Anda di halaman 1dari 41

Audit

Kas dan Instrumen


Keuangan
PERTEMUAN 11
Konfirmasi Bank Palsu Menyembunyikan
Kecurangan Besar-Besaran
Calisto Tanzi mendirikan Parmalat pada tahun 1961 di usia 22 setelah mewarisi pabrik Pasteurisasi milik keluarga berskala kecil
di Kota Parma Italia. Pada tahun 1990, perushaan ini go public di bursa saham Milan. Pada akhir dekade tersebut, Parmalat
memperkerjakan 30.000 orang di 30 negara, merupakan persuhaaan terbesar ke-8 Italia, dan merupakan merek konsumen
global yang berusaha menjadi “coca-cola nya susu.”
Parmalat mulai melakukan transaksi yang curang yang melibatkan penjualan fiktif sejak tahun 1993, dan investigator
menunjukkan bahawa kecurangan itu, Parmalat setiap tahunnya harus melaporkan kerugian dari tahun 1990 sampai
kecurangan itu terungkap pada tahun 2003. Selama periode tersebut, perusahaan memiliki semakin banyak utang untuk
membiayai akuisis internasional. Untuk mendapatkan uang dan meningkatkan penjualan, Parmalat mendirikan 3 perusahaan
bayangan (shell company) di Karibia. Perusahaan bayangan itu pura-pura menjual produk Parmalat, dan Parmalat
menggunakan nota kredit dari perusahaan bayangan tersebut untuk mendapatkan uang dari bank.
Pada tahun 1999 aktivitas perusahaan bayangan itu dipindahkan ke Kepulauan Cayman. Dua auditor eksternal diduga telah
mengkreasikan produsen susu palsu di Singapura yang menyediakan 300.000 ton susu bubuk untuk importir Kuba melalui
perusahaan anak di Kepulauan Cayman. Parmalat mengklaim bahwa perusahaan anak di Kepulauan Cayman memiliki kas
sebesar £3,95 miliar di bank New York, tetapi rekeningnya tidak ada. Konfirmasi bank palsu lalu dikirim ke auditor perusahaan
anak demi mendukung saldo kas yang curang.
Kerugian Parmalat berjumlah €12 miliar, dan pada tahun 2008, Tanzi dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas perannya dalam
kecurangan tersebut. Perusahaan ini lalu direstrukturisasi dan pada tahun 2005 Kembali terjadi di bursa saham Milan.
Baik Deloitte maupun Grant Thronton tidak mengendus manipulasi yang oleh jaksa Italia diistilahkan sebagai kecurangan
accounting yang paling besar dan terbuka. Grant Thronton membuat pernyataan bahwa Deloitte dan Grant Thronton adalah
“korban” penipuan
Indikator
1. Mahasiswa mampu Mengidentifikasi jenis akun kas dan instrumen keuangan
utama yang digunakan dalam entitas bisnis
2. Mahasiswa mampu Menunjukkan hubungan antara kas di bank dan berbagai
siklus transaksi
3. Mahasiswa mampu Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun
kas umum
4. Mahasiswa mampu Mengakui kapan memperluas pengujian audit atas akun
kas umum untuk menguji lebih lanjut kecurangan yang material
5. Mahasiswa mampu Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun
instrument keuangan
Kas
Kas merupakan satu-satunya akun yang dimasukkan dalam setiap
siklus kecuali persediaan dan pergudangan.
Dipelajari terakhir karena bukti yang diakumulasi untuk saldo kas
sangat tergantung pada hasil pengujian dalam siklus lainnya
Kas merupakan hal yang penting karena kerentanannya dalam
pencurian, besarnya potensi kecurangan, atau karena kemungkinan
terjadinya kesalahan yang tidak disengaja.
Jenis Akun-Akun Kas
➢Kas Umum
➢Akun Imprest
Suatu saldo tetap akan dipertahankan dalam akun imprest dan personil yang berwenang dapat bebas menggunakan dana tersebut untuk
melakukan pembayaran asalkan konsisten dengan kebijakan perusahaan contoh akun penggajian imprest
➢ Akun Bank Cabang
Berguna untuk membangun hubungan perbankan dikomunitas lokal dan sentralisasi operasi cabang
➢ Dana kas kecil imprest
Akun ini digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang lebih mudah dibayarkan jika menggunakan uang tunai dibandingkan
dengan cek.
➢ Ekuivalen kas
Bersifat jangka pendek (kurang dari 3 bulan) dan likuid. Seperti deposito berjangka, dana pasar uang
➢Instrumen keuangan
Mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat diperdagangkan seperti sekuritas utang dan ekuitas, instrumen derivatif, dan aktifitas
lindung nilai (hedging)
Hubungan Kas umum dengan
akun kas lain

Akun di bank Cabang Akun Penggajian imprest

Kas Umum

Ekuivalen kas Dana Kas kecil


Imprest
Sumber: LK Telkom Audited 2019
Memperlihatkan Hubungan Kas
Di bank dengan berbagai siklus
Lain
Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran
Kembali

M. Saham- Biasa Utang deviden


Penarikan Penebitan
Kembali Saham Pembayaran

Tambahan modal disetor


Diatas Par (Agio saham-biasa) Kas Dibank
Penarikan Penerbitan
kembali Saham
Siklus Akuisisi dan Pengeluaran Kas

Utang dagang
Pembayaran

Kas Dibank
Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas

Piutang Dagang Diskon


Penerimaan
kas

Penjualan Kotor Kas Di bank


Penj.
Tunai
Siklus Penggajian dan Personalia
Upah, Gaji, Bonus dan Beban Pajak
Komisi akrual Gaji akrual
Pembayaran Pembayaran

Potongan PPh dan


Potongan lainnya Kas dibank
Pembayaran
Audit Kas
✓Auditor harus membedakan antara verifikasi rekonsiliasi saldo pada laporan
bank klien dengan saldo di buku besar, dan verifikasi bahwa pencatatan kas
dalam buku besar merefleksikan dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi
selama tahun berjalan.
✓ Verifikasi rekonsiliasi klien ke akun saldo bank dan buku besar lebih mudah,
tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam perusahaan adalah adanya
verifikasi bahwa pencatatan transaksi kas dilakukan dengan benar.
✓Misalnya, setiap salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam
pembayaran atau menyebabkan kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak
satupun dapat ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank
Salah saji yang biasanya tidak ditemukan
sebagai bagian dari audit rekonsiliasi bank
No Salah Saji di Siklus Kas Dapat Ditemukan pada Siklus
1 Kegagalan menagih pelanggan Siklus penjualan dan penagihan
2 Penggelapan kas dengan memotong penerimaan kas dari pelanggan Siklus penjualan dan penagihan
sebelum penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai
piutang tak tertagih
3 Salinan pembayaran faktur vendor Siklus akuisisi dan pembayaran
4 Pembayaran yang yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi Siklus akuisisi dan pembayaran
manajemen
5 pembayaran bahan baku yang tidak diterima Siklus akuisisi dan pembayaran

6 pembayaran pada karywan untuk jam kerja yang lebih besar Siklus penggajian dan personalia

7 Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah melampaui Siklus akuisisi modal dan pembayaran
tingkat berlaku kembali
Temuan dalam rekonsiliasi bank
1) Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dikliring oleh bank didalam
daftar cek beredar, meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
2) Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca,
tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan
3) Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan
pada bank dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank
sebagai setoran dalam perjalanan
4) Pembayaran atas wesel bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank,
tetapi tidak dimasukkan dalam catatan klien.
Audit kas umum
Metodologi untuk merancang pengujian audit bagi kas
Tahap I

Mengidentifikasi Menetapkan Menilai risiko


risiko bisnis klien materialitas kinerja pengendalian
yang dan menilai risiko untuk kas
mempengaruhi inheren untuk kas
kas
Tahap 1
Tahap I: Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas
Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak tepat atau penanganan dana yang
dilakukan oleh pihak lain. Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari Ekuivalen kas dan jenis investasi lainya.
Auditor harus memahami risiko yang dari kebijakan dan strategi investasi klien, serta pengendalian manajemen
yang mengurangi risiko tersebut.
Tahap I: Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren
Saldo kas bersifat tidak material pada sebagian besar audit, tetapi transaksi kas yang mempengaruhi saldo itu
hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul potensi salah saji material dalam kas. Karena kas
lebih rentan terhadap pencurian dibandingkan aset lainya, terdapat risiko inheren yang tinggi untuk tujuan
eksistensi, kelengkapan dan keakuratan. Tujuan tersebut biasanya akan berfokus pada audit saldo kas.
Tahap I: Menilai Risiko Pengendalian
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan kas.
2. Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-tindakan berikut:
1. Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas menyangkut tanggal, payee dan
jumlahnya.
2. Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement dan pembatalan.
3. Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat.
4. Memeriksa urutan nomer pada cek dan menyalidiki cek yang hilang.
5. Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan saldo dan meverifikasi kesesuaiannya dengan
bisnis klien.
6. Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran kas.
7. Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan kas.
8. Mereview transfer antar bank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan pencatatan yang tepat.
9. Menindaklanjuti cek beredar dan pemberitahuan penghentian pembayaran.
Metodologi untuk merancang pengujian audit bagi kas

tahap II

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi
untuk kas
Metodologi untuk merancang pengujian audit bagi kas
Tahap III

