Anda di halaman 1dari 11

Eksperimen Fisika I

BAB I PENDAHULUAN 1.
1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kejadian yang menunjukkan adanya aliran
electron. Contoh yang paling sederhana yaitu pada rangkaian tertutup yang terdin dan
sebuah lampu teal dan batrai. Pada saat salar ditutup arus konvencial mengalir dan
potensial tinggi ke potensial rendah. Arus yang dimaksud adalah aliran muatan positif,
sementara disaat yang sama juga mengalir muatan negara dan potensial yang rendah
Ke potensial yang tinggi. Berbicara tentaing muatan listrik, telah banyak percobaan
yang dilakukan untuk mendukung ilmu dibidang kelisetrikan dan Menjawab perl-any can
apibah muatan lishik pada sebuah aliran listrik merupakan sebuah perkalian bilangan
bulat dan suatu kuantitas tertentu atau apakah muatan dapat dibagi secara kontinu.
Dalam hal ini, seorang ilmuan telah melakukan sebuah percobaan untuk membuktikan
adanya muatan listrik. Dimana percobaan ini dinamakan percobaan teres minyak
milikan.
Tetes minyak milikan merupakan sebuah percobaan yang dirancang untuk mengukur
muatan listrik elekhon. Percobaan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa muatan
elektroon bersifat diskrit. Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya -
gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada
diantara dua buah plat konduktor. Akibatnya gaya tarik gravitasi alan mengedepan can
tetes minyak yang turun. Muatan tetes minyak yang turun tersebut dapat ditentukan
dengan mengetahui besarnya medan listrik.
Percobaan tetes minyak militan diawali dengan tetes minyak yang di semprotkan
melalui bagian atas antara dua keping sejajar clan diamah dengan mikroskop lalu
diukur kecepatan vertikel tetes minyak tersebut. Tetesan minyak tersebut. Tetesan
minyak - minyak tersebut kemudian alkan dipengaruhi oleh gaya - gaya, yaitu gaya
listrik, gaya Stokes, gaya viskositas dan gaya gravitasi..
Percobaan tetes minyak milikan ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada percobaan ini, elektron sangat berperan penting dalam sifat kelistrikan yang dapat
diaplikasikan dalam beberapa alat. Elektron Merupakan partikel yang bermuatan
negahf. Peran muatan elektron dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti arus,
lishik, lampu, baterai dan sebagainya. Muatan elektron dapat diaplikasikan dalam
beberapa alat kelistrikan seperti lampu, prinsipnya sumber cahaya buatan yang
dihasilkan ialah melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas
dan menghasilkan foton. Arus lishik harus memiliki sumber yaitu energi listrik agar bisa
dinyalakan dan diubah menjadi bentuk energi lainnyal. Proton memiliki arus positif
scelangkan elechon memiliki arus negang. Jika sebuch bend yaing kurcing elektron
didalamnya. bwa dikatakan bahwa benda tersebut kehilangan energi posing clan
proton.
Robert milikan melakukan percobaan teTes minyak milikan dengan penggunaan
beberapa konsep dasar diantaranya hukum stokes don viskositas .viskositas terjadi
pada fluida kella fluida mengalir dengan kecepatan yang berbeda-beda misalnya pada
pipa. Percobaan tetes minyak milikan juga dikenal dengan istilah oIl-drop Prcobaan
tetes minyak milikan ini kemudian dianalisis dan didapatkan nilai muatan elektron.
Percobaan teres minyaik milikan tersebut menggunakan minyak parafin yang kemudian
disemprotkan ke dalam ruang antar plat kapasitor dan mengamati gerakan pada tetes
minyak dengan menggunakan mikroskop. Percobaan yang dilakukan oleh Millikan
diulangi hingga beberapa kali dalam percobaan tersebut ia menemucan bahwa nilai-
nilai yang terukur selalu kelipatan dan bilangan yang sama. Milikan menginterpretasikan
bahwa bilangan tersebut adalah muatan dan suatu elektron.
3 Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dan praktikum ini yaitu:
1Menentukan sat diskrit muatn listrik.
2 Menentukan besar muatan tistit pada unsur electron.
3. Menentukan harga farlor toreksi dan besar muatan listrik elektron
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Elektron merupakan suatu parhka yang bermuatan negatif (-). Semua konsep fisika
yang berhubungan dengan hal yang bersifat mikroskopis maka akan disinggupg sifat
elektron diantara komponen nilai muatannya. Sehingga peran mulai elektron sangat
penting misal dalam aspek keliStican, contohnya tentang arus lishik yang dinyatakan
sebagai muatan perwakhui. Namun, hal itu yang paling penting yalcni nilai muatan
elektron tersebut diperoleh dan percobaan tetes minyak mililkan (gian coll, 2001)
. Dalam serangkaian penyelidikan di univeritas chicago pada tahun 1909-1913. Robert
Mulilan bulan hanya mengungkapkan secara meyakinkan sifat muatan listrik sampai
yang sepilik-piliknya, tetapi juga mengukur muatan satu elektron. Dengan ekspenimen
tetes minyak milikan, teramati muatan listrik hanya mungkin mempunyai harga bilangan
bulat dikalikan suatu muatan elementer e. Kenyataan ini dikenal sebagai kuantitas
muatan partikel dasar yang bermuatan e (elekrron).(Sears Zemansky, 1986).
Elektron pertama kali ditemukan oleh 1.1. Thomson. Kemudian pada tahun (1909)
Robert Milikan melakukan percobaan tetes minyak milllkan untuk mengetahui besar
muatan lismi dekhon. la melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua
plat logam dengan beda poteniicil yang dapat diukur, sehingga menyebablcan gaya
elekhrolisis mampu membuat tetesan minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut
jatuhnya minyak milikan akan dapat mengalami percepatan ice bawah yang disebabkan
oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gejala tetes minyak tersebut. jatuhnya
minyak akan mengalami percepatan ice bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi
dan pada saat bersama gerak teles minyak tersebut dihambat oleh gaya
stokes( Serway, 2007)
Percobaan tetes minyak milikan dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron
dengan menyeimbangkan gaya - gaya antara gaya gravitasi dan gaya lishik pada jual
tetes kecil minyak yang berada diantara dua buah plat elekhoda. Besar medan lijmik
dapat diketahui dengan cara muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat
ditentukan. Eksperimen tetes minyak milikan yang diulangi sampai beberapa kali.
Robert A. Minkan menemulcan bahwa nici-nila) yang terukur selalu kelipatan clari
suahu bilangan yang sama. Kemudian Robert A. Milikan menginterpretasikan bahwa
bilangan tersebut adalah muatan dan scitu elektron , yaitu 1.602 X10-19 Columb
(Beiser. 1992).
Robert Milikan melakukan percobaan tetes minyale militan dengan menggunakan
beberapa lconrep dasar diantaranya viskositas. Viskositas tenarjadi pada fluida Ketika
fluida mengalir dengan kecepatan yang berbeda misal pada pipa. Perbedaan
kecepatan terjaadi pada dimana kecepatan di dekatkan permukaan yang bergerak lebih
cepat dan pada dengan jauh . Visicositas dipengaruhi oleh koefisien viskositas suatu
zat (n), luas permukaan bergerak (A) Serta panjang tempuh bergerak (x) ( Tipler, 1998).
Sains dan teknologi menjadi dua hal penting pada abad 21 ini. Sains yang terdin dan
fisica, kimia dan biologi merupakan landasan penhing acllam pembangunan. Fisica
adalah timu yang mempelajan atau mengkaji benda benda yang ada di alam , gejala-
gejala, kejadian-kejadian alam serta inti beraksi dan beberapa benda-benda dialam
tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat
dimengeti secara pasih oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih lanjut.
Salah satu cabang ilmu fisika yang dipelajari di Universitas adalah fluida. Fluida
