Anda di halaman 1dari 28

PENYIMPANAN BENIH

( SEED STORAGE )

PUSTAKA :
- Justice,O.L.,and.L.N.Bass. 2004.Principles and Practices of Seed Storage.Castle
House Pub.Ltd.London. Diterjemahkan oleh Rennie Rusli
- Byrd,H .W.1968.Seed Technology Hand book.Prepare For Missisippi Seed Technology
Lab.Missisippi. State.Univ.
- Copeland,L.O.and M.B. McDonald.2004.Principles Of Seed Sciences and Technology.
Bungess.Publ. Comp.Minneapolis.Minnesota.USA.
- Bass,L.M.1975.Seed Mouisture and Storage.National Seed Storage Laboratory.
Agricultural Research Service.US.Dept of Agriculture.Washington DC.
- Delouche.J.C..Principles of Seed Storage Proceedings.Missisippi,Seedmens Short
Course.
- Kozlowski,T.T.1972. Seed Biology Vol lll.Academic Press.London.
- Roberts,E.H.1972.Storage Environment and Control of Viability.In.Viability of Seed
Chapman and Hall Ltd . London.
- Chin,H.F.1980.Recalsitran Crop Seed
- Agrawal,R.L.1972.Seed Technology.Oxford&/BH Dept Agronomi-IPB-Bogor.
• Sejumlah benih jika disimpan -> vigor lebih cepat turun dari
viabilitasnya.
Masak 100
fisiolog %
i Viability
Vigor test
50
Vigor

0 Kemunduran

• Hubungan Viabilitas dan Vigor benih selama kemunduran benih


( Copeland,1977 )
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DAYA SIMPAN BENIH
1. Faktor primer : -> Benih itu sendiri : Faktor Fisik, Faktor
Fisiologi
2. Faktor sekunder : -> Lingkungan : Temperatur, RH,
komposisi gas
3. Faktor tertier : mikroorganisma : hama, penyakit.

1. Faktor Primer : Vigor Awal Benih, Komposisi Kimia,


Genetik
- Vigor Awal Benih
- Vigor pada saat penyimpanan
Vigor awal benih ditentukan oleh :
1.mutu fisiologis
2.mutu fisik
Mutu fisiologis
a. Kondisi tanaman induk ( pre
harvest )
- serangan hama
- nutrisi - tanah ( kesuburan )
- air
b. Saat panen : sebelum dan sesudah
masak fisiologis, vigor rendah
-penelitian : Kamarudin 1979 ( jagung )
Jagung yang dipanen pada berbagai waktu :

Hari sesudah Vigor ( % )


silking
20 13,37
27 34,45
34 44,96
40 78,29
50 91,07 – masak fisiologis
60 71,93
c. provenance ( daerah asal )

- Benih “red clover “ yang dipanen di Inggris daya


simpan& daya berkecambahnya < di New zealand.
- Benih semanggi mencapai daya berkecambah
sampai 80 %
di Kanada : 4 tahun
di Inggris dan Selandia : 3 tahun
provenance : foto periodisme
curah hujan
suhu
d.Kadar Air Benih
Kadar air tinggi  daya simpan rendah
 tk respirasi tinggi

Kadar air harus diperhatikan pada saat


penyimpanan

Kadar air rendah  simpan di tempat tertutup

tetapi jika k.a tinggi (>12 % ) tidak boleh


disimpan di tempat tertutup : k.a tinggi 
repirasi tinggi  panas
krn tertutup  panas tidak keluar
memanaskan benih : bahaya.
• K.a untuk penyimpanan tidak boleh terlalu rendah
harus > 5 % sebab jika < 5 % akan terjadi
Autooksidasi lipid vigor benih turun

Kadar air :
45-60 % : perkecambahan berlangsung
18-20 % : pemanasan dapat terjadi
12-14 % : jamur tumbuh pada permukaan dan di
dalam
benih
8-9 % : sedikit ataau tidak ada aktivitas insek
4-8 % : penyimpanan tertutup aman
< 4-5 % : autooksidasi lipid  non enzimatis
Rule of Thumb/Thumb Rule :
dari Harrington

Umur benih akan berkurang


setengahnya apabila kadar air benih
dinaikan 1% atau suhu ruang simpan
dinaikan 5%.

( pada kisaran suhu 0-50°C & Kadar Air :


5-15 % )
Contoh :
Benih : Ka 10 % , Daya simpan 10 bln
jika kadar air dinaikan jadi 12 %, Daya simpan =1/21/210 bln2,
5 bln
jika kadar air diturunkan jadi 9%,Daya simpan 2X10 bln 2 bln

2. Struktur dan Komposisi Kimia

- Benih yang kandungan protein/lemaknya


tinggi
daya simpannya lebih rendah dibanding
karbohidrat.
- “hard seed” : kulit benih keras daya simpan
lebih lama.
3. Genetik :

Ewart ( 1908 ): tentang jangkauan umur benih


( longevity=longevitas )

- Mikrobiotik : umur < 3 th misal : benih-benih


rekalsitran.
- Mesobiotik : umur 3-15 th misal : benih tanaman
pangan,palawija,bunga-bungaan, sayuran
- Makrobiotik : umur > 15 th misal : Mimosa sp : 221 th
Nelumbium sp : 250
th
Albizia sp : 149 th
FAKTOR SEKUNDER : LINGKUNGAN

I.SUHU

Suhu >0°C diatas titik beku

Secara umum : Viabilitas dan Vigor benih menurun


sejalan dg meningkatnya suhu dan semakin
lamanya benih terkena suhu tinggi (suhu tinggi – >
daya simpan rendah )

Kaidah Harrington ( 1972 ) – THUMB RULES

Setiap kenaikan suhu penyimpanan 5°C dan setiap


kenaikan 1% kadar air benih, maka masa hidup
benih diperpendek setengahnya.(T : 0°-50°C,KA :
5-15 %)
Contoh
-Benih : d s : 10 bln ( daya simpan )
T: 25°C dinaikan T:30°C
daya simpan menjadi 5 bln

T naik daya simpan : (1/2) n .


n : kelipatan 5.
kenaikan T : 10OC  n=2

T turun daya simpan :(2)n


n : kelipatan 5.
penurunan T :15oC n=3
Suhu di Bawah Titik Beku ( T < 0oC )

Penyimpanan pada T < OOC : daya simpan lama :


dapat mempertahankan viabilitas benih ,jika KA cukup
rendah,

jika KA tinggi penyimpanan T < OO C : Freezing injury


( pelukaan benih akibat pendinginan )

Pengaruh suhu terhadap benih adalah :

1. tingkat respirasi : semakin tinggi suhu respirasi


semakin
tinggi  menurunkan energi benih
2. serangan hpt : menjadi tidak aktif pada suhu
rendah
II.KELEMBABAN NISBI UDARA ( RH )

- R H sangat mempengaruhi kadar air ( k a ) benih.


- Benih mempunyai sifat higroskopis ( mudah menyerap uap air )
s/d keadan seimbang.
K.A benih selalu mengadakan keseimbangan dengan R H
tercapai K A keseimbangan ( equilibrium mouisture content )
pada saat itu tidak ada uap air yang masuk atau keluar dari
dalam benih.
- Jika kadar air benih lebih kecil daripada kadar air benih dalam
keseimbangan pd R H tertentu, maka benih akan menyerap uap
air ( absorbsi).
- Jika kadar air benih lebih besar drpd K A kesetimbangan pd R H
tertentu maka benih akan menguapkan uap air dari dalam
benih ( desorbsi )
Hubungan R H dan K A benih

K A keseimbangan ( berdasarkan berat basah ) benih serealia pada berbagai


R H dan T
± 25 0C (ASAE Handb,1972 )

Jenis benih kadar air pada setiap R H ( % )


15 30 45 60 75 90 100
Barley 6,0 8,4 10,0 12,1 14,4 19,5 26,8
Padi 5,9 8,6 10,7 12,8 14,6 18,4
Sorgum 6,4 8,6 10,5 12,0 15,2 18,8 21,9
Rye 7,0 8,7 10,5 12,2 14,8 20,6 26,7
Gandum 6,7 8,6 9,9 11,8 15,0 19,7 26,3
Jagung pipil kuning 6,4 8,4 10,5 12,9 14,8 19,1 23,8
Macam-macam air dalam benih

1. Bound Water : terikat sangat kuat dalam bentuk ionik grup


contoh : amine grup-satu lapisan ( monolayer )
karboxyl
2. Adsorb Water : air yang terikat dalam bentuk hidroksil grup
contoh : amide grup – multilayer
3. Free Water : air yang masuk ke jaringan benih dengan tekanan
kapiler
Kecepatan penguapan dr dalam ke
permukaan benih tergantung :
1. T benih
2. Struktur fisik
3. Komposisi kimia
4. Permeabilitas kulit benih (
penembusan air kekulit benih )

Kecepatan penguapan dari permukaan


benih tergantung R H dan Suhu.
Fase 1.
- air yang diikat oleh benih merp bagian dari susunan
kimia benih ( ikatannya secara erat ) untuk
menguranginya dengan sedikit perusakan benih.
- Pengikatan air sebagai molekul dalam ikatan
interaksi dengan molekul-molekul jaringan benih.
Fase 2.
- pengikatan air tidak seerat pada fase 1,dihilangkan
dengan pengeringan.
- Pada bagian bawah kurva fase 2,air diikat erat –sulit
dihilangkan.
- Pada bagian atas kurva fase 2, k a menyebabkan
deteriorasi.
- Hub RH dengan k a tidak berbentuk linier ( garis lurus).
Hubungan kadar air benih dengan R H- membentuk kurva
keseimbangan higroskopis – berbentuk sigmoid.

Bentuk kurva keseimbangan higroskopis dipengaruhi :

1. Komposisi kimia benih :


kehigroskopisan : protein > karbohidrat > lemak. Lemak –
hidrofobis

2. Suhu : kadar air keseimbangan (kak) menurun dengan


meningkatnya suhu
Toole dkk ( 1948 ) : 15 spesies benih sayuran pada R H 80 %
untuk setiap 10 oC, kak : 0,21 %.
3. Histeresis Effect : pengaruh histeresis

Suatu gejala dimana pd suatu tingkat kelembaban nisbi tertentu,


k a k biji atau benihnya tidak sama – apakah peristiwa absorpsi
atau desorpsi – beda kurva.

- absorption isotherm : mengadakan keseimbangan pd K a


rendah.
- desorption isotherm : mengadakan keseimbangan pd k a
tinggi.

- R H < 10 % dan > 75 % adsorpsi = desorpsi


- R H : 10 – 75 % adsorpsi desorpsi ( hysteresis effect )
- perbedaan k a : 0,6 –1,6%
- gandum beda terbesar pd R H : 20 –30 %, padi R H : 50 %.

Anda mungkin juga menyukai