Anda di halaman 1dari 11

Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

Kebersihan gigi tiruan pada lansia, suatu


tinjauan metode dan bahan

Kartika Indah Sari


Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran
ISSN 2302-5271
Warta Dewi
Publikasi :
Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Maret 2018
Padjadjaran

Tadeus Arufan Jasrin


Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran

Taufik Sumarsongko
Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjadjaran

Abstrak

Penggunaan removable denture merupakan tahapan


oral rehabilitation pada lansia dengan kehilangan seluruh
atau sebagian giginya. Oleh karenanya kebersihan gigi
tiruan (denture hygiene) penting untuk diperhatikan bagi
lansia sebagai kelompok yang lemah. Tujuan artikel ini untuk
memaparkan rangkuman dari beberapa tulisan maupun hasil
penelitian yang berhubungan dengan topik denture hygiene
pada lansia. Gigi tiruan lepasan yang umum digunakan berupa
gigi tiruan berbasis akrilik. Gigi tiruan lepasan akrilik menjadi
perhatian khusus karena akumulasi dari sisa makanan,
bacterial biofilm dan kalkulus. Basis gigi tiruan akrilik
memiliki sifat porus sehingga memudahkan mikroorganisme
berkembang. Hal ini akan mengganngu kesehatan lansia yang
memang tergolong kelompok yang beresiko. Adanya bakteri
yang terdapat pada biofilm merupakan faktor resiko aspirasi
pneumoni pada lansia. Perlunya mengenal denture cleanser
sebagai bagian denture hygiene pada lansia adalah sangat
penting.
Korespondensi:
Kata kunci: denture hygiene, denture cleanser, gigi tiruan
kartika.sari@fkg.unpad.ac.id lepasan akrilik
warta.dewi@fkg.unpad.ac.id
drg.tadeus@gmail.com
taufik_sumarsongko@yahoo.com

Tautan versi e-jurnal: http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jmkg/article/view/274

1
Abstract

The use of removable dentures is one of the main


approach to oral rehabilitation of partially or completely
edentulous patient. Denture hygiene is an important things for
the elderly as a vulnerable people. The purpose is to discribe
both of the literature or recent study that related to denture
hygiene in elderly. Removable denture got special attention
cause accumulate food residue, bacterial biofilm, and calculus
at the mucosa or denture interface. Recently, the presence
of bacterial bioflim on denture was considered a risk factor
for aspiration pneumonia in frail older people. In general,
removable denture that is used acrylic based denture.The
microporous surfaces of an acrylic denture provide a wide
range of environments to support microorganisms that can
threaten the health of patient. Knowing denture cleanser as
apart of denture hygiene in elderly is an important things.

Keyword: denture hygiene, denture cleanser, removable based


acrylic denture

Pendahuluan lansia yaitu pada dimensi keterbatasan


fungsi. 4 Salah satu upaya mengurangi
Diperkirakan pada tahun 2025, 600 dampak terhadap dimensi keterbatasan
juta penduduk usia 60 tahun atau lebih fungsi ini dilakukan rehabiltasi rongga mulut
akan menjadi berlipat ganda. Pada tahun dengan pembuatan gigi tiruan lepasan
2050 jumlah penduduk lansia diperkirakan (GTL). Salah satu jenis GTL ini adalah yang
mencapai 2 milyar, dan sebanyak 80% berada berbahan akrilik.
di negara-negara sedang berkembang. Lanisa dengan perubahan fisiologis
Populasi lansia terus bertambah dan lebih yang terjadi karena penuaan, memiliki
cepat dari kelompok usia lainnya.1,2 Indonesia keterbatasan dalam segal hal, diantaranya
termasuk negara sedang berkembang. tidak mampu atau tidak termotivasi untuk
Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari membersihkan rongga mulutnya secara
200 juta jiwa pada tahun 2000, sebanyak tepat dan benar. Hal ini mungkin disebabkan
7,5% atau 15 juta jiwa adalah penduduk karena keterbatasan fisik atau pengetahuan
lansia. Pada tahun 2000-2005, usia harapan yang sangat minim tentang cara merawat
hidup (UHH) penduduk Indonesia adalah dan membersihkan rongga mulut. Perlu
67,8 tahun. Pada tahun 2020-2025, UHH penelitian untuk melakukan survei tentang
penduduk Indonesia meningkat menjadi kebersihan GTL pada populasi lansia. Survei
73,7 tahun dan diperkirakan jumlah lansia ini dapat dilakukan pada panti lansia atau
akan mencapai 28,8 juta atau 11,34% dari pada posyandu lansia. GTL berbahan akrilik
total populasi.3 memiliki sifat porus sehingga memudahkan
Kebutuhan gigi tiruan akan semakin mikroorganisme berkembang. Kondisi ini
meningkat dengan semakin bertambahnya akan mengganggu kesehatan lansia yang
jumlah populasi lansia dengan kehilangan memang tergolong kelompok yang beresiko.
gigi. Hasil penelitian mengenai gambaran Adanya bakteri yang terdapat pada biofilm
permasalahan gigi dan mulut pada populasi merupakan faktor resiko aspirasi pneumoni
lansia ditemukan bahwa banyak gigi yang pada lansia. Denture hygiene (kebersihan
hilang akan berdampak pada kualitas hidup GTL) harus menjadi perhatian dokter gigi dan

