PENDAHULUAN
atau kegagalan organisasi (Menon, 2002) demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai
keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu
mengenai pemimpin menjadi faktor yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku
keorganisasian.
kekuatan identitas dan keterlibatan karyawan dalam tujuan dan nilai-nilai organisasi.
Komitmen organisasi didapatkan sebagai indikator yang lebih baik dari “leavers” dan
“stayers” daripada kepuasan kerja (Porter, Steers, Mowday, dan Boulian, dalam McNeese-
Smith, 2006). Peningkatan kinerja akan terjadi jika organisasi bergerak dari pendekatan
berorientasi kontrol tradisional terhadap manajemen tenaga kerja, yang terletak pada perintah
yang telah ada, melaksanakan kontrol dan “mencapai efisiensi dalam penerapan tenaga kerja”
Walton (Sunarto, 2005). Penelitian ini mencoba melakukan kajian faktor-faktor tersebut yaitu
pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dalam
RUMUSAN MASALAH
kinerja karyawan menjadi salah satu hal yang sangat menarik untuk dikaji dalam
perkembangan kehidupan organisasi dewasa ini. Oleh sebab itu dalam penelitian ini diajukan
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS
Budaya organisasi merupakan faktor yang paling kritis dalam organisasi. Efektivitas
organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang kuat, yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang berbudaya kuat akan memiliki ciri khas
tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi individu untuk bergabung.
Menurut Robbins (2002), ada tujuh ciri-ciri utama yang secara keseluruhan
c. Orientasi terhadap hasil. Sejauhmana manajemen lebih berfokus pada hasil-hasil dan
keluaran daripada kepada teknik-teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai
keluaran tertentu.
GAYA KEPEMIMPINAN
untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga
orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin
tidak disenangi.
(developer), otokratis yang baik hati (benevolent outocrat), dan birokrat (bureaucrat).
Sementara itu terdapat empat gaya yang tidak efektif yaitu: kompromi (compromiser),
Ada beberapa tipe kepemimpinan yang dapat dijadikan indikator yang dapat
a. Gaya parsitipatif,
b. Gaya pengasuh,
4
c. Gaya otoriter,
d.
e. Gaya birokrasi,.
menyelesaikan banyak hal yang luar biasa. Kelima prinsip tersebut adalah:
a. Menantang proses
e. Membesarkan hati
a. Karakteristik kerja
KINERJA KARYAWAN
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
5
Penilaian instrumen dilakukan untuk menilai persepsi pekerja akan kinerja diri
mereka sendiri dalam kaitannya dengan item-item seperti output, pencapaian tujuan,
a. Motivasi,
b. Pendidikan,
c. Disiplin kerja,
d. Ketrampilan,
KERANGKA BERPIKIR
Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh
organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan
yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan
organisasi. Dari berbagai studi tentang budaya organisasi berpengaruh dalam aspek
tujuh karakteristik primer yang merupakan hakikat dari budaya organisasi menurut Robbin
(2006), yaitu: inovasi dan mengambil resiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil,
orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan. Moon (dalam Seok-Hwan Lee,
2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi yang diukur melalui
kejelasan tujuan organisasi dan otonomi pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan
positif terhadap komitmen organisasi baik pada perusahaan swasta maupun perusahaan
pemerintah.
Dari kerangka berpikir yang dikemukakan di atas, maka disusun suatu kerangka
pemikiran teoritis dalam bentuk model penelitian yang menyatakan pengaruh antara variabel
dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya kerangka model penelitian ini digambarkan pada
gambar 2.2.
Gambar 2.2.
Model Kerangka Pemikiran
H4
Gaya
Kepemimpinan
(£1) H1
Komitmen H3 Kinerja
Organisasi Karyawan
(1) (2)
H2
Budaya
Organisasi
(£2) H5
Sumber:
Berdasarkan pada kerangka pemikiran teoritis diatas, maka hipotesis penelitian yang
Hitam Shipyard.
Hitam Shipyard.
7
Hitam Shipyard.
