NPM : 2006580303
Soal 1 : Posisi Hukum Benda dalam Sistematika Hukum Perdata sesuai dengan
Pembidangan Menurut Ilmu Pengetahuan dan KUHPerdata
Hukum benda menurut ilmu pengetahuan terdiri dari hukum harta kekayaan dan hukum
waris. Hukum harta kekayaan mengatur mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
benda dan harta, sedangkan hukum waris mengatur mengenai pengalihan benda setelah
kematian seseorang. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) atau
Burgerlijk Wetboek (BW), hukum harta kekayaan dan hukum waris dikelompokkan menjadi
satu dalam Buku II yang mengatur tentang benda.
Ada pun perbedaan di antara keduanya adalah di mana ilmu pengetahuan membedakan
hukum perdata mengenai orang dan keluarga, BW justru mengelompokkan keduanya
menjadi satu dalam Buku I. Demikian halnya dengan hal mengenai benda atau harta
kekayaan dan waris, di mana ilmu pengetahuan membedakan keduanya sedangkan BW
mengelompokkan keduanya dalam Buku II mengenai benda. Selain itu, dalam pembagian
hukum perdata berdasarkan pembidangan, BW mengelompokkan hukum perdata mengenai
perikatan di Buku III dan pembuktian serta kadaluwarsa di Buku IV, namun tidak demikian
halnya dengan pengelompokkan hukum perdata menurut ilmu pengetahuan.
Pengertian mengenai benda juga diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer) atau Burgerlijk Wetboek (BW), tepatnya pada pasal 499, yang mengatur bahwa
barang adalah tiap benda dan hak yang dapat menjadi objek dari hak milik dan dapat
dijadikan objek hukum.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa benda merupakan segala sesuatu
yang dapat dikuasai oleh manusia serta dapat dijadikan objek hukum. Yang dimaksud dengan
dapat dikuasai oleh manusia adalah manusia yang menguasainya memiliki hak terhadap
benda tersebut dan dapat menggunakan dan memanfaatkan benda yang dimaksud sesuai
kehendaknya. Ada pun objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek
hukum dan barang atau hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Daftar Pustaka