Anda di halaman 1dari 1

Perlindungan Data Pribadi dalam Undang-Undang No 27 Pasal 42

Pengendali Data Pribadi wajib mengakhiri


Tahun 2022 Bagian 2 pemrosesan Data Pribadi dalam hal:
24 Oktober 2022 Galih Endradita, Ganis Irawan, Agus Ujianto  telah mencapai masa retensi
 tujuan pemrosesan Data Pribadi telah tercapai
 (Pasal 35) Pengendali Data Pribadi Pasal 1  terdapat permintaan dari Subjek Data Pribadi
wajib melindungi dan memastikan  Pelindungan Data Pribadi adalah
keamanan Data Pribadi yang keseluruhan upaya untuk melindungi
diprosesnya, dengan melakukan: Data Pribadi dalam rangkaian Pasal 43
 Penyusunan dan penerapan pemrosesan Data Fribadi guna Pengendali Data Pribadi wajib menghapus Data
langkah teknis operasional menjamin hak konstitusional subjek Pribadi dalam hal:
untuk melindungi Data Pribadi Data Pribadi.  Data Pribadi tidak lagi diperlukan untuk
dari gangguan pemrosesan  Informasi adalah keterangan, pencapaian tujuan pemrosesan Data Pribadi;
Data Pribadi yang bertentangan pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda  Subjek Data Pribadi telah melakukan penarikan
dengan ketentuan peraturan yang mengandung nilai, makna, dan kembali persetqiuan pemrosesan Data Pribadi;
perundang-undangan dan pesan, baik data, fakta, maupun  terdapat permintaan dari Subjek Data Pribadi; atau
 penentuan tingkat keamanan penjelasannya yang dapat dilihat,  Data Pribadi diperoleh dan/ atau diproses dengan
Data Pribadi dengan didengar, dan dibaca yang disajikan cara melawan hukum.
memperhatikan sifat dan risiko dalam berbagai kemasan dan format
dari Data Pribadi yang harus sesuai dengan perkembangan Pasal 44
dilindungi dalam pemrosesan teknologi informasi dan komunikasi Pengendali Data Pribadi wajib memusnahkan Data
Data Pribadi secara elektronik ataupun non Pribadi dalam hal:
 (Pasal 35) Dalam melakukan elektronik.  telah habis masa retensinya dan berketerangan
pemrosesan Data Pribadi,  Pengendali Data Pribadi adalah dimusnahkan berdasarkan jadwal retensi arsip;
Pengendali Data Pribadi wajib setiap orang, badan publik, dan  terdapat permintaan dari Subjek Data Pribadi;
menjaga kerahasiaan Data Pribadi. organisasi internasional yang bertindak  tidak berkaitan dengan penyelesaian proses
 (Pasal 37) Pengendali Data Pribadi sendiri-sendiri atau bersama-sama hukum suatu perkara; dan/ atau
wajib melakukan pengawasan dalam menentukan tujuan dan  Data Pribadi diperoleh dan/ atau diproses dengan
terhadap setiap pihak yang terlibat melakukan kendali pemrosesan Data cara melawan hukum.
dalam pemrosesan Data Pribadi di Pribadi
bawah kendali Pengendali Data Pasal 45
Pasal 31
Pribadi. Pengendali Data Pribadi wajib memberitahukan
Pengendali Data Pribadi wajib melakukan
 (Pasal 38) Pengendali Data Pribadi penghapusan dan/atau pemusnahan Data Pribadi
perekaman terhadap seluruh kegiatan
wajib melindungi Data Pribadi dari kepada Subjek Data Pribadi.
pemrosesan Data Pribadi.
pemrosesan yang tidak sah
 (Pasal 39) Pengendali Data Pribadi Pasal 46
Pasal 32
wajib mencegah Data Pribadi Dalam hal terjadi kegagalan Pelindungan Data Pribadi,
 Pengendali Data Pribadi wajib
diakses secara tidak sah. Pengendali Data Pribadi wajib menyampaikan
memberikan akses kepada Subjek
Pencegahan dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 3 x 24
Data Pribadi terhadap Data Pribadi
sistem keamanan terhadap Data (tiga kali dua puluh empat) jam kepada: Subjek Data
yang diproses beserta rekam jejak
Pribadi yang diproses dan/ atau Pribadi; dan lembaga
pemrosesan Data Pribadi sesuai
memproses Data Pribadi sistem
dengan jangka waktu penyimpanan
elektronik secara andal, aman, dan Pasal 47
Data Pribadi.
bertanggung jawab. Pengendali Data Pribadi wajib bertanggung jawab
 Akses diberikan paling lambat 3 x 24
 (Pasal 40) Pengendali Data Pribadi atas pemrosesan Data Pribadi dan menunjukkan