METODE PENELITIAN
Adapun penelitian ini dilakukan pada PT. Anggrek Hitam Shipyard, yang berlokasi di
Jalan Raya Pelabuhan Kabil, Kecamatan Kabil – Batam. penelitian ini, waktu yang
ditetapkan disesuaikan dengan kondisi dari objek yang akan diteliti. Oleh sebab itu, penelitian
merencanakan kegiatan penelitian ini membutuhkan waktu selama 4 bulan yang dimulai dari
a. Data primer dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Anggrek Hitam Shipyard yang
berjumlah 200 orang. Cara mendapatkan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner
yang berisi data responden seperti: usia, pendidikan, dan masa kerja. Serta kuesioner yang
kinerja karyawan.
b. Data Sekunder Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Data skunder dalam hal ini adalah berhubungan dengan laporan tahuan
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang berjumlah 200 orang.
Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus Sloven dengan taraf kesalahan 10 %, ini
N
n=
1 + Ne2
8
200
n= = 66,667/67
1 + 200 (0,1)2
KALIBRASI INSTRUMEN
Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2005) bahwa ”sangat disarankan agar jumlah responden untuk di
uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor (nilai) akan
lebih mendekati kurva normal”. Untuk menentukan validitas digunakan teknik korelasi
product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Menurut Sugiyono (2005) “jika nilai
validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi (r) = 0,30 maka butir
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan
cara mencobakan kuesioner sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan
teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis stastik deskriptif
dengan menggunakan software dalam Program SPSS for Windows Version 16.
9
Hipotesis Statistik
1. H0 : 1£1 > 0
H1 : 1£1 = 0
2. H0 : 1£2 > 0
H1 : 1£2 = 0
3. H0 : 21> 0
H1 : 21 = 0
Keterangan:
11£1.321 = Pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan
Dalam menganalisa profil responden pada penelitian ini adalah bertujuan untuk
jenis kelamin, umur/usia, masa kerja, pendidikan terakhir dan unit kerja. Penggolongan
JENIS KELAMIN
Jenis kelamin secara umum dapat memberikan gambaran terhadap perilaku seseorang.
Dalam suatu bidang kerja, jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang
dilakukan setiap individu. dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 orang (28,80 %) dibanding dengan responden perempuan
yang berjumlah 19 orang (28,8 %). Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki
sebagai proporsi yang lebih besar dibanding karyawan perempuan yang bekerja pada PT.
Anggek Hitam Shipyard. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang diberikan kepada
karyawan umumnya memerlukan tenaga fisik. Maka dengan demikian jenis kelamin laki-laki
UMUR/USIA
pekerjaan dan biasanya sebagai gambaran terhadap pengalaman serta tingkat tanggung jawab
seseorang. dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia 31 – 40 tahun yaitu sebanyak
24 orang atau 36,40 %, diikuti dengan responden pada usia 20 – 30 tahun sebanyak 22 orang
atau 33,30 %, usia 41 – 50 tahun sebanyak 13 orang atau 19,70 %, dan usia > 50 tahun
sebanyak 7 orang atau 10,60 %. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Anggrek
Hitam Shipyard sebagian besar masih berusia sangat produksi dalam melaksanakan aktivitas
kerja. Sehingga dengan rata-rata usia yang masih relatif muda, dimana tingkat semangat kerja
MASA KERJA
11
Masa kerja sebagai suatu dasar penilaian dari kemampuan seseorang dalam
memahami aktivitas kerja yang diberikan. Maka dengan tingkat pengalaman kerja yang
dimiliki seseorang akan dapat memberikan suatu kontribusi positif dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan. diketahui bahwa mayoritas responden memiliki masa kerja 1 – 5
tahun yaitu sebanyak 43 orang atau 85,20 %, diikuti dengan responden dengan masa kerja 6 –
10 tahun sebanyak 17 orang atau 25,80 %, dan yang terakhir adalah karyawan yang memiliki
masa kerja > 10 tahun sebanyak 6 orang atau 6 %. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan
pada PT. Anggrek Hitam Shipyard dapat dikatakan tingkat masa kerja umumnya dapat
PENDIDIKAN TERAKHIR
responden adalah berpendidikan SLTA/STM yaitu sebanyak 32 orang atau 32,00 %, diikuti
berpendidikan S-1 sebanyak 12 orang atau 18,20 %, dan yang terakhir adalah berpendidikan
S-2 sebanyak 2 orang atau 3,00 %. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Anggrek
Hitam Shipyard dalam penelitian ini sebagian besar memiliki pendidikan menengah ke atas,
UNIT KERJA
Unit kerja sebagai bagian gambaran dalam pembagian aktivitas kerja pada suatu
perusahaan. Spesialisasi pekerjaan akan tercermin dari unit kerja yang dimiliki masing-
masing karyawan. bahwa mayoritas responden memiliki unit kerja pada bagian peralatan
12
yaitu sebanyak 25 orang atau 37,90 %, diikuti oleh responden pada bagian penyediaan bahan
sebanyak 18 orang atau 27,30 %, pada bagian operasional sebanyak 13 orang atau 19,70 %,
dan yang terakhir adalah pada bagian pemeliharaan sebanyak 10 orang atau 15,20 %. Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan PT. Anggrek Hitam Shipyard dalam penelitian ini sebagian
besar unit kerjanya pada bagian peralatan. Ini disebabkan alat-alat yang dibutuhkan secara
memanfaatkannya.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat
pertanyaan yang berjumlah 48 pertanyaan adalah dalam kategori valid, ini dapat dilihat dari
seluruh nilai Corrected Item – Total Correlation > rtabel (0,239). Hal ini berdasarkan teori yang
dikemukan Ghozali (2005) bahwa jika nilai Corrected Item - Total Correlation lebih besar
dari nilai rtabel maka indikator dari setiap butir pertanyaan dalam kategori layak (sahih) atau
valid. Berdasarkan pembuktian tersebut dapat memberikan suatu kesimpulan bahwa semua
UJI RELIABILITAS
nilai Crounbach Alpha memperlihatkan bahwa seluruh butir dari pertanyaan dalam penelitian
ini dalam kategori reliabel dan sangat reliabel. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang
dikemukakan Triton (2007) bahwa jika Crounbach Alpha antara antara 0,60 – 0,80 dalam
kategori reliabel, dan terakhir Crounbach Alpha antara 0,80 – 1,00 dalam kategori sangat
reliabel. Berdasarkan hasil analisa data dimana uji reliabilitas yang dilakukan menunjukkan
bahwa seluruh data dalam kategori reliabel dan sangat reliabel. Bahkan mayoritas data dalam
13
penelitian dalam kategori sangat reliabel. Pembuktian dari hasil analisis data ini dapat
disimpulkan bahwa seluruh data dalam penelitian sangat layak untuk digunakan dalam
analisa selanjutnya.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas
dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal ataukah tidak. Dalam analisa
normalitas data dilakukan dengan melihat tabel Tests of Normality dari masing-masing
variabel bebas dan terikat. Dalam ketentuan dalam mengetahui apakah data berdistribusi
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Berdasarkan ketentuan dalam pengambilan keputusan ini, maka uji normalitas masing-
masing variabel dengan menggunakan SPSS Versi 16.00 dapat dikemukakan di bawahi ini:
Hasil pengolahan data menggunakan dalam uji normalitas pada variabel budaya
Tabel 4.8
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Budaya Organisasi .152 66 .201 .926 66 .001
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 dapat ditetapkan suatu kesimpulan dengan dasar penilaian
sebagai berikut:
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
14
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Hasil pengolahan data menggunakan dalam uji normalitas pada variabel gaya
Tabel 4.9
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Gaya Kepemimpinan .144 66 .072 .890 66 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.9 dapat ditetapkan suatu kesimpulan dengan dasar penilaian
sebagai berikut:
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Hasil pengolahan data menggunakan dalam uji normalitas pada variabel komitment
Tabel 4.10
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Komitment Organisasi .129 66 .108 .927 66 .001
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.10 dapat ditetapkan suatu kesimpulan dengan dasar penilaian
sebagai berikut:
15
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Hasil pengolahan data menggunakan dalam uji normalitas pada variabel komitment
Tabel 4.11
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kineja Karyawan .131 66 .117 .956 66 .019
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.11 dapat ditetapkan suatu kesimpulan dengan dasar penilaian
sebagai berikut:
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika angka Sig uji Kolmogorv-Smirvov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
menunjukkan bahwa nilai Sig Kolmogorv-Smirvov adalah 0,117. Maka dengan demikian
0,117 ≥ 0,05 sehingga data berdistribusi normal dan variabel kinerja karyawan dapat
PEMBAHASAN
dalam dua tahapan yaitu pengujian secara partial dan simultan yang dibagi dalam sub-struktur
1 dan sub-struktur 2. Adapun analisa dalam kerangka hubungan antar jalur dapat
H4
Budaya 1 2
Organisasi
H1
Komitmen H3 Kinerja
Organisasi Karyawan
H2
Gaya
Kepemimpinan
H5
Dalam persamaan sub struktur 1 dimana akan dilakukan pengujian tentang bagaimana
pengaruh budaya organisasi (£1) gaya kepempinan (£2) dan terhadap komitmen organisasi
Budaya 1
Organisasi
(£1) H1
Komitmen
Organisasi
(1)
H2
Gaya
Kepemimpinan
(£2)
Dalam melakukan analisis secara simultan terhadap terhadap pengaruh variabel dalam
Tabel 4.12
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .874a .706 .613 3.47544
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi
Sumber: Data diolah, 2013
Dalam mengetahui diantara variabel yang dianalisas, kita dapat melihat model
Summary pada tabel 4.12 yaitu nilai R square. Dimana besarnya nilai R square (r²) adalah
0,706. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh budaya
organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi adalah sebesar 0,706 x 100
% = 70,6 %, sedangkan sisanya sebesar 29,4 % dipengaruhi faktor lain di luar model dalam
penelitian ini. Sementara itu dalam mengetahui besarnya koefisien jalur pada variabel lain
dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi dapat dihitung dengan
R2 = 0,706
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas berpengaruh atau tidak secara
simultan, maka dilakukan uji hipotesis. Adapun dalam melakukan uji hipotesis dilihat pada
Tabel 4.13
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 46.498 2 23.249 2.925 .015a
Residual 1.956 63 .079
Total 48.454 65
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi
b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data diolah, 2013
H0 : Tidak ada pengaruh antara Budaya Organisasi (£1) dan Gaya Kepemimpinan (£2)
Ha : Ada pengaruh antara Budaya Organisasi (£1) dan Gaya Kepemimpinan (£2) terhadap
b. Melihat Secara Partial Pengaruh Budaya Organisasi (£1) dan Gaya Kepemimpinan
Dalam melakukan analisis secara partial dimana akan melihat pengaruh masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini dikemukakan dalam penjabaran di
Tabel 4.14.
19
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.100 3.635 1.005 .000
Budaya Organisasi .203 .074 .105 3.043 .012
Gaya Kepemimpinan .417 .029 .241 2.950 .016
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data diolah, 2013
Untuk melihat apakah ada pengaruh antara Budaya Organisasi (£1) Terhadap
Komitment Organisasi (1), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
Penentuan hipotesis.
H0 : Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi (£1) terhadap Komitmen Organisasi (1)
Berdasarkan tabel 4.14 dimana nilai Sig pada variabel budaya organisasi sebesar
0,012, maka dapat dikemukakan bahwa 0,012 < 0,05, dengan demikian H0 ditolak dan Ha
diterima. Kesimpulannya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Budaya
Untuk melihat apakah ada pengaruh antara Gaya Kepemimpinan (£2) Terhadap
Komitment Organisasi (1), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
Penentuan hipotesis.
