biaya (Rp)


1. Sewa lokasi dan pinjaman 5.000.000
2. Perekrutan terapis 800.000
B i a y
3. Alat-alat dan bahan 3.500.000
4. Fotocopy leaflet 600.000
5. Interior 2.000.000
Jumlah 11.900.000

perbulan

No. Deskripsi Biaya (Rp)


1. Biaya transportasi 250.000
2. Listrik dan PAM 300.000
3. Gaji pegawai 2 x 1.800.000 3.600.000
4. Alat dan bahan 500.000
Jumlah 4.650.000
a. Omset perbulan
Pemasukan per-hari Rp. 100.000 x 5 pasien = Rp. 500.000

Dalam 1 bulan Rp. 100.000 x 150 pasien = Rp. 15.000.000

b. Laba Perbulan

Rp. 15.000.000 – 4.650.000 = 10.350.000

Untuk pembagian laba masing-masing mendapatkan Rp.2.500.000 untuk


pemodal tetap, jadi Rp. 2.500.000 x 3 =7.500.000 dan bagi hasil untuk
pihak ketiga yaitu Rp. 500.000 sisanya Rp. 2.350.000 dimasukkan kedalam
kas perusahaan
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemberian pelayanan kebidanan komplementer dinilai mempunyai
banyak manfaat dan keunggulan, serta mendukung tercapainya derajat
kesehatan masyarakat. Mendukung pengobatan/terapi konvensional yang
menggunakan obat, terapi komplementer merupakan cara penanggulangan
penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada
pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional.

Selain itu Terapi Moksa sangat bermanfaat bagi ibu nifas, salah
satunya membuat ibu rilek sehingga terhindar dari stress yang berlebihan dan
mencegah sindrom baby blues, membuat tubuh ibu bugar dan sehat serta
produksi ASI semakin meningkat.
B. SARAN
Semoga makalah proposal kegiatan Terapi Moksa ini dapat bermanfaat
dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada umumnya. Dan penulis
juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus


Agriwidya.
Gongwang, L., et al.(1999). Clinical Acupuncture & Moxibusen.Beijing:
TSTTPC. Hempen, Carl-Herman.(2009).A Materia Medica For Chinese
Medicine.German:
Churchill Livingstone Elsevier.

Liu Z, Liu L.(2009).Essentials of Chinese Medicine. New York: Springer


Dordrecht
Heidelberg.

Pialoux, J. (2008). Guide to Acupuncture and Moxibustion. Switzerland:


Foundation
Cornelius Celsus.

Saputra, K. (2005). Akupunktur Dasar. Surabaya: Airlangga University Press.

Songyu C, et al.(2002). Science of Chinese Materia Medica. China: Publishing


House of Shanghai University of TCM.

Anda mungkin juga menyukai