memegang peranan penting dalam kchidupan manusia karena manusia meminum,
menghirup. bahkan berenang di dalam fluiida. Viskositas merupaikan salah salu materi
fluida yang dipelajari saat perkuliahan jika dasar. Viskositas merupalkan gesekan yang
terjadi diantara lapisan - lapisan yang bersebelahan di dalam fluida. Viskositas pada
gas diakibatkan oleh tumbucan antar molekul gas sedurglaan Viskositas pada zat cair
tesadi akibat adanya gaya - gaya boheni antar molekul zat cair. Calah sahi contoh Huda
yang dapat digunakan untuk menjelaskan maten vir konttas adalah minyale goreng
( Damayan akk, 2018).
Gesekan yang ditimbulkan oleh fluilda yang bergerak disebut viskositas
(kekentalan). Besarnya gesekan tersebut dikatakan sebagai derajat kekentalan zat
cair. Kekentalan (viskositas) merupakan salah satu sifat zat cair yang memiliki koefisien
(kelkentalan yang berbeda-beda. contohnya kekentalan oli dan kakentalan gliuenn.
Kekentalan merupakan jifelt cairan yang berhubungan dengan hambatan untuk
mengalir. Beberapa cairan yang ada dapat mengalir dengan cepat dan ada yang
mengalir dengan lambat seperti gliserin madu dan minyak atau oli karena memiliki
viskositas yang besar. Semakin besar viskositas zat cair, maka semaikin sulit suahu
benda bergerak didalam zat cair tersebut. Didalam zat cciir, viskositas dihasilkan oleh
gaya ko hesi antara molekul zat cair. Untuk zat cair yang sangat kental diperlukan gaya
yang lebih besar dan untuk fluida yang kurang kental diperlukan gaya yang lebih kecil
Viskositas merupakan gaya gesekan antara lapisan - lapisan yang bersinar pada waktu
lapisan - lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas
terutama disebabkan oleh qaya kohesi antar molekul. Pada gas, viskositas muncul dan
tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda.
Maikin besar visliosi - tas dalam suatu fluida. makin sulit suahu benda bergerak dalam
benda tersebut. Di dalam zat cair, viskositas diharilican Oleh gaya kohesi antara moletul
zat cair. Virkottar menentukan kemudahan suatu molekul bergerille karena adanya
gesekan antar lapisan material. Karena viskositas menunjuklian ung - kat ketahanan
suahu cuiron untuk mengalir. Berurnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa felichor
Jeperhi suhu, gaya tarik antar molekul dan ukuran, serta jumlah molekul terlarut. Aulda
ballc zat cair maupun gas yang jenisnya berbeda memilici hingat kebentalan yang
berbeda-beda. Viskoritas dapat dianggap pebagai gerakan dibagian dalam Cinteral)
rught Huda. Jika terjadi gerakan antara Huida (caron alau gas) dan benda lain, maica
Jelalu teinudi gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda tersebut.
Besor nya gaya gesek bergantung pada kecepatan ruang benda terhadap fluida serta
bentuk benda (Lubis, 2018).
Pengukuran kekentalan zat cair yang umum dan paling sederhang adalah dengan
menggunakan konsep hukum Stokes. Hambatan geraikan benda di dalam fluida
disebabkan oleh gaya gesekan antara bagian fluida yang melekat ke permukaan benda
Dengan bagian pula disebelahnya dimana gaya gesek sebanding dengan Koefisien
kekentalan n fluida. Menurut Stokes gaya gesek llu diberikan oleh apa yang disebut
rumus Shtokes
C F = Trnv. …………………………………………………………………………………….
(1)
dengan F gaya gescican, r jari-jeri bola.n koefisien kekentalan dan v Kecepatan jatuh
bola. Pada dasarnya, penentuan n dengan menggunakan rumus Stoices sangatlah
sederhana. Dengan menggunakan metode bola jatuh, maka swathi bola dyaruhkan ke
clalom bejana yang berisi celtron atau fluida yang hendak ditentukan koefisiennya
kekentalannya, oleh gaya beratnya, bola akan semakin cepat jatuhnya. Tetapi sesuai
dengan rumus Stokes, makin cepat geraknya malah besar gaya gereknya sehingga
akhirnya gaya berat itu tepelt jumbang dengan gaya gerecon clan jatuhnya bola dengan
kecepatan tetap besar v sehingga berlaicu persamaan
mg = 6 Tr nu ……………………………………………………………………………………
(2)
(Arsis dkk, 2017).
Viskositas zat cair adalah tingkat kekentalan zet cair lambat gesekan yang
ditimbullkan oleh bagian zat cair yang bergerak atau benda pidat yang bergerak dalam
zat cair. Semakin kental zat cair maka semakin lambat atau susah benda bergerak di
dalamnya. Viskoritas zat cair juga dua dikatakan sebagai derajad atau koefisien
kekentalan selallu zat cair. Salah satu cara yang senng digunakan untuk melakukan
pengukuran kuefisien viskositas zat cair adalah dengan menggunakan konsep bola
jatuh. Metode ini digunakan dengan menaruh zat cair dalam tabung kaca kemudicin
menjatuhkan bola pada zat cair tersebut dan dicatat waktu yang ditempuh pada jarak
yang ditentukan, akan tetapi dalam melakukan pengukuran dengan metode tersebut
memiliki kelemahan yaitu waktu jalur bola sangat cepat sehingga menyebablan sulit
untuk mendapatkan data waktu yang tepat dan sehingga perhitungan nilai koefisien
viskositas menjadi akurat, oleh karena itu dibutuhlkan alat pendeteksi waitu yang tepat
clan Sehingga dapat menghasilkan nilai koefisien viskontas yang lebih akurat.
Pengukuran yuboltar dengan metode bola jarnih merupalkan Jelah scitu metode yang
sering digunakan karena kesederhanaannya elalam pengukuran. Sebuah benda yang
bergerak jaluh dalam fluida bekerja hingga macam gaya antara lain gaya gravitas atau
gaya berat (w) dimano gaya yang bekerja menyebabkan benda bergerak ke bawah
dengan suahi percepatan gaya apung (Fa) dimana arah gaya ini keatas besarnya sama
lengan zat cair yang dipindahlcon oleh benda ini, dan gaya gesek (Fg) dimana arah
gayanya keatas. Arah Ketiga gaya tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 1. bayak gaya yang bekerja pada suatu benda dalam fluida
(Habiburrohman A Fauzi . 2020).
Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida, misal nya kelereng
dijatuhkan kedalam kolam renang yang dimana dalam, nampak mula-mula kelereng
bergerak dipercepat. Tetepi beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh,
nampak kelereng bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini
berarti bahwa disamping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang
bekerja pada kelereng tersebut. Saya ketika ini adalah gaya gereban yang disebabkan
oleh bekantalan fluida (Ardiansyah. 2017).
Benda yang jatuh memiliki kecepatan yang semakin lama semakin benar, tapi dalam
medium ada gaya gesek yang semakin besar bila kecepatan benda jatuh semakin
besar karena pengaruh gravitasi bumi yang lebih besar dan pada kedua gaya
penghambalnya (Fa + Fg). Percepatan bola secara berangsur-angsur akan berkurang
karena yengaruh perubahan Tg semakin besar sering dengan semakin besamya
kecepatan bola hingga resultan gaya yang bekerja pada bola sama dengan nol tepat
sehingga mencapai kecepatan terbesar yang disebut kecepatan terminal
(Habiburrohman , Fauzi, 2010).
Sebuah bola padat memiliki massa po dan dijatuhkan tanpa kecepatan awal kedalam
fiuinda kental memiliki rapat massa Pt, dimana Pb > Telah diketahui bahwa bola mula-
mula membuat percepatan gravit - asi, namun beherapa saat setelah benda bergerak
cukup jauh bola akan bergerak dengan kecepatan konstan. Kecepatan yang tepat ini
disebut Kecepatan akhir (VT) atau kecepatan terminal yaitu pada saat gaya yang
bekerja pada bola berat bola sama dengan gaya apung ditambah gaya gesek fluida.
Cambeir (2) menunjukkan sistem gaya yang bekerja pada bola kelereng yakni FA =
gaya Archimedes. Fs - gaya stokes dan w-mg = gaya berat kelereng. Juica suat
kecepatan terminal telah tercapai pada gambar (2) berlaku pinsip newton tentang 618
(bercik lurus berahiran) yaitu persamaan
FA+ FS = w………………………………………………………………………………………..
(3)