H0 : Tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan (£2) terhadap Komitmen Organisasi (1)
Ha : Ada pengaruh antara Komitment Organisasi (£2) terhadap Komitmen Organisasi (1)
20
Dalam melakukan analisis secara simultan terhadap terhadap pengaruh variabel dalam
Tabel 4.15
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .852a .726 .718 4.85897
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi,
Gaya Kepemimpinan
Sumber: Data diolah, 2013
Dalam mengetahui diantara variabel yang dianalisas, kita dapat melihat model
Summary pada tabel 4.15 yaitu nilai R square. Dimana besarnya nilai R square (r²) adalah
0,726. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh budaya
organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja kayrawan adalah
sebesar 0,726 x 100 % = 72,6 %, sedangkan sisanya sebesar 27,4 % dipengaruhi faktor lain di
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas berpengaruh atau tidak secara
simultan, maka dilakukan uji hipotesis. Adapun dalam melakukan uji hipotesis dilihat pada
Tabel 4.16
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 207.238 3 69.079 2.926 .041a
Residual 63.792 62 21.264
Total 271.030 65
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data diolah, 2013
Adapun ketentuan dalam uji hipotesis, dikemukakan di bawah ini :
21
H0 : Tidak ada pengaruh antara budaya organisasi (£ 1), gaya kepemimpinan (£2) dan
Ha : Ada pengaruh antara budaya organisasi (£1), gaya kepemimpinan (£2) dan komitmen
b. Melihat Secara Partial Pengaruh Budaya Organisasi (£1), Gaya Kepemimpinan (£2)
Dalam melakukan analisis secara partial dimana akan melihat pengaruh masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini dikemukakan dalam penjabaran di
Tabel 4.17
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 46.465 7.218 6.437 .000
Budaya Organisasi .161 .104 .186 3.551 .001
Gaya Kepemimpinan .071 .042 .208 4.687 .000
Komitmen Organisasi .204 .176 .142 3.160 .025
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data diolah, 2013
Untuk melihat apakah ada pengaruh antara Budaya Organisasi (£1) Terhadap Kinerja
Berdasarkan tabel 4.17 dimana nilai Sig pada variabel budaya organisasi sebesar
0,001, maka dapat dikemukakan bahwa 0,001 < 0,05, dengan demikian H0 ditolak dan Ha
diterima. Kesimpulannya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Budaya
Untuk melihat apakah ada pengaruh antara Gaya Kepemimpinan (£2) Terhadap
Kinerja Karyawan (2), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.14, dimana nilai Sig pada gaya kepemimpinan sebesar 0,000,
maka dapat dikemukakan bahwa 0,000 < 0,05, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (£2) terhadap
Untuk melihat apakah ada pengaruh antara Komitmen Organisasi (1) Terhadap
Kinerja Karyawan (2), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.17, dimana nilai Sig pada gaya kepemimpinan sebesar 0,025,
maka dapat dikemukakan bahwa 0,025 < 0,05, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya ada pengaruh yang signifikan antara Komitmen Organisasi (1) terhadap
Hasil analisis jalur yang dikemukakan di atas mengenai struktur hubungan kausal
Berdasarkan kerangka koefisien jalur pada gambar 4.6 di atas maka dapat diketahui
pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total diantara variabel dalam
penelitian ini.
Adapun pengaruh langsung diantara variabel bebas dan variabel terikat pada
Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (£1) Terhadap Komitmen Organisasi (1), dengan
Dalam menentukan pengaruh tidak langsung diantara variabel yang diteliti, ditetapkan
Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (£1) Terhadap Kinerja Karyawan (2) melalui
Komitmen Organisasi (1), dengan nilai beta sebesar 0,105 x 0,142 = 0,015.
Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan (£2) Terhadap Kinerja Karyawan (2) melalui
Komitmen Organisasi (1), dengan nilai beta sebesar 0,241 x 0,142 = 0,034.
Dalam menentukan pengaruh toal diantara variabel yang diteliti dapat dikemukakan
sebagai berikut:
Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (£1) Terhadap Kinerja Karyawan (2) melalui
Komitmen Organisasi (1), dengan nilai beta sebesar 0,105 + 0,015 = 0,120.
Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan (£2) Terhadap Kinerja Karyawan (2) melalui
Komitmen Organisasi (1), dengan nilai beta sebesar 0,241 + 0,034 = 0,275.
