SKRIPSI
Oleh:
NIM: 31520590
Bandung, 2020
Mengetahui,
Pembimbing 1
Erfan Erfiansyah,SE.,M.Ak.,CTA,ACPA
NIDN. 0424098506
Pembimbing 2
Yuniati,S.E.,M.Ak., BKP
NIDN.0430068505
PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DAN PAJAK HOTEL
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG
Oleh:
LISNA SAFITRI SUHERMAN
Program Studi Akuntansi Perpajakan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Bandung
ABSTRAK
i
THE EFFECT OF REKLAME TAX CONTRIBUTION AND HOTEL TAX
ON THE ORIGINAL REVENUE OF BANDUNG CITY
by:
LISNA SAFITRI SUHERMAN
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahhirabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PENGARUH
KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DAN PAJAK HOTEL TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG”.
Keberhasilan yang penulis raih tidak lepas dari peran serta keluarga yang
selalu memberikan bantuan secara materil dan non materil kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Maka tugas akhir ini
penulis sembahkan khusus kepada Ayahanda tercinta Dadan Suherman, Ibunda
tercinta Wiwin Winarsih,, Suami Tersayang Dena Kurniawan, dan adikku
tersayang Lidya Afriani Suherman Tak ada kata yang dapat mewakilkan rasa
terimakasih dan cinta penulis atas kasih sayang dan dukungan dari semuanya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan,
masukan serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan pula terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ia Kurnia.,M.Pd selaku Ketua STIE
Muhammadiyah Bandung, kepada Bapak Erfan Erfiansyah,SE.,M.Ak.,
CTA,ACPA selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Dosen Wali.
2. Bapak Erfan Erfiansyah, SE., M.Ak.,CTA,ACPA terima kasih selaku dosen
pembimbing 1 yang telah sabar meluangkan waktunya dan membantu penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Yuniati,S.E.,M.Ak., BKP terima kasih selaku dosen pembimbing 2 yang telah
sabar meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan masukan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penulis
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat
kepada penulis selama masa studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Muhammadiyah Bandung.
5. Kedua orang tua, Suami tercinta saya yang selalu memberikan do’a, motivasi,
dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar penulis yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
selama ini.
iii
7. Terima kasih kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Ibu Dra.
Lusi Susilayani, M.Si yang sudah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
8. Terima kasih kepada Bapak Wawan Selaku Staf Akuntansi dari Badan
Pengelolaan Keuangan dan Ase Kota Bandung yang sudah memberikan data
penelitian.
9. Terima Kasih kepada Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Bapak Moch.
Naseer. S.Kom., M.T dan Koordianator Keuangan Bapak Iswan Bugis,S.M.
atas dorongan dan motivasi yang selalu diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
10. Terima kasih untuk Partner kerja saya di devisi keuangan Rima Siti Jubaedah
yang membantu pekerjaan saya sehingga penulis mempunyai luang waktu
menyelsaikan skripsi penulis
11. Seluruh rekan kerja di STTB yang telah memberikan motivasi dan semangat
kepada penulis.
12. Terima Kasih kepada teman-teman seperjuangan AK2B2015 yang selalu
memberikan motivasi dan semangat yang selalu diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Terakhir, semoga segala bantuan yang telah diberikan merupakan sebagai amal
sholeh yang senantiasa mendapat Ridho dan Karunia dari Allah SWT serta
dapat dibalas oleh balasan yang berlipat ganda. Aamiin.
Bandung,
Penulis.
iv
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK ......................................................................................................................i
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
2.2. Perpajakan............................................................................................................9
v
2.3. Pajak Hotel .................................................................................................... 18
2.4.5. Dasar Pengenaan Pajak Hotel dan Tarif Pajak Hotel ............................... 21
2.9.2. Hipotesis...................................................................................................... 36
vi
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 42
3.3.2. Sampel......................................................................................................... 42
BAB IV ........................................................................................................................ 57
4.3. Pembahasan........................................................................................................ 75
LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................................... 85
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tabel 1.2
Efektivitas Pajak Reklame
Tahun 2014-2018
Tabel 1.2 Berdasarkan tabel di atas bersifat fluktuatif dimana pada tahun
2014 realisasi penerimaan pajak reklame sebesar 98,51%, pada tahun
2015realisasi penerimaan pajak reklame mencapai 120,71%, dan pada tahun 2016
mengalami penurunan drastis dari tahun 2015 yang sebesar 120,71% hingga
mencapai 8,09%. Dan pada tahun 2017 kembali mengalami penurunan kembali
hingga mencapai 5,33% dan tahun 2018 realisasi penerimaan pajak reklame
mencapai 10,10% dapat dilihat bahwa dalam dua tahun berturut-turut mengalami
penurunan yang drastis. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak reklame di sebabkan kurangnya sosialisasi pemerintah
daerah kepada masyarakat tentang pajak reklame, ketidak tahuan masyarakat
dalam pajak reklame. Selain itu juga kurangnya pengawasan dari aparatur
pemerintah Kota dalam rangka pengelolaannya. Salah satu contohnya masih
banyak reklame yang tidak berijin, reklame yang perizinannya sudah mati, proses
perijinan yang terlalu lama, data potensi pajak reklame yang belum sempurna, dan
juga banyak reklame politik reklame illegal dan tidak tertata dengan rapi sehingga
dapat merusak pemandangan Kota Bandung.
5
Berbeda dengan pajak hotel yang selalu memiliki tingkat efektivits yang
lebih tinggi tiap tahunnya dibandingkan dengan pajak reklame. Dapat dilihat
dalam tabel efektivitas pajak hotel pada tahun 2014-2018 sebagai berikut:
Tabel 1.3
Efektivitas Pajak Hotel
Tahun 2014-2018
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pajak hotel
bersifat fluktuatif dimana dapat dilihat pada tahun 2014 realisasi penerimaan
6
pajak hotel mencapai 100,64%. Pada tahun 2015 realisasi penerimaan pajak hotel
tidak mencapai target dimana hanya mencapai 82,80%. Tahun 2016 mengalami
kenaikan dengan realisasi mencapai 105,67%. Tahun 2017 realisasi penerimaan
pajak hotel mencapai 98,46% dan pada tahun 2018 realisasi mencapai 100,25%.
Gambar 2.1
Grand Theory:
8
9
2.2. Perpajakan
Ada beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh para ahli dan
sudut pandang yang berbeda. Beberapa pendapat mengenai definisi pajak yang
dikemukakan para ahli antara lain, menurut Prof.Dr.P.J.A.Andriani (dalam
brotodiharjo, 1993):
Keterangan:
NJOR = Nilai jual objek reklame
NSPR = Nilai strategis pemasangan reklame
Menurut Marihot P Siahaan (2016:388) Nilai Jual Objek Reklame (NJOR)
adalah keseluruhan pembayaran/pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik dan
atau penyelenggra reklame, termasuk dalam hal ini adalah biaya/harga beli bahan
reklame, kontruksi, instalasi listrik, pembayaran/ongkos perakitan, pemancaran,
peragaan, penayangan, pengecatan, pemasangan dan transportasi pengangkutan,
dan lain sebagainya sampai dengan bangunan reklame selesai dipancarkan,
diperagakan, ditayangkan dan atau terpasang di tempat yang telah diizinkan.
Perhitungan NJOR didasarkan pada besarnya komponen biaya
penyelenggaraan reklame, yang meliputi:
a. Biaya pembuatan/kontruksi
b. Biaya pemeliharaan
c. Lama pemasangan
17
d. Jenis reklame
e. Luas bidang reklame; dan
f. Ketinggian reklame.
