Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMANTAUAN DAN PENGKAJIAN KESEJAHTERAAN JANIN


(Pertukaran Gas Dalam Sirkulasi Janin)

Dosen Pembimbing :

dr. Agus Sulistyono, SpOG (K)

Anggota Kelompok 2 :

1. Nur Rosidah Aisiana (P27824418006)

2. Yenni Zanubatul Arifah (P27824418007)

3. Aulia Savitri (P27824418008)

4. Anastasya Suryaning Illah (P27824418009)

5. Anggri Dara Triananta (P27824418010)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIV KEBIDANAN SURABAYA


TAHUN 2020 / 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin yang membahas tentang Pertukaran gas dalam sirkulasi janin. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Agus Sulistyono, SpOG (K) selaku dosen pembimbing.
2. Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan dorongan baik materi maupun spiritual.
3. Teman-teman kelas D4 yang selalu memberikan kritik dan sarannya.
4. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
sempurnanya makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi
pembaca.

Surabaya, 9 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Tujuan..........................................................................................................................4

1.3 Manfaat........................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................6

2.1 Sirkulasi Janin.............................................................................................................6

2.2 Perbedaan Sistem Kardiovaskuler Janin dengan Bayi Baru Lahir..............................8

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP.................................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan oksigen dalam tubuh janin tentu sama pentingnya dengan oksigen
bagi tubuh orang dewasa. Namun bedanya, janin bernafas dalam kandungan bukan
dengan menggunakan paru-parunya, seperti pada umumnya. Paru-paru janin bahkan
belum sepenuhnya berkembang.
Janin juga tidak bernapas melalui mulut maupun hidungnya, namun ia memenuhi
kebutuhannya akan oksigen melalui tali pusar yang terhubung dengan tubuh ibunya.
Pertukaran antara karbondioksida dan oksigen pun terjadi pada tali pusar. Dengan kata
lain, setelah ibu bernapas, darah ibu yang telah mengikat oksigen akan dialirkan ke janin
melalui tali pusar hingga mencapai jantung janin. Kemudian jantung bayilah yang akan
memompa darah yang kaya akan oksigen itu ke seluruh tubuh janin.

Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa, hal ini dikarenakan, pada
janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru
janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta. Dalam
sirkulasidarah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlangsungnya sirkulasi darah
pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii, duktus
venoususaranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta. Namun setelah janin
lahirsirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini
akandapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang
danaliran darah akan berubah pada sirkulasi pada orang dewasa.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem pernafasan pada
janin.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa bisa memahami sirkulasi janin di dalam kandungan
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan sistem sirkulasi janin dan
bayi baru lahir.
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami bagaimana sirkulasi janin di dalam kandungan,
bagaimana proses pertukaran gas yang terjadi pada janin dan perbedaan antara
sirkulasi janin dengan bayi baru lahir
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sirkulasi Janin


Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah
setelah lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga
oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta merupakan jaringan dinding rahim
dengan jonjot-jonjot yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat
pertukaran zat dimana zat yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna
dikeluarkan. Plasenta terbentuk pada minggu ke 8 kehamilan dan merupakan bagian
konsepsi yang menempel pada endometrium uterus serta terikat kuat sampai bayi lahir.
Fungsi plasenta antara lain: menyediakan makanan untuk janin yang diambil dari darah
ibu, bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin, menyingkirkan
sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang mikroorganisme penyebab penyakit
yang akan masuk ke dalam tubuh janin.
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii,
foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis. Vena umbilikalis yaitu
pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta ke peredaran darah janin, darah yang
dibawanya banyak mengandung nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh
darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale
yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup setelah janin
lahir. Duktus arteriosus botalli yaitu pembuluh darah yang menghubungkan arteri
pulmonalis dengan aorta. Sedangkan arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang
membawa darah janin ke plasenta. Kedua arteri dan vena umbilikalis terbungkus dalam
suatu saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).
Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya sirkulasi paru dan sirkulasi
sistemik berjalan sendiri-sendiri dan antara keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak
dan ekstrakardiak. Untuk memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi, dan ekskresi, janin
memerlukan sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda
dengan sirkulasi bayi, dimana sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan secara seri.
Darah mengalir dari
plasenta ke janin melalui vena
umbilikalis yang terdapat
dalam tali pusat. Melalui vena
umbilikalis dan ductus venosus,
darah mengalir ke dalam vena
cava inferior, bercampur darah
yang kembali dari bagian
bawah tubuh, masuk atrium
kanan dimana aliran darah dari
vena cava inferior lewat
melalui foramen oval ke atrium
kiri, kemudian ventrikel kiri
melalui arkus aorta, darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui vena cava superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan
ventrikel kanan menuju aorta melewati ductus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta
melalui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran
gas selanjutnya.
Foramen oval dan ductus arteriosus berfungsi sebagai saluran atau jalan pintas
yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang terkombinasi kembali ke
plasenta tanpa melalui paru-paru.

2.2 Perbedaan Sistem Kardiovaskuler Janin dengan Bayi Baru Lahir


Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta
kemudian setelah lahir melalui paru. Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan paru
pada hari-hari sebelum persalinan. Janin dalam rahim sebenarnya sudah mampu bernapas
dalam rahim. Namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru. Pusat pernapasan ini
dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam tubuh janin.

Paru janin mulai berkembang pada saat berusia sekitar enam minggu di perut ibu
dan akan ketika berusia sekitar delapan bulan. Selama bulan-bulan terakhir kehamilan,
tubuh menghasilkan sejenis zat minyak yang akan melindungi paru janin agar tak terisi
cairan. Paru manusia tercipta khusus untuk menampung udara, tidak yang lain. Meskipun
paru bayi baru berfungsi sesaat setelah lahir, paru sudah mulai menunjukkan aktivitasnya
sejak masih dalam uterus. Tali pusar yang menempel pada ibu terdiri atas dua pembuluh
nadi dan sebuah pembuluh vena: vena mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan
untuk perkembangan janin sedangkan nadi mengangkut karbondioksida dan sisa-sisa
nutrisi yang harus dibuang kembali kepada ibu. Pertukaran antara oksigen dengan
karbondioksida inilah yang disebut bernapas.

Ketika tali pusar dipotong saat kelahiran, bayi yang baru lahir harus belajar untuk
hidup tanpa bantuan ibunya. Hanya dalam beberapa detik paru mulai terbuka, darah mulai
mengalir, dan paru bayi mulai berfungsi sebagaimana mestinya. Sirkulasi darah janin
dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru
tidak berfungsi sebagai alat pernapasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta.
Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan
memenuhi kebutuhan embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu.

Terdapat perbedaan antara sirkulasi janin dan setelah lahir, sebagai berikut:

1. Pada janin terdapat pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus
arteriosus Botalli, duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah pirau adalah dari atrium
kanan ke atrium kiri melalui foramen ovale, dan dari arteri pulmonalis menuju ke aorta
melalui duktus arteriosus. Pada sirkulasi setelah lahir pirau intrakardiak maupun
intrakardiak ini tidak ada.
2. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan setelah
lahir ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan.
3. Pada janin ventrikel kanan memompa darah ke sistemik yang tahanannya tinggi,
sedangkan ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah yaitu plasenta. Pada keadaan
setelah lahir, ventrikel kanan akan memompa darah ke paru yang tahannnya jauh lebih
rendah daripada tahanan sistemik yang dibawa oleh ventrikel kiri.
4. Pada janin darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta
melalui duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan
setelah lahir darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru.
5. Pada saat janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari
plasenta, setelah janin lahir paru memberi oksigen pada darah.
6. Pada janin, plasenta merupakan tempat terutama untuk pertukaran gas, makanan, dan
ekskresi. Pada keadaan setelah lahir organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi
tersebut.
7. Pada janin, adanya plasenta menjamin adanya pertukaran gas bertahanan rendah.
Sedangkan pada keadaan setelah lahir hal ini tidak ada.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah
setelah lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga
oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena
umbilikalis, duktus venosus arantii, foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri
umbilikalis. Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya sirkulasi paru dan
sirkulasi sistemik berjalan sendiri-sendiri dan antara keduanya dihubungkan oleh pirau
intrakardiak dan ekstrakardiak. Paru janin mulai berkembang pada saat berusia sekitar
enam minggu di perut ibu dan akan ketika berusia sekitar delapan bulan.

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi
dan anak. Dalam rahim, paru tidak berfungsi sebagai alat pernapasan, pertukaran gas
dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke
tiga dan bertujuan memenuhi kebutuhan embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu.
DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton AC, Hall JE. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah:
Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku. Kedokteran EGC
2. James H. Moller and Julien I. E. Hoffman. (2012). Pediatric Cardiovascular Medicine.
Blackwell Publishing Ltd
3. Sarwono, Prawirohardjo. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
4. Sadler T. W. (2006). Cardiovascular System, in Langman’s Medical Embriology 10 th
edition. Lippincott Williams & Wilkins.
5. Teitel DF, Cassidy SC, Finenan JR. (2008). Circulatory Physiology. In: Allen HD
Driscoll DJ, Shaddy, RF. Editors. Moss and Adams Heart Disease in Infants, Children,
and Adolescents; Including the Fetus and Young Adults, 7 th edition. Lippincott Williams
& Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai