Panas Reaksi Standar-1
Panas Reaksi Standar-1
Suatu reaksi kimia selalu disertai dengan penyerapan dan pelepasan panas. Besarnya panas
reaksi adalah sama dengan perubahan entalpi reaksi tersebut. Artinya sama dengan perbedaan
antara entalpi senyawa-senyawa sebelum reaksi dan entalpi senyawa-senyawa sesudah reaksi.
Panas reaksi standar adalah panas yang menyertai reaksi jika dilakukan pada kondisi
standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atmosfer. Dalam reaksi, zat yang direaksikan
disebut pereaksi (reaktan) dan zat yang terbentuk setelah reaksi disebut hasil reaksi atau produk.
Kemudian, karena kondisi reaksi berlangsung pada tekanan konstan, maka jumlah panas yang
menyertai reaksi sama dengan jumlah perubahan entalpinya.
Karena perubahan entalpi (∆H) merupakan fungsi keadaan, maka panas reaksi tidak
tergantung pada proses namun tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi saja.
Artinya, reaksi antara satu mol gas nitrogen dengan tiga mol gas hydrogen untuk menghasilkan
dua mol gas ammonia, akan disertai dengan keluarnya panas sebesar 22.080 kalori.
8.4.1 Panas Pembentukan dan Pembakaran Standar
Reaksi pembentukan didifinisikan sebagai suatu reaksi yang menghasilkan senyawa
tunggal yang berasal dari elemen-elemen penyusunnya.
Panas pembentukan standar adalah panas yang menyertai pembentukan satu mol produk,
dengan reaksi berupa unsur-unsur penyusunnya. Pengukuran jumlah panas dilakukan pada
kondisi standar (298 K dan 1 atm). Panas pembentukan standar diberi symbol Hf.
Hal yang perlu ditegaskan untuk panas pembentukan standar adalah :
Produk yang terbentuk sebesar satu mol
Reaktan berupa unsur penyusun
Berlangsung pada 298 K dan 1 atmosfer
Panas pembentukan unsur adalah nol
Jawaban:
4 C + 4 O2 → 4 CO2 ΔHf = 4 x -94.0518 kal
5 H2 + 2,5 O2 → 5 H2O ΔHf = 5 x -68.317 kal
Pada saat reaksi dibawa dari suhu standar, dihasilkan panas sesuai dengan jumlah mol reaksi,
kapasitas panas reaksi dan perbedaan suhu awal reaksi dengan suhu standar.
Akhirnya, saat membawa hasil reaksi dari suhu standar ke suhu akhir, diperlukan panas sesuai
dengan jumlah mol hasil reaksi, kapasitas panas hasil reaksi dan perbedaan suhu akhir dengan
suhu standar.
Karena reaksi ini berlangsung di atas suhu kamar, maka digunakan tiga langkah seperti tersebut
di atas. Analisis secara diagram tampak sebagai berikut:
Kemudian, dari data pada lampiran 4 tentang kapasitas panas gas, diketahui
CH4 + 2O2 → CO2 + 2 H2O
bahwa pada 533 K Cpm untuk :
Cp CH4 = 10,0 kal/mol ºC Cp CO2 = 9,9 kal/mol ºC
Cp O2 = 7,3 kal/mol ºC Cp H2O = 8,2 kal/mol ºC
Panas standar pembakaran metana = -191. 760 kal/mol K atau 500 ºF
1 CH4 + 2O2 → 1 CO2 + 2 H2O
Jadi, pembakaran satu mol gas metana pada suhu 533 K melepaskan panas sebesar 191.360
kalori.