Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA


INGGRIS MELALUI AUDIO-VISUAL BAGI SISWA KELAS VIII D
SEMESTER 1 SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN PELAJARAN
2021/2022

Disusun oleh :

NAMA : SRI YULIATI


NIM : 23002931014
PRODI : BAHASA INGGRIS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran yang kuat sehingga karya tulis
yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio-
Visual Bagi Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022”, dapat
terselesaikan sesuai jadwal waktu yang telah direncanakan.

Rasa terima kasih perlu penulis sampaikan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu yang telah
membantu sehingga karya ini dapat terselesaikan. Untuk itu terima kasih yang sebanyak-
banyaknya penulis lanjut sampaikan kepada:

1. Kepala Sekolah SMPN 7 Jember


2. Rekan Bapak/Ibu Guru di SMPN 7 Jember.
3. Para siswa dan siswi kelas VIII tahun pelajaran 2021/2022, yang telah menunjukkan
objektivitas yang tinggi sehingga data-data hasil penelitian ini benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
Demikian secara singkat pengantar yang dapat penulis sampaikan, semoga karya ini
bermanfaat dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di SMPN 7 Jember

Jember, 3 September 2021

SRI YULIATI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL......................................................................................................... 4
DAFTAR GRAFIK....................................................................................................... 5
ABSTRAK.................................................................................................................... 6
BAB I 8
9
PENDAHULUAN............................................................................................. 10
A. Latar Belakang........................................................................................... 11
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 14
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 14
A. Kajian Teori Pembelajaran Listening .................................................. 15
B. Kajian Teori Tentang Audio Visual..................................................... 15
C. Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran...................................... 17
D. Kerangka Berfikir................................................................................. 18
E. Hipotesis Tindakan............................................................................... 19
BAB III METODE 20
PENELITIAN................................................................................ 21
A. Setting penelitian............................................................................................... 21
B. Subjek Penelitian............................................................................................... 22
C. Sumber Data...................................................................................................... 22
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................................ 22
E. Analisis Data..................................................................................................... 23
F. Prosedur Penelitian............................................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................. 29
A. Hasil Penelitian............................................................................... 29
B. Pembahasan..................................................................................... 47
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 51
A. Simpulan........................................................................................................... 52
B. Saran.................................................................................................................. 53
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian..................................................................... 20

Tabel 2 Format Proses Pengamatan...................................................... 26


DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus I............. 37

Grafik 2 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus II............ 45


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Clothes Menggunakan Strategi
KWL Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Clothes
Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research) yang terdiri dari 2 (dua)
siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Strategi KWL dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Clothes Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang
sama dapat menerapkan Strategi KWL untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar
mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Strategi
KWL yang lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi KWL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia
seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang system pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam
meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan.

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VIII D SMPN 7 Jember,
Kabupaten Jember, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Clothes siswa rendah di
bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 70.
Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep Pendidikan Bahasa Inggris
masih rendah,
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan,
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Pendidikan Bahasa Inggris hanya sebagai hafalan saja.
Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Bahsa Inggris yang telah
diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi
dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam
memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil
belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Clothes adalah
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) karena siswa dapat terlibat aktif karena
memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung meningkat.
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) merupakan suatu metode mengajar dengan
membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang
ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan penelitian
terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar Materi Clothes
siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar
Materi Clothes melalui Strategi KWL Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember “.

1.2 Rumusan Masalah


Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan sebagai berikut:
“Bagaimanakah Strategi KWL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Clothes siswa Kelas
VIII D SMPN 7 Jember ”

1.3 Tujuan Penelitian


Meningkatkan hasil belajar Materi Clothes menggunakan Strategi KWL siswa Kelas VIII
D SMPN 7 Jember “..