(tiga kali dua puluh empat) jam
wajib menghentikan pemrosesan pertanggungiawaban dalam kewajiban pelaksanaan
terhitung sejak Pengendali Data
Data Pribadi dalam hal Subjek Data prinsip Pelindungan Data Pribadi.
Pribadi menerima permintaan akses.
Pribadi menarik kembali persetujuan
pemrosesan Data Pribadi, dilakukan Pasal 48
Pasal 33
paling lambat 3 x 24 (tiga kali dua Pengendali Data Pribadi berbentuk badan hukum yang
Pengendali Data Pribadi wajib menolak
puluh empat) jam terhitung sejak melakukan penggabungan, pemisahan, pengambil
memberikan akses perubahan terhadap
Pengendali Data Pribadi menerima alihan, peleburan, atau pembubaran badan hukum
Data Pribadi kepada Subjek Data Pribadi
permintaan penarikan kembali wajib pemberitahuan pengalihan Data Pribadi
dalam hal:
persetuiuan pemrosesan Data kepada Subjek Data Pribadi.
 membahayakan keamanan, kesehatan
Pribadi.
fisik, atau kesehatan mental Subjek
 (Pasal 41) Pengendali Data Pribadi Pasal 49
Data Pribadi dan/ atau orang lain
wajib melakukan penundaan dan Pengendali Data Pribadi dan/ atau Prosesor Data
 berdampak pada pengungkapan Data
pembatasan pemrosesan Data Pribadi wajib melaksanakan perintah lembaga
Pribadi milik orang lain; dan/ atau
pribadi baik sebagian maupun dalam rangkapenyelenggaraan Pelindungan Data
 bertentangan dengan kepentingan
seluruhnya paling lambat 3 x 24 (tiga Pribadi sesuai dengan Undang-Undang ini
pertahanan dan keamanan nasional
kali dua puluh empat) jam terhitung
sejak Pengendali Data Pribadi Pasal 50
menerima permintaan penundaan Pasal 34 Kewajiban Pengendali Data Pribadi dikecualikan
dan pembatasan pemrosesan Data Pengendali Data Pribadi wajib melakukan untuk :
Pribadi. Pengendali Data Pribadi penilaian dampak Pelindungan Data  kepentingan pertahanan dan keamanan nasional
wajib memberitahukan telah Pribadi dalam hal pemrosesan Data Pribadi  kepentingan proses penegakan hukum;
dilaksanakan penundaan dan memiliki potensi risiko tinggi terhadap  kepentingan urnum dalam rangka negara; atau
pembatasan pemrosesan Data Subjek Data Pribadi.  kepentingan pengawasan sektor jasa keuangan,
Pribadi kepada Subjek Data Pribadi. moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem
keuangan yang dilakukan dalam rangka
penyelenggaraan negara.
Ketentuan Pidana Pasal 67,68 dan 69
 memperoleh atau mengumpulkan Data Pribadi yang bukan miliknya Pasal 65 Larangan Dalam Penggunaan Data Pribadi
dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang  Setiap Orang dilarang secara melawan hukum
dapat mengakibatkan kerugian Subjek Data Pribadi  pidana penjara memperoleh atau mengumpulkan Data Pribadi
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 5M. yang bukan miliknya dengan maksud untuk
 mengungkapkan Data Pribadi yang bukan miliknya  pidana penjara menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 4M dapat mengakibatkan kerugian Subjek Data
 menggunakan Data Pribadi yang bukan miliknya  pidana penjara Pribadi
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 5M.  Setiap Orang dilarang secara melawan hukum
mengungkapkan Data Pribadi yang bukan miliknya
 membuat Data Pribadi palsu atau memalsukan Data Pribadi  pidana
 Setiap orang dilarang secara melawan hukum
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau pidana denda paling banyak menggunakan data pribadi yang bukan miliknya
6M
 Selain dijatuhi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dan Pasal 68 Pasal 66
juga dapat dijatuhi pidana tambahan berupa perampasan keuntungan dan/ Setiap Orang dilarang membuat Data Pribadi palsu
atau harta kekayaan yang diperoleh atau hasil dari tindak pidana dan atau memalsukan Data Pribadi dengan maksud untuk
pembayaran ganti kerugian. menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai