ASURANSI
DALAM BISNIS
ASURANSI SEBAGAI PERJANJIAN ANTARA
TERTANGGUNG DAN PENANGGUNG
• Lembaga asuransi merupakan sebuah lembaga
yang didirikan atas dasar untuk menstabilkan
kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin
terjadi, dengan harapan pada saat risiko dialihkan
ke pihak asuransi maka perusahaan menjadi lebih
fokus dalam menjalankan usaha. Jaminan yang
diberikan oleh pihak asuransi adalah pembayaran
klaim kepada nasabah.
• Definisi Asuransi Menurut kitab undang-undang
hukum dagang (KUHD) pasal 246 adalah asuransi
atau pertangungan adalah suatu perjanjian antara
seorang penanggung yang mengikatkan diri pada
tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk
memberi penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tentu (evenemen)
Dari Definisi Tersebut: Pihak Tertanggung
(insured)
Ansuransi Terkandung 4 Unsur :
Pihak Penanggung
(Insurer)
Suatu Peristiwa
(Accident)
Kepentingan
(Interest)
• Dalam melakukan perjanjian asuransi tentunya harus
memperhatikan aturan hukum yang ada
• Terdapat dua teori perjanjian yaitu :
a. Teori tawar menawar (bergaining theory)
b. Teori penerimaan (acceptance theory)
• Dalam melakukan perjanjian asuransi di Indonesia
tentu harus memperhatikan syarat sah perjanjian
menurut aturan hukum yang berlaku
• Ketentuan yang terdapat di dalam pasal 1320 KUH
Perdata merupakan aturan pokok yang bisa dijadikan
instrumen untuk menguji sah atau tidaknya suatu
perjanjian
• Dalam pasal 1320 KUH Perdata terdapat empat
syarat yang wajib terpenuhi dalam membuat sebuah
perjanjian yaitu :
• Kesepakatan (Consensus)
Sepakat adalah persesuaian pernyataan kehendak
antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya
yang sesuai dengan pernyataannya (Sudikno
Mertokusumo)