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk


meningkatkan hasil belajar Materi Clothes memberikan alternative pembelajaran yang aktif,
kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran
Materi Clothes
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Clothes sehingga pelajaran
Materi Clothes menjadi lebih sederhana.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Teori
Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :

1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban
atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam
aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan
membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan
komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,


motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar mengajar
yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic pada diri
siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk
memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan
percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha
sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan
untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah
kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik,
keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam
menilai hasil yang di Pendidikan Bahasa Inggrisnya maupun menilai dan mengendalikan
proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah melaksanakan
proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2. Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)


1. Deskripsi Strategi KWL.
Menurut Ogle (2006) KWL Strategy merupakan strategi instruksional, reading yang
digunakan untuk membimbing siswa membaca sebuah teks bacaan. Siswa mulai
dengan Brainstrorming. Siswa diminta mengungkapkan
apa saja yang mereka ketahui mengenai sebualh topik. Informasi tersebut direkam dalam
bentuk catatan kecil dalam kolom K pada tabel KWL. Siswa kemudian membuat sejumlah
pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui tentang topik yang disajikan dalam
teks bacaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut di tuliskan dalam kolom W pada tabel.
Selama atau setelah reading, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom W.
Informasi baru yang siswa pelajari dituliskan dalam kolom L pada tabel KWL. Fisk and
Hurst (2003: 211), KIVL Strategy, for comprehending the reading, works so well,
because it integrates all of modes of communication. When using this strategy, students
will be reading, writing, livening, and ,speaking about the text. Menurut Michael Susan
dalam jurnalnya (2008) Strategi KWL dapat digunakan pada tiap tingkatan kelas. Strategi
tersebut bekerja dengan baik dengan tiap jenis teks. Dia juga menemukan bahwa strategi
ini paling baik diterapkan pada wacana eksposisi. Berdasarkan teori yang ada, peneliti
ingin membantu siswa memahami apa yang dibaca, guru akan mengajar siswa dengan
strategi pengajaran reading comprehension yang disebut KWL. K merupakan kependekan
dari Know, W merupakan kependekan dari Want to know, dan L merupakan kependekan
dari Learned.
2. Keuntungan penggunaan Strategi
Strategi KWL menguntungkan dalam banyak hal Ogle (2006). menyatakan bahwa strategi
ini dapat digunakan untuk brainstorming di awal pelajaran untuk menemukan apa yang
telala diketahui siswa Strategi KWL dapat membantu siswa memonitor pemahaman
mereka terhap bacaan. KWL juga dimaksudkan sebagai latihan, untuk suatu kelompok
belajar maupun sebuah kelas, yang dapat membimbing siswa membaca dan memahami
sebuah teks bacaan. Strategi ini dapat digunakan siswa untuk bekerja sendiri, tetapi
diskusi akan lebih membantu memahami teks bacaan lebih baik.
Strategi KWL menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan gagasan
mereka di luar teks yang mereka baca.

3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi KWL.


a. Kelebihan Strategi KWL
Strategi KWL merupakan sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan reading
comprehension siswa. Hal ini terjadi setelah siswa mengerti bagaimana menggunakan
strategi tersebut dengan benar untuk memahami bacaan. Dalam proses memahami
penggunaan KWL, siswa memerlukan bimbingan dan pemaparan yang jelas. Setelah itu
siswa dapat mengisi kolom yang digunakan dalam Strategi KWL selangkah demi
selangkah. Pertama-tama mereka menulis informasi yang berhubungan dengan topik yang
disajikan guru atau peneliti di kolom K. Kemudaan siswa dapat membuat pertanyaan
dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang topik yang disajikan di dalam
kolom W. Selanjutnva siswa dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom siswa
tidak menemukan jawaban di bacaan, siswa-mencarinya dari sumber lain. Jawaban-
jawaban tersebut diletakkan padat kolom L.
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi KWL ini, siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti kegiatan reading. Mereka lebih perhatian saat
diperkenalkan dengan strategi KWL peneliti. Strategi ini membangkitkan semangat siswa
untuk mempelajari bacaan.

b. Kelemahan Strategi KWL


Strategi Kin merupakan hal baru balk bagi siswa m aupun guru. Siswa memerlukan lebih
banyak latiban untuk dapat menggunakan strategi tersebut dengan tepat.