Gambar 2 baya yang bekerja pada saat bola dengan Kecepatan tetap
Ada dua buah macam jenis vikositas, diantara viskositas dinamis den viskositas
kinematis. Viskositas Linematis merupakan perbandingan viskosites dinamis terhadap
massa jenis fluida. Viskositas dinamis senring kail diusebut viskositas yang merupakan
kecenderungan melawan Gambar 2 gaya yang bekerja pada saat bola dengan
Kecepatan tetap aliran. Satuan untuk viskositas dinamis adalah pas arus N/m2 atau
kg/m.s. Sedangkan salah satu viskositas teinematis adalah mus atau Stokes
(Ardiansyah, 2017).
Benda yang bergerak dalum zat cair kental mengalami gaya gesek yang besarnya
dinyatakan dengan persamaan
Fg = KM V terminal………………………………………………………..(4)
K adalah konstan yang bergantung pada bentuk gcomenis benda M koefinien
Viskositas. Berdasarkan perhitungan pada tahun 1945 oleh Sir George Stokes
menunjukkan bahwa benda yang bentuk geometris bola nilai keb Tr (Habiburrohman A
Fauzi, 2020).
Hukum Stokes Merupakan penampilan Leonhs untuk bola bergerak dalam cairan
kontinu yang dalam bentuk radius bola lebih besar dan 10m. Dalam pengamatan ini
digunakan tetes-tetes berbentuk bola dengan radius yang sangat kecil yaitu betkisar
antara 10-9 m sampai dengan 10-6m yang hampir mendekah jarak antara dua molekul
atau rata-ratanya. Oleh karena itu udara hendak dianggap sebagai cairan kontinu. Agar
hukum stokes tetcipta beku dalam pekerjaan dengan kecepatan hinggi, maka perlu
dilakukan Korcksi - Iooksi pengukuran muatan lismis dapat ditentukan berdasarkan
persamaan
Qe = Q atau Q 12 [1 + b/rp ] [1+b/re] 1⁄2…………………………………………(5)
dimana Qe adalah muatan listrik terkoreksi, p adalah tekanan ruang milikan dan b
adalah koonstanta yang hilainya 6:33 x 10-5. Pada percobaan ini, Mrs. Robert Milikan
menyatakan dalam rangkaian percobaan yang dilakukan pada tahun ini, salaih satu
cuplikan dan hasil percobaan memperlihatkan adanya keminpan gans tersebut
diperoleh tetapan pianis
n = 6,57 x 10-34 IS ...(6)
Nilai ini sangat sesuai dengan nilai yang diturunkan dan pengukuran serta Blozman be
sesuaian yang baik ini yang diturunkan dan dua percobaan yang berbeda, yang sah
melibatkan penerapan dan yang lain melihatikan pemancaran radiasi elektromagnetik,
memperlihatkan bahwa tetapkin planik mempunyai yang lebih penting dan pada
selkedar untuk meneringkan suatu percobaan. Salah satu Iconstanta penting dalam
fisika adalah nilai mualan listrik yang dibawa oleh sebuah elektron (Krane, 1982).
Pada prinsipnya perangkat milikan terdiri dan dua buah plat logam yang disusun
horizontal Butiran-butiran minyak disemprotkan melalui lubang kecil diantara kedua
plat. Mikroscop dan benkas cahaya diukur sedemikian rupa sehingga cahaya yang
dipantulkan oleh butiran minyak akan diterima oleh mikroskop. Buntiran-butiran minyak
ini berupa kabut, ada yang bergercit keatas karena ringan dan ada yang bergerit
kesawah karena gaya beratnya berat. Jika plat bagian atas diberi potensial polin's dan
plat bagian bawah diberi poren maka diantara kedua plot tersebut dan timbul medan
listrik E yang homogen. Diantara butiran minyak tersebut dipilin yang bermuatan negah
Dengan mengahur beda polensial cintara kedua plat harus diahur Jehingga buriran
minyak tersebut telap dalam keadaan diam . Pada keadaan ini berlalu Keseimbangan
gaya antarı gaya berat, gaya apung (Archimedes) dan gaya lishik ( Beiser, 1992).
Percobaan tetes minyak milican dapat dilakukan sebagai berikut
1. Minyak disemprotkan menggunakan alat penyemprot sehingga mem bentuk
teresan - tetesan kecil. Sebagian tetesan akan melewati lubang.
2. Dengan menggunakan teropong / mikroskop, diameter teres minyak dapat
ditentukan, sehingga maka tetes minyak dapat diketahui. Radiasi sinar X akan
menginfokan agar didalam suider. lonisasi akan menghasilkan elektron. Elektron
tersebut akan melekat pada teres minyak, schingga tetes-teter minyak menjadi
bermuatan lishik negative Ada yang menyerap sah dua atau lebih elektron.
3. Jika plat logam tidak diberi beda potensial tetes-tetes minyak tetap jatuh karena
pengaruh gravitasi Illcd layam diben beda potencial dengan plat bawah sebagai
kutub negahip, moba teter minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya
tolak listrik. Sesuai dengan hukum coloumb, teres minyak yang Mengllcat lebih
banyale eleichron acon bertolak lebih kuat. Pergerakan tetes minyak dapat
diaman dengan menggunakan teropong. Dengan mengatur beda potensial, tetes
minyak dibuat mengambang. Dengan keadaan seperti itu berarti gaya hinle
gravitasi skima dengan gaya total listik.
4. Dengan mengetahui massa teles minyak dan beda potensial yang dligunakan,
maka muatan tetes minyak dapat diketahui atau ditentukan .

.S m ñ,……………………………………………….(7)

muatan elektron massa elektron musela hele formen (Khery dick, 2019).

BAB 111

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum percobaan ini dilakukan pada hari Jum'at, 13 april 2021. Pada pukul 13.30 WITA sampai
dengan selerai. Bertempat di Laboratorium Optik dan Fisika Modem. Fakultaus Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas lambung Mangkurat. Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan

bahan yang digunakan pada praktikum ini, yanitu :

Pesawat Millikan, digunakan untuk mengaman tetesan minyak.

Power Supply, sebagai sumber tegangan.

Stop clock elektronik, berfungsi sebagai alat pengamat waktu.

Kabel, berfungsi untuk menghubungkan pesawat milken ke sumber tegangan.

3.3 4. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan pada prakhikum ini, yaitu

1: Merangkai peralatan seperti pada gambar di modul.

2 Meletakkan saklar 2 dan 1 pada posisi atas (posisi 1) dan meminta asisten untuk memeriksa
rangkaian terebih dahulu.

3Menyemprotkan minyak piton redalam ruang milikan.


4 Mengatur tegangan plat kapasitor dengan memutar mob 14 secara perlahan-lahan sedemikian
hingga tetes minyak yang sedang diamah melalui miskroskop mencapai keadaan stasioner (diam.
Menyaatat nilal tegangan V yang ditujukan volt meter.

5 Mematikan tegangan plat kaparilor dengan memindahkan sakar 2 ke bawah (posisi 0), sedemikian
sehingga tetes minyak mengiami gerak Jahun (dalam mikroskop Kelihatan sebagai gerak ke atas ).
Pada saat yang sama stop clock mengukur walchu tetes.

6, Mengamati gerak jatuh minyak dan mematian pengukuran stop clock dengan memindahkan
Sablar 14 ke posisi O. Setelah tetes mingak menempuh jarak tertentu. Mencatat jarak jatuh teres
(51) dan waktu jatuhnya (tl) kemudian mengukur kecepatan jatuh (VI).

7 Mengulangi langkah percobaan 2 sampai dengan 6 untuk beberapa tetes yang lain (minimal 10
tetes). Mencatat hasilnya pada tabel 1.

Tabel 1. Data tegangan dan arus No Jarak (s) Waktu ct) Tegangan (V)

Anda mungkin juga menyukai