Merancang dan Merancang pengujian atas


rincian saldo kas untuk
melaksanakan memenuhi tujuan audit
prosedur analitis yang berkaitan dengan
untuk kas saldo

Prosedur Ukuran Item yang di Penetapan


audit sampel pilih waktu
Audit untuk Rekonsiliasi Bank
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo
TABEL 23-1
untuk Kas Umum di Bank
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang
Komentar
dengan Saldo Umum
Kas di bank yang dinyatakan - Memfoot daftar cek yang beredar dan Pengujian tersebut dilakukan
pada rekonsiliasi difoto dengan Pembayaran elektronik serta deposit dalam sepenuhnya pada rekonsiliasi
Benar dan sama dengan buku perjalanan. bank, dengan referensi ke
besar umum (detail tie-in) - Membuktikan rekonsiliasi bank sebagai
dokumen atau catatan lain kecuali
penambahan dan pengurangan, termasduk
semua item rekonsiliasi buku besar umum
- Menelusuri saldo buku pada rekonsiliasi ke
buku besar umum
- Kas di bank seperti yang (Melihat diskusi yang di perluas untuk masing- Ini adalah tiga tujuan yang paling
dinyatakan pada rekonsiliasi masing) penting kas di bank prosedur itu di
memang ada (eksistensi) - Penerimaan dan pengujian konfirmasi bank kombinasikan karena saling
- Kas di bank yang ada di catat - Penerimaan dan pengujian laporan pisah
ketergantungannya yang erat.
- (Kelengkapan) batas bank
- Kas di bank yang dinyatakan - Pengujian rekonsiliasi bank Ketiga prosedur terakhir
dalam Rekonsiliasi sudah - Pengujian yang di perluas dari rekonsiliasi seharusnya hanya dilakukan jika
akurat (Keakuratan) bank ada defisiensi hanya dilakukan
- Bukti kas jika ada defiensi pengendalian
- Pengujian Kiting internal
Tujuann Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo
LANJUTAN
untuk Kas Umum di Bank
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang
Komentar
dengan Saldo Umum
Transaksi Penerimaan kas dan Penerimaan Kas : Ketika penerimaan kas yang
pengeluaran kas di catat di - Menghitung kas di tangan pada hari terakhir diterima setelah akhir tahun
periode yang benar (Pisah Batas) tahun berjalan dan selanjutnya menelusuri dimasukkan dalam jurnal posisi
deposit dalam perjalanan dan jurnal kas yang lebih baik dar yang
penerimaan kas sebenarnya, ada dii tunjukkan. Hal
- Menelusuri deposit dalam perjalanan ke itu di sebut “tetap Membuka “
laporan bank periode selanjutnya (laporan Jurnal penerimaan kas tetap
pisah batas bank) membuka jurnal pengeluaran kas
mengurangi utang usaha dan
Pengeluaran kas : biasanya menyatakan terlalu
- Menghitung kas ditangan pada hari terakhir tinggi rasio lancer.
tahun berjalan dan selanjutnya menelusur ke
cek yang beredar serta jurnal pengeluaran Proseur pertama yang di sebutkan
kas. untuk pengujian pisah batas
- Menelusuri cek yang beredar ke laporan penerimaan dan pengeluaran kas
bank periode Selanjutnya. mengharuskan kehadiran auditor
di tempat klien pada akhir hari
terakhir tahun berjalan .
Check Kitting
Check kiting adalah kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk memperbesar pelaporan saldo
kas dalam neraca melalui manipulasi transfer kas antara
bank, yaitu dengan cara menggeser pisah batas (cut-off
transaksi) transfer kas ke periode akuntansi selanjutnya.
Check kitting dilakukan untuk menutupi pemakaian kas
perusahaan dengan cara melakukan transfer rekening dari
bank satu kerekening bank yang dananya digelapkan pada
saat bank-bank menyiapkan rekening koran .
Ilustrasi
Bank Mandiri Bank BNI Total
Rp 200.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 300.000.000,00
31 Desember 2015 0 75.000.000,00 75.000.000,00
Saldo 200.000.000,00 175.000.000,00 375.000.000,00
03 Januari 2016 -75.000.000,00 0 -75.000.000,00
Saldo 125.000.000,00 175.000.000,00 300.000.000,00

PT ABC memiliki saldo kas di Bank Mandiri dan Bank BNI serta transfer kas antar bank sebagai
berikut:
Keterangan:
•PT ABC memiliki total saldo bank Rp300.000.000,00
•Tanggal 31 Desember 2015, PT ABC melakukan transfer kas dari Bank Mandiri ke Bank BNI
Rp75.000.000,00. Tanggal 31 Desember 2015 PT ABC mencatat penerimaan di Bank BNI sebesar
Rp75.000.000,00, tetapi tidak mencatat pengeluaran di Bank Mandiri dengan jumlah yang sama,
sebagai akibat total saldo kas per 31 Desember 2015 menjadi Rp375.000.000,00.
•Pencatatan pengeluaran kas pada Bank Mandiri baru dilakukan oleh PT ABC pada tanggal 3
Januari 2016, sehingga saldo kas per 3 Januari 2015 kembali ke saldo yang benar, yaitu
Rp300.000.000,00.
Prosedur audit
Membuat analisis transfer kas antar bank
Praktik check kiting bisa jadi tidak mudah untuk dideteksi pada saat
volume mutasi kas cukup tinggi, misalnya pada tanggal dan jam yang
sama terjadi puluhan atau bahkan ratusan mutasi kas.
Lapping
Lapping adalah kecurangan kas yang dilakukan oleh oknum staf perusahaan dengan cara
menggunakan penerimaan kas perusahaan untuk kepentingan pribadi, dan menutupnya
dengan penerimaan berikutnya.
Lapping dapat terjadi jika peyimpan kas merangkap fungsi sebagai pencatatan transkasi
penerimaan dan pengeluaran kas. Lapping dilakukan karyawan tersebut dengan cara tidak
mencatat penerimaan kas dari debitur tertentu dan memasukaan uang yang diterima
tersebut ke dalam sakunya sendiri. Untuk menutup kecurangan tersebut, penerimaan kas
berikutnya yang diterima dari debitur lain digunakan untuk menutupi kecurangan dengan
mengkredit akun piutang kepada debitur yang pertama
Ilustrasi lapping tahap 1
Penerimaan Kas Jurnal Setoran Bank
Kas 600.000 Kas 600.000 Kas 400.000
Cek A 200.000 Cek A 200.000
Jumlah 800.000 600.000 600.000
Keterangan:
•Jumlah penerimaan Rp800.000,00 terdiri dari Kas Rp600.000,00 dan Cek A
Rp200.000,00.
•Penerimaan dicatat dalam buku jurnal hanya sebesar Rp600.000,00 dan hanya terdiri
dari kas, Cek A tidak dicatat dalam buku jurnal. Staf perusahaan menggelapkan kas
Rp200.000,00.
•Penerimaan disetorkan ke bank sesuai dengan jumlah yang dicatat dalam buku jurnal,
yaitu Rp600.000,00, tetapi terdiri dari Kas Rp400.000,00 dan Cek A Rp200.000,00.
Lapping tahap 2
Penerimaan Kas Jurnal Setoran Bank
Kas 500.000 Kas 500.000 Kas 400.000
Cek B 300.000 Cek A 200.000 Cek B 300.000
Jumlah 800.000 700.000 700.000

Keterangan:
•Jumlah penerimaan sebesar Rp800.000,00 terdiri dari Kas Rp500.000,00 dan Cek B
Rp300.000,00.
•Penerimaan dicatat dalam buku jurnal hanya sebesar Rp700.000,00, terdiri dari Kas
Rp500.000,00 dan Cek A Rp200.000,00 yang seharusnya dicatat dalam penerimaan kas
tahap I. Kali ini staf perusahaan menggelapkan kas Rp100.000,00.
•Setoran bank sebesar Rp700.000,00 terdiri dari kas Rp400.000,00 dan Cek B
Rp300.000,00.
Prosedur Audit
1. Melakukan pemeriksaan mendadak (surprise audit) terhadap transaksi penerimaan kas.
2. Membandingkan rincian penerimaan kas dan rincian jurnal serta rincian bukti setor ke bank
(deposit slip).
3. Melakukan konfirmasi piutang kepada para debitur.
Audit atas Akun Instrumen Keuangan
Metodologi untuk merancang pengujian audit
Tahap I