4. Pelaksanaan Strategi KWL di dalam kolas.


Ada 3 langkah dalam pengajaran reading, yaitu: pre-reading activity, while-reading
activity, dan post-reading activity. Berikut peranan dari Strategi KWL pada tiap langkah:
a. Pre-Reading Activity
Menurut Boyton (Quistia.com), cara penerapan strategi KWL adalah sebagai berikut:
 Memilih teks bacaan.
 Membuat tabel KWL.
 Mengajak siswa melakukan brainstorming tentang kosakata, istilah, atau frase yang dapat
dihubungkan dengan topik bacaan.
 Menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik bacan.
 Meminta siswa menuliskan apa yang mereka ketahui tentang topik bacaan di dalam kolom K.

Berdasarkan gagasan yang dikemukakan Boyton, peneliti akan melaksanakan penelitian ini
sebagai berikut:

Peneliti akan memilih teks bacaan yang akan digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar.
Lalu peneliti akan membuat tabel KWL di papan tulis atau di selembar kertas. Peneliti akan
meminta siswa menyalinnya untuk menulis informasi yang didapatkan dari teks bacaan.
Berikut contoh tabel KWL:

Tabel. KWL Chart

K W L
Peneliti meminta siswa mengungkapkan kosakata, istilah, atau frase yang mereka anggap
berhubungan dengan topik bacaan lalu menuliskannya dalam kolom K pada tabel KWL yang
ada pada mereka. Kegiatan ini dilaksanakan sampai para siswa kehabisan gagasan.
Peneliti melibatkan siswa dalam diskusi tentang apa yang mereka tulis dalam
kolom K. Untuk menstimulasi pengungkapan gagasan dari siswa, guru memberikan dorongan
seperi, “Tell me what you know about...,”. Hal ini dilakukan juga untuk, memberikan siswa
semangat untuk menjelaskan hubungan antra topik dan gagasan siswa.
b. While-Rending Activity.
Peneliti meminta siswa membuat serangkaian pertanyaan tentang apa yang ingin mereka
ketahui banyak tentang topik bacaan berdasarkan yang telah mereka tulis di dalam
kolom K. Pertama-tama siswa menulis kalimat di atas selembar kertas. Kemudian, siswa
mengubah kalimat tersebut meniadi pertanyaan sebelum menuliskannya. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut membantu siswa memfokuskan perhatian mereka selama pembacaan teks
bacaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dituliskan pada kolom W.
c. Post-Reading Activity
Pada tahapan ini, siswa menjawab pertanyaan di kolom W selama atau setelah pembacaan
teks bacaan lalu menuliskannya di kolom L. Setelah itu, peneliti mendiskusikan informasi
yang tercatat pada kolom L dan memotivasi siswa mencari pertanyaan di dalam
kolom W yang tidak terjawab atau jawabannya tidak ditemukan di dalam teks bacaan. Siswa
harus mencari sumber lain untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang tidak terjawab.

3. Materi Clothes
1. Ungkapan Kejadian pada waktu yang akan dating.
a.Menggunakan will atau shall (akan)

Pola kalimat + : S + will/shall/V1/O/adverb

 : S + will/shall + not + V1 + O + adverb


? : will/shall + S + V1 + O + adverb

-Yes, S + will/shall

-No, S + will/shall + not

b.Menggunakan to be going to (akan)

Pola kalimat + : S + to be going to + V1 + O + adverb

-: S + to be + not + going to + V1 + O + adverb

? : To be + S + going to + V1 + O + adverb?
2. Ungkapan kejadian yang telah berlangsung (perfect Tense)
Pola kalimat: + : S + has/have + V3 + O + adverb

-: S + has/have + not + V3 + O + adverb

?: Has/have + S + V3 + O + adverb

-Yes, S + has/have

-No, S + has/have + not

Keterangan :

a.Keterangan waktu lampau

-since = sejak

-for = selama

b.has/have = telah

c.has (he, she, it)

d.have ( they, we, you, I)

3. Ungkapan suatu kejadian yang sedang berlangsung (Present

Continous Tense)

Pola kalimat :

Positif : S + to be + V.ing + O + adverb

Negative : S + to be + not + V.ing + O + adverb

Tanya : To be + V.ing + O + adverb?

