Anda di halaman 1dari 1

Standar Usaha Klinik dalam Permenkes No 14 Tahun 2021 tentang Standar

Definisi :
 Klinik adalah fasilitas pelayanan Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
kesehatan yang menyelenggarakan Risiko Sektor Kesehatan … Bagian 1
pelayanan kesehatan yang
20 Mei 2021 Oleh : Galih Endradita, Ganis Irawan dan Muh Afiful Jauhani
menyediakan pelayanan medik
dasar dan/atau spesialistik secara
Penggolongan usaha Klinik berdasarkan Klinik memiliki papan nama dengan menyebutkan kemampuan
komprehensif.
kemampuan pelayanannya, pelayanannya dan alamat klinik, memiliki ukuran minimal 1 (satu)
 Klinik Pemerintah adalah Klinik
 Klinik Pratama meter2 dengan dasar putih, huruf hitam yang paling sedikit
yang diselenggarakan oleh
 Klinik Utama mencantumkan :
Pemerintah, pemerintah daerah,
Lembaga pemerintah, TNI dan  Nama Klinik
Klinik Utama dapat menyelenggarakan  Kekhususan untuk Klinik Utama: organ, bidang, cabang ilmu/
POLRI.
pelayanan medik spesialistik berdasarkan disiplin ilmu, jenis layanan
 Klinik Swasta adalah Klinik yang
sistem organ dan/atau cabang/disiplin ilmu  Jam operasional Klinik.
diselenggarakan oleh masyarakat,
pada satu atau lebih bidang spesialistik.  Nama dokter/dokter spesialis, dokter gigi/dokter gigi spesialis
baik perorangan, badan usaha
maupun badan hukum. wajib dicantumkan di ruang tunggu klinik.
 Klinik Pratama adalah Klinik yang  Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian wajib
Penggolongan usaha Klinik berdasarkan
menyelenggarakan pelayanan memasang papan nama apoteker
penyelenggaraan pelayanan
medis dasar.e. Klinik Utama adalah  Klinik rawat jalan
Klinik yang menyelenggarakan  Klinik rawat inap.
pelayanan medis spesialistik atau Lingkup Pelayanan Klinik Pratama
pelayanan medik dasar dan  Klinik pratama hanya menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik. Penggolongan usaha Klinik berdasarkan
dasar, sesuai dengan kompetensi dokter atau dokter gigi.
kepemilikan modal,
 Upaya pelayanan kesehatan di Klinik pratama meliputi aspek
 Klinik Penanaman Modal Dalam
persyaratan Umum pelayanan medik dasar rawat jalan dan rawat inap.
Negeri(PMDN)
 Badan hukum publik, untuk Klinik  hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi
 Klinik Penanaman Modal Asing
Pemerintah. umum dan/atau spinal.
(PMA)Klinik dengan PMA harus
 Klinik Swasta dengan Pelayanan  Durasi waktu pelayanan Klinik rawat jalan paling sedikit 8 jam
berbentuk Klinik Utama.
Rawat Jalan dapat berbentuk setiap hari.
orang perorangan, badan usaha
atau badan hukum. Sarana
 Klinik Swasta dengan Pelayanan Klinik memiliki sarana, prasarana, peralatan Lingkup Pelayanan Klinik Utama
Rawat Inap dapat berbentuk dan prosedur untuk  menyelenggarakanpelayanan medik spesialistik, atau
badan usaha atau badan hukum.  menjamin mutu pelayanan pelayanan medik dasar dan spesialistik.
 Klinik dengan Penanaman Modal  memastikan keamanan, kesehatan  pelayanan kesehatan di klinik utama meliputi aspek pelayanan
Asing hanya berbentuk badan dan keselamatan kerja petugas Klinik medik spesialistik, atau pelayanan dasar dan spesialistik.
hukum Perseroan Terbatas. (tenaga kesehatan dan nonkesehatan)  dapat menyelenggarakan Pelayanan Rawat Jalan dan rawat
 Dokumen Surat keterangan dari  pengendalian dan penanganan limbah inap.
dinas kesehatan kabupaten/kota medis yang dihasilkan (tidak termasuk  dapat melakukan tindakan bedah kecuali tindakan bedah yang:
mengenai pertimbangan pengangkutan, pengolahan dan  menggunakan anastesi umum dengan inhalasi dan/atau
persetujuan pendirian Klinik. pemusnahan). spinal
 Dokumen profil Klinik meliputi  operasi sedang yang beresikotinggi; atau
nama dan alamat lengkap, visi, Klinik memastikan dan menjaga kondisi  operasi besar.
misi, struktur organisasi dan waktu lingkungan (sumber air, kualitas air,  Durasi waktu pelayanan klinik rawat inap adalah 24 jam setiap
penyelenggaraan Klinik. kecukupan air dan sirkulasi udara) serta hari.
 Dokumen self assessment Klinik pasokan listrik untuk menjamin mutu
meliputi kemampuan pelayanan pelayanan di Klinik.
Klinik,pelayanan penunjang medik, Bangunan Klinik paling sedikit Klinik yang
pemenuhan persyaratan, peralatan Klinik memiliki peralatan pemeriksaan dan terdiri atas: menyelenggarakan
dan SDM peralatan pendukung pelayanan kesehatan  ruang pendaftaran pelayanan rawat inap
 Durasi pemenuhan standar oleh yang bersih, terawat dan terkualifikasi serta  ruang administrasi harus memiliki:
pelaku usaha untuk perizinan baru terkalibrasi.  ruang tunggu  ruang rawat inap
selama 3 (tiga) bulan, sejak NIB  ruang konsultasi  ruang gawat darurat
diterbitkan. Area Fungsional Klinik, minimal terdiri dari:  ruang tindakan  ruang staf Klinik
 Ruang penerimaan  ruang/pojok ASI  instalasi/ruang farmasi
 Ruang pelayanan medik  kamar mandi/wc; dan  ruang laboratorium;
Perubahan terhadap sertifikat standar  Ruang penunjang medik  ruang lain sesuai dengan dan
Klinik dilakukan dalam hal terjadi  Ruang penunjang non medik. kebutuhan.  ruang dapur gizi.
perubahan:
 Kepemilikan modal (PMA/PMDN) memiliki tempat tidur pasien
 Jenis Klinik Bangunan Klinik yang terletak di kantor
 Lokasi Klinik mudah diakses, paling paling sedikit 5 (lima) tempat
 Pelayanan dari rawat inap ke rawat harus memenuhi persyaratan: tidur dan paling banyak 10
jalan atau sebaliknya sedikit oleh 1 (satu) unit kendaraan  Pintu masuk Klinik harus
roda 4 (empat) (sepuluh) tempat tidur
 Penambahan pelayanan terpisah dengan pintu masuk
 Alamat Klinik.  Struktur bangunan kuat, kokoh, dan ke ruangan lain, apabila
stabil dalam menahan beban/ terdapat ruangan lain diluar Prasarana Klinik paling
kombinasi beban pelayanan Klinik sedikit terdiri atas:
Persyaratan Khusus Usaha  Bangunan Klinik harus bersifat  Ruangan Klinik tidak boleh  Sistem penghawaan
 Daftar sarana, prasarana, permanen dan tidak bergabung fisik bergabung dengan ruangan (ventilasi)
bangunan, peralatan dan daftar bangunannya dengan tempat tinggal lain yang bukan merupakan  Sistem pencahayaan,
obat-obatan dan bahan habis perorangan, kecuali untuk Klinik di bagian Klinik. direkomendasikan
pakai; apartemen, perkantoran, rumah
sebesar 200 sd 350 lux
 Daftar SDM sesuai dengan toko, rumah susun, pusat
 Sistem sanitasi Klinik
kewenangan dan kompetensi dan perbelanjaan, dan bangunan yang
terdiri dari subsistem
struktur organisasi; sejenis dengan akses yang terpisah Klinik yang terletak di apartemen
air bersih, subsistem
 Daftar jenis pelayanan kesehatan dari kegiatan lain yang bukan dan rumah susun harus
pembuangan air kotor
pada Klinik; merupakan pelayanan Klinik. memenuhi persyaratan:
dan subsistem
 Dokumen Surat Izin Praktik (SIP)  Bangunan Klinik harus memperhatikan  Klinik terletak di area fasilitas
pengelolaan limbah
semua tenaga kesehatan yang fungsi keamanan, kenyamanan, dan umum.
termasuk limbah bahan
bekerja di Klinik; kemudahan dalam pemberian  Pintu masuk Klinik
berbahaya dan beracun
 Dokumen perjanjian kerja sama pelayanan serta perlindungan terpisahdengan pintu masuk
(B3)
pembuangan limbah bahan kesehatan dan keselamatan bagi untuk ruangan lain diluar
 Pengolahan limbah cair
berbahaya dan beracun (B3) semua orang termasuk penyandang pelayanan klinik.
 Sistem gas medis
 Dokumen Izin Mempekerjakan disabilitas, anak-anak dan lanjut usia.  Ruangan Klinik tidak boleh
 Sistem proteksi
Tenaga Asing (IMTA) bila Klinik  Rancangan tata ruang agar bergabung dengan ruangan
kebakaran
mempekerjakan Tenaga Kerja memperhatikan fungsi sebagai fasilitas lain yang tidak berhubungan
 Sistem proteksi petir
Warga Negara Asing (TK-WNA). pelayanan kesehatan. dengan pelayanan Klinik.
 Ambulans.
 Pelayanan
ambulans wajib
Penanggung jawab Klinik yang terletak di dalam disediakan oleh
 Klinik pratama harus seorang dokter, dokter spesialis di bidang layanan primer, atau gedung pusat perbelanjaan tidak Klinik dengan
dokter gigi melayani rawat inap, operasi pelayanan rawat
 Klinik pratama harus seorang dokter, dokter spesialis di bidang layanan primer, atau sedang berisiko hingga besar, inap dan Klinik
dokter gigi pelayanan yang membutuhkan yang melayani
 Penanggung jawab Klinik harus memiliki Surat Izin Praktik (SIP) di Klinik tersebut, dan observasi pasca tindakan berisiko tindakan berisiko
dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan. besar yang dapat mengakibatkan
 Sistem komunikasi
 hanya dapat menjadi penanggung jawab untuk 1 (satu) Klinik. timbulnya infeksi silang.
 Penanggungjawab PMDN maupun PMA harus warga negara Indonesia.
 Penanggungjawab kegawatdaruratan di Klinik adalah dokter. Pelayanan kesehatan yang diberikan di Klinik harus sesuai dengan
 Penanggungjawab kegawatdaruratan di Klinik gigi dan mulut adalah dokter gigi atau standar pelayanan dan standar profesi tenaga kesehatan yang
dokter gigi spesialis. ditetapkan/disahkan oleh Menteri.
 Penanggungjawab ruang farmasi Klinik adalah apoteker

Anda mungkin juga menyukai