Anda di halaman 1dari 16

SISTEM

HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

Oleh :
Dewi Apriliyanti, Ners. M.Kep.
Hematologi  cairan pada manusia
sbgai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yg
dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sbgai
pertahanan tubuh trhdap virus/bakteri.
Sistem hematologi tersusun atas
hematologi dan tempat hematologi di
produksi, termasuk sumsum tulang dan
nodus limpa.
 Hematologi adalah organ khusus yang
berada dengan organ lain karena
berbentuk cairan. Hematologi merupakan
medium transport tubuh, dgn volume
hematologi manusia sekitar 7% - 10%
berat badan normal dan berjumlah sekitar
5 liter.

 Imunologi adalah suatu cabang yang luas


dari ilmu biomedis yang mencakup kajian
mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme.
 Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau
nonspesifik (nature innate/ native) dan didapat atau spesifik
(adaptive/ acquired).
• Sistem Kekebalan Alami
Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak, tubuh
akan membentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya
antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal (imun) terhadap
campak. Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki
tubuh tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan
alami/kekebalan perolehan (aquired immune).

• Sistem Kekebalan Buatan


Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang
sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin
adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses
pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika
menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang
disuntik bakteri tetanus yang telah dilemahkan.
 Struktur Eritrosit
Sel hematologi merah merupakan cairan bikonkaf
dengan diameter sekitar 7 mikron. Bikon kavitas memungkinkan
gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan
jarak yang pendek antara membrane dan inti sel. Warnanya
kuning kemerah merahan, karena didalamnya mengandung
suatu zat yang di sebut hemoSel hematologi merah tidak
memiliki inti sel , mitokondria, dan ribosom, serta tidak dapat
bergerak. Sel ini tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi sel,
atau pembentukan protein.
Komponen eritrosit adalah sebagai berikut:
 Membrane eritrosit.
 System enzim: enzim G6PD (glucose 6
phospatedehydrogenase).
 Globin : bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2
rantai beta. (eritosit normal dengan pembesaran mikroskop
electron 3000 kali).
 Produksi Sel Hematologi Merah
• Dalam keadaan normal, eritropoesisi pada orang dewasa
terutama terjadi dalam sumsum tulang, dimana system eritrosit
menempati 20%-30% bagian jaringan sumsum tulang yang aktif
membentuk sel hematologi. Sel eritrosit berinti berasal dari sel
induk multipotensial menjadi sel hematologi system eritrosit,
myeloid, dan mengakariosibila yang di ransang oleh eritropoetin.
proses deferesiensi sel pronormoblas sampai eritrosit matang dapat
di kelompokan kedalam tiga kelompok:
 Ukuran sel semakin kecil akibat mengecilnya inti sel.
 Inti sel manjadi makin padat dan akhirnya dikeluarkan pada
tingkatan eritroblas asidosis.
 Dalam sitoplasma di bentuk hemoglobin yang diikuti dengan
hilangnya RNA dalam sitoplasma sel.
 Sifat-sifat Sel Hematologi Merah
 Lama Hidup Sel hematologi merah biasanya
Eritrosit hidup selama digambarkan berdasarkan ukuran
74-154 hari. Pada usia ini dan jumlah hemoglobin yang
system enzim mereka gagal, terdapat didalam sel seperti berikut:
membrane sel berhenti  Normositik : sel yang ukurannya
berfungsi dengan adekuat, normal
dan sel ini di hancurkan oleh  Normokromik : sel dengan
sel system retikulo jumlah hemoglobin yang normal
endothelial.  Mikrositik : sel yang ukurannya
terlalu kecil
 Makrositik : sel yang ukurannya
 Jumlah Eritrosit
terlalu besar
Jumlah normal pada  Hipokromik : sel yang jumlah
orang dewasa kira kira 11,5- hemoglobinnya terlalu sedikit
15 gram dalam 100 cc  Hiperkromik : sel yang
hematologi. Normal HB hemoglobinnya terlalu banyak
wanita 11,5 mg% dan HB Antigen Sel Hematologi Merah
laki-laki 13,0 mg%.
 Struktur Leukosit
Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat
bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia),
mempunyai bermacam-macam inti sel, sehingga ia
dapat di bedakan menurut inti selnya serta warnanya
bening (tidak berwarna).

 Fungsi Sel Hematologi Putih


 Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan
memakan bibit penyakit/ bakteri yang masuk ke
dalam tubuh jaringan RES (System Retikulo Endotel).
 Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/membawa
zat lemak dari dinding usus melalu limpa terus ke
pembuluh hematologi.
 Jenis-jenis Sel Darah Putih
• Agranulosit, yang terdiri dari neutrofil, Eosinofil, dan
Basofil.
• Granulosit , tang terdiri dari limposit (limposit T dan
Limposit B) dan monosit.

 Jumlah Sel Hematologi Putih


Pada orang dewasa jumlah sel hematologi putih
total 4,0-11,0 x 109/l yang terbagi sebagai berikut:
o Granulosit
• Neutopil 2,5-7,5 x 109
• Eosinfil 0.04-0,44 x 109
• Basofil 0-0,10 x 109
o Limposit 1,5-3,5 x 109
Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada
atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan
plasma darah. Antigen berfungsi seperti tanda
pengenalan sel tubuh, agar tubuh bisa membedakan sel
tubuh sendiri dari sel yang berasal dari luar tubuh.
Jika sel dengan antigen berlawanan masuk ke dalam
tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan mulai
perlawanan terhadap sel yang dianggap asing tersebut
dan memproduksi antibodi. Ada dua teknik yang kerap
dipakai untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan
sistem ABO dan rhesus (Rh). Kedua sistem ini bisa
sangat membantu jika Anda ingin melakukan transfusi
darah. Melalui sistem ABO, Anda bisa mengetahui
golongan darah Anda, apakah A, B, AB atau O.
 Jika Anda memiliki golongan darah  Jika Anda memiliki golongan darah
A, maka Anda memiliki antigen A AB, maka Anda memiliki antigen A
pada sel darah merah dan dan B pada sel darah merah. Ini juga
memproduksi antibodi untuk berarti Anda tidak memiliki antibodi
melawan sel darah merah dengan A dan B pada plasma darah.
antigen B.

 Jika Anda memiliki golongan darah


 Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda tidak memiliki antigen
B, maka Anda memiliki antigen B A atau B pada sel darah merah. Ini
pada sel darah merah dan berarti darah bergolongan O bisa
memproduksi antibodi A untuk diberikan pada orang dengan
melawan sel darah merah dengan golongan darah apa pun (donor
antigen A. universal). Orang bergolongan darah
O memproduksi antibodi A dan B di
plasma darah.
Golongan darah Anda dan
pasangan akan menentukan golongan
darah anak. Namun perlu diingat bahwa
golongan darah anak tidak selalu sama
persis dengan ayah atau ibu. Ada
beberapa perpaduan golongan darah
yang menghasilkan jenis berbeda.
Berikut ini golongan darah yang
kemungkinan dimiliki oleh anak :
 Golongan darah O dan O. Jika Anda dan  Golongan darah B dan B. Jika Anda dan
pasangan memiliki golongan darah pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki tersebut, maka anak Anda akan memiliki
golongan darah O. golongan darah O atau B.
 Golongan darah O dan A. Jika Anda dan  Golongan darah AB dan O. Jika Anda dan
pasangan memiliki golongan darah pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki tersebut, maka anak Anda akan memiliki
golongan darah O atau A. golongan darah A atau B.
 Golongan darah O dan B. Jika Anda dan  Golongan darah AB dan A. Jika Anda dan
pasangan memiliki golongan darah pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki tersebut, maka akan memiliki golongan
golongan darah O atau B. darah A, B, atau AB.
 Golongan darah A dan A. Jika Anda dan  Golongan darah AB dan B. Jika Anda dan
pasangan memiliki golongan darah pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki tersebut, maka anak Anda akan memiliki
golongan darah O atau A. gol. darah A, B, atau AB.
 Golongan darah A dan B. Jika Anda dan  Golongan darah AB dan AB. Jika Anda
pasangan memiliki golongan darah dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki tersebut, maka anak Anda akan memiliki
golongan darah O, A, B, atau AB. golongan darah A, B, atau AB.
Mekanisme Pembekuan Darah

Dalam mekanisme pembekuan darah ini yang


paling dominan berperan adalah keping darah/
Trombosit. Dalam proses ini dimulai ketika pembuluh
darah rusak, terluka, atau terpotong maka akan
mengakibatkan trombosit didalam plasma darah pecah,
hal ini terjadi karena trombosit jika terkena sentuhan
fisik yang kasar akan robek/pecah, dan pada saat itu
juga trombosit yang pecah akan mengeluarkan
tromboplastin, yang merupakan enzim yang
terkandung dalam trombosit.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai