Laporan Eksplorasi Pendahuluan
Laporan Eksplorasi Pendahuluan
LEMBAR PENGESAHAN
Ruslan Loilatu
NPM :1007.01.17.048 M. Iqbal Sanusi
NPM : 1007.01.16.107
Mengetahui,
Kasie Laboratorium Geologi
LABORATORIUM GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
Pertama – tama puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “LAPORAN EKSPLORASI
PENDAHULUAN DESA CIKEUSAL, KECAMATAN GEMPOL, KABUPATEN
CIREBON, PROVINSI JAWA BARAT” ini dengan lancar. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan rahmatan lil alamin.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik materi maupun ilmunya dan membimbing kami dalam
menyusun laporan ini, terutama kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada kami baik itu berupa
materi maupun do’a.
2. Bapak Dr. Yunus Ashari, Ir.,M.T selaku kasie Laboratorium Geologi atas
arahan serta instruksinya.
3. M. Iqbal Sanusi, selaku GM Laboratorium Geologi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan serta bimbingannya kepada penulis dalam penyusunan
laporan ini.
4. Asisten Laboratorium Geologi yang telah memberikan pengetahuan dan
ilmu selama menjalankan praktikum maupun dalam menyelesaikan
laporan ini.
5. Rekan – rekan seperjuangan yang sama – sama berjuang dalam
mengikuti praktikum serta menyelesaikan laporan ini yang telah sama –
sama berjuang serta saling memberikan dukungan dalam mengerjakan
laporan ini, sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan
laporan baik itu isi maupun formatnya. Semoga laporan ini dapat memberikan
LABORATORIUM GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Atas
perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 2
LABORATORIUM GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kegiatan pertambangan hal yang pertama kali dilakukan adalah
kegiatan eksplorasi. Dimana dalam kegiatan eksplorasi ini dimaksudkan untuk
memetakan dimana sumberdaya itu terdapat dan pada akhirnya berapa banyak
dari sumberdaya tersebut yang akan menjadi cadangan. Kegiatan eksplorasi ini
juga menentukan apakah daerah yang akan dilakukan kegiatan penambangan
itu layak atau tidak untuk di eksploitasi. Eksplorasi dibedakan menjadi dua, yaitu
eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi rinci.
Eksplorasi pendahuluan merupakan salah satu kegiatan pertambangan
dalam aspek penyelidikan umum untuk mengetahui keadaan serta kondisi
geologi regional pada daerah yang akan dieksplorasi, mengindikasi potensi
adanya cebakan mineral, dan potensi terdapatnya endapan batubara. Adapun
kegiatan eksplorasi pendahuluan yaitu meliputi studi literatur, survey tinjau,
beserta prospeksi. Dimana dalam studi literatur, sebelum memilih lokasi-lokasi
eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari
survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan, dan
sebagainya.
Sedangkan survei tinjau adalah tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi
daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional
terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan
geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak langsung lainnya, dan
inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan
ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
memiliki potensi keterdapatan mineral yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
.
Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari dilaksanakannya kegiatan eksplorasi pendahuluan adalah
untuk menyelidiki keadaan awal suatu daerah yang memiliki potensi
keterdapatan bahan galian.
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan eksplorasi pendahuluan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keadaan litologi daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui keadaan bentang alam daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui jumlah debit air yang masuk kedalam daerah
penelitian.
Waktu Kegiatan
Waktu kegiatan penyusunan laporan ini dimulai dari hari selasa tanggal
14 April 2020 bertepatan dengan praktikum modul “Peta Topografi, Morfologi,
dan Geologi”, sampai dengan waktu pengumpulan pada hari jum’at tanggal 15
Mei 2020.
Tabel 1
Jadwal Kegiatan
Praktikum Peta
1 Topografi, Geologi,
Morfologi
Praktikum
2 Pembacaan Peta
Geologi
Praktikum Analisis
3
Bentang Alam
Pengumpulan
4
Laporan
Sumber : Praktikum Geologi Umum, 2020
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Kondisi Topografi
Kondisi Topografi, merupakan sebuah keadaan yang menunjukan
sebuah perbedaan tinggi/elevasi pada sebuah wilayah atau daerah tertentu
dimana dilakukan sebuah pemetaan topografi dengan ciri khusus yaitu
menggambarkan garis kontur yang menandakan sebuah elevasi pada daerah
terebut.
Pada prisnipnya peta topografi disebut sebagai peta dasar. Hal ini
dikarenakan peta topografi dapat menggambarkan sebuah relief muka bumi yang
ditunjukan oleh garis garis kontur yang ada. Prinsip dari garis kontur ini adalah
sebuah perpotongan relief bumi dengan bidang horizontal pada ketinggian
tertentu dimana garis kontur ini menghibungkan sebuah titik titk dari ketinggian
yang sama.
Kondisi topografi di Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, dapat
dilihat dari peta topografi bahwa pada arah barat daya peta dapat dilihat bahwa
wilayah tersebut menggambarkan sebuah garis kontur yang rapat dengan
elevasi tertinggi mencapai 400 M. Hal tersebut dapat berarti bahwa pada wilayah
tersebut memiliki sebuah elevasi yang lebih tinggi dibandingkan pada arah timur
laut pada peta yang menggambarkan sebuah kontur yang landai dan juga jarang
dengan elevasi yang mencapai 20 M. Dalam peta tersebut menggambarkan
sebuah daerah penelitian terdapat pada daerah perbukitan yang digambarkan
oleh peta topografi dengan garis kontur yang sedikit rapat. Untuk lebih jelasnya
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
mengenai keadaan topografi di daerah penelitian dapat dilihat pada : Lampiran
D.
Sumber : Data Hasil Praktikum Geologi Umum, 2020
Gambar 5
Peta Topografi
Kondisi Geologi Regional
Formasi batuan pada daerah penelitian di Desa Cikeusal, kecamatan
Gempol, Kabupaten Cirebon meliputi formasi Qyu, Qvk, Tmkl, Tpk, Hya, Ha, a.
Formasi yang dominan pada daerah ini adalah formasi Tpk dengan litologi
batuan yang juga turut mendominasi pada daerah tersebut adalah batulempung,
hal tersebut mengingat dataran rendah diwilayah kaki bukit dan disekitarnya lebih
luas dibanding bukitnya sendiri. Keadaan daerah penelitian berada tepat pada
formasi Tmkl (Tersies Miosen Komplek Kromong) yang merupakan formasi
batuan yang terdiri dari batugamping terumbu dan sedikit marmar dan terbentuk
pada zaman miosen.
Pada daerah tersebut dapat dijumpai antiklin, yaitu struktur geologi
berupa lipatan lapisan batuan sedimen atau batuan metamorfosis yang cembung
ke atas, dan juga suatu singkapan batuan. Mengenai keadaan geologi regional
dapat dilihat pada : Lampiran E.
Keadaan Morfologi
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
Keadaan morfologi pada daerah penelitian di Kecamatan Gempol dapat
di analisa yaitu daerah perbukitan dengan gelombang kuat dan di dominasi oleh
dataran, jika dilihat dari hukum desaunettes wilayah ini merupakan wilayah yang
memiliki 2 persen lereng yang berbeda, di sebelah barat daya merupakan
wilayah dengan gelombang kuat dengan persen lereng 8 – 16 % ditandai dengan
warna hijau yang memiliki perbedaan elevasi, dan disebelah timur laut yang
merupakan dataran ditandai dengan warna kuning yang di tempati pemukiman
warga dan rumah-rumah dengan keadaan hampir mendatar memiliki elevasi
yang konstan.
Persen lereng pada morfologi tersebut sangat mempengaruhi resistensi
batuan terhadap gaya – gaya geologi. Persen lereng berbanding lurus dengan
resistensinya, artinya semakin tinggi lerengnya maka semakin kuat juga
resistensi batuannya. Hal tersebut dapat dijumpai dilapangan bahwasanya
batuan yang berada di daerah bergelombang kuat memliki ukuran yang relative
lebih besar dibanding dengan batuan yang berada disekitaran dataran rendah.
Perubahan ukuran pada batuan tersebut juga disebabkan oleh gaya – gaya
geologi seperti pelapukan dan erosi, sehingga batuan yang memiliki resistensi
yang rendah akan terendapkan pada tempat yang relatif rendah dan datar.
Mengenai keadaan morfologi dapat dilihat pada : Lampiran F.
dilihat dari arah barat daya pada peta, adanya aliran dari induk sungai yang
membentuk sudut lancip (pinate) pada daerah daratan yang tinggi dengan pola
aliran yang tergambarkan pada peta seperti percabangan pohon. Untuk lebih
jelasnya mengenai pola aliran sungai dapat dilihat pada : Lampiran G.
Sumber : Data Hasil Praktikum Geologi Umum, 2020
Gambar 8
Peta Pola Aliran Sungai
Water Divide
Merupakan suatu daerah dimana semua air hujan yang masuk pada
suatu daerah akan bergerak menuju suatu tempat yang memiliki elevasi yang
relatif rendah. Derah iup yang berada di desa cikeusal, kecamatan gempol,
kabupaten bogor, merupakan suatu daerah perbukitan yang jika dilihat pada peta
topografi memiliki kontur yang rapat, hal tersebut menyebabkan aliran air yang
berada pada daerah penelitian akan mengalir disepanjang topografinya. Adapun
LAPORAN EKSPLORASI PENDAHULUAN
Desa Cikeusal, Kec. Gempol, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat
aliran air akan bergerak dari elevasi yang tinggi menuju elevasi yang rendah dan
berakhir pada sebuah aliran sungai, hal tersebut sesuai dengan arah panah pada
peta tersebut. Lebih jelasnya mengenai water divide pada daerah penelitian
dapat dilihat pada : Lampiran H.
membaginya kedalam 4 DAS. Pada DAS 1 memiliki luas sebesar 3,84 km 2, DAS
2 memiliki luas 7,13 km 2, DAS 3 seluas 11,74 km2, dan DAS 4 dengan luas
sebesar 1,74 km2. Mengenai keadaan daerah aliran sungai pada daerah
penelitian dapat dilihat pada : Lampiran I.
Sumber : Data Hasil Praktikum Geologi Umum, 2020
Gambar 10
Peta Daerah Aliran Sungai
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA