Anda di halaman 1dari 26

MAPPING

Nama : Husin
NIM : 1810313210059
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Judul Penelitian Fokus Definisi Fokus Penelitian dan Teknik


Hasil Penelitian
dan 5 Jurnal Penelitian Indikator Penelitian Analisis
Judul :    
Pengaruh 01. 01. Kualitas audit adalah Analisis
Pandemi Covid- Kualitas karakteristik atau gambaran praktik Kualitatif 01. Untuk
19 Terhadap Audit (Y) dan hasil audit berdasarkan standar : Analisis mengetahui
Audit Quality. auditing dan standar pengendalian Wacana kualitas audit yang
mutu yang menjadi ukuran
02. dialami pada saat
pelaksanaan tugas dan tanggung
Pandemi pandemic COVID-
jawab profesi seorang auditor.
Covid- Kualitas audit berhubungan dengan 19 apakah
19(X) seberapa baik sebuah pekerjaan mengalami banyak
diselesaikan dibandingkan dengan salah saji.
kriteria yang telah ditetapkan.
02. Untuk
mengetahui apakah
02. Pandemi Covid-19 Bermula kualitas audit pada
dari kota Wuhan tepatnya di saat pandemic
Tiongkok, virus jenis baru ini COVID-19 sudah
telah menyebar ke berbagai sesuai dengan
belahan negara di dunia yang standar umum yang
menyebabkan timbulnya penyakit berlaku atau sesuai
coronavirus disease 2019 atau dengan SPAP.
yang disebut juga dengan
COVID-19. Tentunya, kondisi ini 03. Apakah
tidak boleh dianggap remeh dan kualitas audit yang
dibiarkan begitu saja. World didapat sudah
Health Organization (WHO) pun mematuhi SOP
juga sudah menetapkan pandemi yang berlaku pada
COVID-19 sejak 11 Maret 2020 saat pandemic
yang lalu. COVID-19.

Pandemi sendiri merupakan


sebuah epidemi yang telah
menyebar ke berbagai benua dan
negara, umumnya menyerang
banyak orang. Sementara epidemi
sendiri adalah sebuah istilah yang
telah digunakan untuk mengetahui
peningkatan jumlah kasus
penyakit secara tiba-tiba pada
suatu populasi area tertentu.

Indikator : Salah Saji, Kesesuaian


Dengan SPAP, dan Kepatuhan
Terhadap SOP.
Jurnal :      
01.  01. 01. Kualitas Audit  Kuantita  01. Hasil
PENGARUH Kualitas tif : pengujian hipotesis
STRES KERJA, Audit (Y) De Angelo (1981) mendefinisikan Statistik pertama dalam
KOMPETENSI, kualitas audit sebagai Deskripti penelitian ini
INDEPENDEN 02. Stress kemungkinan dimana seorang f, adalah untuk
SI DAN Kerja(X1) auditor akan menemukan dan Statistik menguji apakah
PROFESIONAL melaporkan salah saji yang Infrensia Stres kerja
ISME 03. material dalam laporan keuangan. berpengaruh
TERHADAP Kompeten De Angelo mengembangkan dua terhadap kinerja
KUALITAS si(X2) dimensi untuk mendefinisikan kualitas audit.
AUDIT kualitas audit, yaitu mendeteksi Berdasarkan data
PADA 04. salah saji yang material dan salah pada Tabel 4.15 di
INSPEKTORAT Indepeden saji material tersebut harus atas dapat dilihat
PROVINSI si (X3) dilaporkan. Watkins et.al., 2004 bahwa nilai
BANTEN mendefinisikan kualitas audit original sample
05. sebagai kemampuan auditor untuk estimate STR ->
Profesiona memastikan bahwa kecurangan QA sebesar 0,210,
lisme (X4) tidak terjadi (setidaknya secara hal ini berarti
material) dan "berani" melaporkan bahwa stress kerja
adanya kecurangan tersebut. auditor
memberikan
AAA Financial Accounting pengaruh yang
Standard Committee (2000) lemah terhadap
menyatakan bahwa : “kualitas kualitas audit. Nilai
audit ditentukan oleh 2 hal, yaitu t-statistic dari STR
kompetensi (keahlian) dan -> QA sebesar
independensi. Kedua hal tersebut 2,106, hal ini
berpengaruh langsung terhadap berarti hubungan
kualitas dan secara potensial antara stres kerja
saling mempengaruhi. Lebih terhadap kualitas
lanjut, persepsi pengguna laporan audit memiliki
keuangan atas kualitas audit tingkat signifikansi
merupakan fungsi dari persepsi sebesar 2,106 yaitu
mereka atas independensi dan lebih besar dari
keahlian auditor”. Ikatan Akuntan 1,96. Berdasarkan
Indonesia dalam Standar data di atas maka
Profesional Akuntan Publik dapat disimpulkan
(2011) menyatakan bahwa audit hipotesis pertama
yang dilakukan auditor dikatakan pada penelitian ini
berkualitas, jika memenuhi diterima.
standar auditing dan standar Berdasarkan
pengendalian mutu. analisis deskriptif,
stres kerja yang
02. Stres Kerja diukur dengan
menggunakan
Dari segi bahasa stres dapat indikator pengaruh
diartikan sebagai tekanan yang pimpinan berada
dalam istilah kedokteran sebagai pada kriteria
gangguan atau kekacauan mental tanggapan yang
dan emosional yang disebabkan sangat baik
oleh faktor-faktor luar, atau tidak dibuktikan dengan
adanya kemampuan untuk hasil skor yang
menanggulangi kejadian dan paling tinggi atau
reaksi terhadap kejadian itu mencapai 89,14%.
(Tampubolon, 2004). Hal ini
menunjukkan
Ronald (2000) mengartikan stres bahwa tingkat stres
sebagai fisiologis, emosi, dan auditor yang
psikologis terhadap keadaan melaksanakan
lingkungannya yang bersifat penugasan audit
mengancam. Dengan cara yang lebih banyak
sederhana stres dapat diartikan dipengaruhi oleh
sebagai sesuatu yang faktor pimpinan
bersangkutan dengan interaksi yang memberikan
antara orang dengan lingkungan tugas, semakin
organisasi. Stres akibat kerja banyak tekanan
merupakan tekanan dalam yang diberikan oleh
pekerjaan yang membuat keadaan pimpinan maka
tegang, takut, cemas, ataupun berdasarkan hasil
bingung serta perasaan tegang analisis statistik
yang dialami pada saat situasi yang telah
mengancam, menyakitkan dilaksanakan
ataupun menggembirakan. auditor akan
merasa semakin
Stres adalah keseimbangan antara stres. Meskipun
bagaimana seseorang memandang mengalami tekanan
tuntutan-tuntutan dan bagaimana dari pimpinan,
seseorang berpikir bahwa auditor tetap
seseorang itu dapat mengatasi melaksanakan tgas
semua tuntutan yang menentukan dan fungsinya
apakah seseorang tidak merasakan sesuai dengan
stres, merasakan eustres aturan yang
(tanggapan positif) atau distress berlaku, hal ini
(tanggapan negatif) (Looker dan dibuktikan dengan
Olga, 2005). hasil uji pengaruh
yang menyatakan
Berikutnya Robbins dan Judge bahwa stres kerja
(2008) mendefinisikan bahwa memberikan
stres (stress) adalah suatu kondisi pengaruh yang
dinamis di antara seorang individu lemah terhadap
dihadapkan pada peluang, kualitas audit yang
tuntutan, atau sumber daya yang dihasilkan.
terkait dengan apa yang
dihasratkan oleh individu itu dan 02. Hasil pengujian
yang hasilnya dipandang tidak hipotesis kedua
pasti dan penting. dalam penelitian ini
adalah untuk
Berdasarkan beberapa definisi menguji apakah
tentang stres kerja di atas penulis Kompetensi
menyimpulkan bahwa stress berpengaruh
merupakan suatu kondisi terhadap kualitas
ketegangan yang memengaruhi audit. Berdasarkan
emosi, proses berpikir, dan data pada Tabel
kondisi seseorang sehingga ia 4.15 di atas dapat
terpaksa memberikan tanggapan dilihat bahwa nilai
melebihi kemampuan penyesuaian original sample
dirinya terhadap suatu tuntutan estimate KOMP ->
eksternal (lingkungan). Stres yang QA sebesar 0,228,
terlalu besar dapat mengancam hal ini berarti
kemampuan seseorang untuk bahwa kompetensi
menghadapi lingkungannya. memberikan
Sebagai hasilnya, pada diri para pengaruh yang
karyawan berkembang berbagai lemah terhadap
macam gejala stres yang dapat kualitas audit. Nilai
mengganggu pelaksanaan kerja t-statistic dari
mereka. KOMP -> QA
sebesar 2,432, hal
Indikator : ini berarti
1. Konflik peran hubungan antara
2. Kelebihan beban kerja kompetensi auditor
3. Waktu kerja terhadap kualitas
4. Ketidakjelasan peran audit yang
5. Pengaruh pimpinan dihasilkan
memiliki tingkat
H1 : Stres Kerja berpengaruh signifikansi sebesar
terhadap kualitas auditor. 2,432 yaitu lebih
besar dari 1,96.
03. Kompetensi Berdasarkan data di
atas maka dapat
Kompetensi merupakan disimpulkan
kemampuan individu yang hipotesis kedua
berhubungan dengan kinerja pada penelitian ini
superior dalam peran atau diterima.
pekerjaan, yang meliputi Berdasarkan
pengetahuan, keterampilan analisis deskriptif
intelektual, dan strategi atau tentang kompetensi
kombinasi dari ketiganya yang auditor pada bagian
dapat diaplikasikan pada setiap sebelumnya, pada
unit kerja (Zemke, 1982). penelitian ini
indicator
Hamell et al.,1994, keterampilan dan
mengemukakan bahwa pengalaman dalam
“Competence can also be variable
interpreted as the main kompetensi adalah
characteristics of the individual to yang paling
produce superior performance to dominan sehingga
do the job that includes skills and berada pada kriteria
attitude.” Kompetensi dapat juga sangat baik.
diinterpretasikan sebagai Sementara untuk
karakteristik utama individu untuk kompetensi auditor
menghasilkan kinerja yang yang diukur dengan
superior dalam melaksanakan indicator
pekerjaannya yang meliputi pengetahuan
keterampilan dan sikap. memiliki skor yang
lebih rendah
Menurut Kamus Kompetensi dibandingkan
LOMA (1998) kompetensi dengan indikator
didefinisikan sebagai aspek-aspek keterampilan dan
pribadi dari seorang pekerja yang pengalaman,
memungkinkan dia untuk namun tetap berada
mencapai kinerja superior. Aspek- pada kriteria sangat
aspek pribadi ini mencangkup baik. Kemudian
sifat, motif-motif, sistem nilai, indikator yang
sikap, pengetahuan dan memiliki skor
ketrampilan dimana kompetensi terendah
akan mengarahkan tingkah laku dibandingkan
sedangkan tingkah laku akan indikator-indikator
menghasilkan kinerja. Sikap sebelumya adalah
kompetensi diperlukan agar sikap. Meskipun
auditor dapat mendeteksi dengan memiliki skor
cepat dan tepat ada atau tidaknya paling rendah
kecurangan serta trik-trik rekayasa dibandingkan
yang dilakukan untuk melakukan indicator
kecurangan tersebut. Keahlian sebelumnya,
yang dimiliki auditor dapat indikator sikap
menjadikannya lebih sensitive auditor yang
(peka) terhadap suatu tindakan rasional dalam
kecurangan (Lastanti, 2005). setiap pengambilan
Menurut Hitt et al.,1999, keputusan dan
menyatakan “Competence is mencari solusi
combination of knowledge, skills, terhadap setiap
attitudes and experience.” masalah yang
dihadapi berada
Indikator : pada kriteria yang
1. Pengetahuan sangat baik
2. Keterampilan berdasarkan
3. Sikap tanggapan seluruh
4. Pengalaman responden dalam
penelitian ini. Hal
H2 : Kompetensi berpengaruh ini menunjukkan
terhadap kualitas audit bahwa kompetensi
auditor di
04. Independensi Auditor lingkungan
Inspektorat
Pengertian Independensi menurut pemerintah
Peraturan Badan Pemeriksa Provinsi Banten
Keuangan RI Nomor 01 Tahun pada seluruh aspek
2007 tentang Standar Pemeriksaan indikator yang
Keuangan Negara, dalam digunakan dapat
Lampiran II menyebutkan: memberikan
“Dalam semua hal yang berkaitan pengaruh yang
dengan pekerjaan pemeriksaan, positif terhadap
organisasi auditor dan auditor, kualitas audit yang
harus bebas dalam sikap mental dihasilkan.
dan penampilan dari gangguan
pribadi, ekstern, dan organisasi 03. Hasil pengujian
yang dapat mempengaruhi hipotesis ketiga
independensinya”. Standar dalam penelitian ini
tersebut menyatakan bahwa adalah untuk
seorang auditor maupun menguji apakah
organisasi harus memenuhi dua Independensi
macam independensi, yaitu (1) berpengaruh
independensi dalam sikap mental terhadap kualitas
(in fact) yang berarti dalam audit. Berdasarkan
menjalankan tugasnya, seorang data pada Tabel
auditor harus benar-benar 4.15 di atas dapat
bersikap indipenden dengan dilihat bahwa nilai
memelihara objektivitas original sample
pelaksanaan audit. (2) estimate IND ->
independensi dalam penampilan QA sebesar 0,312,
(in appereance) yang berarti hal ini berarti
auditor dipandang indipenden dan bahwa
bersikap objektif, sehingga independensi
masyarakat cenderung menilai memberikan
independensi auditor dari pengaruh yang
penampilannya. lemah terhadap
kualitas audit. Nilai
Sementara itu Standar Profesional t-statistic dari IND
Akuntan Publik (2001) seksi 220 -> QA sebesar
PSA Nomor 04 Alinea 02 2,227, hal ini
menyatakan “Untuk diakui pihak berarti hubungan
lain sebagai orang yang antara
independen, ia harus bebas dari independensi
setiap kewajiban terhadap auditor terhadap
kliennya, apakah itu manajemen kualitas audit
perusahaan atau pemilik memiliki tingkat
perusahaan”. Selanjutnya Rahayu signifikansi sebesar
dan Suhayati (2010) menyatakan 2,227 yaitu lebih
bahwa Independensi dalam audit besar dari 1,96.
berarti cara pandang yang tidak Berdasarkan data di
memihak siapapun di dalam atas maka dapat
pelaksanaan pengujian, evaluasi disimpulkan
hasil pemeriksaan, dan hipotesis ketiga
penyusunan laporan audit. pada penelitian ini
Berdasarkan beberapa definisi diterima.
tentang independensi di atas dapat Berdasarkan pada
dikatakan bahwa independensi analisis deskriptif
merupakan sikap tegas dan tidak yang telah
mudah terpengaruh dalam dijelaskan
pengambilan keputusan audit. sebelumnya,
independensi
Indikator : dengan indikator
tidak adanya
1. Tidak adanya hubungan campur tangan
kerja sama dan hubungan pihak eksternal
keluarga antara auditor dalam audit
dengan auditee memiliki total skor
2. Tidak ada pembatasan indeks tertinggi
waktu yang tidak wajar dibandingkan
dalam audit indikator yang
3. Auditor dapat lainnya, yaitu
melaksanakan audit lebih sebesar 89,14% hal
baik jika mengetahui ini berarti berada
sistem informasi keuangan pada kriteria sangat
dan administrasi entitas baik berdasarkan
auditee tanggapan dari
4. Organisasi auditor bebas seluruh responden
dari hambatan dalam penelitian
independensi ini. Hasil analisis
5. Tidak ada campur tangan data statistik
pihak eksternal dalam audit berdasarkan
kuesioner yang
H3 : Independensi berpengaruh disebar kepada
terhadap kualitas audit responden
mengungkapkan
05. Profesionalisme bahwa auditor
dalam
Seseorang dikatakan profesional melaksanakan
jika memenuhi tiga kriteria, yaitu audit, meskipun
mempunyai keahlian untuk tahu ada pihak
melaksanakan tugas sesuai dengan yang punya
bidangnya, melaksanakan suatu wewenang untuk
tugas atau profesi dengan menolak
menetapkan standar baku di pertimbangan pada
bidang profesi yang bersangkutan laporan audit,
dan menjalankan tugas profesinya auditor tetap
dengan mematuhi etika profesi sungguh-sungguh
yang telah ditetapkan (Institut dalam
Akuntan Publik Indonesia, 2011). melaksanakan
audit. Dengan
Standar umum yang ketiga demikian tingkat
menyebutkan bahwa pelaksanaan independensi
audit dalam penyusunan auditor di
laporannya menggunakan lingkungan
kemahiran profesionalitasnya Inspektorat
dengan cermat dan seksama Provinsi Banten
(Institut Akuntan Publik sudah sangat baik.
Indonesia, 2011). Auditor dalam
menjalankan perannya, dituntut 04. Hasil pengujian
ntuk memiliki tanggung jawab hipotesis keempat
yang semakin besar. Sikap dalam penelitian ini
profesionalisme seorang auditor adalah untuk
sangat berperan penting dalam menguji apakah
pemeriksaan laporan keuangan Profesionalisme
perusahaan. berpengaruh
terhadap kualitas
Auditor adalah profesional yang audit. Berdasarkan
bertanggung jawab melaksanakan data pada Tabel
tugasnya dengan tekun dan 4.15 di atas dapat
seksama. Kecermatan mencakup dilihat bahwa nilai
pertimbangan mengenai original sample
kelengkapan dokumentasi audit, estimate PROF ->
kecukupan bukti audit, serta QA sebesar 0,358,
kelengkapan laporan audit. hal ini berarti
Sebagai profesional, auditor tidak bahwa
boleh bertindak ceroboh atau profesionalisme
dengan niat buruk, tetapi mereka memberikan
juga tidak diharapkan selalu pengaruh yang
sempurna (Arens et.al.,2014). lemah terhadap
kualitas audit. Nilai
Menurut Siagian (2009) t-statistic dari
profesionalisme adalah keandalan PROF -> QA
dan keahlian dalam pelaksanaan sebesar 6,723, hal
tugas sehingga terlaksana dengan ini berarti
mutu tinggi, waktu yang tepat, hubungan antara
cermat, dan dengan prosedur yang profesionalisme
mudah dipahami dan diikuti oleh auditor terhadap
pelanggan. Sedarmayanti (2010) kualitas audit
mengungkapkan bahwa memiliki tingkat
profesionalisme adalah suatu signifikansi sebesar
sikap atau keadaan dalam 6,723 yaitu lebih
melaksanakan pekerjaan dengan besar dari 1,96.
memerlukan keahlian melalui Berdasarkan data di
pendidikan dan pelatihan tertentu atas maka dapat
dan dilakukan sebagai suatu disimpulkan
pekerjaan yang menjadi sumber hipotesis keempat
penghasilan. pada penelitian ini
diterima.
Berdasarkan uraian di atas, Berdasarkan pada
profesionalisme mempunyai lima analisis deskriptif
faktor penting, yaitu pengabdian yang telah
pada profesi, kewajiban sosial, dijelaskan
kemandirian, keyakinan terhadap sebelumnya
profesi dan hubungan dengan indikator efisiensi
sesame profesi. Dengan demikian berada pada kriteria
dapat dikatakan bahwa tingkat sangat baik yaitu
profesionalisme yang tinggi akan dibuktikan dengan
menghasilkan audit yang skor mencapai
berkualitas tinggi. 89,14%. Hal ini
dapat diartikan
Indikator : bahwa secara
1. Kemampuan umum auditor di
2. Efektifitas lingkungan
3. Efisiensi Inspektorat
4. Tanggung Jawab pemerintah
Provinsi Banten
H4 : Profesionalisme berpengaruh dalam
terhadap kualitas audit melaksanakan
tugasnya sudah
sesuai dengan
standar waktu dan
standar kualitas
audit yang telah
ditetapkan
sebelumnya,
terlebih lagi
sekarang ini
pemerintah
Provinsi Banten
sudah mulai
merancang
melaksanakan
sistem e-audit yaitu
proses audit yang
berbasis teknologi
sistem informasi
berdasarkan hasil
rekomendasi dari
BPK RI serta
pendampingan oleh
Komisi
Pemberantasan
Korupsi (KPK).
02.  01. 01. Probabilitas yang diberikan  01. Uji Hipotesis 1 (H1)
PENGARUH Kualitas auditor pada pengauditannya dan Validitas penelitian ini
TINGKAT Audit(Y) menginformasikan menghipotesiskan
PENDIDIKAN, hal yang terjadi dalam 02. Uji adanya dampak
ETIKA 02. pelaksanaan pengauditan itulah Realibilit Tingkat Pendidikan
AUDITOR, Tingkat bukti dari Kualitas Audit as pada Kualitas
DAN Pendidika (Titin,2016). Audit. Dari hasil
