BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah menjelaskan tentang sistem koloid dalam
bidang pertanian khususnya pestisida.
BAB II ISI
A. Koloid
Selain memiliki berbagai jenis, koloid pun memiliki beberapa sifat karakteristik
yaitu:
1. Efek tyndall
Efk tyndall merupakan gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-
partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang
cukup besar.
2. Gerak brown
Gerak brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tetapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika
koloid diamati dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan
zigzag ini dinamakan gerak Brown. Untuk koloid dengan medium
pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran
partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak
seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak
zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin
cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran
partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Gerak Brown
juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka
semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium
pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah
suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel. Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya
penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.
Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk
koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan
elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
5. Dialisis
Dialisis adalah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara
mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran
semipermeabel yang berfungsi sebagai penyaring. Membran
semipermeabel ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid,
sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
6. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan
dengan menggunakan arus listrik.
B. Pestisida
C. Jenis-jenis Pestisida
Ada dua bentuk sistem koloid pada pestisida yaitu aerosol dan emulsi.
1. aerosol biasanya berupa powder pada awalnya tetapi dibuat larutan dan
akhirnya disemprotkan berupa aerosol ke pada tanaman. Pada sistem
aerosol ini pestisida akan masuk ke dalam tubuh serangga memalui
dinding tubuh atau pun kutikula lalu meracuni serangga dari sistem dalam
tubuhnya. Pada proses ini serangga akan terkena aerosol yang
disemprotkan pestisida diantara tanaman. Sehingga sebelum memakan
tanaman serangga akan mati terlebih dahulu. Tipe aerosol ini merupakan
pestisida dengan bahan aktif berupa organik organo klorin dan
heterosiklik.
2. Pestisida denga bentuk emulsi sudah berupa bentuk emulsi cair. Jadi tidak
perlu dilarutkan ke dalam air. Proses pemakaiannya sama yaitu dengan
penyemprotan pada tanaman. Emulsi yang disemprotkan pada tanaman
akan menepel pada tanaman, sehingga ketika ada hama yang mendekat
maka atau memakan tanaman dia akan mati karena menghirup pestisida
atau mati akibat memakan tanaman yang sudah mengandung petisida.
Tipe emulsi ini merupakan pestisida dengan bahan aktif sintetik anorganik
dan karbamat.
Terdapat dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan pestisida ini
yaitu:
Dampak Positif
1. Dapat diaplikasikan dengan mudah
2. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat
3. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat
4. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka
pendek.
Dampak Negatif
1. Keracunan pestisida pada tanaman
2. Dapat menyebabkan timbulnya resistensi pada hama
3. Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
4. Pencemaran Lingkungan
Bab III Kesimpulan
Kesimpulan