Mengidentifikasi Menetapkan Menilai risiko


risiko bisnis klien materialitas kinerja pengendalian
yang dan menilai risiko untuk instrument
mempengaruhi inheren untuk keuangan
instrument instrument
keuangan keuangan
Metodologi untuk merancang pengujian audit

tahap II

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi
untuk instrument keuangan
Metodologi untuk merancang pengujian audit bagi kas
Tahap III

Merancang dan Merancang pengujian atas


rincian saldo instrument
melaksanakan keuangan untuk
prosedur analitis memenuhi tujuan audit
untuk instrument yang berkaitan dengan
keuangan saldo

Prosedur Ukuran Item yang di Penetapan


audit sampel pilih waktu
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo bagi
TABEL 23-2
Akun Instrumen Keuangan.
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian
Komentar
dengan Saldo Saldo yang Umum
Instrumen keuangan seperti - Memfoot skedul aktivitas investasi - Investasi akan dikategorisasikan
terdaftar pada skedul aktivitas - Membuktikan skedul aktivitas sebagai pedagangan, tersedia untuk
investasi telah difoot dengan investasi atas penambahan dan dijual dan ditahan hingga jatuh tempo
benar dan sesuai dengan buku pengurangan - Skedul itu mungkin mencakup
besar umum (detail tie-in) - Menulusuri saldo akhir per kategori sekuritas yang dinilai menurut estimasi
ke buku besar umum nilai wajar tinkat 1,2,3

- Instrumen keuangan seperti - Konfirmasi kepada broker broker - Biasanya, konfirmasi memberikan
terdaftar pada skedul aktivitas - Inspeksi fisik sekuritas atau kontrak bukti yang mencukupi sehingga auditor
investasi memang ada (eksistensi) derivatif tidak perlu menginspeksi sekuritas atau
- Instrumen keuangan yang ada - Menginspeksi perjanjian yang kontrak secara detail
sudah dicatat (kelengkapan) mendasari - Sekuritas dan kontrak biasanya
- Instrumen keuangan seperti dipegang oleh broker-dealer
terdaftar pada skedul aktivitas
investasi sudah akurat
(keakuratan)
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo bagi Akun
LANJUTAN
Instrumen Keuangan.
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang
Komentar
dengan Saldo Umum
Instrumen keuangan telah - Pengujian atas klasifikasi yang tepat atas Klasifikasi ini didasarkan pada
diklasifikasi dengan tepat dalam perdagangan, tersedia untuk dijual, atau maksud manajemen dan
laporan keuangan ditahan untuk jatuh tempo memerlukan pertimbangan
- Memverifikasi klasifikasi yang tepat pada
catatan kaki sebagai estimasi nilai wajar
tingkat 1,2,3
Transaksi keuangan dicatat dalam Memeriksa transaksi tertentu mendekati akhir Pisah batas jauh lebih penting
periode yang tepat (pisah batas) tahun dan nasihat broker terkait untuk dalaam menguji transaksi jika
menentukan apakah hal itu dicatat pada periode klien mungkin ingin mencatat
yang sesuai keuntungan atau kerugian
penjualan pada akhr tahun

Instrumen keuangan yang - Memverivikasi harga pasar yang di tetapkan Ini adalah tujuan yang paling
tercantum dalam skedul aktivitas - Menguji klasifikasi manajemen sulit diuji, dan prosedurnya akan
investasi pada akhir tahun telah - Menguji asumsi manajemen terkait penilaian bervairaisi tergantung pada
dinyatakan pada jumlah yang - Mempertimbangkan penggunaan jasa
strategi investasi klien serta jenis
tepat sesuai dengan standar spesialis untuk menguji estimasi nilai wajar
akuntansi (nilai realisasi) - Mempertimbangkan apakah diperlukan instrumen keuangan
penurunan nilai kerugian
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo bagi Akun
LANJUTAN
Instrumen Keuangan.
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang
Komentar
dengan Saldo Umum
Entitas memiliki hak atas - Memeriksa dokumen dan kontrak yang Hak diuji bersamaan dengan
instrumen keuangan yang mendasari pengujian esksitesnsi dan
tercantum dalam skedul aktivitas - Mengkonfirmsi syarat” yang signifikan keakuratan etika mereview
investasi (hak) dengan pihak terkait dalam kontak derivatif pembelian
- Mereview notulen rapat dewan untuk
mnentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan

Anda mungkin juga menyukai