NJOR
= (Ukuran reklame × harga dasar ukuran reklame)
+ (ketinggian reklame x harga dasar ketinggian reklame)
a. Masa pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu tahun ditetapkan
sejenis pajak reklame megatron, videotron (Dinamics Board, Videp
Wall) billboard /papan(bando jalan, jembatan penyembrangan orang,
papan, neon sign, neon box), reklame berjalan/kendaraan; dan reklame
suara/permanen.
b. Masa pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu bulan ditetapkan
bagi pajak reklame jenis reklame melekat (template, poster dan
stiker), reklame udara/balon, film/slide, dan reklame peragaan
(permanen).
c. Masa pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu hari ditetapkan
bagi pajak reklame jenis baligo dan kain/spanduk/umbul-
umbul/banner.
d. Masa pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu kali
penyelenggaraan ditetapkan bagi pajak reklame jenis
selembaran/brosur/leafleat, reklame suara (tidak permanen), dan
reklame peragaan (tidak permanen).
e. Pajak Rokok
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
f. Pajak Parkir
Adalah pajak atas pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah. Air
Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah.
Adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai,
dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi dan atau badan, kecuali kawasan
yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan
perairan, pedalaman serta laut wilayah kota.
Adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
Perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah perbuatan atau peristiwa
hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah atau bangunan
oleh orang pribadi atau badan. Hak atas tanah dan bangunan adalah hak
atas tanah termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan diatasnya,
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang pertanahan dan
bangunan.
b. Retribusi daerah
Menurut Marihot P Siahaan (2016:5) retribusi adalah pembayaran
wajib dari penduduk kepada negara adanya jasa tertentu yang
diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan.
c. Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan adalah
berbentuk dividen, yaitu bagian laba yang diberikan kepada
pemerintah daerah ada tiga kategori penerimaan dividen, yaitu
dividen atas penyertaan modal pada BUMD, BUMN, dan
perusahaan swasta.
d. Lain-lain PAD yang sah
Jenis Pendapatan Lain-lain PAD yang sah yaitu hasil penjualan
aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro,
pendapatan denda, pendapatan komisi, potongan, dan selisih nilai
tukar rupiah, Pendapatan zakat, dan lain-lainnya.
2. Dana Perimbangan
Menurut Baldric Siregar (2015:31) Dana Perimbangan Yaitu dana
yang bersumber dari pendapatan APBD yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Dana Perimbangan meliputi:
a. Dana Bagi hasil (DBH)
b. Dana Alokasi Umum (DAU)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Menurut Baldric Siregar (2015:31) Lain-lain pendapatan daerah
yang sah adalah pendapatan daerah yang tidak termasuk dalam
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan. Lain-lain pendapatan
daerah yang sah meliputi:
a. Hibah
b. Dana Darurat
28
2.7. Kontribusi
Dimana:
Pn = Kontribusi Pajak
29
Tabel 2.1
bahan referensi:
kontribusi pajak
reklame di
pengaruhi oleh
pajak lainnya
yang tidak
termasuk
kedalam
variable
penelitian.
2 Aris Analisis Kontribusi pajak X1 = Pajak X2 = Pajak
reklame rata-
Triyono Pengaruh Reklame Hotel
rata 0,63%,
(2018) Kontribusi kontribusi pajak Y= PAD Tahun
hiburan rata-rata
ISSN Pajak Penelitan
0,07% pengaruh
2621-4199 Reklame Dan variable X₁ Tempat
pajak reklame
Pajak Hiburan Penelitian
dan variabel X2
terhadap pajak hiburan
terhadap
Pendapatan
variabel Y,
Asli Daerah Pendapatan asli
daerah , tidak
pada Badan
signifikan
Pendapatan namun
mempunyai
Daerah
hubungan yang
Kabupaten kuat sebesar
76,6%
Indragiri Hulu
sedangkan
23,4%
dipengaruhi oleh
variabel lain
yang tidak
diteliti dalam
penelitian ini.
3 Andi Analisis Retribusi daerah Y= X1 = Pajak
berpengaruh
Pilham Pengaruh Pendpatan Reklame
positif tapi tidak
Mauri, Penerimaan signifikan Asli Daerah X2 = Pajak
terhadap
Mattalatta, retribusi Hotel
peningkatan
Hasmin daerah dan PAD
Kab.soppeng,
(2017) pajak daerah
pajak daerah
berpengaruh
31
kebersihan Retribusi
pelayanan
terhapad PAD
persampahan/ke
Kab Bantul bersihan tidak
berpengaruh,
pajak hotel,
pajak
penerangan
jalan, pajak
reklame,
retribusi
pelayanan
persampahan/ke
bersihan secara
simultan
berpengaruh
terhadap PAD.
6 Lasmini Efektifitas pajak X = Pajak X = Pajak
hotel
dan Wuku Hotel Reklame
berpengaruh
Astuti positif Y = PAD
signifikan
(2019)
terhadap PAD,
ISSN 2442 kontribusi pajak
hotel
4439
berpengaruh
negatif terhadap
PAD, sedangan
efektivitas dan
kontribusi pajak
restoran tidak
berpengaruh
terhadapa PAD,
efektivitas dan
kontribusi pajak
hotel dan
restoran secara
simultan
berpengaruh
terhadap PAD.
33
Salah satu sumber pendapatan asli daerah yaitu pajak daerah. Pajak daerah
merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau
badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Jenis
Pajak daerah terdiri dari pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Dalam
penelitian ini, dilakukan penelitian pada pajak Kabupaten/Kota. Pajak Kabupaten
/Kota Sendiri terbagi menjadi ke dalam 11 Pajak yaitu: Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral
Bukan logam dan batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan, dan Pajak Bea hak
atas tanah dan bangunan. Dalam Penelitian ini pajak Kabupaten/ Kota yang
diambil adalah Pajak Reklame. Pajak Reklame adalah Pajak atas penyelenggaraan
Reklame. Sedangkan reklame adalah adalah benda, alat, Perbuatan, atas media
yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial
memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian
umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
didengar, dirasakan, dan atau dinikmati oleh umum.
Penelitian ini memfokuskan kepada Pajak Reklame dan pajak hotel dengan
melihat realita yang ada dan dari sana dapat terlihat kontribusi pemungutan Pajak
Reklame dan pajak hotel dalam peningkatan pendapatan asli daerah dilihat dari
realita pendapatan asli daerah. Selain itu juga terlihat dari hasil penelitian yang
relevan dari Aznedra (2017) tentang Pengaruh kontribusi penerimaan pajak hotel
dan pajak restoran terhadap PAD di wilayah Kota Batam tahun 2012-2014 dan
Aris Triyono (2018) tentang Analisis Pengaruh Kontribusi Pajak Reklame Dan
Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu. Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini,
maka dicantumkan kerangka berpikir sebagai berikut:
35
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
1 .Pada tahun 2017 ditemukan ada sekitar 12.637 1. Terjadinya fluktuatif dalam penerimaan pajak
reklame yang tidak berizin. Sementara reklame yang
berizin hanya tercatat sekitar 5.600. www.pikiran- pajak reklame dan mengalami penurunan secara
rakyat.com. drastis dalam 2 tahun berturut-turut pada tahun
Pajak Reklame
Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = × 100
Realisasi Penerimaan PAD
Mahmudi ( 2019:143)
Mahmudi ( 2019:143) PENDAPATAN ASLI
QXn DAERAH
Pn X 100
QYn
Realisasi Penerimaan
Jurnal Aris Triyono(2018 PAD
Mahmudi (2019:143)
QXn
Pn X 100
QYn
Rizki Indrawan (2015), Aris Triyono (2018), Teguh Irawati,Miftah Hurohman (2017), Aznedra (2017), Andi Pilham Mauri, Mattalatta,
Hasmin (2017), Lasmini dan Wuku Astuti (2019), Jovanly Atteng, David Saerang, Lidya Mawikere. (2016)
.
36
Gambar 2.3
Paradigma Penelitian
Rizki Indrawan (2015), Aris Triyono
(2018), Teguh Irawati, Miftah Hurohman
(2017)
2.9.2. Hipotesis
Menurut Sugiono (2016:99) Hipotesis merupakan jawaban
teori yang relevan, namun belum didasarkan pada fakta-fakta empris yang di
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
atas media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan
menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat
Siahaan (2016:382).
hotel maka semakin besar kontribusi yang berikan untuk Pendapatan Asli
Daerah.
BAB III
METODE PENELITIAN
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kuci yang perlu diperhatikan yaitu,
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu,
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini dapat diartikan
40
41
yang dilakukan terhadap objek yang diteliti dalam keadaan apa adanya, sesuai
dengan data dan peritiwa yang terjai pada saat penelitian dilakukan kemudian data
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan asosiatif ini
untuk mengukur seberapa besar pengaruh kontribusi pajak reklame, pajak hotel
dependen dan kemudian akan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2016:137) data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain
42
atau lewat dokumen. Sedangkan Data Primer adalah sumber data yang langsung
Jadi dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Dimana
data primer yang dibutuhkan adalah data kuantitatif berupa target dan penerimaan
pajak reklame dan pendapatan asli daerah selama lima periode tahun 2014-2018.
3.3.1. Populasi
Untuk melaksanakan penelitian ditentukan populasi untuk
untuk tingkat Kota Bandung Tahun 2014-2018 yang didapat dari Badan
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016:120) “Sampel adalah bagian dari jumlah
yaitu penerimaan pajak reklame, pajak hotel dan pendapatan asli daerah
cara datang langsung ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung
1. Observasi
2. Dokumentasi,
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar,
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung,
berikut:
Tabel 3.1.
3. Kepustakaan
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
45
sebagai berikut:
Jadi Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian. Variabel ini sering
dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Kontribusi pajak
reklame yang disimbolkan dengan variabel (X1) dan Kontribusi pajak hotel
46
karena adanya variabel bebas. Maka variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
Adapun operasional variabel secara lengkap dan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Kontribusi Pajak reklme yaitu pajak yang Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Rasio
Siregar memperkenalkan,
Kontribusi Hotel adalah tempat yang Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Rasio
P Siahaan (2016).
Rasio
reklame, pajak hotel terhadap PAD di Kota Bandung pada tahun 2014-2018.
a. Menentukan besarnya realisasi pajak reklame dan pajak hotel untuk waktu
5 tahun yaitu tahun 2014-2018, data ini diperoleh dari Laporan Realisasi
tahun yaitu tahun 2014-2018, data ini diperoleh dari Laporan Realisasi
kurang,
Ujian asumsi klasik digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat
pada analisis regresi. Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi
49
terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi linier, sebagai alat untuk
A. Uji Normalitas
Simirnov.
normal
secara normal.
b) Jika data penyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
B. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas jika:
angka 0
saja
kembali
C. Uji multikolinearitas
Y’ = a + bX
Dimana:
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.
(Σ𝑌𝑖)(Σ𝑋𝑖 2 )−(Σ𝑋𝑖)(Σ𝑋𝑖.𝑌𝑖)
a= 𝑛Σ𝑋𝑖 2 −(Σ𝑋𝑖)2
𝑛.Σ𝑋𝑖𝑌𝑖−(Σ𝑋𝑖)(Σ𝑌𝑖)
b= 𝑛.Σ𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
antara variabel dalam suatu penelitian dan menunjukan kuat lemahnya hubungan
𝑛(Σ𝑥𝑦−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
rxy =
√{𝑛Σ𝑥 2−(Σ𝑥)2 }{𝑛(Σ𝑦 2 )−(Σy)2}
product momen.
53
Tabel 3.3
𝑟 √𝑛−2
t hitung = √1−𝑟 2
menggunakan rumus:
KD = (𝑟 2 )Χ 100%
54
Dimana:
r2 = Koefisien korelasi
ditentukan melalui:
Dimana:
Jika koefisien determinan (KD) menunjukan nilai nol (0) maka pengaruh variabel
determinan menunjukan nilai satu (1) maka pengaruh variabel X terhadap variabel
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Pengaruh kontribusi pajak
reklame dan pajak hotel terhadap Pendapatan asli daerah di Kota Bandug. Dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan
Σ𝑥𝑦
rxy =
√(Σ𝑥 2)(Σ𝑦 2 )
menguji signifikasi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku
𝑟 √𝑛−2
t = √1−𝑟 2
1) Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka H0
2) Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikansi > α (0,05), maka H0
Hipotosis yang akan di uji berdasarkan n yang tidak sama maka perlu di uji
berikut:
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Selanjutnya di bandingkan dengan harga F tabel dengan F hitung, jika F hitung < Ftabel,
maka dengan demikian dapat dinyatakan varian tersebut adalah homogen atau jika
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
2016. Sebelum dibentuk BPKA, pada tahun 2009 dibentuk Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan Perda Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Ketika masih menjadi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Tugas
pada SOTK baru, tugas pokok dan fungsi diantaranya pengadaan tanah,
Bandung (DPKP3).
57
58
4.1.2. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota
Bandung
Agamis.”
Melayani.”
Berikut hasil kontribusi pajak reklame terhadapa PAD pada Tahun 2014-2018
Tabel 4.1
Total 4,97
Rata-rata 0,99
dimana pada tahun 2014 hanya memberikan kontribusi sebesar 1,37%, tahun 2015
sebesar 0,97%, tahun 2016 sebesar 1,19%, tahun 2017 sebesar 0,50%, dan 2018
memberikan kontribusi sebesar 0,94 % dengan jumlah rata-rata 0,99%. Jadi dapat
Berikut hasil kontribusi pajak hotel terhadap PAD pada tahun 2014-2018:
Tabel 4.2
Total 59,36
Rata-rata 11,87
terhadap pendapatan asli daerah pada tahun 2014 sebesar 11,89%, tahun 2015
sebesar 11,57%, tahun 2016 sebesar 12,76%, tahun 2017 sebesar 11,45% dan
tahun 2018 sebesar 11,69% dengan rata-rata sebesar 11,87%. Kontribusi pajak
hotel tersebut hasilnya berada diantara 11-20% sehingga dapat disimpulkan pada
keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas, yaitu: Jika probabilitas > 0,05
maka distribusi dari populasi adalah normal. Jika probabilitas < 0,05 maka
Tabel 4.3
N 60 60 60
Std.
10649,22103 18033,76778 78971,59485
Deviation
62
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) untuk pajak reklame sebesar 0,200, pajak hotel 0,200 dan PAD 0,083.
Besarnya signifikasi dari tiga varibel tersebut sudah melampaui 0,05, maka dapat
Gambar 4.1.
normal, hal ini terlihat dari kurva yang menunjukan titik keseimbangan antara
daerah kiri ke kanan atau tidak melenceng salah satu sisi mengikuti bentuk bel
(lonceng terbalik).
64
Gambar 4.2
Berdasarkan hasil pengujian yang dapat dilihat pada gambar 4.2 yaitu plot
normal dapat disimpulkan bahwa grafik menunjukkan data (titik) mengikuti garis
diagonal atu tidak melenceng keluar garis. Hal ini menunjukkan uji dinyatakan
normal.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan peneliti
menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan
residualnya (SREID) memiliki distribusi normal atau tidak. Berikut hasil output
Gambar 4.3
4.3 pada bagian diagram scatterplot bahwa tidak ada pola yang jelas dan tidak
beraturan serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
adanya korelasi antar variabel independen. Apabila terjadi korelasi maka terjadi
tolerance dan VIF. Suatu data dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila
66
nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan niali VIF lebih kecil dari 10. Berikut tabel
Tabel 4.4
Berdasarkan tabel 4.4 pada nilai tolerance terdapat nilai yang lebih besar
dari 0,1 , setiap variabelnya yaitu sebesar 0,994 untuk Pajak Reklame 0,994 dan
untuk Pajak Hotel sebesar 0,994. Sedangkan untuk nilai VIF lebih kecil dari 10,
Pajak reklame sebesar 1,006 dan Pajak Hotel sebesar 1,006. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa VIF dari hasil uji asumsi klasik masih diantara 1-10 jadi
variabel besarnya pengaruh atau hubungannya secara simultan dua variabel bebas
atau lebih terdiri dari X1 Pajak Reklame, X2 Pajak Hotel, dengan variabel terikat
Tabel 4.5
Coefficientsa
Standardize Collineari
Unstandardized d ty
Coefficients Coefficients Statistics
1 (Constan
64265,436 78053,376 ,823 ,414
t)
Dari hasil tabel 4.5 diatas dapat dituliskan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
variabel pajak reklame dan pajak hotel maka pendapatan asli daerah
sebesar 64265,436.
bahawa setiap adanya kenaikan satu satuan variabel pajak reklame maka
bahwa setiap adanya kenaikan satu satuan variabel pajak hotel maka akan
independen dan dependen dalam suatu penelitian dan menunjukan kuat lemahnya
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Model Summaryb
interval 0,40 – 0.599. Ini berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel
pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah dan
KD = (𝑟 2 )Χ 100%
Dimana:
r2 = Koefisien korelasi
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
adjusted R Square sebesar 0,242. Dengan melihat hasil R Square sebesar 0,268
atau 26,8% dapat diartikan bahwa pajak reklame dan pajak hotel secara simultan
sedangkan sisanya 0,732 atau 73,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari
Tabel 4.9
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Correlations
dengan rumus:
keterangan
1) Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka H0
2) Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikansi > α (0,05), maka H0
Tabel 4.10
Hasil Uji T
Coefficientsa
Standardize Collinearit
Unstandardized d y
Coefficients Coefficients Statistics
1 (Constan
64265,436 78053,376 ,823 ,414
t)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan berdasarkan hasi uji t sebagai berikut:
Pendapatan asli daerah sebesar 0,086 > 0,05 dan nilai t hitung 1,746 <
pendapatan asli daerah sebesar 0,000 < 0,50 dan nilai t hitung 4,069 >
Tabel 4.11
Hasil Uji F
ANOVAa
Total 367954254798,
59
280
ketentuan Fhitung > Ftabel, maka Fhitung 10,440 > Ftabel 3,16 dapat disimpulkan bahwa
Dapat disimpulkan bahwa H3 diterima yang berarti Kontribusi pajak reklame dan
4.3. Pembahasan
terhadap Pendapatan Asli Daerah selama 5 tahun terhitung dari tahun 2014
sampai tahun 2018 hanya memberikan kontribusi sebesar 4,97% dengan nilai rata-
rata 0,99% pertahunnya. Dan berdasarkan hasil statistik dalam uji t atau secara
parsial pajak reklame tidak berpengaruh terhadapat PAD dapat di lihat dari nilai
signifikasi sebesar 0,086 > 0,05 dan nilai thitung < ttabel sebesar 1,746 < 2,002.
Pajak Reklame dilihat dari target dan realisasinya dari tahun 2016 sampai
tahun 2018 selalu tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Tidak
yang tidak berizin atau illegal, yang mana pada saat itu pajak reklame yang dapat
15 persen dari total reklame yag ada. Untuk saat ini pemerintah kota Bandung
telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota No 727 Tahun 2018 tentang cara
pemungutan pajak reklame yang sebelumnya diatur dalam peraturan Wali Kota
76
No 239 Tahun 2017 yang menegaskan bahwa akan memungut pajak terhadap
reklame illegal dan yang telah terpasang meski dalam proses perizinan,
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung setelah melakukan pembayaran
pajak reklame. Dalam hal izin penyelnggraaan reklame ditolak oleh Dinas
pajak reklame dan reklmea tersebut harus dibongkar, dan terhadap obyek reklame
yang sudah menayangkan naskah reklame tetapi tidak diketahui subyek pajaknya,
Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya yaitu Teguh Erawati dan
Miftah Hurohman (2017) dengan judul Pengaruh pajak Hotel, Pajak Penerangan
Pendapatan Asli Daerah terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2018 hanya
Berdasarkan hasil uji t secara parsial kontribusi pajak hotel terhadap PAD dimana
nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,50 dan untuk nilai Thitung > Ttabel sebesar
4,069 > 2,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi pajak hotel
77
terhadap PAD.
Dilihat dari tabel realisasi dan target untuk pajak hotel mengalami
peningkatan pada tahun 2016 dan tahun 2018. Peningkatan ini dikarenakan
adanya upaya yang dilakukan oleh BPPD yaitu dengan menambahkan tapping box
di beberapa tempat sebanyak 375 tapping box. Tapping box ini untuk
pengambilan pajak bisa optimal dari para wajib pajak yang sebelumnya pada
tahun 2016 sudah menyebarkan 575 tapping box ke hotel, restoran, dan tempat
hiburan lainnya. Dan selanjutnya upaya yang dilakukan oleh BPPD yaitu dengan
Assessment Tax Reporting Apps) melalui ini wajib pajak tidak perlu datang ke
esatria.bppd.bandung.go.id.
Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Lasmini, Wuku Astuti
(2019) Pengaruh efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap
4.3.3. Pengaruh kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Hotel Terhadap PAD
dalam pajak reklame akan merubah pendapan asli daerah sebesar 1,472 persen
dan untuk X2 setiap perubahan 1 persen pajak hotel akan merubah pendapatan asli
kontribusi pajak reklame dan pajak hotel terhadap PAD yaitu dengan nilai
korelasi 0,518 berada di interval 0,40 – 0,599. Ini berarti pengaruh variabel
Square 0,268 sedangkan adjusted R Square sebesar 0,242. Dengan melihat hasil R
Square sebesar 0,268 dapat diartikan bahwa pajak reklame dan pajak hotel secara
Daerah sedangkan sisanya 0,732 atau 73,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
dari variabel yang diteliti seperti Pajak Hiburan, Pajak Restoran, Pajak Parkir,
Pajak PBB, Pajak BPHTB, Pajak Penerangan jalan dan Pajak Air Tanah. Dan
simultan menunjukkan hasil Fhitung 8,191 > Ftabel 3,16 yang berarti bahwa variabel
diterima yang berarti Kontribusi pajak reklame dan pajak hotel berpengaruh
terhadap PAD.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
kontribusi pajak reklame dan pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah di Kota
nilai thitung < ttabel sebesar 1,746 < 2,002. Tidak berpengaruhnya pajak
pemasangan reklame yang belum memiliki izin dan dimana pada saat itu
hanya wajib pajak yang dapat dipungut pajaknya berdasarkan yang sudah
pendapatan asli daerah dengan nilai t-hitung 4,069 > t-tabel 2,002. Dan
terhadap PAD.
3. Kontribusi pajak reklame dan pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah
Square sebesar 0,268 dapat diartikan bahwa pajak reklame dan pajak hotel
80
81
variabel lain diluar dari variabel yang diteliti seperti pajak restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti
memungut pajak daerah untuk menggali potensi yang ada di kota Bandung
free day, sosialisasi via radio, televisi dan lain-lain. Adanya pendataan
tidak diperbolehkan.
82
lainnya selain pajak reklame, pajak hotel dan PAD dan diharapkan
membayar pajak.
DAFTAR PUSTAKA
83
84
HASIL SPSS 23
N 60 60 60
Std.
10649,22103 18033,76778 78971,59485
Deviation
Descriptive Statistics
85
86
Correlations
N PAD 60 60 60
Reklame 60 60 60
Hotel 60 60 60
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
Model Summaryb
ANOVAa
Total 367954254798,
59
280
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents Correlations
Coefficientsa
Correlations
1 (Constant)
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Residuals Statisticsa
Charts
91
92
93
94
95
96