THESIS
NIP : 196712181993031005
Sebagai : Pembimbing I
Noreg : 1309817030
Sebagai : Mahasiswa
Benar telah melakukan bimbingan proposal tesis sebanyak 7 (tujuh) kali dan
Jakarta,…………………
Pembimbing I
i
SURAT PERNYATAAN
NIP : 197210262001122001
Sebagai : Pembimbing II
Noreg : 1309817030
Sebagai : Mahasiswa
Benar telah melakukan bimbingan proposal tesis sebanyak 9 ( sembilan) kali dan
Jakarta,…………………
Pembimbing II
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hollywood Square Review Kelas VII SMP Negeri 43 Merangin Pada Pokok
disetujui pembimbing
iii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN
iv
a. Model Kurt Lewin .......................................................................... 12
A. Tujuan Penelitian.................................................................................. 53
v
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan ........................................................... 69
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklu I,II dan III ...................... 75
Tabel 3. Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada siklu I,II dan III ................... 77
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 2. Pola dasar model PTK menurut Kemmis & Taggart ..................... 17
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Lampiran
1
BAB I
PENDAHALUAN
siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Oleh karena itu sebagai akibat dari pengaruh tersebut, maka dibidang
2
kurikulum, sehingga dalam proses pembelajaran diperlukan strategi
satu atau beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan situasi dan
matematika.
pelajaran yang kurang diminati atau kalau bisa dihindari. Orang yang sudah
pasti, yang selalu berhubungan dengan angka yang dianggap prumit. Selain itu
ada faktor dari guru matematika yang kurang disukai akan membuat siswa
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa kelas VII yang
3
jika ketidaktertarikan mereka belajar matematika karena guru yang mengajar
adalah cara-cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir,
(KKM). Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ujian akhir semester I mata pelajaran
Tabel l. Rata-rata nilai ulangan harian matematika siswa kelas VII SMP Negeri
43 Merangin.
Semester Ganjil
1 VII A 70 61,58
2 VII B 70 59,34
4
Keadaan yang demikian menyebabkan kelas tidak kondusif, karena hanya
beberapa peserta didik yang aktif dalam bertanya sedangkan peserta didik yang
yang disertai tanya jawab dengan peserta didik. Pada pelaksanaannya siswa
cenderung pasif dan hanya duduk dan mendengarkan apa yang dikatakan
memecahkan masalah.
sungguh-sungguh bagi guru. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk
pemecahan masalah siswa dengan memperhatikan gaya belajar dari siswa agar
aktif sangat diperlukan agar siswa dapat memahami konsep pelajaran lebih
5
dapat dilakukan dengan peninjauan ulang atau penjangkaran pada akhir setiap
sesi pembelajaran dan sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari.
aktivitas dan hasil belajar siswa SMA. Model pembelajaran aktif Type
Hollywood Square juga menjadi inovasi agar siswa lebih aktif lagi belajar.
learning). Belajar ktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil
yang maksismum ( Hisyam Zaini, 2012). Jadi keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran menyebabkan pelajaran itu akan lebih berarti bagi
siswa dan pembelajaran yang dilakukan dapat menarik minat siswa dan dapat
yang dikostruksi untuk dikerjakan oleh peserta didik baik secara individual
6
representasi untuk memecahkan suatu persoalan dan mendorong peserta didik
bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat siswa. Hal ini sejalan dengan
pendapat Silberman (2006: 249) yang menyatakan bahwa ”Salah satu cara
yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah
Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat dalam
pikiran dibandingkan materi yang tidak”. Untuk itu agar materi pelajaran dapat
dipelajari.
Menurut Silberman (2006: 207) salah salu belajar aktif dapat digunakan
Strategi ini akan membantu siswa untuk mengingat kembali materi yang telah
(Silberman 2009: 238) dapat membantu siswa mengingat apa yang telah
7
mereka pelajari, menguji kemampuan siswa serta dapat berbagi dengan siswa
dengan meninjau ulang kembali apa yang telah dipelajari akan meningkatkan
B. Fokus penelitian
Merangin.
C. Perumusan Masalah
pelajaran 2021/2022?”.
8
D. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan teoritis
2. Kegunaan praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk terlibat
b. Bagi Guru
Square Review.
c. Bagi peneliti
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK juga salah satu publikasi
10
yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil
menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak yang di teliti,
bukan menurut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang di
teliti.
11
f. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesipik atau
12
c. PTK membantu guru lebih percaya diri.
akan berlanjut.
13
Krut Lewin terdiridari empat komponen, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Tindakan (acting)
Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua
kenyataan.
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
kembali apa yang telah kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses
belajar siswa. Yang lebih penting pula kita renungkan alasan kita
ini kita akan dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari tindakan
14
b. Model Kemmis & Taggart
pokok fokus penelitian tindakan terdiri dari (1) Planning, (2) Acting,
a. Planning
1. Mempelajari aspek-aspek perkembangan yang akan
dikembangkan di TK
2. Mempelajari kurikulum TK
anak
5. Membuat RKM
b. Acting
c. Observing I
1. Melakukan observasi dengan format observasi
15
3. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa setelah terjadi
tindakan
5. Evaluasi
d. Observing II
Pola dasar model PTK menurut Kemmis & Taggart ditunjukan pada
gambar 1.
16
c. Model Elliot (1991)
tindakan refleksi yang terus bergulir dan kemudian menjadi suatu siklus
lebih rinci dan berpeluang untuk lebih mudah diubah sehingga sebenarnya
langkah yang ada di dalam model PTK yang dikembangkan oleh Ebbut,
Elliot dan Kemmis. Bila guru akan menerapkan atau mengadopsi untuk
samping itu, guru atau peneliti harus mengetahui penggunaan data dan
antara lain :
17
1. Adanya gerakan yang mulai menjauh dari gerakan ajaran Lewin
Semula.
Sebuah model lain yang juga dikembangkan atas dasar ide Lewin
18
tindakan Mc Kernan. Model ini juga dinamakan proses waktu (a time
bahwa kita tidak perlu selalu terikat oleh waktu, terutama untuk
Ebbut. Model ini diilhami oleh pemikiran Kemmis dan Elliot. Dalam
19
temuan fakta. Sedangkan kenyataannya, Kemmis dengan jelas
dan menelaah kendala-kendala yang ada. Jadi sudah jelas ada elemen-
memberikan gambaran garis besar proses dari pada suatu teknologi. Urutan
20
langkah-langkah memang diperhatian, tetapi hanya sedikit sekali yang
dimengerti.
21
Tahap 1 : Perencanaan tindakan (planning)
dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga
rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas,
adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang
yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi di kelasnya sendiri. Dalam
22
Tahap 3 : Pengamatan terhadap tindakan (Observing)
observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap
observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau
pakar). Dengan kehadiran orang lain dalam penelitian ini, PTK yang
23
merencanakan skedul aktivitas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24
peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam
ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih. Proses refleksi ini
PTK.
Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapat suatu
masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan
selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan memberikan umpan balik yang
PTK. Tentu saja kadar ketajaman proses refleksi ini ditentukan oleh
24
refleksi bisa juga dimunculkan kelebihan dan kekurangan setiap tindakan
diusahakan tidak boleh lebih dari 24 jam artinya begitu selesai observasi
membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain
Siklus ini berakhir setelah hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan
aktif Type Hollywood Square juga menjadi inovasi agar siswa lebih aktif lagi
Hal serupa juga dikatakan Fitri Rahmadani dkk (2017) bahwa model
25
pembelajaran aktif Type Hollywood Square mampu memberikan motivasi
siswa dalam pembelajaran. Sejalanya dengan Shinta Arum Sari dkk (2017)
Matematika siswa.
Menurut Satri Darni dkk (2016) model pembelajaran aktif tipe Hollywood
Square dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan koloid
dikelas XI IPA SMA Negeri 14 Pekanbaru. Sedangkan menurut Vivi Sari dkk
untuk melihat respon, aktivitas, prestasi bahkan hasil belajar siswa. Namun
menggunakan lember kerja siswa ( LKS) pada pokok bahasan Aljabar siswa
26
D. KERANGKA TEORITIK
diselesaikan oleh siswa. Selan itu, soal tersebut tentunya tidak mudah
27
Berbicara mengenai masalah matematika, Lencher (Yusuf,
dibuktikan.
28
Lencher (Yusuf, 2014) mendefiniskan pemecahan masalah
29
keterampilan minimal yang dimiliki siswa dalam menguasai
matematika.
30
pembelajaran matematika maupun penyelesaiannya, siswa
matematika.
31
3. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah
asal.
32
NCTM (Ade,2013) jugamenyatakan hal yang senda yaitu
yang terbaik dan terefisien. Hal ini terkait dengan menjadikan masalah
kita harus jeli dalam menentukan strategi ataupun metode yang paling
tepat.
33
Yusuf (2014) menemukan sepuluh strategi berbeda yang sangat
a. Bekerja Mundur
b. Menemukan Pola
34
matematika yang dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi
banyaknya digit.
tersebut.
suatubarisan.
35
mendapatkan jawaban, namun untuk beberapa kasus, cara tersebut
sudut pandang lain. Salah satu contoh dari cara berpikir ini telah
bilangan yang terlalu besar, terlalu kecil, atau soal yang memiliki
sebelumnya.
36
e. Mempertimbangkan Kasus Ekstrim
bagi kita untuk melihat kasus ekstrim untuk hal tersebut. Dengan
37
memvisualisasikan kondisi atau keadaan masalah secara lebih
konkret.
pengetesan.
38
karena lebih mengorbankan waktu dan tenaga terlebih lagi jika kita
diselesaikan dengan cara seperti ini ketika cara yang lain tidak
diselesaikan.
bergantung pada:
kemungkinan-kemungkinan.
seharusnya tidakdieliminasi.
39
i. Mengorganisasi Data
dari mengatur data yang ada, atau mengubah urutan data yang ada.
baiknya jika lebih dulu mengenal lebih jauh mengenai apa itu
pengaturan data.
40
fundamental terkait dengan permasalahan perlu dipahami terlebih
mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam proses yang
dimulai dari tahap perancangan dimana pada tahap ini guru bertindak
41
tahap ini. Selanjutnya tahap evaluasi pada tahap ini merupakan tahapan
akan terlihat apakah hasilnya nanti akan terlihat apakah bagus atau tidak,
guru dengan siswa, dan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna jika
pada proses pembelajaran itu juga dilbatkan aktivitas fisik siswa dan
perhatian serta sikap mental siswa dapat digirng atau siap memasuki
kata lain usaha guru dalam rangka menciptakan pra kondisi agar
mental maupun perhatian siswa terpusat pada apa yang akan dipelajari
42
adalah siswa yang mengetahui tujuan pelajaran yang akan dicapai,
Bahan atau materi pembelajaran pada hakekatnya adalah isi dari materi
kesinambungan.
4) Bahan disusun dari yang sederhana menuju yang sulit, dari yang
43
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
44
mengajar". Tanpa kegiatan menutp pembelajaran, boleh dikatakan
1) Meninjau kembali
2) Mengevaluasi.
dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat dalam pikiran
45
3. Pembelajaran Aktif (Active Learning)
siswa untuk belajar secara aktif. Menurut Sadirman (2006: 95) "Tidak ada
belajar kalau tidak ada aktivitas". Jadi keterlibatan siswa secara aktif
akan melakukan tugas proses belajar yang lebih baik jika kita membahas
informasi dengan orang lain dan jika kita diminta untuk mengajukan
pelajaran, ide-ide dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang
sedang dipelajari".
Menurut John Holt dalam Silberman (2006:19) akan lebih baik lagi
proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal
berikut ini:
46
a. Mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka sendiri.
b. Memberikan contohnya
d. Melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain
dalam otak. Untuk mengingat apa yang telah diajarkan, siswa harus
Kita perlu mengaitkan antara apa yang diajarkan kepada kita dengan apa
yang telah kita ketahui dan dengan cara kita berpikir. Ketika proses belajar
sifatnya pasil, otak tidak melakukan pengkaitan ini. Belajar aktif adalah
Dengan belajar aktif, peserta didik diajak untuk turut serta dalam
47
melibatkan fisik. Silberman (2006:27) berpendapat bahwa ketika mata
aktif itu saja sudah dapat menyenangkan dan memotivasi siswa untuk
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan
48
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa proses peninjauan
pelajaran.
yang telah dipelajari diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar tic-
berikut :
siswa untuk duduk dilantai didepan kursi, tiga duduk dikursi dan tiga
49
4) Berikan kepada sembilan selebriti itu sebuah kartu dengan Tanda X
permainan.
7) Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang
menyatakan "setuju" di satu sisi dan tidak setuju" di sisi lain untuk
keputusan.
contestan.
50
c. Dengan cara membagi siswa yang terdiri dari siswa kelompok
mengambil keputusan.
tic dan diberi nomor urut 1,2,3. Tiga orang duduk di bawah/ di
lantai dinamakan barisan tac dan juga diberi nomor urut. Tiga
pertanyan permainan.
51
g. Kemudian contestan menjawab setuju apabila jawabanya benar dan
tidak setuju apabila jawabannya salah, dan siswa lain yang tidak
pertanyaaan.
menjawab pertanyaan.
berikutnya.
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan inti, guru
harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan itu telah
dikuasai siswa".
52
5. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Hal ini seperti diungkapkan oleh John Holt dalam Melvin L Silberman
b. Memberikan contohnya
d. Melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain
memberikan LKS kepada siswa. LKS menuntut siswa untuk aktif dan
53
yang terpusat pada siswa artinya siswa tidak berperan pasif dalam belajar
harus mampu melibatkan siswa sehingga ikut aktif dan mengambil bagian
dengan baik. Salah satu tipe strategi active learning dalam pembelajaran
E. HIPOTESIS TINDAKAN
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
pada bulan April hingga Mei 2021 dengan rincian sebahai berikut:
April dan 8 April. Siklus II dilakukan pada tanggal 15 April. Dan yang
55
dikategorikan zona hijau wabah Covid-19 sehingga masih dilaksanakan
C. Metode Penelitian
pembelajaran di kelas.
tindakankolaboratif)”.
56
melalui PTK. Bentuk yang kedua lebih menekankan dampak kebijakan
57
Berdasarkan pendapat tersebut peneliti cenderung
bahwa ada oleh pikir yang kompleks dalam membentuk ragam sudut
pandang dan visi bersama serta kesediaan pihak-pihak lain untuk ikut
perannya masing-masing.
58
dan refleksi (Reflection), Keempat rangkaian kegiatan yang dilakukan
terhadap permasalahantersebut.
yang telah teridentifikasi perlu segera diatasi, dalam hal ini dengan
berikut:
59
3. Rancangan TindakanPenelitian
a. TahapanPenelitian
60
dan peneliti sebagai mitra kolaboratif dengan menerapkan
b. Tahapan Pelaksanaan
61
tindakanyang didasarkan atas pertimbangan teoritik, dan
c. Tahap Observasi
diterapkan peneliti.
62
pelaksanaan tindakan dengan rencana yang telah disusun atau
yang perludiperbaiki.
63
dilakukan. Setiap informasi dipelajari dan difahami bersama
4. Rincian ProsedurPenelitian
a. PersiapanPenelitian
64
pembelajaran (RPP) yang disetting sebagai PTK.
proses pembelajaran.
b. PelaksanaanPenelitian
1) Siklus I
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan Tindakan
65
akandiajarkan.
hasil belajarsiswa.
c) Observasi
66
Pada tahap ini observer berperan mengumpulkan data
d) Refleksi
2) Siklus II
a) Perencanaan
67
hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan dari siklus I.
siswa.
b) Tahap Pelaksanaan
lembar observasi.
c) Observasi
68
diterapkan. Hasil dari observasi ini akan diidentifikasi
siklus II tersebut.
d) Refleksi
3) Siklus III
a) Perencanaan
b) Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut:
69
dijalani siswa, dengan memotivasi melalui metode
lembar observasi.
c) Observasi
d) Refleksi
(skor> 65) dan ketuntasan klasikal jika > 85% dari seluruh siswa
70
mencapai ketuntasan individual (skor > 65).
klasikal80%.
F. Sumber Data
a. Data
pemahaman terhadapmateri.
71
b. SumberData
Hollywood Square.
adalah data hasil belajar yang dikumpulkan oleh orang lain, data
dokumentasi.
1. Tes
Tes diambil dari kata testum yang berasal dari bahasa Perancis
72
(Arikunto, 1989, 52). Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada
secara tertulis atau secara lisan atau perbuatan (Sudjana dan Ibrahim,
1989,100)
tertentu. Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes prestasi
akhir siklus.
tentang prestasi belajar pada tiap akhir siklus. Melalui tes akhir belajar
2. Observasi
73
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan
instrumenobservasi.
3. Dokumentasi
akurat.
74
4. Instrumen Penelitian
peneliti sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini adalah soal
analisis data lagi, dan seterusnya. Analisis data dalam penelitian ini
berupa angka hasil tes siswa dan analisa untuk data kualitatif
a. Lembar observasi
75
harus diisi oleh observer. Lembar observasi berisi tentang
Tabel 2.
Pedoman Observasi Aktivitas Belajar
Peserta Didik Siklus I, II dan III
76
Siswa menjaga ketenangan dalam
mengikuti pembelajaran
Jumlah skor
Kriteria penilaian:
80% -100% = sangat baik
70% - 79% = baik
60% - 69% = cukup
<59% =kurang
b. Instrumen evaluasi
77
Tabel 3.
Rangkuman Hasil Belajar Siswa Pada Ulangan
Harian Siklus I,II Dan III
Keterangan Perolehan
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Rata-rata kelas
Siswa belum
tuntas belajar
Siswa tuntas
belajar
Prosentase
ketuntasan
klasikal
H. Validasi Data
78
mengumpulkan data sejenis dengan pengumpulan data yang berbeda.
Skor dan nilai yang diperoleh (Arikunto, 2002a: 168) siswa dihitung
dengan menggunakan
rumus:
S=R
Keterangan:
Hasil tes akhir siklus diperiksa siberi skor. Butir tes yang
dijawab benar diberi skor 5 dan untuk tes yang dijawab salah
dengan rumus.
79
rumus: Ketuntasan belajar individu klasikal =
siswa yang tuntas belajar atau siswa yang memperoleh nilai lebih
2. Aktivitas Siswa
berikut:
80%-100% = sangatbaik
70%-79% =baik
60%-69% =cukup
<59% =kurang
80
DAFTAR PUSTAKA
Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Asam dan Basa Dikelas XI IPA 2 Sma
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani. (2012). Strategi Belajar
Raja Grafindo.
Silberman. (2006). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung :
Sardirman, A.M. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja
Belajar. Yogyakarta.
81
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Mendiskusikan
tentang variable,
konstanta, dan
suku
Menggunakan
metode
pembelajaran
aktif tipe
Hollywood
square
M Taswan M.Pd
Lampiran 2
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan pengertian keofesien, variable, konstanta dan
suku
2. Siswa dapat menyelesaikan operasi hitung bentuk aljabar
3. Siswa mampu menerapkan operasi bentuk aljabar dan menyelesaikan
soal
B. Materi pembelajaran : Aljabar
D. Langkah-Langkah Kegiatan
▪ PERTEMUAN 1
1. Pendahuluan ( 5 Menit)
- Guru mengkondisikan siswa untuk belajar
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegunaanya dalam
kehidupan sehari-hari
- Memberikan motivasi dan apresiasi
E. Bahan ajar/alat :
• Sumber
- Buku
- LKS Putra Nugraha
- Buku referensi lain
• Alat
- Alat berupa peralatan tulis
-
F. Penilaian :
- Penilaian proses (Afektif) : Kerja siswa dalam kelompok dan keaktifan
siswa
- Penilaian hasil (Kognitif) : Tes tertulis
M Taswan M.Pd
Lampiran 3
Kelas/Semester : VII/II
Aspek : Aljabar
Standar Kompetensi Kemampuan Yang Diuji Indikator Soal Butir tes No Soal
Memahami bentuk aljabar Menghitung masalah yang Melakukan operasi hitung Esai 1
terkait dengan operasi hitung tambah pada bentuk aljabar
bentuk aljabar.
Menentukan pengertian, Esai 2,3,4,5
keofesien, variable, kontstanta
dan suku
Nama :
Kelas :
Mata pelajaran :
Hari/tanggal :
Petunjuk:
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal tes
2. Isilah identitas kalian pada kolom yang telah disediakan
3. Bacalah soal dengan teliti
4. Kerjakan secara individu
Soal
Manakah diantara bentuk berikut ini yang menyatakan banyaknya buku yang
dibaca lina dalam 6 pekan?
a. 6 +
b. 6 x
c. +6
d. ( + ) x6
1. Pilihan Jawaban
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
Jawab : ……………………………………………………….
Alasan Jawaban :
…………………………………………………………………………….
3. Adakah suku pada pilihan jawabanmu ? ya atau tidak ada* tunjukan
alasanya?
…………………………………………………………………………….
Alasan :………………………………………………………………….
Variabel :
…………………………………………………………………………….
Konstanta :
…………………………………………………………………………….
Keofesien :
…………………………………………………………………………….