Text 1. Kinds of Clothes

People have many kinds of needs. One of them is the Clothes. The main purpose of
wearing it is to protect the used for beauty. There are a lot of clothes people can wear for their
performance. They must consider the situations if they wear clothes. Dress is used for an
informal accasions. Light clothing, it can be worn for the hot and humid climate. A coat and
tie are needed for formal accasions and when making official call. People can also wear Batik
in a formal situation. Batik is fomuos for men’s shirt and ladies dresses. People usually wear
it in wedding ceremony instead of coats. Because batik shirt is more comfortable in the hot
climate than the coat. A person looks more formal than wearing ordinary shirt. Jacket and
sweater are informal clothes. They are required for travelling to mountain areas. They give
protection against the cold air.

Text 2. The Material of Clothes

Mrs. Yuni is a teacher in SLTP Tunas Harapan. She teaches English. She is also a tailor at
home. Many customers ask her to make same clothes. She has three children. They are Ibnu,
annisa and Ahmad. Ibnu still studies in the university. Annisa is in the third year of SMA and
Ahmad is the second year of SLTP. Her children usually help her to make the clothes. Mrs.
Yuni and her children are talking about the materials of clothes in the livingroom at the night.
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMPN 7 Jember Kabupaten Jember Propinsi
Jawa Timur tahun pelajaran 2021/2022, yang mempunyai fasilitas yang hampir lengkap
dengan adanya Perpustakaan yang cukup memadahi, Laboratorium IPA, Laboratorium
Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 28 orang Guru PNS dan 12 Guru
Tenaga Honorer terdiri dari serta 5 Tenaga administrasi.

2. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember Kabupaten Jember Propinsi
Jawa Timur dengan jumlah siswa sebanyak 30, yang terdiri dari 18 siswa laki – laki dan 12
siswa perempuan.

3. Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 2 Minggu yaitu pada bulan
September 2021. Penelitian ini pada materi Materi Clothes diajarkan.Penelitian ini
direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

1. Siklus I
Pada siklus ini membahas subkonsep Materi Clothes.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan
membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja
siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :

1. Guru menjelaskan materi Materi Clothes secara klasikal.


2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 5 kelompok, masing–masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk
mempelajari LKS.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan
langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar
kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling membantu
dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah
keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi
aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa
diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan menjadi
pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan yang dilakukan bila
dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 70 %.


2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual
yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam merencanakan
siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Tahapan yang
dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

4. Teknik Pengumpulan Data


Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang


kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari:

1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.


2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru.
5. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi Materi Clothes dengan
menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa
tersebut mampu mencapai nilai 70.
Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70 ini jumlahnya sekitar
85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan rumus,
menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

P=FN x 100%

Dimana : P = Prosentase

F = frekuensi tiap aktifitas

N = Jumlah seluruh aktifitas


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner) pada Materi Clothes. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru
dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan
tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Jumat 8 Juli 2017 dari pukul 07.00 s.d
08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan
untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan
mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)
menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi
siswa dalam 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan
sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru
berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari
hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu
meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan
kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan
diberi penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian
siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Strategi KWL (Know, Want
to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru
dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk
tangan gembira.

c. Observasi
Partisipasi siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I
dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember dalam kegiatan belajar mengajar
Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal. Hasil belajar
siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner) dengan jumlah 30 terdapat 22 siswa atau 71,4 % yang tuntas dan yang tidak
tuntas ada 8 Siswa atau 28,6% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 69,1.
Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adit Jansica 70 Tuntas

