Disusun oleh:
Kelompok 21
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
LAPORAN ANALISIS BENTANG ALAM DI DESA
MEKARSAKTI, KECAMATAN CIEMAS, KABUPATEN
SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Praktikum Geologi Dasar
Pada Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung Tahun Akademik 2022/2023
Disusun oleh:
1. M. Rivky Arili S. Pelu (100.701.21.129)
2. M. Raka Mahadika W. (100.701.22.057)
3. M. Evril Aditia (100 701 22 060)
4. Nadhif Faisal Anbari (100.701.22.090)
5. Luthfiyah dien (100.701.22.107)
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
1. M.Rivky Arli S. Pelu (100.701.21.129)
2. M. Raka Mahadika W. (100.701.22.057)
3. M. Evril Aditia (100.701.22.060)
4. Nadhif Faisal Anbari (100.701.22.090)
5. Luthfiyah Dien (100.701.22.107)
Haikal Fatwa N.
100.701.19.023
Mengetahui,
Kasie Laboratorium Geologi
Assalamualaikum Wr.Wb.
Penulis mengucapkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunianya, atas karunia yang di berikan oleh Allah SWT
alhamdulliah penulis dapat meningkatkan progres dan mampu menyelesaikan “Laporan
Analisis Bentang Alam di Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat” di waktu yang tepat. Sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan dengan baik.
Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada.
1. Para orang tua kami yang selalu memberikan doa serta dukungan penuh terhadap
kami
2. Kasie Laboratorium Geologi Bapak Indra Karna Wijaksana. S.PD.,M.T,
3. General Manager laboratorium geologi Haikal Fatwa N.
4. Asisten Laboratorium Geologi. Selaku Asisten pembimbing yaitu Fatkhul
Qorrib yang selalu membimbing penulis. Serta semua anggota kelompok
21 dan semua pihak-pihak lainnya yang telah turut membantu dalam
Menyusun laporan ini.
Penullis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnnya dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka
dari itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan laporan
kedepannya. Kurang lebihnya penulis mohon maaf dan ucapan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Gambar 1
Peta Administrasi
Kesampaian Daerah
Untuk menempuh jarak dari Bandar Udara Internasional Husain
Sastranegara Bandung ke daerah penelitian yang berada di Desa Mekarsakti,
Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, membutuhkan
waktu sekitar 6 jam 39 menit dengan menggunakan jalan provinsi yang mampu
di akses oleh kendaraan roda empat dengan jarak tempuh 210 Km.
Gambar 2
Peta Kesampaian
KONDISI DAERAH KEGIATAN
Keadaan Geografi
Kecamatan Ciemas memiliki luas wilayah 314,14 km², meliputi 9 desa
yaitu, Desa Ciemas, Cibenda, Ciwaru, Mekarjaya, Girimukti, Tamanjaya,
Mandrajaya, Sidamulya dan Mekarsakti. Mata pencaharian penduduk Kecamatan
Ciemas sebagian besar bekerja sebagai Petani 11.382 jiwa Buruh tani sebanyak
6.783 jiwa. Iklim di kecamatan Ciemas masih dipengaruhi keadaan iklim secara
regional wilayah Kabupaten Sukabumi yang beriklim tropis basah dengan curah
hujannya sangat dipengaruhi oleh angin Muson yang bertiup dari dataran
Australia dan Asia. Suhu udara berkisar antara 20-32 C.
Penduduk
Berdasar data yang didapatkan dari BPS jumlah penduduk yang
didapatkan dari Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi di tahun 2021
sebanyak 54.809 Jiwa.
Tabel 1
Jumlah Penduduk di Kecamatan Ciemas Pada Tahun 2021
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-14 6.907 6.585 13.492
Februari 434.0 17
Maret 200.0 12
April 211.5 10
Mei 88.5 4
Juni 220.5 11
Juli 150.0 6
Agustus 22.0 6
September 135.0 12
Oktober 287.0 13
November 878.5 19
Desember 414.5 23
3 Monyet Macaca
fascicularis
Tabel 4
Flora di Kecamatan Ciemas
No Nama Nama Latin Foto Flora
1 Pohon Rambutan Nephelium
Lappaceum
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Menganalisis gambaran permukaan bumi ataupun bentang alam yang ada
pada daerah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, peneliti membuat peta dasar yaitu peta topografi,
dengan adanya data kontur dari peta topografi peneliti dapat mengetahui
bentang alam yang ada di daerah penelitian dengan menggunakan perhitungan
persen lereng. dengan diketahui persen lereng tersebut peneliti dapat
mengetahui keadaan morfologi untuk menganalisis bentang alam yang ada di
daerah penelitian tersebut.
Dengan adanya peta geologi peneliti dapat mengetahui sebaran batuan
serta bagaimana struktur sesar pada daerah yang di teliti. Struktur geologi yang
ada pada daerah penelitian dapat mempengaruhi sebagian kecil pembentukan
dari perbukitan. Sama halnya, dengan pola aliran sungai yang memiliki bentuk
pola dendritik dapat menerobos lapisan batuan yang resistensi nya rendah serta
dapat membentuk suatu bentang alam yang baru dari aliran sungai itu sendiri.
Gambar 1
Peta Topografi
Peta Geologi Regional
Dalam peta geologi yang terdapat pada daerah ini memiliki formasi batuan
yang di dominasi oleh batuan sedimen. Dikarenakan, daerah penelitian ini dekat
dengan lautan maka dari itu terdapat banyak batuan sedimen yang berada di
sana, dan juga keterbentukan formasi batuan yang ada di daerah ini karena
tingkat erosinya yang cukup tinggi. Pada daerah ini terdapat struktur sesar yang
berarti intensitas terjadinya gempa ataupun bencana alam cukup tinggi
kemungkinannya.
Dapat dilihat pada pada peta geologi terdapat simbol maupun warna yang
membedakan penamaan pada suatu daerah penelitian. Dapat di artikan sebagai
perbedaan pada formasi batuan yang ada pada daerah penelitian. Formasi
Batuan Yang Terdapat pada desa mekarsakti kebanyakan didominasi oleh
formasi Qpeb yang isinya Terdapat batuan sedimen didaerah pantai citangkar.
Pada Peta Geologi ini Terdapat suatu kesalah dimana untuk formasi ted
harusnya diganti dengan formasi tcl karena pada lembar geologi formasi ted
tersebut tidak ada pada lembar geologi daerah tersebut.
Gambar 2
Peta Geologi Regional
Peta Morfologi
Keadaan morfologi pada daerah penelitian berada di daerah perbukitan
dan berdekatan dengan dataran rendah. Daerah perbukitan tersebut di dapatkan
dari kontur yang rapat serta perhitungan % kemiringan lereng. Pada peta
morfologi di daerah penelitian memilki dataran bergelombang lemah dan kuat di
dapatkan dari kontur yang renggang. Dari hasil perhitungan persenan lereng di
dapatkan analisa bentang alam. Untuk pewarnaan peta morfologi sudah
ditentukan sebelumnya, yaitu:
1. Dataran (< 2%), beda tinggi (< 1m), dengan warna kuning.
2. Bergelombang lemah (2-8%), beda tinggi (1-10m), dengan warna hijau
muda.
3. Bergelombang kuat (8-16%), beda tinggi (1-10), dengan warna hijau tua.
4. Bukit kecil (>16%), beda tinggi (10-50m), dengan warna biru muda.
5. Perbukitan (>16%), beda tinggi (50-100m), dengan warna biru tua.
6. Pegunungan (>16%), beda tinggi (>100m), dengan warna merah.
Gambar 3
Peta Morfologi
∆T
1. Persen lereng = x100%
JD×Skala
62,5
= x100% = 35,71% Biru Tua
0,7×250
∆T
2. Persen lereng = x100%
JD×Skala
62,5
=0,8×250 x100% = 31,25% Biru Tua
∆T
3. Persen lereng = x100%
JD×Skala
62,5
= x100% = 17,85% Biru Tua
1,4×250
∆T
4. Persen lereng = x100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=25 % Biru Tua
1× 250
∆T
5. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Tua
0,8 ×250
∆T
6. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=50 % Biru Muda
0,5 ×250
∆T
7. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=50 % Biru Muda
0,5 ×250
∆T
8. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=25 % Biru Muda
1× 250
∆T
9. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=62,5 % Biru Tua
0,4 ×250
∆T
10. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=16,67 % Hijau Tua
1,5× 250
Gambar 5
Peta Daerah Aliran Sungai
Peta Water Divide
Pada peta water divide di daerah penelitian merupakan pembagi jatuhan air
limpasan menuju kepada induk sungai maupun anak sungai. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa peta tersebut terdapat 1 induk sungai yang berarti ada 3
daerah aliran sungai atau terbagi menjadi 3 DAS (Daerah Aliran Sungai).
Arah panah pada peta tersebut menunjukan arah dari jatuhan air hujan dari
perbukitan hingga ke dataran rendah, sesuai dengan peta topografi dari kontur
yang elevasinya tinggi jatuh ke elevasi yang rendah hingga sampai ke induk
sungai, akhirnya dari jatuhan air tersebut terbagi menjadi 3 daerah atau semua
jatuhan tersebut sampai ke 3 induk sungai.
Gambar 6
Peta Water Divide
Gambar 7
Peta Kerapatan Sungai
Gambar 8
Peta Catchment Area
Peta Situasi Google Earth
Peta situasi ini menunjukan daerah yang bertepatan di Kecamatan Ciemas,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Peta situasi yang telah dibuat
memilki bentang alam antara lain; perbukitan, dataran gelombang lemah, dan
dataran gelombang kuat.
Peta situasi pada daerah desa mekarsati ini memilki daerah peneitian
yang terdapat di perbukitan atau dataran tinggi. Fungsi dari peta situasi ini
adalah untuk mengetahui tutupan lahan yang ada pada daerah tersebut. Daerah
ini memiliki tutupan lahan hutan dan pemukiman. Pada peta ini juga memilki pola
liran sungai dendritik yang memilki penyebaran dari indu sungai ke anak sungai
dan mengair ke pemukiman warga.
Gambar 9
Peta Situasi Google Earth
Peta Satuan Genetika Wilayah
Dalam menentukan peta satuan genetika wilayah, dapat ditentukan dengan
batasan geologi daerah penelitian serta morfologi pada daerah penelitian. Pada
peta satuan genetika yang telah dibuat terdapat banyak batuan sedimen. Peta ini
memilki keterangan informasi masing-masing pada setiap batuan yang tandai
dengan angka-angka yaitu; 2 - batuan sedimen, 3 - karbonat, 1,2,3 intensitas
tektonik lemah, sedang, dan kuat. 1,2,3 - dapat diartikan dengan dataran,
perbukitan, dan pegunungan. Pada peta ini kebanyakan terdapat batuan
sedimen, karbonat, lemah, dan datran serta perbukitan yang sama, jadi dapat
diartikan dengan angka 2311 atau 2312.
Gambar 10
Peta Satuan Genetika Wilayah
ANALISA