2 JMKG 2018;7(1):1-11.
Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

pasien khususnya lansia. Ditemukan bahwa paling sering digunakan untuk merendam
kebersihan rongga mulut lansia sangat buruk. adalah air ( 38,71%).7
Akumulasi plak, stain dan kalkulus pada GTL Lansia diharapkan dapat lebih
akrilik akan memperparah kondisi kesehatan memahami bagaimana cara membersihan
rongga mulut lansia. Hal ini akan berdampak GTL secara tepat dan benar dan mengetahu
pada kesehatan umum.5 Selanjutnya akan resiko bila GTL tidak dibersihkan serta
menurunkan kualitas hidup lansia. yang terpenting adalah dokter gigi tidak
Suatu penelitian yang dilakukan oleh melupakan instruksi pasca insersi yang
Roshene (2015) pada 50 lansia usia 60- harus diberikan pada pasien.
80 tahun mengungkapkan bahwa sebagian
besar lansia (62%) membersihkan gigi Tinjauan Pustaka
tiruan dua kali sehari. Sejumlah 74%
membersihkan GTL dengan menggunakan Oral debris ( debris di rongga mulut )
sikat gigi dan air, 27 % membersihkan dan denture debris (debris pada GTL )
dengan sikat, air dan sabun, serta hanya 4% Membersihkan GTL bertujuan untuk
membersihkan dengan sikat, air dan pasta/ menghilangkan plak yang menempel. GTL
serbuk pembersih gigi.6 merupakan reservoir bagi mikroorganisme,
Cara mekanis paling sering dianjurkan yang mungkin terlibat dalam penyakit
oleh dokter gigi untuk membersihan sistemik seperti pneumoni aspirasi,
GTL akrilik sehari-hari adalah dengan endokarditis atau diabetes.8,9,10
menyikatnya. Cara ini akan menghasilkan Proses akumulasi plak, stain dan
permukaan gigi tiruan yang abrasiv bila tidak kalkulus yang terdapat pada gigi tiruan
dilakukan secara tepat dengan sikat yang hampir mirip dengan proses yang terjadi
benar. Penelitian lain menyimpulkan bahwa pada permukaan gigi. Endapan berkapur
58,49% lansia membersikan gigi tiruan yang juga terbentuk pada GTL terdiri pula
dengan cara merendam, dan larutan yang dari partikel organik dan anorganik.11,12

Gambar 1. Pemeriksaan Rongga Mulut Lansia Pemakai GTL Aakrilik di PSTW Budi Pertiwi Bandung;
A. Kondisi rongga mulut pasien edentulous; B. Kondisi GT lepasan akrilik dengan endapan plak dan
kalkulus; C. Lansia ketika diperiksa oleh operator. (dok. Penelitian HPKRD 2016 UNPAD)

3
Partikel organik yang terdapat pada mikroorganisme dan debris pada pinggiran
endapan berkapur GTL mengandung kira- gigi tiruan yang tidak rata.16
kira 15%-30% bagian. Kandungan partikel Suatu penelitian yang dilakukan
organik tersebut terutama glikoprotein, di PSTW Senjarawi mengenai profil lesi
bertanggungjawab untuk mengikat unsur- rongga mulut pada 20 lansia usia 60-100
unsur yang terdapat pada endapat berkapur tahun, hasil pemeriksaan menemukan
tersebut. Sehingga terjadi ikatan yang kuat. 55% coated tongue, yaitu tertutupnya
Diasumsikan bahwa partikel organik pada bagian dorsum lidah oleh suatu lapisan yang
GTL yang mengandung glikoprotein sama berwarna putih kekuningan/kecoklatan yang
halnya dengan matriks organik glikoprotein mengandung debris/sisa makanan, ataupun
yang terdapat pada plak gigi.5 mikroorganisme/ flora normal mulut Pada
Glikoprotein yang berasal dari saliva penelitian tersebut juga tidak ditemukan
bersama immunoglobulin membentuk suatu kondisi patologis yang membahayakan
lapisan endapan dengan ketebalan 0,5- seperti lesi-lesi pre kanker. 17
1,5 mikron dalam waktu kurang lebih 30 Berkaitan dengan resiko
menit pada mukosa atau permukaan gigi berkembangnya mikroorganisme, maka
tiruan yang disebut pelikel.13,14,15 Pelikel sangat penting menghilangkan oral debris
menjadi tempat bagi debris (mucin, ataupun denture debris dengan cara
sisa makanan, desquamated epithelial membersihkan gigi tiruan baik secara
cells dan mikroorganisme (bakteri dan mekanik, kimiawi atau kombinasi keduanya
jamur). Mikroorganisme tertentu akan pada lansia pemakai GTL. Kebersihan GTL
mengubah sukrosa dan glukosa di rongga yang tidak terplihara bisa menimbulkan
mulut yang selanjutnya membentuk plak. berbagai lesi rongga mulut . Faktor lain
Mikroorganisme ini akan terus tumbuh dan sebagai pemicu adalah mechanical denture
berkembang melalui proses proliferasi. injury yang dapat bersifat akut maupun
kronis. Diantara kondisi yangB. mengarah ke
Kondisi Fisiologis atau Patologis yang patologis, yaitu flabby ridge, oral carsinoma,
Ditemukan pada Rongga Mulut Lansia traumatic mouth ulcers, denture irritation
Proses proliferasi dari mikroorganisme hyperplasia, angular cheilitis dan denture
yang terdapat pada gigi tiruan berlangsung stomatitis.8
hampir tanpa habatan. Hal ini disebabkan
oleh kondisi fisiologis yang terjadi karena Teknik Menghilangkan Denture Debris
proses penuaan mengakibatkan oral self Teknik membersihkan GTL dapat
celansing menurun. Selain itu lansia sangat dibedakan atas dua, yaitu: membersihkan
dekat dengan gangguan sistemik karena secara mekanik, kimiawi atau kombinasi
penurunan fungsi sehingga mengkonsumsi keduanya, yaitu:
berbagai macam obat. 1. Teknik secara mekanik (Mechanical
Pemakaian obat-obatan mempunyai Denture Cleanser )
efek samping apabila digunakan dalam a. Menyikat (brushing), Teknik
jangka waktu yang cukup lama. Diantaranya membersihkann GTL akrilik dengan
adalah menurunnya aliran saliva. Penurunan menyikat termasuk metode yang paling
fungsi dan aliran saliva akan menyebabkan umum digunakan dan efektif jika dilakukan
aksi dari antimikroba menurun sehingga dengan cermat untuk menghilangkan
mikroorganisme akan berkembang cepat. pewarnaan dan plak.7,18,19 Digunakan
Selain itu, kondisi penurunan fungsi otot sikat khusus untuk membersihkan GTL.
di rongga mulut (orofacial musculature ) b. Pasta dan bubuk (powder), Teknik
seperti otot lidah, akan menjadi hambatan mekanik lainnya adalah bahan berupa
bagi lansia untuk meraih tepi gigi tiruan pasta dan bubuk (powder). Kerja bahan
yang menjadi tempat tersangkutnya debris. ini menggunakan sifat abrasivnya. Bahan
Hal ini akan menyebabkan akumulasi dengan kandungan kalsium karbonat

4 JMKG 2018;7(1):1-11.
Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

Gambar 1.Teknik membersihan gigi tiruan, A. teknik menyikat dengan sikat khusus , B. merendam
dengan bahan low abrasiv. ( Shay).

(insoluble) memiliki sifat abrasiv membentuk larutan basa. Bahan ini


yang sangat tinggi Bahan lain yang bekerja dengan mengurangi tegangan
mengandung sodium bikarbonat atau permukaan dan melepaskan oksigen
polymethyl- methacrylate (insoluble) sehingga larutan tampak berbuih,
sifat abrasivnya rendah.20,21 Namun menghasilkan effervescing action. Aksi
sifat abrasiv ini dapat menyebabkan selanjutnya dari bahan pembersih dengan
kerusakan. Bahan lainnya adalah pasta kandungan basa peroksida ini, yaitu
gigi yang mengandung khloroform, tetapi menghasilkan gaya mekanik sehingga
jarang digunakan.22,23 mendorong debris yang menempel pada
c. Ultrasonic Agitation, Teknik terbaru GTL.5 Namun aksi ini tidak lebih baik
menggunakan energi sonic atau ultrasonic dibandingkan dengan cara menyikat +
untuk membersihkan GTL. Alat ultrasonic sabun.28-30
ini merubah energi listrik menjadi energi b. Bahan pembersih yang mengandung
mekanik pada frekuensi gelombang peroksida ini lebih efektif bila digunakan
bunyi (diatas ambang pendengaran). pada plak dan stain yang masih tipis.
Sedangkan alat sonic menggunakan GTL harus direndam beberapa jam
energi getaran.24,25 Frekuensi dari alat (sepanjang malam) untuk mendapatkan
ultrasonic mempunyai efek yang mampu hasil yang lebih baik, karena bahan
merusak sel. Jika detergen yang yang mengandung peroksida ini
bersibat basa (alkaline) dengan pH 11,5 tidak efektif bila waktu perendaman
diberi getaran (sonified), semua bakteri singkat.26,27,31Perendaman yang lama
termasuk spora mati dalam waktu 5 tidak mempengaruhi permukaaan dari
menit.26 Namun demikian diantara kedua GT akrilik berdasarkan suatu penelitian
alat ini masih terjadi perdebatan dan menggunakan mikroskop elektron.27,23,,32
penelitian masih perlu dilakukan.27 tetapi terdapat bukti adanya efek
2. Pembersihan secara kimiawi (Chemical bleaching 33 dari GTL akrilik sehingga
Denture Cleanser) perlu melapisi dengan soft resilient
a. Alkaline peroxide, Bahan dengan denture liners.34 Bau dapat diterima dan
kandungan basa peroksida banyak efek minimal pada komponen logam GT
digunakan sebagai pembersih GTL. sebagian akrilik.26
Sediaan yang tersedia berbentuk c. Alkaline Hypochlorite, Bahan pembersih
tablet atau bubuk. Cara menggunakan yang mengandung hypochlorite berguna
dengan melarutkan dalam air sehingga sebagai pembersih GTL akrilik karena

5
dapat menghilangkan stains, melarutkan kalkulus dan stain pada GT. Pengaruhnya
mucine dan bahan organik dari plak.27,28 tergantung pada banyaknya bagian
Bersifat bakterisid dan fungisid. organik denture deposit yang terlarut.
Hypochlorite menghilangkan stain yang Perendaman GT beberapa menit setiap
tipis dan food debris dengan bleaching hari dalam larutan chlorhexidine
action, karena ion hypochlorite (ClO) dan gluconate yang diencerkan atau salisilat
molekul chlorine (Cl2) menyerang matriks yang diencerkan menurunkan secara
organik.28 Hypochlorite tidak melarutkan signifikan jumlah denture plaque dan
kalkulus tetapi dapat menghambat peningkatan penyembuhan pada pasien
pembentukkan kalkulus pada GT akrilik. dengan denture stomatitis karena
Alkaline hypochlorite dapat menyebabkan efeknyanya pula pada mukosa sebagai
bercak (tarnish) dan karat (corrotion) disinfectan.32,37 Merendam GT dalam 0,2%
pada kerangka logam chromium-cobalt larutan chlorhexidin gluconate dapat
dan pins dari emas berlapis nikel pada gigi mencegah infeksi berulang, namun tidak
porselen.23,35 Dengan penambahan anti dapat untuk menghilangkan jamur dalam
karat seperti sodium hexametaphosphat rongga mulut.37,38 Penelitian dengan
atau menambah kandungan alkalinnya menggunakan larutan chlorheksidin
membantu mengatasi efek samping dapat menyebabkan perubahan warna
bahan pembersih ini. Namun sebaliknya ( discolorasi ) pada GT sehingga larutan
akan menghilangkan efektifitas ini tidak dapat digunakan secara terus
dari bahan pembersih. 31,36
Garam menerus. Penggunaan larutan 0,05%
hypochlorite efektif untuk perendaman salisilat untuk merendam GT kurang
yang berlangsung selama 1 malam efektif efeknya dalam perawatan
tetapi minimal dilakukan sekali seminggu denture stomatitis bila dibandingkan
karena efek bleaching pada resin. dengan menggunakan 0,2% larutan
d. Dilute organic or inorganic acids ( asam chlorhexidin. Namun keuntungannya
organik atau asam an organik + air) tidak meninggalkan staining, atau
Larutan pembersih dengan campuran pewarnaan.41 Kombinasi larutan
asam + air efektif utk mengangkat sodium salisilat 0,1% dengan larutan
kalkulus dan stain yang menempel pada pembersih berbahan enzim mungkin
GTL. Efektifitasnya tergantung pada bisa mendapatkan hasil yang lebih baik
terpisahnya partikel-partikel (dissolution) dengan waktu perendaman selama
kompone organik dari endapan (denture 35 menit. Waktu yang singkat ini lebih
deposit) yang menemple pada GTL.35 bisa diterima dibandingkan dengan
Bahan pembersih asam umumnya merendam semalaman. Beberapa
merupakan larutan dengan kandungan desinfectan GT yang digunakan sesekali
5% hydrochloric acid atau phosphoric dan untuk menghindari kontaminasi
acid. Kombinasi kedua asam ini dapat silang antara operator dengan petugas
memperkuat aksi pembersihnya. 5 Selain lab diantaranya adalah ethanol, isopropyl
kedua bahan diatas, acetic acid juga alkohol, chloroform, formalin dan acetic
mampu mengurai kalkulus pada GTL acid.42
akrilik.. Pemakaian bahan-bahan dengan f. Enzyme, Metode baru membersihkan
kandungan asam ini disarankan hanya GT dengan menggunakan enzim.
1x semiggu atau sekali dalam 2 minggu. Enzym dapat memecah glycoprotein,
Hal ini dikarenakan sifat asamnya akan mucoprotein, dan mucopolysaccharida
mebuat komponen logam pada GTL yang terdapat dalam kandungan plak.
akrilik mengalami korosi.5 Beberapa penelitian awal telah dilakukan
e. Disinfektan, Larutan pembersih asam untuk melihat efek pembersih yang
dengan konsentrasi rendah yang dijual mengandung chelating agent ( ethylene
dipasaran cenderung mengurangi diamine tetra acid/EDTA ) dan suatu

6 JMKG 2018;7(1):1-11.
Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

campuran enzim ( dextranas, mutanase, penurunan aliran dan volume saliva akan
dan proteinase) pada denture plaque. memicu terjadinya lesi di rongga mulut.
Hasil penelitian yang menggunakan Kondisi tubuh lansia sering terkait dengan
kombinasi dari dua enzim (dual enzyme) penyakit atau gangguan sistemik yang
yaitu proteinase dan mutanase, secara langsung maupun tidak langsung
mengungkapkan bahwa terdapat berkaitan dengan berkurangnya usaha dalam
penurunan jumlah denture plaque menjaga kebersihan mulut, selain efek dari
secara signifikan dan pengurangan obat-obatan yang dikonsumsi terkait kondisi
pembentukkan plaque baru.32,43,44 sistemik yang juga dapat menimbulkan lesi
Efektivitas pembersih dual enzyme ini mulut. Gangguan yang terjadi mungkin tidak
juga diteliti menggunakan scanning menimbulkan kematian tetapi mempengaruhi
mikroskop elektron. Pada penelitian ini pada kualitas hidup.3,4
plaque dibiarkan mengendap pada disk Salah satu upaya dalam meningkatkan
alloy emas yang sudah menyatu ke kualitas hidup lansia adalah upaya oral
dalam GT rahang atas. Selanjutnya disk- rehabilitation berupa penggantian gigi
disk direndam baik dalam larutan enzim yang hilang dengan GTL. Pemakaian gigi
atau larutan peroxide yag ada di pasaran tiruan sebagai upaya rehabilitasi untuk
untuk 15 menit atau 8 jam. Pembersih mengembalikan fungsi mastikasi, bicara,
GT yang mengandung enzim lebih efektif dan estetik sering menimbulkan keluhan dari
dalam menghilangkan plaque setalah 8 pemakainya (kelompok lansia). Salah satu
jam perendaman dibandingkan dengan GTL terbuat dari bahan akrilik karena harga
larutan peroxide (produk di pasaran). yang terjangkau, warna yang sesuai dengan
Tidak ada efek yang merugikan dilaporkan gusi dan relatif mudah membuatnnya.
dengan menggunakan pembersih GT Disamping itu salah satu kekurangan dari
yang mengandung enzim.29 bahan ini bersifat porus dan sifat ini lah yang
harus dicermati oleh pemakainya. Belum
Diskusi banyak bahan-bahan pembersih GTL yang
dijual bebas. Walaupun ada mungkin harga
Perubahan fisiologis yang terjadi akan relatif mahal karena menggunakan
karena proses menua ditemukan pula produksi negara lain. Salah satu teknik
dalam rongga mulut lansia. Bagian mukosa yang umum adalah dengan menyikat GTL.
rongga mulut lansia termasuk yang sering Di Indonesia masih sangat sulit ditemukan
mengalami kelainan baik fisiologis maupun alat dan bahan khusus untuk membersihkan
kearah patologis. Penurunan fungsi di GTL.. Oleh karenanya sikat gigi atau
rongga mulut yang dialami lansia, misalnya sikat kuku dapat juga sebagai alternatif

Tabel 1. Klasifikasi produk pembersih Gigi Tiruan. Gambar. Metode dan bahan yang biasa digu-
Quassema.
nakan untuk membersihkan GTL. 6

7
digunakan untuk menyikat GTL. Dan bahan 243 lansia, memperoleh hasil bahwa 99,6%
yang digunakan diantarnya air, sabun dan menggnakan sikat gigi untuk membersihkan
pasta gigi. Agar kerusakan tidak bertambah GTL. Sebesar 71% menyikat GTL 3 kali
parah pada gigi tiruan, digunakan sikat yang atau lebih dalam sehari. Membersihkan GTL
lebih lembut dan bulu sikat yang lebih kaku. dengan menggunakan sikat gigi dan pasta
Belum ada penelitian yang menyatakan gigi sebesar 90,9%, sisanya menggunakan
bahwa menyikat dengan pasta gigi atau sikat gigi dengan kombinasi lemon, sabun
pasta poles lebih efektif dari pada sabun.23 batangan, sodium bicarbonat, arang, sabun
namun disarankan menggunakan pasta yang mandi, sikat berkawat dan sabun ditergent.
low abrasivness (polymethyl-methacrylate) Selain itu bahan lain yang juga digunakan
atau sodium bicarbonate.7,31 oleh lansia untuk merendam GTL disebutkan
Penelitian yang dilakukan oleh diantaranya lemon, ditergent, pasta gigi,
Roshene (2015) pada 50 lansia usia 60-80 sodium bicarbonat, bubuk sabun, dan
tahun mengungkapkan bahwa 62% lansia Vinegar+garam46
membersihkan GTL 2 kali sehari, sebagian Apabila menyikatnya berlangsung
besar (74%) lansia membersihkan GTL 2 kali lama dengan menggunakan sikat yang tidak
sehari menggunakan sikat gigi + air,27% tepat, kerusakan pada GTL pun mungkin
membersihkan dengan sikat gigi dan pasta terjadi. Kerusakan pada GTL akan meningkat
gigi, serta hanya 4% membersihkan dengan dengan bertambahnya ukuran diameter bulu
sikat gigi+ air+sabun. Dan hampir lebih sikat. Dan kerusakan dapat diminimalisir
separuh lansia dengan kondisi ekonomi dengan bertambah panjangnya bulu pada
tergolong rendah.6 sikat yang digunakan.5 Cara membersihkan
Berkaitan dengan penggunaan pasta gigi tiruan secara mekanik lebih efektif
gigi sebagai bahan pembersih GTL, suatu dalam meningkatkan kebersihan gigi tiruan
penelitian mengungkapkan bahwa pasta dan memelihara kesehatan mukosa RM.16
gigi yang mengandung khloroform tidak Faktor sosial ekonomi dan finansial menjadi
dapat digunakan sebagai pembersih karena alasan pengguna GTL tidak perhatian
sifat solubilitas akrilik dalam khloroform pada penggunaan alat dan bahan untuk
dapat menyebabkan keausan yang parah membersihkan GTL.
pada gigi tiruan.22,23 Olehkarena dapat Kemungkinan berkaitan dengan
melarutkan resin akrilik, chloroform tidak kondisi ekonomi lansia, suatu penelitian
boleh digunakan sering kali.34 Disamping mengungkapkan bahwa sebanyak 58,49%
chloroform menimbulkan bau mulut dan membersihkan GTL dengan cara merendam.
kurang sensitiv terhadap sensari pengecap, Dan bahan yang digunakan untuk merendam
efek bleaching dan belum diketahui paling sering dengan menggunakan air (
mempunyai efek samping biologi, maka 38,71%).7 Penelitian lain memberikan hasil
tidak cocok untuk digunakan sehari-hari.5 sebanyak 82,7% tidak menggunakan bahan
Teknik menyikat GTL dengan sikat gigi apapun untuk merendam GTL kecuali air.
adalah teknik yang paling sering disarankan Bahan perendam lain yang digunakan lansia
dalam upaya membersihkan gigi tiruan antara lain hipoklorit 28,5% ,produk komersil
secara rutin. Namun teknik ini menyebabkan 21,4%, dan cuka 11,9%. 46
abrasi pada permukaan GTL sehingga dapat
mengakibatkan keluhan pada fungsi estetik Simpulan
dan respon biologis. Pigmentasi yang terjadi
pada permukaan GTL karena proses abrasi Perawatan gigi tiruan yang sempurna
yang ditimbulkan dengan penyikatan yang sangat penting untuk memelihara kesehatan
tidak tepat sikat dan bahan pembersihnya. mukosa RM pada pemakainya Perlunya
Pigmentasi dan abrasi ini berhubungan instruksi yang jelas dari drg agar lansia dapat
dengan penggunaan sikat gigi sn pasta gigi. 6 membersihkan gigi tiruan secara rutin.
Penelitian yang dilakukan terhadap

8 JMKG 2018;7(1):1-11.
Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

Saran 9. Scannapieco FA. Pneumonia in


nonambulatory patients. The role of oral
1. Pentingnya survei melihat perilaku lansia bacteria and oral hygiene. J Am Dent
dalam merawat gigi tiruan. Assoc 2006; 137: 21S–25S.
2. Pendidikan melalui penyuluhan 10. Sjogren P, Nilsson E, Forsell M et al. A
sehingga lansia memahami cara benar systematic review of the preventive
membersihkan gigi tiruan secara effect of oral hygiene on pneumonia
rutin dikarenakan issue kurangnya and respiratory tract infection in elderly
pengetahuan. people in hospitals and nursing homes:
3. Melakukan penelitian menemukan teknik effect estimates and methodological
yang paling tepat dan bahan pembersih quality of randomized controlled trials. J
yang murah serta mudah didapat. Am Geriatr Soc 2008; 56: 2124–2130.
11. Carlen A, Börjesson A, Nikdel K, Olsson J.
Daftar Pustaka Composition of pellicles formed in vivo on
toothn surfaces in Different parts of the
1. United Nations Population Division. World dentition, and in vitro on hydroxyapatite.
Population Prospects: The 2002 Revision, Caries research. 1998;32(6):447-55.
New York, NY, USA: United Nations; 12. Zissis A, Yannikakis S, Harrison A.
2003. Comparison of denture stomatitis
2. World Health Organization. Active Ageing: prevalence in 2 population groups. The
a Policy Framework. Geneva, Switzerland: International journal of prosthodontics.
WHO; 2002.Oussama M, Ahmad H. 2005;19(6):621-5.
Materials and methods for cleaning 13. Abe S, Ishihara K, Adachi M et al. Oral
dentures-A Review. International Journal hygiene evaluation for effective oral
of Dental Clinics. 2014;6(2):19-22. care in preventing pneumonia in dentate
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman elderly. Arch Gerontol Geriatr 2006; 43:
Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi 53–64.
Petugas Kesehatan. 2007 14. Adachi M, Ishihara K, Abe S et al. Effect
4. Sari KI, Darjan M, Rizali E. Distribusi of professional oral health care on the
Permasalahan Gigi dan Mulut sebagai elderly living in nursing homes. Oral Surg
Penentu Kualitas Hidup Masysrakat Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod
Lanjut Usia. Proceding Book, Forum Dies 2002; 94: 191–195.
FKG Unpad, 2011. 15. Yoneyama T, Yoshida M, Ohrui T et al.
5. Oussama M. Ahmad H. Materials and Oral care reduces pneumonia in older
methods for cleaning dentures. A Review. patients in nursing homes. J Am Geriatr
International Journal of Dental Clinic. Soc 2002; 50: 430–433.
2014; 6(2): 19-22 16. Shay, K. Denture Hygiene: A Review
6. Roshene R, Ponkirubha R, james D Raj. and Update.The Jounal of Contemporary
A Survey of Denture Hygiene in Older Dental Practice 2000 ; Volume1no.2,
Patiets. Journal of Pharmaceutical Winter Issue: 1-8
Sciences and Research. 2015; Vol. 7(10): 17. Nur’aeny N, Sari KI. Profil Lesi Mulut
897-900 pada Kelompok Lanjut Usia di Panti
7. Peracini A, Andrale IM, Paranhos Hde F, Sosial Tresna Wreda Senjarawi Bandung.
Silva CH, de Souza RF. Behaviours and Program Book CERIL FKG UGM. 2016;
1. Hygiene habits of complete denture Periode Juni : 40.
wearers. Braz Dent J. 2010: 247-52. 18. Paranhos H, Silva-Lovato C, Souza R,
8. Awano S, Ansai T, Takata Y et al. Oral Cruz P, Freitas K, Peracini A. Effects of
health and mortality risk from pneumonia mechanical and hemical methods on
in the elderly. J Dent Res 2008; 87: 334– denture biofilm accumulation. Journal of
339. oral rehabilitation. 2007;34(8):606-12.

9
19. Unlü A, Altay OT, Sahmali S. The role of and methods employed by denture
denture cleansers on the whitening of wearers. The Journal of the Dental
acrylic resins. The international journal Association of South Africa Die Tydskrif
of prosthodontics. 1995;9(3):266-70. van die Tandheelkundige. Vereniging van
20. Dikbas I, Koksal T, Calikkocaoglu S. Suid-Afrika. 1985;40(10):591-4.
Investigation of the cleanliness of 32. Sharp E, Verran J. Denture cleansers and
dentures in a university hospital. The in vitro plaque. The Journal of prosthetic
International journal of prosthodontics. dentistry. 1985;53(4):584-5.
2005;19(3):294-8. 33. Budtz-Jorgensen E, Knudsen AM.
21. Hyde R, Feller R, Sharon I. Tongue Chlorhexidine gel and Steradent®
brushing, dentifrice, and age effects employed in cleaning dentures. Acta
on taste and smell. Journal of dental Odontologica. 1978;36(2):83-7.
research. 1981;60(10):1730-4. 34. Pisani MX, Macedo AP, Paranhos HdFO,
22. Hembree M. Relative abrasiveness Silva CHLd. Effect of experimental Ricinus
of dentifrices. Dental hygiene. communis solution for Denture cleaning
1977;51(6):253-5. on the properties of acrylic resin teeth.
23. Pipko D, El-Sadeek M. An in vitro Brazilian dental journal. 2012;23(1):15-
investigation of abrasion and staining of 21.
dental resins. Journal of dental research. 35. Saunders TR, Guillory VL, Gregoire
1972;51(3):689-705. ST, Pimsler M, Mitchell MS. The effect
24. Gwinnett AJ, Caputo L. The effectiveness of bioburden on in-depth disinfection
of ultrasonic denture cleaning: a scanning of denture base acrylic resin. Journal
electron icroscope study. The Journal of of the California Dental Association.
prosthetic dentistry. 1983;50(1):20-5. 1998;26(11):846-50.
25. Rathee M, Hooda A, Ghalaut P. Denture 36. Skjørland KK, Rykke M, Sønju T. Rate
Hygiene in Geriatric Persons. The Internet of pellicle formation in vivo. Acta
Journal of Geriatrics and Gerontology. Odontologica. 1995;53(6):358-62.
2010;6(1). 37. Kulak-Ozkan Y, Kazazoglu E, Arikan A.
26. Berger JC, Driscoll CF, Romberg E, Luo Oral hygiene habits, denture cleanliness,
Q, Thompson G. Surface roughness presence of yeasts and stomatitis
of denture base acrylic resins after in elderly people. Journal of oral
processing and after polishing. Journal of rehabilitation. 2002;29(3):300-4.
Prosthodontics. 2006;15(3):180-6. 38. Tashiro K, Katoh T, Yoshinari N, Hirai K,
27. Budtz-Jörgensen E, Kelstrup J. Enzymes Andoh N, Makii K, et al. The short-term
as denture cleansers. European Journal effects of various oral care methods
of Oral Sciences. 1977;85(3):209-15. in dependent elderly: comparison
28. Abelson D. Denture plaque and denture between toothbrushing, tongue cleaning
cleansers: review of the literature. with sponge brush and wiping on oral
Gerodontics. 1985;1(5):202-6. mucous membrane by chlorhexidine.
29. McCabe J, Murray I, Kelly P. The efficacy Gerodontology. 2012;29(2):e870-e82.
of denture cleansers. The European 39. Machado de Andrade I, Cruz PC, Silva-
journal of prosthodontics and restorative Lovato CH, de Souza RF, Cristina Monteiro
dentistry. 1995;3(5):203-7. Souza-Gugelmin M, de Freitas Oliveira
30. Harrison A, Basker RM, Smith IS. The Paranhos H. Effect of chlorhexidine on
compatibility of temporary soft materials denture biofilm accumulation. Journal of
with immersion denture leansers. The Prosthodontics. 2012;21(1):2-6.
International journal of prosthodontics. 40. Budtz-Jörgensen E, Löe H. Chlorhexidine
1988;2(3):254-8. as a denture disinfectant in the treatmentof
31. Veres E, Wolfaardt J, Hnizdo E. Denture denture stomatitis. European Journal of
cleansers: Part III—A survey of materials Oral Sciences. 1972;80(6):457-64.

10 JMKG 2018;7(1):1-11.
Kartika Indah Sari: Kebersihan Gigi Tiruan pada Lansia, Suatu Tinjauan Metode dan Bahan

41. Backenstose WM, Wells JG. Side effects mechanical and chemical methods on
of immersion-type cleansers on the metal denture biofilm accumulation. Journal of
components of dentures. The Journal of oral rehabilitation. 2007;34(8):606-12.
prosthetic dentistry. 1977;37(6):615-21. 45. Odman PA. The effectiveness of an
42. Glass RT, Bullard JW, Conrad RS, Blewett enzyme-containing denture cleanser.
EL. Evaluation of the sanitization Quintessence Int. 1992;23(3):187-90.
effectiveness of a denture-cleaning 46. Osmari D, Fraga S, Braun KO, Unfer B.
product on dentures contaminated with Behaviour of the Elderly with Regard to
known microbial flora. An in vitro study. Hygiene Procedures for and Maintenance
Quintessence International-English of Removable Dentures.2015. Akses
Edition-1.2004;35(3):194-9. http:// www.researchgate.net/
43. Jagger D, Harrison A. Denture cleansing- publication/ 275049888 ( 15 januari
-the best approach. British Dental 2015).
Journal.1995;178(11):413-7.
44. Paranhos H, Silva-Lovato C, Souza R,
Cruz P, Freitas K, Peracini A. Effects of

11

Anda mungkin juga menyukai