2 Alyzia Andriani 65 Tidak Tuntas

3 Andreas Tulus 70 Tuntas

4 Defsal Noptuahno 70 Tuntas

5 Uenike Priscila 80 Tuntas

6 Febri Monica 65 Tidak Tuntas

7 Fidella Erlita 75 Tuntas

8 Hendra Saputra 80 Tuntas

9 Hironimus Angga 70 Tuntas

10 Hollan Dwi 75 Tuntas

11 Imel 70 Tuntas
12 Ivana Ribka 85 Tuntas

13 Janang Mula Jari 50 Tidak Tuntas

14 Jhon Kristapea 80 Tuntas

15 Jingga 50 Tidak Tuntas

16 Kelvin Andrau 50 Tidak Tuntas

17 Lucy Augustine 80 Tuntas

18 Mara Paulina 65 Tidak Tuntas

19 Marselina Anut 70 Tuntas

20 Mina 60 Tidak Tuntas

21 Rendi Alpiyanus 75 Tuntas

22 Reto 70 Tuntas

23 Rivaldo Rifki 75 Tuntas

24 Selvia 60 Tidak Tuntas

25 Sheila Lolita T 75 Tuntas

26 Yawia Aptiliani 60 Tidak Tuntas

27 Yeriko Noprianto 70 Tuntas

28 Yoga Pratama 70 Tuntas

Jumlah 1935

Rata-rata 69,1

Ketuntasan Klasikal 71,4%

d. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada
materi Materi Clothes Multikultural dengan menerapkan Strategi KWL (Know, Want
to know, Learner) ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 69,1 dan secara
klasikal sebesar 71,4%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang
dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi
Materi Clothes.
Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan
Materi Clothes. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini
terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu
dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–
hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab
dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan
diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga
orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS
terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap
sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa
yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi Clothes khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.
Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner) dengan Materi Clothes. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru
dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan
tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 22 Juli 2017 dari pukul
07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu
untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan
mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)
menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi
siswa dalam 6 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan
sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru
berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari
hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu
meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan
kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan
diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui
pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan
belajar dengan bertepuk tangan gembira.

f. Observasi
1. Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan
respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah
yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah
yang terjadi pada siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar
mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil
belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan
Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada
siklus I dengan penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to
know, Learner) dengan jumlah siswa 28 orang, terdapat 24 siswa atau 82,1% yang tuntas dan
yang tidak tuntas ada 4 Siswa atau 17,9% yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata sebesar
75,4. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adit Jansica 75 Tuntas

2 Alyzia Andriani 70 Tuntas

3 Andreas Tulus 75 Tuntas


4 Defsal Noptuahno 75 Tuntas

5 Uenike Priscila 85 Tuntas

6 Febri Monica 70 Tuntas

7 Fidella Erlita 80 Tuntas

8 Hendra Saputra 90 Tuntas

9 Hironimus Angga 80 Tuntas

10 Hollan Dwi 80 Tuntas

11 Imel 75 Tuntas

12 Ivana Ribka 90 Tuntas

13 Janang Mula Jari 60 Tidak Tuntas

14 Jhon Kristapea 85 Tuntas

15 Jingga 60 Tidak Tuntas

16 Kelvin Andrau 60 Tidak Tuntas

17 Lucy Augustine 85 Tuntas

18 Mara Paulina 70 Tuntas

19 Marselina Anut 75 Tuntas

20 Mina 70 Tuntas

21 Rendi Alpiyanus 80 Tuntas

22 Reto 80 Tuntas

23 Rivaldo Rifki 80 Tuntas

24 Selvia 65 Tidak Tuntas

25 Sheila Lolita T 80 Tuntas

26 Yawia Aptiliani 65 Tidak Tuntas

27 Yeriko Noprianto 75 Tuntas


28 Yoga Pratama 75 Tuntas

Jumlah 2110

Rata-rata 75,4

Ketuntasan Klasikal 82,1%

2. Aktifitas Siswa
Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar yang
menerapkan model Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada
Materi Clothes pada siklus 1 adalah rata–rata 3,00 berarti termasuk kategori baik.
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka jalani
dengan menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) digunakan
angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai.
Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner), ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang
merupakan rangkuman hasil angket tentang tanggapan 28 siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang
diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi Clothes, siswa secara umum
memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
senang, siswa juga merasa senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas,
maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka
terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena
bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)


