Tugas Kelompok Komple Bab Ii
Tugas Kelompok Komple Bab Ii
TINJAUN PUSTAKA
A. Terapi Moksa
Moksibusi adalah cara merangsang titik akupunktur dengan
menggunakan moksa yaitu cerutu yang terbuat dari daun Ngai (Arthemisia
vulgaris) dengan cara dibakar. Daya panas dari moksa tersebut melalui
titik akupunktur akan dialirkan menembus permukaan kulit, otot dan
kemudian sampai pada titik dan meridian sehingga akan menimbulkan
reaksi pengobatan, pencegahan dan perbaikan serta perawatan.
Moxa tersedia dalam kerucut kecil, stik-tube besar berbentuk
seperti rokok yang terbuat dari tumbuhan herbal tersebut – atau sebagai
‘wol’ yang dapat dipuntir pada salah satu ujung jarum akupunktur, yang
lalu disisipkan ke dalam kulit secara normal dan moxa-nya disulut. Moxa
lepas terkadang juga dibakar dalam kotak yang diletakkan di atas tubuh
untuk membantu menyebarkan panas yang dihasilkan ke daerah yang lebih
luas.
Moxabustion bisa bersifat ‘langsung’, yakni dibakar pada tubuh
dalam kerucut atau jarum akupunktur, ataupun ‘tidak langsung’, yakni
dibakar di atas kulit dengan cara memegang stik moxa 2,5 cm (1 inchi) di
atas bagian sasaran – atau dengan zat-zat lain, misalnya jahe atau garam,
ditempatkan di antara kulit dan moxa yang sedang terbakar.
Moxabustion digunakan bagi penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan Dingin dan Lembab – misalnya bentuk-bentuk tertentu arthritis
dan nyeri punggung. Moxabustion tidak pernah digunakan jika pasien
menderita demam panas atau kondisi ‘panas’. Moxabustion langsung,
dengan tumbuhan herbal tersebut dibiarkan terbakar pada kulit, dapat
menyebabkan bekas luka dan tidak pernah digunakan untuk wajah atau
kepala, atau diberikan dekat dengan organ-organ, arteri atau tulang-tulang
penting. Pada kehamilan, perlakuan moxabustion tidak pernah diberikan
pada abdomen sebelah bawah.
B. Dentifikasi Daun Moksa
Menurut Dalimartha dalam bukunya Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Jilid 1, disebutkan bahwa :
Nama Latin : Artemisia vulgaris L. (baru Cina)
Nama Simplisia : Artemisiae Vulgaris Folium (daun baru Cina)
Nama Inggris : Folium artemisiae argyi mugwort leaf
Suku : Asteraceae (Compositae)
Sinonim : A. chinensis, A. igniaria, A. indica, A. integrifolia,
A.moxa, A.lavandulaefolia, Crossostephium
artemesioides
1. Uraian Tumbuhan
Tumbuhan asal cina ini berambut halus dan berbau tajam,menyenangi
tanah yang cukup lembap dan kaya humus. Dapat ditemukantumbuh
liar di hutan dan di lading sampai 3.000 m dpl. Artemisia argylLevl.
Et. Vant. Adalah jenis baru cina yang ditanam dipekarangan sebagai
tumbuhan obat. Semak, menahun, setengah berkayu, percabangan
banyak, beralur dan berambut, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m.
Daun tunggal,berbentuk bulat telur dengan tepi berbagi menjari, ujung
meruncing, kedua permukaan berambut halus, warna permukaan atas
hijau, bawahnya hijaukeputihan, duduk berseling, panjang 8-12 cm,
lebar 6-8 cm. bunga majemuk dalam bonggol, kecil-kecil, warnanya
kuning muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh
merunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Buah kotak,
bentuk jarum, kecil, cokelat. Biji kecil, cokelat. Baru cina merupakan
salah satu tumbuhan obat yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit
pada perempuan. Sering dimasak dengan daging berlemak sebagai
sayuran. Seperti daun adas, baru cina merupakan satu dari 9 tumbuhan
obat sacral di Anglo Saxon. Perbanyakan dengan setek atau biji.
2. Bagian yang digunakan
Bagaian yang digunakan dari tumbuhan Arthemesia Vulgaris
diantaranya : Daun, biji dan akar. Pemakaian saat segar atau dengan
cara dikeringkan. Untuk moksa,yang dipakai dari tumbuhan ini adalah
daunnya. Daunnya tunggal,berbentuk bulat telur dengan tepi menjari,
ujung meruncing, keduapermukaan berambut halus, warna permukaan
atas hijau, bawahnya hijaukeputihan dengan panjang 8-12 cm dan
lebar 6-8 cm. Dalampenggunaannya sebagai moksa, daun Artemisia
vulgaris (baru Cina)dikeringkan lalu digulung menyerupai cerutu lalu
dibakar sampaiujungnya menyala, lalu digunakan untuk memanasi
titik akupunkturtertentu seperti pada nyeri lambung, tidak nafsu
makan, pendengarankurang, kelumpuhan otot, sesak napas,
pembengkakan kronis ati danlimpa, penyakit tulang belakang,
skrofula, pleuritis, rematik, ekzema, dangatal-gatal (pruritus). Daun
segar yang digiling halus juga digunakanuntuk pemakaian luar,
misalnya pada luka berdarah, bisul, borok danpenolak serangga.
Sejumlah daun Artemisia vulgaris (baru Cina) yangdirebus juga bisa
digunakan untuk mandi atau mengompres leher yangkaku (tortikolis).
C. Kandungan Kimia
Daun baru cina mengandung minyak atsiri (phellandrene, cadinene,α -
thujone), α-amirin, fernenol, dihydromatricaria ester, cineole, 1-α-
terpineol, β-kariophilene, 1-quebrachitol, dan tanin. Akar dan batangnya
mengandung inulin (yang mengandung artemose). Sedangkan cabang kecil
mengandung oxytocin, yomogi alcohol, dan ridentin
F. MERIDIAN
Teori Meridian mengenai sistem pembuluh darah yang menopang
seluruh tubuh manusia, dan menyediakan sarana untuk menghubungkan
semua bagian tubuh. “Meridian” adalah istilah umum yang meliputi jing
dan luo. Jing adalahmeridian utama, yang merupakan jalur yang
menghubungkan tubuh bagian atas dan bawah, visera (interior) dan kulit,
otot-otot, tulang dan jaringan lainnya (bagian luar). Luo adalah cabang-
cabang kolateral kecil meridian utama. Luo membagi cabang menjadi
lebih kecil, dan membentuk jaringan pembuluh yangmencapai setiap
bagian dari tubuh. Di dalam tubuh, Meridian erat kaitannya dengan organ
visceral. Sedangkan di luar, mereka erat berhubungan dengan anggota
tubuh dan sendi.
Meridian menjadi saluran antara interior dan eksteriortubuh karena
mereka menggabungkan semua organ dan jaringan. Sistemmeridian
menyediakan jalur untuk pergerakan Qi dan darah, Yin-Yang, dan
berbagai organ untuk saling mempengaruhi satu sama lain di bawah
kondisi fisiologis dan patologis. Aplikasi akupuntur dan moxibustion juga
bergantung pada sistem meridian.
Teori Meridian merupakan komponen penting dari sistemteoritis
TCM.
1. Fisiologis
Meridian utama dan kolateral, membentuk jaringan yang luas yang
menggabungkan setiap bagian dari tubuh manusia ke seluruh organ.
Meridiansangat penting untuk menggabungkan dari banyak bagian
tubuh dankeselarasan fungsi organ visceral dan kegiatan penting
lainnya.
2. Patologi
Meridian memiliki hubungan yang erat dengan serangan dan
perkembangan penyakit. Jika meridian dan qi terganggu, kemampuan
meridian untuk mengangkut qi dan dara terganggu.
3. Diagnosis
Sebuah penyakit menunjukkan perubahan pada banyak bagian di luar
tubuh, itu bisa di diagnosis melalui meridian. Untuk memastikan mana
organ viscerl yang sakit dan dimana meridian tersebut terganggu.
4. Pengobatan
Pengobatan dengan akupunktur dan moxibasi bertujuan untuk
memberikanstimulasi di titik akupunktur (accupoint) sepanjang
meridian untukmengembalkan fungsi meridian dan mengatur aktifitas
yin-yang, qi dan darahdari organ visceral, sehingga untuk mencapai
tujuan terapeutik.
Dalam moksibasi, ketika titik-titik akupunktur (accupoints)
diberlakukan, ada beberapa urutan yang dapat ditentukan sebagai
sebuahurutan, yaitu tubuh bagian atas sebelum tubuh bagian bawah;
belakangsebelum perut ; kepala sebelum ekstremitas; dan Meridian
Yang sebelum meridian Yin.
Efek farmakologis baru china diantaranya masuk meridian
ginjal, paru, dan limpa menghilangkan sakit, melancarkan peredaran
darah, mencegah keguguran, serta mengatur menstruasi.
G. Prinsip Kerja
Pemilihan daun Atrhemesia Vulgaris sebagai bahan baku pembuatan
Moksa karena daun tersebut bersifat pahit dan pedas yang mampu
mengaktifkan Yang-Qi dan bisa membuka 12 jalur meridian utama dan
membuat Qi dan darahtetap lancar sirkulasinya. Pedasnya itu bisa masuk
kedalam melalui meridian danmelancarkan Qi dan Xue, sedangkan
pahitnya untuk menghilangkan lembab.
1. Tujuan Moksibasi
a. Menghangatkan Qi, Xue supaya lancar
b. Mengusisr penyebab penyakit dingin.
c. Menghangatkan Yang
d. Menambah kekuatan Yang
2. Tekhnik moksibasi ada dua yaitu.
a. Bu dengan cara api dibiarkan mati sendiri, kemudian titik
akupunkturyang dimaksud ditekan.
b. Xie dengan cara api moksa ditiup-tiup untuk menghasilkan api
yang besar sambil moksa diangkat naik turun dan tanpa adanya
penekanandititik akupunktur.
3. Aplikasi Penggunaan Moksa
a. Sindrom dingin
b. Tonifikasi Yang
c. Stagnasi Qi dan Xued.
d. Sindrom Lembab Dingine.
e. Defisiensi Yangf.
f. Defisiensi Qi
4. Fungsi Moksa
a. Mengalir di meridian
b. Menghilangkan lembab dan dingin
c. Menghangatkan uterus
d. Menghangatkan limpa dan lambung
e. Mengatur menstruasi
f. Mengembalikan posisi janin
g. Mengaktifkan Yang Q
H. Indikasi Moksa
Menggunakan istilah medis Cina, dalam 'aksi' bagian detail
darispektrum efek ramuan. Deskripsi ini terdiri dari satu pernyataan yang
paling penting tentang ramuan, rasa, arah, tindakan dan kaitannya dengan
organ atau saluran memberikan informasi penting tentang kualitas klinis.
Namun, terapi yang tepat dari kualitas ramuan yang ditentukan dalam
tindakan. Ini kualifikasi yang tepat dari ramuan yang diperlukan untuk
memilih ramuan yang paling cocok sesuai dengan diagnosis yang
diperoleh dan menggunakan kriteria yang sama. Sebagai aturan, masing-
masing rempah memiliki banyak tindakan di pembuangan, yang dapat
memiliki hingga delapan tindakan yang berbeda. Tindakan setiap ramuan
yang berbeda dan karena itu dapat dinilai menurut kepentingan klinis
I. Dosis Herbal
Dosis yang diberikan berlaku untuk jumlah minimal dan maksimal dari
herbal mentah yang digunakan dalam rebusan. Dosis standar menunjukkan
dosis harian yang telah terbukti dalam praktek. Dosis Moksa 3-20 g,
standar 6 gram
J. Metode Pemakaian Moksa
Moksibusi adalah cara pengobatan tradisional yang menggunakan
moksa (MoE-Kuasa= ramuan daun-daunan yang dibakar), moksa dibuat
dari daun Arthamesia vulgaris.
Jenis moksa :
1. Moksa kerucut
2. Moksa batang