Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR PUSTAKA

Budi Santoso, 2003. Manajemen Proyek. Guna Widya. Jakarta.

Ervianto, I.W. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi. Yogyakarta.

Andi.

Nicholas J.M.; “Project Management for Business and Engineering”, Pearson

Education, Inc., 2004.

Cadle, J. dan Yeates, D. (2007). Project Management for Information Systems. Fifth

Edition.

Clough, G.A, Richard H. dan Sears. (1991). Construction Project Management. Edisi

5. Canada: John Willey & Sons Inc.

https://jurnalmanajemen.com/pengertian-manajemen-proyek/
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek adalah keseluruhan kegiatan sementara yang dikerjakan dalam waktu

terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil

pada waktu yang akan datang. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja akan

sangat menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Pekerjaan suatu konstruksi

tidak akan terlepas dari waktu pelaksanaan. Semua orang pasti menginginkan proyek

yang akan direncanakan cepat terselesaikan selain rasa keberhasilan membangun atau

mendirikan suatu kontruksi. Waktu pelaksanaan juga tidak akan terlepas dari besar

kecilnya volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Namun pelaksanaan suatu

pekerjaan akan sering terlambat akibat tidak efisiennya pengunaan waktu pada

pelaksanaan. Oleh karena itu sebelum pekerjaan kontruksi dilaksanakan sebaiknya

disusun suatu jadwal pekerjaan karena penjadwalan akan dapat mempermudah dan

mengatur lamanya item pekerjaan – pekerjaan yang akan dilaksanakan. Studi Kasus

dilakukan pada perusahaan kontraktor CV. Adian Natama. Proyek yang akan dibahas

berikut ini yaitu Proyek Pemeliharaan Jalan Kapur - Kumpai. Pada CV. Adian

Natama hanya membuat detail schedule.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud manajemen proyek?

2. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan proyek?

1
2

3. Bagaimana perencanaan penjadwalan waktu proyek pada CV. Adian Natama?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud manajemen proyek.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud studi kelayakan proyek.

3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan penjadwalan waktu proyek pada CV.

Adian Natama.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajamen Proyek

Manajemen proyek berasal dari kata manajemen dan proyek. Secara mendasar

pengertian manajemen proyek adalah proses manajemen yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, serta pengendalian akan sumber daya

organisasi/perusahaan yang digunakan dalam meraih tujuan organisasi/perusahaan

yang telah ditentukan. Manajemen Proyek atau dalam bahasa Inggris disebut

dengan Project Management adalah seni mengelola semua aspek proyek dari awal

sampai penutupan dengan menggunakan metodologi ilmiah dan terstruktur. Istilah

proyek ini dapat digunakan untuk mendefinisikan usaha atau kegiatan apa pun yang

bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya

pekerjaan.

Faktor kunci yang membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah

bahwa ia memiliki hasil akhir dan  jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen

yang merupakan proses yang berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang

profesional membutuhkan berbagai keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan

tentu saja keterampilan manajemen dan kesadaran manajemen bisnis yang baik.

Sedangkan pengertian dari proyek itu sendiri adalah suatu tugas yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang direncanakan, yang dapat didefinisikan dalam hal pecapaian,

hasil atau manfaat. Suatu proyek biasanya dianggap berhasil jika mencapai tujuan

3
4

sesuai dengan kriteria penerimaan mereka, dalam skala waktu, anggaran, sumber

daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelangan.

Proyek pada umumnya menciptakan suatu layanan, produk atau hasil yang unik

dan spesik. Sesuai dengan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proyek adalah

kegiatan yang tidak dapat berjalan tanpa batas waktu dan harus memiliki tujuan yang

pasti. Perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan “sementara” disini hanya terbatas

pada proses pengerjaannya tetapi tidak berlaku pada hasil (produk atau layanan) yang

dihasilkan oleh proyek. Sebagai contoh, sebuah proyek yang membangun sebuah

monumen akan memiliki durasi atau waktu pengerjaan yang sudah ditetapkan

sedangkan hasilnya yaitu monumen itu sendiri mungkin dapat digunakan untuk

jangka waktu yang tidak terbatas. Berikut ini adalah pengertian Manajemen Proyek

(Project Management) menurut beberapa ahli.

1. Pengertian Manajemen Proyek menurut Budi santoso (2003;3), Manajemen

Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan

mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan

tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Manajemen proyek

mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu

dalam proyek.

2. Pengertian Manajemen Proyek menurut Ervianto (2005:21), Manajemen Proyek

adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu

proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
5

3. Pengertian Manajemen Proyek menurut Nicholas (2001;9), Manajemen Proyek

adalah manajemen yang lebih sederhana, yang operasi-operasinya berulang

dimana pasar dan teknologinya dapat diprediksi, ada kepastian tentang antisipasi

hasil, lebih sedikit organisasi yang dilibatkan.

4. Pengertian Manajemen Proyek menurut Husen (2009:4), Manajemen Proyek

adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang

terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal

kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.

2.1.1 Tujuan Manajemen Proyek

Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya :

1. Menyelesaikan tepat waktu

Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan

harus dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan

selalu dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan.

Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan proyek.

2. Menjaga anggaran

Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan

pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi

masih dapat menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal

(efektif dan efisien).


6

3. Menjaga kualitas

Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang

ditentukan di awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat

standar kualitas dari suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya

saja.

4. Melancarkan proyek

Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan

perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen

ini membantu pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan

rencana awal.

2.1.2 Sasaran Manajemen Proyek

Dalam aktivitasnya meraih tujuan proyek, manajemen proyek juga memiliki

beberapa sasaran utama yang harus di raih. Sasaran utama manajemen proyek ini

masih terkait dengan tujuan manajemen proyek serta dalam mengkondisikan suasana

proyek yang kondusif. Berikut sasaran utama manajemen proyek yang dapat

diketahui :

1. Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan rencana

anggaran dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan serta dengan kualitas

hasil proyek yang disyaratkan sesuai spesifikasi yang telah dianalisis.

2. Meningkatkan reputasi/nama baik bagi pelaksana proyek/kontraktor berdasarkan

dengan kualitas hasil proyek yang dikerjakannya.


7

3. Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di lapang

untuk menjamin terlaksananya manajemen operasional proyek dengan team

work yang baik.

4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktivitas proyek yang

meliputi ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan keselamatan kerja, serta

hubungan komunikasi yang baik antara pihak yang terlibat di dlaam proyek.

5. Memelihara keharmonisan hubungan antar sesama anggota proyek yang bekerja

sehingga setiap pelaksana proyek akan berusaha memberikan kemampuan dan

ketrampilan terbaik mereka dalam penyelesaian proyek.

2.1.3 Karakteristik Proyek

Sebuah proyek bukanlah sebuah aktivitas rutin atau aktivitas sehari-hari yang

dilakukan oleh organisasi, melainkan aktivitas tidak rutin dengan rentang waktu

tertentu yang dapat memberikan dampak pada kelangsungan hidup bisnis organisasi

yang bersangkutan dalam jangka panjang. Pada umumnya, sebuah proyek memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Waktu (Timeline) : Proyek memiliki timeline atau garis waktu yang pasti dengan

titik awal dan titik akhir yang terukur.

2. Sumber Daya (Resource) : Sebuah proyek memiliki sumber daya modal dan

tenaga kerja yang terbatas.

3. Alat (Tools) : Menggunakan alat-alat (tools) dan teknik khusus digunakan untuk

manajamen proyek, contohnya Gantt Chart.


8

4. Tim (Team) : Manajemen Proyek memerlukan tim yang beragam dari berbagai

departemen dan fungsi.

2.2 Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang akan

dikerjakan di masa mendatang. Penilaian di sini tidak lain adalah untuk memberikan

rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan atau

sebaiknya ditunda dulu. Mengingat masa yang akandatang penuh ketidakpastian,

maka studi yang dilakukan tentunya meliputi berbagai aspek dan membutuhkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memutuskannya. Kalau proyek yang akan

dilakukan merupakan proyek investasi yang berorientasi laba, maka studi kelayakan

proyek yang dimaksud adalah studi atau eenelitian dalam rangka untuk menilai

investasi yang bersangkutan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara

ekonomis. Sementara itu jika proyek investasi untuk lembaga sosial maka studi

kelayakan proyek yang dilakukan adalah suatu studi tentang layak tidaknya proyek

tersebut . dikerjakan dan dilaksanakan tanpa mempertimbangkan keuntungan secara

ekonomis. Studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga aspek, yaitu :

1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut

sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup

menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.


9

2. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan

(sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan

manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.

3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Ini

merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan. Semakin sederhana

proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang

akan dilakukan. Bahkan banyak proyek-proyek investasi yang mungkin tidak

pernah dilakukan studi kelayakan secara formal, tetapi ternyata kemudian terbukti

berjalan dengan baik pula.

2.2.1 Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Proyek

Secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan meliputi

aspek pasar, aspek teknik, aspek keuangan (finansiaJ), aspek hukum, aspek sosial

ekonomi budaya dan aspek manajemen.

1. Aspek pasar dan pemasaran berkaitan dengan adanya potensi pasar dan produk

yang akan dipasarkan, analisis kekuatan pesaing yang mencakup program

pemasaran yang dilakukan, estimasi penjualan yang mungkin dapat diraih

(market share).

2. Aspek teknik berkaitan dengan pemilihan lokasi poyek, pemilihan peralatan dan

pembuatan gambar.
10

3. Aspek keuangan (jinansial) berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh

dan proyeksi pengembalian dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang

bersangkutan.

4. Aspek hukum berkaitan dengan keberadaan secara legal di mana proyek investasi

akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk perijinan

dan sebagainya.

5. Aspek sosial ekonomi budaya mencakup pengaruh proyek terhadap pendapatan

nasional, penambahan dan pemerataan keIja dan lain sebagainya. A

6. spek manajemen berkaitan dengan manajemen dalam pembangunan proyek dan

manajemen dalam operasionalnya.

2.3 Perencanaan Penjadwalan Waktu Proyek Pada CV. Adian Natama

Perencanaan waktu proyek adalah suatu cara untuk melakukan pengendalian dan

pemantauan dalam penjadwalan waktu proyek agar lebih efisien

sehingga proyek lebih bernilai ekonomis. Sedangkan Penjadwalan proyek adalah

kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan

baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan

proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan

informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber

daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek

dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan,

penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat
11

detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek.

Penjadwalan proyek meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh kegiatan

proyek. Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan

proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu

dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber

daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Berikut ini

adalah perencanaa penjadwalan waktu di CV. Adian Natama

Tabel 2.1 Schedule CV. Adian Natama

(Sumber : CV. Adian Natama)

2.3.1 Monitoring Dan Analisis

Monitoring dilakukan setelah proyek mulai berjalan sesuai jadwal, adapun

monitoring meliputi pengukuran dan hasil kerja masing-masing aktivitas. CV. Adian

Natama selalu melakukan analisis terhadap laporan dari hasil pengukuran dan
12

pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal itu dilakukan CV. Adian Natama untuk

mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas, hal itu dapat langsung

diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi schedule yang dibuat pada awal

penjadwalan proyek.

2.3.2 Corrective Action (Tindakan Perbaikan)

CV. Adian Natama melakukan beberapa corrective action untuk

mengembalikan jadwal yang terlambat untuk kembali ke jalur yang sebenarnya. CV.

Adian Natama mempercepat aktivitas pekerjaan yang mengalami keterlambatan

dengan cara menambah kapasitas sumber daya seperti penambahan jumlah alat,

mempercepat kedatangan material. Serta menambah tenaga kerja dan jam kerja.

Adapun hambatan bagi CV. Adian Natama dalam melakukan corective action yaitu

diperlukannya biaya yang besar. Untuk mempengaruhi schedule sendiri, bagi CV.

Adian Natama perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan sisa waktu

durasi pekerjaan. Dalam meng-update schedule CV. Adian Natama tetap

menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal proyek yang telah dikoreksi.

2.3.3 Pembahasan CV. Adian Natama

CV Adian Natama dalam me-monitoring dan mengontrol pekerjaan, sehingga

dipakai untuk segala jenis proyek dan segala jenis kontrak. CV. Adian Natama belum

mampu melaksanakan schedule dengan optimal, karena juga sering menemui

kendala-kendala seperti perubahan desain, kurangnya koordinasi dan komunikasi,

serta perubahan cuaca yang tidak bisa diduga. Dalam melaksanakan monitoring. CV.

Adian Natama kurang teliti dalam mengukur dan mencatat hasil kerja. Pada CV.
13

Adian Natama kendala-kendala yang sering dihadapi dan yang menyebabkan

pelaksanaan monitoring tidak efektif dan optimal adalah kurangnya koordinasi antara

pengawas dengan pekerja, sehingga menyebabkan adanya aktivitas atau kejadian di

lapangan yang tidak dilaporkan. CV. Adian Natama mampu melaksanakan semua

aspek analysis dengan baik, tetapi menemui kesulitan jika terjadi perubahan desain

sehingga menyebabkan perubahan jadwal aktivitas. Selain itu yang membuat

pelaksanaan analisis di CV. Adian Natama tidak efektif dan optimal juga dikarenakan

kekurangan informasi yang di dapat dari hasil monitoring CV. Adian Natama

berusaha untuk tidak melakukan banyak corrective action dikarenakan memerlukan

biaya yang sangat besar dalam melakukan hal tersebut. Secara keseluruhan

disimpulkan bahwa CV. Adian Natama mampu melaksanakan sistem time

management yang ideal.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

CV. Adian Natama belum mampu melaksanakan schedule dengan optimal, karena

juga sering menemui kendala-kendala seperti perubahan desain, kurangnya

koordinasi dan komunikasi, serta perubahan cuaca yang tidak bisa diduga. Pada CV.

Adian Natama kendala-kendala yang sering dihadapi dan yang menyebabkan

pelaksanaan monitoring tidak efektif dan optimal adalah kurangnya koordinasi antara

pengawas dengan pekerja, sehingga menyebabkan adanya aktivitas atau kejadian di

lapangan yang tidak dilaporkan. CV. Adian Natama mampu melaksanakan semua

aspek analysis dengan baik, tetapi menemui kesulitan jika terjadi perubahan desain

sehingga menyebabkan perubahan jadwal aktivitas. Selain itu yang membuat

pelaksanaan analisis di CV. Adian Natama tidak efektif dan optimal juga dikarenakan

kekurangan informasi yang di dapat dari hasil monitoring CV. Adian Natama

berusaha untuk tidak melakukan banyak corrective action dikarenakan memerlukan

biaya yang sangat besar dalam melakukan hal tersebut. Secara keseluruhan

disimpulkan bahwa CV. Adian Natama mampu melaksanakan sistem time

management yang ideal.

3.2 Saran

Pada CV. Adian Natama perlu metode kerja beserta tahapannya harus dituangkan

sehingga dapat dibaca dengan baik oleh pelaksana pekerjaan. Sering diadakan diskusi

14
15

agar tidak terjadi miss communication antara pekerja dan pengawas, sehingga

keterlambatan dapat dicegah atau diminimalkan. CV. Adian Natama juga harus lebih

teliti dalam mengukur dan mencatat hasil kerja. Pengawas dan pekerja harus

berkoordinasi supaya aktivitas dan kejadian di lapangan segera dilaporkan serta

harus tau kendala-kendala yang sering dihadapi sehingga pelaksanaan monitoring

efektif dan optimal.

Anda mungkin juga menyukai