No. Uraian Tanggapan Siswa

Senang Tidak Senang

F % F %

1. Bagaimana perasaan kamu selama 27 96,4 1 3,6


mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :

Materi pelajaran 28 100 0 0


Lembar kerja siswa (LKS)
Suasana Belajar di Kelas 24 85,7 4 14,3
Cara penyajian materi oleh guru
24 85,7 4 14,3

28 100 0 0

Mudah Sulit

F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 24 85,7 4 15,3


pembelajaran ini

Bermanfaat Tidak

Bermanfaat

F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi 28 100 0 0


kamu ?

Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 28 100 0 0

Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok 28 100 0 0


bahasan yang lain menggunakan
Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner)?
Keterangan :

F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran


Menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner)
N=Jumlah: 28 orang

3. Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam materi
pelajaran Clothes pada siklus I sebesar 2.75 yang berarti termasuk kategori baik. Data
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Strategi KWL (Know,


Want to know, Learner)
No. Aspek yang diamati Skor pengamatan

RPP I Keterangan

1. Pesiapan 3,0 Baik

2. Pelaksanaan 2,5 Baik

3. Pengelolaan Kelas 2,5 Baik

4. Suasana Kelas 3,0 Baik

Rata – Rata 2,75 Baik

Keterangan :

0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik

3,5 - 4,0 = Sangat Baik

g. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada
Materi Clothes dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Clothes.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Clothes. Menurut
pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi
dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu
atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan
guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan
diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga
orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS
terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap
sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa
yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Clothes khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.
Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.3 Deskripsi siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner) dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada
materi Materi Clothes sub (3) Kerja Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa.
Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar
observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil
belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023 dari


pukul 07.00 s.d 08.20 WIB.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu
untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan
mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi,
(3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi
siswa dalam 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan
sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru
berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari
hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu
meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan
kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan
diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk mengetahui


pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan keberhasilan
belajar dengan bertepuk tangan gembira.

a. Observasi
1. Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VIII D SMPN 7 Jember ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif
menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain
kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.
Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 1 Benua Lima dalam kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil
belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi
KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah 28 siswa, terdapat 26 siswa atau 92,9%
yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 7,1% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata
sebesar 82,1. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adit Jansica 80 Tuntas

2 Alyzia Andriani 80 Tuntas


3 Andreas Tulus 80 Tuntas

4 Defsal Noptuahno 80 Tuntas

5 Uenike Priscila 90 Tuntas

6 Febri Monica 80 Tuntas

7 Fidella Erlita 90 Tuntas

8 Hendra Saputra 100 Tuntas

9 Hironimus Angga 90 Tuntas

10 Hollan Dwi 90 Tuntas

11 Imel 80 Tuntas

12 Ivana Ribka 100 Tuntas

13 Janang Mula Jari 65 Tidak Tuntas

14 Jhon Kristapea 90 Tuntas

15 Jingga 70 Tuntas

16 Kelvin Andrau 65 Tidak Tuntas

17 Lucy Augustine 90 Tuntas

18 Mara Paulina 80 Tuntas

19 Marselina Anut 80 Tuntas

20 Mina 80 Tuntas

21 Rendi Alpiyanus 85 Tuntas

22 Reto 85 Tuntas

23 Rivaldo Rifki 85 Tuntas

24 Selvia 70 Tuntas

25 Sheila Lolita T 85 Tuntas

26 Yawia Aptiliani 70 Tuntas


27 Yeriko Noprianto 80 Tuntas

28 Yoga Pratama 80 Tuntas

Jumlah 2300

Rata-rata 82,1

Ketuntasan Klasikal 58%

Keterangan :

F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)


N = Jumlah: 28 orang

2. Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Strategi KWL (Know, Want to
know, Learner) dalam materi pelajaran Clothes pada siklus I sebesar 3,165 yang
berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)


No. Aspek yang diamati Skor pengamatan

Siklus II Keterangan

1. Pesiapan 3,33 Baik

2. Pendahuluan 3,00 Baik

3. Kegiatan Pokok 3,00 Baik

4. Penutup 3,33 Baik

Rata – Rata 3,165 Baik


Keterangan :

0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik

3,5 - 4,0 = Sangat Baik

3. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada
Materi Clothes dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Clothes.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Clothes. Menurut
pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi
dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu
atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan
guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnya akan
diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga
orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga
siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang
saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Clothes khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh
pengamat.

4.2 Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa Kelas VIIIb
SMPN 1 Benua Lima untuk Materi Clothes dengan model pembelajaran mengunakan
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar
69,1 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 3
orang dengan ketentusan belajar 71,4% dan yang tidak tuntas 28,6%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIIIb SMPN 1 Benua Lima
pada siklus 1 untuk Materi Clothes dengan model pembelajaran, Strategi KWL (Know, Want
to know, Learner) diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 75,4 dengan nilai tertinggi
adalah 90 terdapat 3 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 3 orang dengan ketentusan
belajar 82,1% dan yang tidak tuntas 17,9%.
Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Clothes diperoleh nilai rata –rata siklus II
sebesar 82,1 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 65
terdapat 2 orang dengan ketuntasan belajar 92,9% dan yang tidak tuntas 8,1%. Siswa yang
tidak tuntas baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan
siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.
Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIIIb SMPN 1 Benua Lima tahun pelajaran 2017/2018
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Clothes. Hal ini
disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada
materi yang sama yaitu Clothes. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner).
2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menerapkan Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner) pada materi Clothes menurut penilaian pengamat termasuk
kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat
adalah aspek aktivitas siswa: mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama
dalam kelommpok, bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi,
memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling dominan
dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini menunjukan bahwa
siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini
sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung
jawab dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)


Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) menurut hasil penilaian pengamat termasuk
kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki
kemampuan yang baik dalam mengelola Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner) pada Materi Clothesl. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa
guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif
dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan
motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah
piter (dalam Nur dan Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam
pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
efisien.
4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner)
Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran kooperatif tipe
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan oleh peneliti menunjukan
bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara
penyajian materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) mereka lebih mudah memahami materi
pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin
baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model
pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) disebabkan
suasana belajar dikelas yang agak ribut.
Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan Strategi KWL
(Know, Want to know, Learner). Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya
menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), dan siswa merasa bahwa
model pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner) bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi
pelajaraan yang didapat mudah diingat.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatiftipe


Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

Penggunaan Strategi KWL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Clothes Siswa Kelas
VIII D SMPN 7 Jember.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:

1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Strategi KWL (Know, Want
to know, Learner) sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
kelas.
2. Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner) disarankan untuk membikin Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang
lebih menarik dan bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Kemdiknas
-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT


Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe STRATEGI KWL. Surakarta: Tiga


Serangkai
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Guru : SRI YULIATI, S.Pd

NUPTK : 3052750650200003

Tempat Mengajar : SMPN 7 Jember

Tempat Pelaksanaan : SMPN 7 Jember

Pembelajaran

Siklus I : Tanggal, 07 September 2021

Siklus II : Tanggal, 14 September 2021

Masalah yang merupakan kasus

Pembelajaran : Bahasa Inggris

Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio-Visual Bagi Siswa


Kelas VIII D SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Jember, 14 September 2021


Mengetahui, Peneliti

Murtini, S.Pd, M.Pd SRI YULIATI


NIP : 19650504 198703 2011 NUPTK : 3052750650200003

Anda mungkin juga menyukai