PENGALAMA n(X1) 03. Uji penelitian Uji t H1
N AUDITOR Indikator yang dipakai dalam Asumsi menunjukkan nilai
TERHADAP 03. Etika mencapai kualitas audit menurut Klasik signifikan senilair
KUALITAS Auditor(X De Angelo 0,635>0,05 berarti
AUDIT 2) (2011) : SPAP sebagai H0 diterima,
PADA BPKP pedoman,Independensi,ojektivitas sehingga diberikan
SUMUT 04. ,dan intergritas. kesimpulan
Pengalama variabel tingkat
n Auditor 02. Menurut Murat Ocak (2018) pendidikan tidak
(X3) dalam penelitian Che et al (2017) punya dampak
memberitahukan pada kualitas audit
pengetahuan adalah sebagai secara parsial. Di
tingkat umum auditor untuk dalam jurnal
mendapatkan pengetahuan Pelawati dkk
umum, sedangkan menurut Yan (2018) menyatakan
dkk (2016) Tingkat pendidikan bahwa tingkat
salah satu atribut utama pendidikan tidak
untuk menentukan dan melakukan memiliki dampak
AQ. Auditor yang memiliki pada
pengetahuan yang kualitas audit
banyak dengan mengajukan secara parsial maka
pertanyaan kritis dan dari itu penelitian
mengumpulkan lebih banyak sejalan dengan
bukti dalam melakukan setiap pelawati dkk.
tugasnya dan dapat mendeteksi Hipotesis 2 (H2)
setiap sajian secara efektif,Ye dampak Etika
et al (2014). Auditor pada
kualitas Audit. Dari
Pada Tingkat Pendidikan dimana hasil pengujian Uji
terdapat dua indikator menurut t
Lakmi H2
(2010:21) : Tingkat pengetahuan dan menuperlihatkan
pelatihan nilai signifikan
senilai 0,000<0,05
03. Menurut Dewi Zulvia, 2017 sehingga H0
Perilaku seseorang dapat ditolak, jadi
menunjukkan apabila keterangan ini
dalam melakukan pekerjaan dijelaskan Etika
dengan cara profesional, praktis Auditor berdampak
dan idealitas itulah Etika pada Kualitas
dari seorang auditor. Audit secara
Indikator untuk menilai Etika parsial. Di dalam
Auditor menurut Agoes jurnal Feri adyta
(2009:160): Tanggung (2016) mengatakan
jawab, kepentingan umum, bahwa Etika
integritas, objektivitas, Auditor berdampak
kompetensi dan kehati-hatian pada
professional, perilaku profesional kualitas audit
dan standar teknis. secara parsial maka
dari itu penelitian
04. Pengalaman Auditor suatu hal ini sejalan dengan
yang telah kita miliki dalam feri adyta.
pengauditan atau Hipotesis 3 (H3)
tanggung jawab yang sudah dilalui dampak
seseorang dalam pengauditan yang Pengalaman
dipakai untuk Auditor pada
pengauditan yang baru. Dalam hal Kualitas Audit.
ini Pengalaman juga berarti bersifat Dari hasil
yang individual pengujian
yang bersifat dalam bentuk Uji t H3
pembelajaran dari masa lalu untuk menunjukkan nilai
masa yang akan datang siginifikan ssenilai
(Pelawati dkk, 2018). 0,373>0,05
sehingga H0
Indikator yang dipakai dalam diterima dan Ha
mencapai pengalaman seorang ditolak, maka dari
auditor dalam itu diberikan
proses pengauditan laporan kesimpulkan
keuangan : Lama waktu/masa bahwa Pengalaman
kerja, tingkat pengetahuan Auditor tidak
dan keterampilan yang bagus dan memiliki
penguasaan pada pekerjaan dan dampak pada
peralatan. Kualitas Audit
secara parsial. Di
dalam jurnal
MOH.Fakhri
(2017)
mengemukakan
bahwa Pengalaman
Auditor tidak
berdampak pada
Kualitas Audit
secara Parsial.
Hipotesis 4 (H4)
Etika Auditor
bedampak pada
Kualitas Audit,
sementara Tingkat
Pendidikan,Pengala
man Auditor tidak
berdampak
padaKualitas
Audit.
03. PENGARUH  01.  01. Variabel dependen pada  Analisis 01. Hipotesis 1
KECERDASAN Kualitas penelitian ini adalah kualitas regresi Hasil penelitian
INTELEKTUAL Audit (Y) audit. Kualitas audit merupakan moderasi menunjukkan
TERHADAP segala kemungkinan atau menggun bahwa hipotesis
KUALITAS 02. probabilitas bahwa auditor akan pertama pada
AUDIT Kecerdasa mampu menemukan kesalahan Moderati penelitian ini
DENGAN
n dan pelanggaran dalam laporan on didukung,
INDEPENDENSI
AUDITOR Intelektual keuangan dan sistem akuntansi Regressi kecerdasan
SEBAGAI (X) klien yang sedang di audit, on intelektual
PEMODERASI selanjutnya auditor melaporkan Analysis berpengaruh positif
03. pelanggaran tersebut. Instrumen (MRA) : dan signifikan
Idenpeden pengukuran menggunakan skala terhadap kualitas
si Auditor likert, skor 1 (sangat tidak setuju) 01. Uji audit. Pada
sampai dengan 5 (sangat setuju). koefisien penelitian
Dengan indikator : determin ini diperoleh nilai
asi atau koefisien regresi
A. Kesesuaian pemeriksaan yang R2 kecerdasan
dilakukan auditor dengan standar intelektual sebesar
profesional akuntan 02. uji 0,466 dimana nilai
publik. signifika tersebut lebih
n baik dari penelitian
B. Deteksi salah saji yang simultan yang dilakukan
ditemukan oleh auditor. atau uji oleh Kallunki dkk
statistik (2019), dimana
C. Kualitas laporan audit yang F dalam
dihasilkan oleh auditor. penelitiannya
03. Uji menunjukkan hasil
02. Variabel independen pada signifika bahwa kecerdasan
penelitian ini adalah kecerdasan nsi intelektual
intelektual. Kecerdasan parsial berpangaruh positif
intelektual merupakan atau uji terhadap kualitas
kemampuan mental yang dimiliki statistik t audit
auditor dalam berpikir secara dengan nilai
rasional, bertindak secara runtut, koefesien regresi
dan mampu menghadapi sebesar 0,064.
permasalahan di lingkungannya. Hasil penelitian ini
Instrumen pengukuran konsisten dengan
menggunakan skala likert, skor 1 penelitian Rahman
(sangat tidak setuju) sampai dan Esfandari
dengan 5 (sangat setuju). Dengan (2015) yang
indikator : menyatakan bahwa
kecerdasan
A. Kemampuan yang dimiliki intelektual
auditor dalam memecahkan berpengaruh
masalah. terhadap kualitas
audit. Kecerdasan
B. Kecerdasan verbal yang intelektual
dimiliki auditor. memiliki peran
penting sebagai
C. Kecerdasan praktis yang faktor untuk
dimiliki auditor. memperoleh hasil
audit yang
03. Variabel moderasi pada berkualitas,
penelitian ini adalah independensi auditor mampu
auditor. Independensi auditor memecahkan
menurut Ratnantari dan Putri masalah yang
(2017) merupakan sikap mental dihadapi pada saat
yang dimiliki oleh auditor agar melaksanakna
bebas dari pengaruh luar atau pekerjaan audit
pihak lain, melakukan pekerjaan dengan ilmu
audit hingga menghasilkan sebuah pengetahuan dan
opini dengan tidak memihak siapa pengalaman yang
pun. Instrumen pengukuran dimiliki auditor.
menggunakan skala likert, skor 1 Kecerdasan
(sangat tidak setuju) sampai intelektual yang
dengan 5 (sangat setuju). Dengan dimiliki auditor
indikator : juga mampu
melakukan
A. Independensi yang dimiliki dan komunikasi yang
dibutuhkan dalam menyusun baik dengan klien
program audit. atau lingkungan
sekitar, dalam
B. Independensi yang dimiliki dan menjelaskan
dibutuhkan pada saat pelaksanaan bagaimana
pekerjaan audit. pekerjaan audit
harus dilakukan
C. Independensi yang dimiliki dan sesuai dengan
dibutuhkan pada pelaporan prosedur,
laporan audit. untuk
menginformasikan
hal – hal yang
terjadi pada saat
melakukan audit ke
dalam laporan hasil
audit. Sehingga
kecerdasan
intelektual mampu
mempengaruhi
segala kemampuan
yang dimiliki
auditor dalam
melakukan
pekerjaan audit
dengan baik, cepat,
tepat, dan efektif,
agar menghasilkan
audit yang
berkualitas.
Kecerdasan
intelektual mampu
menjadi peran
penting dalam
kesuksesan
seseorang
terutama bagi
profesi auditor,
karena kecerdasan
intelektual
merupakan potensi
yang dimiliki
seseorang terhadap
perilaku yang
diperlihatkan.
Kecerdasan
intelektual yang
dimiliki auditor
menjadi sebuah
kemampuan
auditor dalam
menangkap dan
mencerna
informasi yang
diberikan
kepada auditor.
Seperti penelitian
yang dilakukan
Ratnantari dan
Putri (2017) juga
menyatakan
apabila auditor
secara mudah
memahami
informasi yang
didapat, akan
memudahkan
auditor dalam
menghadapi
masalah atau
mendeteksi
kecurangan dan
kesalah yang
ditemukan pada
saat
melaksanakan
pekerjaan audit.
Kemampuan
memperoleh dan
mencerna
informasi yang
tidak hanya
memudahkan
dalam
memecahkan
masalah melainkan
dapat menambah
ilmu pengetahuan
dan
pengalaman,
sehingga auditor
mampu
meningkatkan
kualitas hasil audit
dari periode ke
periode
selanjutnya.

02. Hipotesis 2
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa hipotesis
kedua yang
menyebutkan
independensi
auditor mampu
memoderasi
hubungan antara
kecerdasan
intelektual dengan
kualitas audit,
ditolak.
Hasil analisis
regresi moderasi
dengan metode uji
selisih nilai mutlak
menghasilkan nilai
koefisien
regresi sebesar
1,429 dan untuk
nilai probabilitas
signifikansi sebesar
0,000. Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
independensi
auditor mampu
mempengaruhi dan
memoderasi
hubungan
antara variabel
kecerdasan
intelektual terhadap
variabel kualitas
audit secara positif
dan signifikan.
Hasil penelitian ini
termasuk golongan
Quasi Moderator
yang merupakan
salah satu
kelompok
variabel moderator
yang telah
dikelompokkan
oleh Sharma
(1981). Quasi
Moderator
merupakan
variabel moderasi
yang mampu
memoderasi
hubungan antara
variabel
independen dengan
variabel
dependen,
sekaligus mampu
menjadi variabel
independen.
Hasil penelitian ini
mendukung
penelitian yang
dilakukan oleh
Badjuri (2011)
yang
menyatakan bahwa
independensi
auditor memiliki
pengaruh terhadap
kualitas audit. Hal
ini
menunjukkan
bahwa apabila
tingkat
independensi yang
dimiliki auditor
cukup tinggi, maka
akan
mampu
menghasilkan
kualitas audit yang
berkualitas pula.
Auditor yang
menanamkan jiwa
independensi akan
mampu
memberikan
pendapat yang
lebih tepat,
daripada auditor
yang tidak
menanamkan jiwa
independensinya
pada saat
melaksanakan
pekerjaan audit.
Hasil penelitian ini
konsisten dengan
penelitian yang
dilakukan oleh
Kusuma (2017),
dimana pada
penelitian tersebut
independensi
mampu memiliki
pengaruh positif
dan signifikan
dalam memoderasi
variabel
independen
terhadap kualitas
audit. Menurut
Kusuma (2017)
tingkat
rendah dan
tingginya
independensi yang
dimiliki auditor
sangat
mempengaruhi
kualitas audit yang
dihasilkan setelah
dilakukannya
pekerjaan audit.
Semakin tinggi
tingkat
independensi yang
dimiliki
seorang auditor
maka akan
meningkat pula
kualitas audit yang
dihasilkan, selain
itu variabel
lainnya juga
mampu
mempengaruhi
pengaruh
independensi
auditor dalam
memoderasi
kualitas
audit.

04. PENGARUH  01.  01. Dalam kamus besar bahasa  01. Uji  01. Pengaruh
KOMPETENSI Kualitas Indonesia definisi kualitas audit Reabilita Kompetensi
INDEPENDENSI Audit (Y) adalah tingkat atau kadar baik s Terhadap Kualitas
DAN ETIKA buruknya sesuatu. Berdasarkan Audit
AUDITOR 02. definisi tersebut, secara umum 02. Uji
TERHADAP Kompeten kualitas auditor berarti tingkat
Normalit Pada variabel
KUALITAS
si (X1) baik buruknya auditor dalam as kompetensi
AUDIT DI
KANTOR melaksanakan kegiatan audit. memiliki t hitung
AKUNTAN 03. 03. Uji sebesar 2.859
PUBLIK KOTA Idenpeden 02. Kompetensi menurut Multikol sedangkan t tabel
BATAM si (X2) (Tandiontong, 2016) Kompetensi onieritas adalah 1.67591
berhubungan dengan keahlian, sehingga (t hitung
04. Etika 04. Uji > t tabel) yang
pengetahuan, dan pengalaman
Auditor Autokore menyatakan bahwa
(X3) sehingga auditor yang kompeten lasi Ho ditolak dan
adalah auditor yang memiliki Ha diteri-ma. Hal
pengetahuan, pelatihan, 05. Uji ini menunjukkan
keterampilan, dan pengalaman Heterosk bahwa kompetensi
yang memadai agar bisa berhasil edastisita berpengaruh
menyelesaikan pekerjaan s signifikan
terhadap kualitas
auditnya.
06. Uji audit. Hasil
03. Independensi menurut Regresi penelitian ini
Berganda sejalan dengan
(Tandiontong, 2016) adalah
pene-litian
standar pengauditan esensial un- 07. Uji terdahulu yang
tuk menunjukan kredibilitas (T-test) dilakukan oleh
laporan keuangan yang menjadi (Agung et al.,
tanggung jawab manajemen. Ia 2018) yang
menekankan bahwa jika akuntan menyatakan bahwa
tidak bersi-kap independen, kompeten-si
berpengaruh
maka opini yang diberikan-nya
signifikan
tidak akan memberi tambahan terhadap kualitas
nilai apa-pun. audit.
04. Etika auditor menurut 02. Pengaruh
(Farhan, 2019) adalah nilai-nilai Independensi
tingkah laku atau aturan-aturan Terhadap Kualitas
tingkah laku yang diterima dan Audit
diguna-kan oleh individu atau
Pada variabel
suatu golongan terten-tu.
indepedensi
Dikatakan (patima, 2019) Etika menghasilkan t
auditor adalah pedoman yang hitung sebesar
harus dipatuhi oleh au-ditor 0.161 sedangkan
dalam melaksanakan audit t tabel adalah
dengan benar dan terbebas dari 1.67591 sehingga
kecurangan. ( t hitung < t
tabel ) yang
menyatakan bahwa
Ho diterima dan
Ha ditolak. Hal ini
Metode Penelitian : Populasi dan menunjukkan
Sampel bahwa indepe-
densi tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Hasil penelitian
ini sejalan de-
ngan penelitian
terdahulu yang
dilakukan oleh
(Apriyanti, 2019)
yang menyatakan
bahwa
independensi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.

03. Pengaruh Etika


Auditor Terhadap
Kualitas Audit

Pada variabel
etika auditor
menghasil-kan t
hitung sebesar
3.680 sedangkan t
tabel adalah
1.67591 sehinga (t
hitung > t tabel)
yang menyatakan
bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima.
Hal ini
menunjukkan
bahwa etika
auditor
berpengaruh
signifikan terhadap
kuali-tas audit.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan
penelitian
terdahulu yang
dilakukan oleh
(Nurjanah &
Kartika, 2016)
yang menyatakan
bahwa etika
auditor
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.

04. Pengaruh
Kompetensi
Independensi dan
Etika Auditor
Terhadap Kualitas
Audit

Hasil pengujian ini


menunjukkan
bahwa F hitung
adalah 23.658 dan
f tabel sebesar
3.20. berdasarkan
kriteria yang ada
apabila F hitung >
F tabel Ho
ditolak dan Ha
diterima yang
dibuktikan dengan
23.658 (F hitung)
> 3.20 (F tabel)
tetapi jika Ho
diterima dan Ha
ditolak maka tidak
signifikan, Hal ini
menya-takan
bahwa
kompetensi,
independensi dan
etika auditor
secara simultan
tidak berpenga-ruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Hasil penelitian ini
sejalan dengan
penelitian terda-
hulu yang
dilakukan oleh
(Nasriana, Hasan
Basri, 2015) yang
menyatakan bahwa
secara simultan
tidak berpengaruh
signifikan terha-
dap kualitas audit.
05. The Impact 01.  01. Audit Fees Our This research
of Kualias research rendered
CORONAVirus Audit (Y) According to Chen et al. (2019), problem considerable results
Pandemic on the change of economic may be about the impact of
Audit Quality : 02. circumstances influences the summed the Coronavirus on
The Perceptions Pandemi firm`s liquidity and performance. up in audit quality from
of Saudi Covid- This is also likely to affect audit answerin the perspective of
Auditors 19(X) fees. A study carried out by Xu et g to the Saudi auditors.
al. (2013) in Australia revealed an following Findings showed
increase in audit fees during the question : high agreement
financial crisis. The authors level for the impact
explain that by the rise in client Do Saudi of Covid-19 on the
business risk, which result further auditors aspects of audit
audit effort. However, others consider quality studied.
research has stated that during that the According to Saudi
COVID-19
financial crisis, firms negotiate a auditors Covid-19
pandemic
lower price for audit services have a significant
has a
(Albitard et al., 2020). impact on audit
significan
fees, audit
timpact
The social distancing due to the measures, going
on audit
COVID-19 seems to enhance the concern judgment,
quality?
work hours and audit efforts and Based on
audit human
hence firms are probably to start the above resources and audit
requesting a reduction of audit question, staff remuneration.
fees (Albitard et al., 2020). In we have Consequently, this
such instance, auditors tend to the pandemic has a
reduce their efforts to avoid the following considerable
loss on the appointment. hypothes impact on audit
Therefore, auditors may be under to prove quality. This paper,
constraints from companies to or thus, can gives an
reduce audit fees during the disprove: overview for future
pandemic. The anticipated drop in researchers,
audit fees seems to be mainly H1: The auditors, and
influencing audit quality during COVID-19 directors about the
the coronavirus crisis. will affect considerable
audit influence that the
Thus, the first hypothesis of the fees. Coronavirus
current research is stated as pandemic has
follows: H1: The COVID-19 will H2: The already had on
affect audit fees. COVID-19 audit quality.
will affect Further studies
02. Going Concern Judgment going might analyze the
concern issue of how this
According to Xu et al. (2013) judgment. pandemic can
auditors have taken conservative affect audit quality
procedures throughout the global H3: The and explore the
financial crisis by not only COVID-19 perceptions of
reducing their liability to issue will affect others groups such
going-concern judgments but also audit as investors,
by increasing the audit effort in human directors.
order to preserve themselves from resource.
risk exhibition during financial
crisis. Although, findings of the H4: The
research carried out by Mareque COVID-19
et al. (2017) reveal that the will affect
proportion of reports issued with audit
going concern qualifications measures.
before and during the crisis is the
same. H5: The
COVID-19
It is necessary for auditors to will affect
spend sufficient time on the going audit
employee
concern judgment and admit that
’s
it will take a prolonged period
remunera
than normal for most audited
tion
companies. The auditor mission
may be more complicated during
The
the crisis of Corona Virus since populatio
the insecurity level is higher, this n of our
is involves the preponderant study
necessity to employ the adequate consists
level of staff and to provide the of Saudi
sufficient support to auditors auditors
(KPMG, 2020). As a results of whereas
the fast development of the crisis, the
it is also crucial for auditors to sample
verify that the further examination was
of events continues through randomly
signing audit reports (PWC, chosen
2020). from
practition
During the COVID-19 pandemic, ers of the
the most important reason for the professio
issue of audit reports with n. We
uncertainties is the incertitude of distribute
the continuity of the audited firm. d 200
These doubts are associated to the questionn
limited liquidity and the decline of aires,
economic expansion of client among
activities as well as the crisis that them 89
we are presently suffering responde
resulting from the COVID-19 in d, all of
most sectors (KPMG, 2020). which
These conditions have entrained were
firms to have major business valid for
risks. Consequently, we suppose testing
that it have a significant impact on and
the achievement of the going analysis
concern judgment, which as shown
appeared to be related to the audit in Table 1
quality (Salehi et al., 2020). below.
Therefore, the second hypothesis Based on
of our research is stated as the
follows: H2: The COVID-19 will previous
affect going concern judgment. research,
scientific
03. Audit Human Resources discussion
s with
Personal capacities and instruction university
of auditors and employees are colleague
crucial component of audit s in
quality. In this sense, Francis accountin
g and
(2011) considers that the auditor
interview
instruction is a cornerstone of
s made
audit profession. Prior research
with
indicates that financing in human
Saudi
resources may enhance audit
auditors,fi
quality (Antonio & Rodrigues, ve-point
2016). Likert
scale is
According to Bianchi et al (2019), used to
competence and professional measure
qualifications may be acquired auditor’s
over indirect skills, such as perceptio
training, workshops, and direct n of the
skills, such as enhanced impact of
engagements with clients in Covid-19
particular industries (Lennox & on audit
Wu, 2018). A study carried out quality.
by Chen et al. (2008) reveals that The scale
professional skills obtained at ranges as
work training may significantly follows:
enhance audit efficiency and thus,
audit quality. 1.
Strongly
Audit companies are usually have disagree
to organize monthly practical
courses, seminars and related 2.
professional development Disagree
activities for audit staff, the
corona virus pandemic has 3. Neutral
obliged audit firms to revoked
their training programs for their 4. Agree
auditors (Deloitte, 2020). This
can negatively affect the 5.
competence of the auditor and Strongly
therefore the quality of the audit. agree
Similarly, Coronavirus can cause
the of audit staff due to virus
attack or quarantine which could
negatively influence the efficiency
of auditors and therefore audit
quality (Deloite,
2020).

Thus, the third hypothesis of our


study is developed: H3: The
COVID-19 will affect audit
human resources.

04. Audit Measures

Audit measures are employed for


planification of audit, fieldwork,
and audit conclusion, judgment
and reporting stages (Noh et al.,
2017). During the Coronavirus
outbreak, since many firms are
exposed to bankrupt ormanipulate
their reported earnings during this
pandemic, auditors have to
enhance the employment of
analytical measures resulting from
their reduced cost and also their
simplicity to assess (Rose et al.,
2020). According to Rose et al.
(2020), these analytical measures
regularly imply a diagnostic
process that defines the reason of
unpredicted fluctuations in
account balances or the risk of
significant irregularity resulting
from fraud during the audit plan.

These represent a possible menace


to audit quality related to
producing many explications in
reviewing fraud risks (Rose et al.,
2020). In view of this, auditors
will attempt to rely more on
analysis measures that assist them
to have an exhaustive
comprehension of the firms’
financial situation, therefore
minimizing the number of precise
tests that are so expensive and
take a considerable time in view
of the most of the
communications during this crisis
are online (KPMG, 2020).

As a result of the Coronavirus


pandemic, auditors are more
probably to trust in information
obtained from outside sources in
particular information obtained
from outside stakeholders similar
to providers, or financial
institutions, which are more
reliable than those obtained from
audited companies (PWC, 2020).
At the same time, the Coronavirus
crisis has reduced the employment
of the original forms, therefore the
distance working plan could
influence the performance and
credibility of audit information
and accordingly might influence
audit quality (KPMG, 2020).

Accordingly, the next hypothesis


of our research is proposed as
follows: H4: The COVID-19 will
affect audit measures.

05. Audit Employee’s


Remuneration

According to Persellin et al.


(2018), the issue of auditors
remuneration has become a
crucial issue in view of the
preponderant development in the
public accounting industry that
have caused the increase of
responsibilities and working
volume of auditors. Nevertheless,
auditor remuneration can be
considerably related to audit
quality, a little research have
studied the association between
auditor remuneration and audit
quality, which is principally
caused by information
restrictions.

From the start of Coronavirus


crisis, some exceptional measures
have been put in place to help
employees and firms during the
period of the pandemic. Audit
employees run a significant risk of
pay cuts or offering unpaid leave
(Deloitte, 2020). Although, the
relationship between auditor
remuneration and audit quality
still ambiguous. According to the
efficiency wage theory higher
salaries must enhance the
performance of audit employees
through encouraging additional
efforts (Hoopes et al., 2018).
Thus, it is expected that the
Coronavirus crisis would
influence audit employees
remuneration , which reciprocally
could negatively influence the
efficiency of audit staff in the
terms of they might have little
incentives to assume their
responsibilities in the most
efficient way. Therefore, we
expect that any diminution in the
remuneration of audit staff may
have a possible negative influence
on audit quality.

Thus, the following hypothesis is


examined: H5: The COVID-19
will affect audit employee’s
remuneration.

Anda mungkin juga menyukai