NIM : 32020037
Materi : Biostatistik
b. Jenis Hipotesis :
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang diartikan sebagai tidak adanya
perbedaan antara ukuran populasi dan sampel, dan juga digunakan pembuktian
kebenaran secara empiris. Di buat untuk menyatakan suatu
kesamaan/ketidaksamaan dari variabel penelitian.
Rumusnya :
Ex H0 :
-Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan bidan dengan penerapan standar
pelayanan kebidanan.
-Tidak ada hubungan antara pemberian Fe dengan kejadian anemia.
- Tidak ada perbedaan produksi ASI pada ibu post partum dengan breastcare
dan pijat oksitosin.
Hipotesis Kerja (Ha) adalah rumusan hipotesis dengan tujuan membuat ramalan
tentang peristiwa yang akan terjadi apabila suatu gejala muncul dan yang akan
diuji kebenarannya secara empiris.
Rumusannya :
Ex Ha :
- Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di daerah
tersebut tinggi.
- Jika persalinan dilakukan oleh dukun, maka angka kematian bayi di daerah
tersebut tinggi.
Hipotesis Deskriptif adalah hipotesis tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan.
Contoh :
Seberapa tinggi Angka Harapan Hidup di Pati Jawa Tengah, rumus hipotesis :
Angka Harapan Hidup di Pati Jawa Tengah mencapai usia 65 tahun.
Contoh :
Hipotesis akan diuji dengan uji statistik sesuai rancangan yang sudah
ditentukan:
Pengujian Satu Sisi (One Tailed) adalah pengujian terhadap hipotesis yang
sudah diketahui arah hubungan antara dua variabel, digunakan apabila peneliti
memiliki informasi mengenai arah kecenderungan dari karakteristik populasi
yang sedang diamati.
Contoh :
Teori Kesalahan
Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji.
Rumusan pengujian hipotesis, hendaknya Ho dibuat pernyataan untuk ditolak.
H0 = pengetahuan bumil yang ikut kelas ibu = pengetahuan bumil yang tidak
ikut kelas ibu ( tidak ada perbedaan)
Besarnya kesalahan disebut sbg daerah kritis pengujian (critical region of a test)
atau daerah penolakan (region of rejection)
Bentuk keputusan menerima / menolak Ho. Dasarnya adalah uji statistik yang
akan digunakan msl Chi square, kendal tau, t-test dll. Sehingga kita bisa
menentukan kriteria pengujiannya, misal :
Chi square H0 di tolak bila ρ < α / X2 hit > X2 tab harus cari nilai x2 dari
tabel chi square.
1 sample z test (Pengujian z satu sample) digunakan jika data sample melebihi
30 (n > 30) dan Simpangan Baku (Standar Deviasi) diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample z test.
1 sample t test (Pengujian t satu sampel) digunakan apabila data sample kurang
dari 30 (n < 30) dan Simpangan Baku tidak diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample t test.
Menentukan Kesimpulan
H0 ditolak kesimpulan : ada hub/ ada pengaruh/ ada perbedaan/ efektif dst.
H0 diterima kesimpulan tdk ada hub/ tdk ada pengaruh/ tdk ada beda/ tdk
efektif dst.
SOAL MCQ :
7. Pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam dua variabel atau lebih
pengertian dari hipotesis...
a. Alternatif
b. Deskriptif
c. Komparatif
d. Asosiatif
e. Nol
Seorang yang dituduh pencuri dihadapkan kepada seorang hakim. Seorang hakim akan
menganggap orang tersebut tidak bersalah, sampai kesalahannya bisa dibuktikan. Seorang
jaksa akan berusaha membuktikan kesalahan orang tersebut.
Dalam kasus ini, hipotesis nol (H0) adalah: "Orang tersebut tidak bersalah", dan hipotesis
alternatif (H1) adalah: "Orang tersebut bersalah". Hipotesis alternatif (H 1) inilah yang akan
dibuktikan.
Ada dua kondisi yang mungkin terjadi terhadap orang tersebut:
1. Orang tersebut tidak bersalah.
2. Orang tersebut bersalah.
Dan ada dua keputusan yang bisa diambil hakim:
1. Melepaskan orang tersebut.
2. Memenjarakan orang tersebut.
Hipotesis nol (H0) benar Hipotesis alternatif (H1)
(Orang tersebut tidak benar
bersalah) (Orang tersebut bersalah)
Menerima hipotesis nol
Keputusan yang salah
(Orang tersebut Keputusan yang benar
(Kesalahan Tipe II)
dibebaskan)
Menolak hipotesis nol Keputusan yang salah
Keputusan yang benar.
(Orang tersebut dipenjara) (Kesalahan Tipe I)
Dalam kasus ini, ada dua kemungkinan kesalahan yang dilakukan hakim:
1. Memenjarakan orang yang benar (Kesalahan Tipe I)
2. Melepaskan orang yang bersalah (Kesalahan Tipe II)