Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

AIRWAY and BREATHING MANAGEMENT

Nama : Arum Dyah Maulani


No. Urut : 07

Teknik-teknik pertolongan pertama dengan menggunakan alat bantu dan


tanpa alat bantu
1. Mengenali adanya sumbatan jalan nafas
- Pangkal lidah jatuh kebelakang pada pasien tidak sadar (Snoring)
- Ada darah/cairan di rongga mulut atau hidung (Gurgling)
- Oedema laring (Crowing/Stridor)
2. Inspeksi : gelisah, agitasi, sianosis, pernafasan retraksi
3. Dengan tanda pasien mengeluh sesak (jika sadar), pernafasan takhipnoe

Harus hati-hati
- Saat membuka jalan nafas karena akan menggerakan leher
- Pada pasien multipel trauma
- Trauma dengan penurunan kesadaran
- Trauma maksilofacial – immobilisasi servical

Membuka jalan nafas (airway)


Tanpa alat bantu :
- Curiga Cidera Servical → Jaw Thrush
- Tidak Curiga Cidera Servical → Head Tilt Chinlift
Dengan alat bantu :
- Oropharingeal → Pada pasien tidak sadar diri, muntah (-)
- Nasopharingeal Airway → Pada pasien yang menolak OPA, muntah (+)

Jika terjadi sumbatan jalan nafas karena darah/cairan


- Suction, jika muntah miringkan dengan teknik log roll
- Satu kali suction 15 detik
- Lakukan suction dengan prinsip : Aseptik, Atraumatik, Asianotik
- Jika tidak teratasi, pertimbangkan airway definitif

Indikasi Pemasangan Endo Tracheal Tube (ETT)


- Henti jantung
- Pernafasan tidak adekuat seperti pada kasus : edema paru, Guillan-
Bare syndrom
- Pasien koma atau tidak ada relfek, perdarahan masif di rongga mulut
Komplikasi pemasangan ETT
- ETT masuk ke dalam esophagus
- Laseralisasi pada faring dan trakea
- Muntah dan aspirasi
- ETT masuk ke salah satu bronkus

Laringeal Mask Airway (LMA)


- Dapat dipasang tanpa laringoskopi
- Tidak perlu dilakukan hiperektensi saat memasang LMA
- Tidak perlu masuk ke lubang trakea
- Minimal terjadi cidera dirongga mulut

Needle Krikotiroidotomi
- Sumbatan total jalan nafas
- Pemasangan ETT tidak berhasil
- Jangka waktu 30-45 menit
- Pemberian oksigen dengan jet insuflation 15lt/menit (1 detik ditutup, 4
detik dibuka)

Kesulitan dalam pelaksanaan Airway


Pasien gelisah, tidak sadar, sulit membuka mulut, trauma maksilofacial berat
Pertimbangkan :
- Pemberian sedasi atau pelumpuh otot
- Jika intubasioro atau naso trachea tidak behasil, segera krikotiroidotomi
dengan jarum
- Segera lakukan surgical krikotiroidotomi
- Suction, jika terdapat banyak darah

BREATHING
Pengenalan masalah Ventilasi :
- Jalan nafas paten tidak mejamin pernafasan adekuat
- Pernafasan dapat dipengaruhi oleh ventilatory mechanics
- Kaji lebih lanjut masalah pernafasan
- Trauma thoraks dapat mempengaruhi pola pernafasan
Pemberian Oksigen
1. Pocket Mask → Pocket face mask one-way valve, teknik&ukuran benar,
posisi tepat, sambung ke oksigen, aliran 10-15 liter/menit jika ada
2. Aliran rendah, konsentrasi rendah
Binasal Canula : aliran O2 1-6 liter//mnt, FiO2 24-40%
3. Aliran renda, konsentrasi tinggi
Simple Mask : aliran O2 6-10 liter/mnt, FiO2 mencapai 60%
Rebreathing Mask : aliran O2 6-10 liter/mnt
Udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi
4. Aliran rendah, konsentrasi tinggi
Non Rebreathing Mask : aliran O2 10-15 liter/mnt, FiO2 mencapai 100%
Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi dan tidak
dipengaruhi udara luar
5. Aliran tinggi, konsentrasi rendah
Venturi Mask : 24-50%
Dipakai pada pasien dengan ventilasi tidak teratur
Digunakan pada pasien hiperkarbi yang disertai hipoksemia sedang-berat
6. Aliran tinggi, konsentrasi tinggi
Bag Valve Mask : aliran O2 12-15 liter/mnt
Digunakan pada pasien upnoe, bradipnoe
Ventilator, FiO2 mencapai 100%
Digunakan pada pasien upnoe

Anda mungkin juga menyukai