24
Adapun rangkuman hasil analisi jalur pada penjabaran mengenai pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung dan pengaruh total pada masing-masing variabel dalam penelitian
Tabel 4.18
Hasil Kesimpulan Analisis Jalur
Pengaruh Variabel Pengaruh Pengaruh
Langsung Tidak Langsung Total
Simultan
Pengaruh £1 Terhadap 1 0,105
Pengaruh £2 terhadap 1 0,241
Pengaruh £1 Terhadap 2 0,186 0,015 0,120
Pengaruh £2 terhadap 2 0,208 0,034 0,275
Pengaruh 1 terhadap 2 0,142
1 0,542
2 0,523
Pengaruh £1 dan £2 0,706
terhadap 1
Pengaruh £1 dan £2 dan 0,726
1 terhadap 2
Organisasi (£1), Gaya Kepemimpinan (£2) terhadap Kinerja Karyawan (2) melalui Komitmen
1) Adapun pengaruh langsung Budaya Organisasi (£1) terhadap Komitmen Organisasi (1)
adalah sebesar 0,105, dimana nilai (0,105)2 diperoleh sebesar 0,0110 x 100 % = 1,10 %.
adalah sebesar 0,241, dimana nilai (0,241)2 diperoleh sebesar 0,0581 x 100 % = 5,81 %.
3) Adapun pengaruh langsung Budaya Organisasi (£1) terhadap Kinerja Karyawan (2)
adalah sebesar 0,186, dimana nilai (0,186)2 diperoleh sebesar 0,0346 x 100 % = 3,46 %.
4) Adapun pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan (£1) terhadap Kinerja Karyawan (2)
adalah sebesar 0,208, dimana nilai (0,208)2 diperoleh sebesar 0,0433 x 100 % = 4,33 %.
25
5) Adapun pengaruh langsung Komitmen Organisasi (1) terhadap Kinerja Karyawan (2)
adalah sebesar 0,142, dimana nilai (0,142)2 diperoleh sebesar 0,0202 x 100 % = 2,02 %.
6) Adapun pengaruh tidak langsung Budaya Organisasi (£1) terhadap Kinerja Karyawan (2)
adalah sebesar 0,015, dimana nilai (0,015)2 diperoleh sebesar 0,0002 x 100 % = 0,02 %.
(2) adalah sebesar 0,034, dimana nilai (0,034)2 diperoleh sebesar 0,0012 x 100 % = 0,12
%.
8) Adapun pengaruh total Budaya Organisasi (£1) terhadap Kinerja Karyawan (2) adalah
sebesar 0,120, dimana nilai (0,120)2 diperoleh sebesar 0,0144 x 100 % = 1,44 %.
9) Adapun pengaruh total Gaya Kepemimpinan (£2) terhadap Kinerja Karyawan (2) adalah
sebesar 0,275, dimana nilai (0,275)2 diperoleh sebesar 0,0756 x 100 % = 7,56
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
IV, maka hasil kesimpulan dari penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
nilai koefisien jalur sebesar 0,706 sementara sisanya sebesar 0,542 yang merupakan
Komitmen Organisasi (1) dengan nilai Sig sebesar 0,012 sedangkan pengaruh Gaya
Kepemimpinan (£2) terhadap Komitmetn Organisasi (1) dengan nilai Sig sebesar
0,026
26
Karyawan (2) dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,726, sementara sisanya sebesar
0,523 yang merupakan koefisien jalur pada variabel lain diluar penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan temuan penelitian dari hasil analisa data yang dilakukan, maka
terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian perusahaan khususnya pengambilan
kebijakan padaperusahaan PT. Aggrek Hitam Shipyard. Adapun masalah yang menjadi
1. Perusahaan perlu memperhatikan kondisi riil tentang masalah budaya organisasi dan
gaya kepemimpinan. Hal ini disebabkan budaya organisasi yang kondusif dan stabil
Hal ini dilakukan karena berbagai faktor yang dapat memberikan suatu kontribusi
terhadpa peningkatan kinerja karyawan tentu akan memberikan entry point positif
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini perlu memnjadi pertimbangan bagi para peneliti lain dengan objek
yang sama dan hampir sama dengan variabel yang diteliti. Karena masalah budaya
karyawan, tidak dapat digeneralisir pada satu objek yang diteliti. Maka untuk itu perlu
27
dilakukan berulang-ulang dengan objek yang berbeda serta jumlah sampel yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA