Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN STATISTIK DALAM PELAYANAN RMIK

DISUSUN
O
L
E
H
:
KELOMPOK 4
NAMA NIM
ATMA NOEL SURBAKTI ZEGA 1913462043
CALLISTA DEWI PANCARANI ZEBUA 1913462046
ELIEZER ZEGA 1913462049
LAILA SYAHFITRI 1913462058
LINFIA HULU 1913462059
MELVA SILVYA TOGATOROP 1913462060
SANTA PERONIKA SITUMORANG 1913462069

TINGKAT II-B
PRODI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu juga rumah sakit
sebagai suatu sistem, dalam proses pengelolaanya menggunakan sumber daya yang di
transformasikan dalam beberapa proses untuk memperoleh hasil yang di harapkan. Dalam rangka
menunjang efektifitas dan efisiensi pelayanan, pengambilan keputusan dalam organisasi rumah
sakit memerlukan informasi yang akurat, tepat waktu, dapat dipercaya, masuk akal dan mudah
dimengerti guna berbagai keperluan pengelolahan rumah sakit.Rekam medis adalah keterangan
baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa dan segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien
dan pengobatan di rawat inap, rawat jalan maupun pelayanan gawat darurat.
Hubungan statistik rumah sakit dengan rekam medis sangatlah erat karena diunit
pelayanan rumah sakit haruslah ada yang namanya unit rekam medis, karena salah satu syarat
akreditasi rumah sakit harus ada bagian/ unit rekam medis. Unit rekam medis selain memberikan
pelayanan secara langsung kepada pasien,unit rekam medis juga berperan penting dalam
menyediakan data atau informasi tentang kegiatan pelayanan dirumah sakit, data yang dihasilkan
dari unit rekam medis tersebut dapat digunakan untuk mengolah data yang selanjutnya dapat
digunakan untuk menyusun pelaporan rumah sakit.
Pengukuran kinerja rumah sakit dapat diketahui dari parameter yang di gunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi indikator rawat inap adalah BOR (Bed Occupancy Rate) yaitu
presentase pemakaian tempat tidur, LOS (Lenght Of Stay) yaitu rata- rata lama di rawat, BTO
(Bed Turn Over) yaitu rata – rata produktifitas tempat tidur terisi, TOI (Turn Over Interval) yaitu
rata – rata lama waktu tempat tidur tidak terisi. Fungsi indikator ini untuk mengetahui nilai
efisiensi suatu unit rawat inap menggunakan parameter indikator rawat inap menurut Barber
Johnson untuk nilai BOR >75% , BTO 40-50 kali , LOS 3-12 hari, TOI 1-3 hari.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Statistik?
2.Bagaimana hubungan Statistic dalam Fasyankes?
3.Apa peran Statistik dalam RMIK?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Statistik
2.Untuk mengetahui bagaimana hubungan Statistik dalam Fasyankes
3.Untuk mengetahui peran statistic dalam RMIK

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statistik
Menurut Hatta (2013:215) kata statistik dapat diartikan dalam berbagai macam arti, salah
satu artinya adalah sebagai “Angka” yaitu gambaran suatu keadaan yang dituangkan dalam
angka. Angka dapat diambil dari laporan, penelitian atau sumber catatan medik. Statistik dapat
juga diartikan sebagai hasil dari pernghitungan seperti rerata, median, standar deviasi dan lain-
lain. Arti lainnya adalah statistik merujuk pada metode/teknik statistik dan teori.
Statistik dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan di setiap bidang kehidupan.
Untuk melakukan itu, kita harus memiliki beberapa informasi. Pada fasilitas pelayanan
kesehatan, informasi seringkali tidak lengkap. Akibatnya, kita harus belajar untuk
memperkirakan karakteristik populasi lengkap dengan menggunakan statistik.
Sebagian besar organisasi menyimpan statistik untuk membuat keputusan tentang bisnis
mereka. Misalnya, sebuah organisasi dapat menggunakan statistik untuk menentukan pasarnya,
yaitu untuk mengidentifikasi siapa yang membeli produknya atau menggunakan layanannya dan
bagaimana hal itu dapat meningkatkan ketersediaan serta variasi produk dan layanan. Fasilitas
pelayanan kesehatan menggunakan statistik untuk menentukan tingkat penggunaan layanan,
biaya dan hasil layanan pada pasien.
2.2 Hubungan Statistik dalam Fasyankes
Statistik yang digunakan di bidang pelayanan kesehatan dikenal dengan statistik
pelayanan kesehatan. Statistik pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu metode yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan dan membuat
kesimpulan dari data yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan.
Statistik pelayanan kesehatan dalam bentuk data numerik atau angka berguna untuk
menggambarkan populasi dari faslitas pelayanan kesehatan dan juga untuk menyediakan
layanan, dengan informasi =
a. Tipe penyembuhan penyakit dari fasilitas
b. Tipe kejadian penyakit dalam masyarakat dan atau negara
c. Jumlah kelahiran dan jenis kelamin bayi baru lahir
d. Jumlah kematian dan usia kematian, termasuk maternal, perinatal, dan kematian bayi
e. Pemanfaatan layanan di fasilitas kesehatan dalam masyarakat
Fungsi statistik dalam pelayanan kesehatan =
a. Membantu administrasi fasilitas pelayanan kesehatan dan secara rasional, kedudukan atau
otoritas dari pelayanan kesehatan untuk membuat keputusan untuk meningkatkan
perkembangan pelayanan kesehatan
b. Secara aktif dalam statistik melalui pemerintah dan sebagai bahan diskusi yag berkaitan
dengan pelayanan kesehatan dengan otoritas pemerintah dan masyarakat
2.3 Peran Statistik dalam RMIK
Rekam kesehatan adalah sumber utama data yang digunakan dalam menyusun statistik
pelayanan kesehatan, oleh karena itu staf unit kerja RMIK (MIK) bertanggung jawab atas
pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data. Saat ini, sistem komputerisasi telah dapat
secara otomatis mengumpulkan dan menghitung statistik yang sebelumnya dilakukan secara
manual.
Profesional Manajemen Informasi Kesehatan atau di Indonesia dikenal dengan Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) harus dapat memastikan bahwa rekam medis atau rekam
kesehatan dan dokumen sumber lainnya tersedia dengan lengkap untuk memenuhi persyaratan
dalam menghasilkan statistik layanan kesehatan. Statistik tersebut dapat digunakan untuk:
a. perbandingan kinerja saat ini dan masa lalu rumah sakit atau klinik,
b. panduan untuk merencanakan pengembangan rumah sakit atau klinik di masa mendatang,
c. penilaian pekerjaan yang dilakukan oleh staf medis, perawat dan staf lainnya,
d. dana rumah sakit jika didanai pemerintah,
e. penelitian.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Perekam Medis dijelaskan bahwa seorang PMIK harus mampu melaksanakan
pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik rumah sakit.
Peraturan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB)
No. 30 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya dijelaskan
bahwa Jabatan Fungsional Perekam Medis (PM) terdiri dari PM Terampil dan Ahli. Jenjang
jabatan fungsional Perekam Medis Terampil dari yang paling rendah sampai dengan yang paling
tinggi, yaitu PM Pelaksana, PM Pelaksana Lanjutan, dan PM Penyelia. Jenjang jabatan
fungsional Perekam Medis Ahli dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu
PM Pertama, PM Muda, dan PM Madya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Statistik pelayanan kesehatan dalam bentuk data numerik atau angka berguna untuk
menggambarkan populasi dari faslitas pelayanan kesehatan dan juga untuk menyediakan
layanan. Statistik Rumah Sakit memiliki pengertian statistik yang menggunakan dan mengolah
sumber data dari pelayanan-pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi,
fakta dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Profesional Manajemen Informasi Kesehatan atau di Indonesia dikenal dengan Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) harus dapat memastikan bahwa rekam medis atau rekam
kesehatan dan dokumen sumber lainnya tersedia dengan lengkap untuk memenuhi persyaratan
dalam menghasilkan statistik layanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai