Disusun Oleh:
KELOMPOK KEAHLIAN
REKAYASA SUMBER DAYA AIR
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR
DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon
: (0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac ,Website: http://www.itera.ac.id
Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen dan asisten mata kuliah Rekayasa Irigasi
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :
Telah menyelesaikan Tugas Besar sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Rekayasa Irigasi
dengan baik.
Mengetahui,
Dosen Koordinator
Mata Kuliah Rekayasa Irigasi
Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas besar ini dengan sebaik-
baiknya. Laporan Tugas Besar SI-3234 Rekayasa Irigasi ini dibuat sebagai syarat
kelulusan Mata Kuliah SI-3234 Rekayasa Irigasi Program Studi Teknik Sipil, Institut
Teknologi Sumatera.
Proses penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas dari berbagai kendala. Akan
tetapi, dengan kerja keras dan selalu memberikan usaha yang terbaik, Penulis dapat
mengatasi berbagai kendala tersebut. Penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas
dari berbagai pihak yang senantiasa membantu, mendukung, serta memberikan kritik
dan saran, sehingga Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga
dapat mengerjakan tugas besar dengan baik.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada kami untuk
meyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Prof. Dr.Ing. Ir. Sri Legowo Wignyo Darsono, selaku dosen pengajar
mata kuliah “Rekayasa Irigasi”.
4. Bapak Mashuri, S.T., M.T., selaku dosen pengajar mata kuliah “Rekayasa
Irigasi”.
5. Bapak Muhammad Hakiem, S.P, S.T., M.T., selaku dosen pengajar mata
kuliah “Rekayasa Irigasi”.
6. Ibu Gita Oktarina N.A, S.T., M.T., selaku dosen pengajar mata kuliah
“Rekayasa Irigasi”.
7. Bapak M Gilang Indra Mardika , S.T., M.T., selaku dosen pengajar mata
kuliah “Rekayasa Irigasi”.
8. Kak Hernanda Ariaputri, selaku koordiantor asisten tugas besar “Rekayasa
Irigasi” di Institut Teknologi Sumatera.
9. Kak Indah Yuniar., selaku asisten tugas besar “Rekayasa Irigasi” di Institut
Teknologi Sumatera.
10. Seluruh teman-teman prodi Teknik Sipil angkatan 2018 Institut Teknologi
Sumatera.
ii
Akhir kata, saya meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam laporan ini.
Saya sangat menerima apabila ada kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
agar ke depannya saya dapat memperbaiki nya dan membuat karya yang lebih baik lagi.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
2.4. Pola Tanam ..........................................................................................12
3.2.1. Suhu...........................................................................................35
v
4.3. Perhitungan Luasan ............................. Error! Bookmark not defined.
4.5. Perhitungan Tinggi Muka Air ............. Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan..........................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
Kementerian Riset, Teknologi dan PendidikanTinggi
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon
: (0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac ,Website: http://www.itera.ac.id
Lampung Selatan,______________2021
Asisten,
INDAH YUNIAR
NIM. 21116105
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
BAB I
PENDAHULUAN
Ketersediaan air yang ada di alam haruslah mencukupi semua kebutuhan air,
termasuk pertanian, diperlukan sistem irigasi yang baik untuk menunjang hal
tersebut. Rekayasa Irigasi adalah salah satu cara untuk menciptakan sistem
irigasi yang baik untuk kebutuhan pertanian yang akan meningkatkan
ekonomi suatu negara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi merupakan suatu usaha teknis untuk mengontrol kandungan air pada
tanah di dalam zona akar dengan maksud agar tanaman dapat tumbuh secara
baik. Dalam perkembangannya sampai saat ini, ada 3 jenis jaringan irigasi
yang biasa digunakan. Ketiga jaringan irigasi itu adalah sebagai berikut:
1. Jaringan Irigasi Sederhana
Prasarana yang ada seperti bangunan pengatur debit atau pembagi sama
sekali tidak ada. Hal ini terjadi karena sumber air sangat berlimpah
sehingga hampir sama sekali tidak diperlukan rekayasa irigasi. Jaringan
utama air hanya perlu disadap sesuai keinginan sehingga petak-petak
sawah dapat tergenangi air. Selain itu tidak ada pembagi antara saluran
pembuang dan irigasi. Kelemahan dari tipe jaringan ini adalah
pemborosan air, karena penyadapan yang sesuka hati.Selain itu biaya
untuk penyadapan sangat mahal karena saluran tersebut harus dapat
mengairi seluruh petak sawah tanpa sebelum direkayasa sehingga
efisiensinya sangat rendah.
2. Jaringan Irigasi Semi Teknis
Tidak banyak perbedaan dengan jaringan sederhana kecuali bangunan-
bangunan irigasi mulai digunakan pada jaringan ini.Jaringan
pembuangan danirigasi masih menyatu.Akan tetapi sudah dapat
mengairi petak sawah yang lebih besar daripada irigasi sederhana.
3. Jaringan Irigasi Teknis
Jaringan ini jauh lebih maju daripada 2 jaringan lainnya dalam hal
rekayasa irigasi.Bangunan air banyak digunakan pada jaringan
ini.Sepenuhnya saluran irigasi dan pembuang bekerja secara
terpisah.Sehingga pembagian air dan pembuangan air optimum.Selain
itu ada petak tersier yang menjadi ciri khas jaringan teknis.Petak tersier
kebutuhannya diserahkan petani dan hanya perlu disesuaikan dengan
saluran primer dan sekunder yang ada. Keuntungan dari jaringan ini
adalah pemakaian air yang efektif dan efisien, menekan biaya
perawatan, dan dibuat sesuai kondisi dan kebutuhan.Kelemahannya
adalah biaya pembuatan yang mahal dan pegoperasian yang tidak
mudah.
Kemampuan
bangunan
dalam
2 Baik Sedang Jelek
mengukur
danmengatur
debit
Saluran irigasi
Saluran Saluran
dan pembuang
irigasi dan irigasi dan
tidak
Jaringan pembuang pembuang
3 sepenuhnya
saluran terpisah jadi 1
terpisah
Belum ada
Belum
jaringan
Dikembang dikembangkan/
terpisah
4 Petak tersier kan densitas
yang
saluranya bangunan
dikemba-
tersier jarang
ngkan
Efisiensi
5 secara 50%-60% 40%-50% <40%
keseluruhan
Tak ada
6 Ukuran < 2000 Ha < 500Ha
batasan
Sumber: Standar Perencanaan Irigasi KP-01
Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 terdapat empat jenis irigasi, yaitu
sebagai berikut:
1. Irigasi gravitasi (Gravitational Irigation)
Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi
untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada
umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi
menjadi: irigasi genangan liar, irigasi genangan dari saluran, irigasi alur
dan gelombang.
2. Irigasi bawah tanah (Sub Surface Irigation)
Irigasi bawah tanah adalah irigasi yang menyuplai air langsung ke
daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah.
Dengan demikian tanaman yang diberi air tidak lewat permukaan tetapi
dari bawah permukaan dengan mengatur muka air tanah.
3. Irigasi siraman (Sprinkler Irigation)
Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air
hujan dimana penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air
lewat pipa dengan tekanan sehingga dapat membasahi areal yang cukup
luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi
pengelolaan tanah karena dengan pengairan ini tidak diperlukan
permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat
mengurangi kehilangan air di saluran karena air dikirim melalui saluran
tertutup.
4. Irigasi tetesan (Trickler Irrigation/Drip Irigation)
Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi
siraman tetapi pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan
tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja. Keuntungan sistem
ini yaitu tidak ada aliran permukaan.
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk
tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam
melalui hujan dan kontribusi air tanah (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).
Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
1. Penyiapan lahan
2. Penggunaan konsumtif
3. Perkolasi dan rembesan
4. Pergantian lapisan air
5. Curah hujan efektif.
Untuk menghitung banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
NFR Etc P WLR Re (2.1)
Keterangan:
NFR = kebutuhan bersih air di sawah (mm/hari)
Etc = Evaporasi tanaman (mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)
Re = Curah hujan efektif (mm/hari)
WLR = kedua penggantian lapis air
Kebutuhan air di sumbernya dapat diperkirakan dengan rumus:
IR NFR/Ef (2.2)
Keterangan:
IR = kebutuhan air irigasi(mm/hr)
NFR = kebutuhan air di sawah (mm/hr)
Ef = efisiensi yang terdiri dari efisiensi di saluran dan bangunan
2.3.1. Evapotranspirasi
Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk
proses fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung
dengan rumus berikut:
2.3.3. Perlokasi
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang tertekan
di antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh).
Daya perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan,
yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang
terletak antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah.
Curah hujan efektif ditentukan besarnya R80 yang merupakan curah hujan
yang besarnya dapat dilampaui sebanyak 80% atau dengan kata lain
dilampauinya 8 kali kejadian dari 10 kali kejadian. Dengan kata lain bahwa
besarnya curah hujan yang lebih kecil dari R80 mempunyai kemungkinan
hanya 20%.
m
R80 = (2.4)
n+1
Keterangan :
R80 = Curah hujan sebesar 80%
n = Jumlah data
M = Rangking curah hujan yang dipilih
Curah hujan efektif untuk padi adalah 70% dari curah hujan tengah bulanan
yang terlampaui 80% dari waktu periode tersebut. Untuk curah hujan efektif
untuk palawija ditentukan dengan periode bulanan (terpenuhi 50%)
dikaitkan dengan tabel ET tanaman rata-rata bulanan dan curah hujan rata-
rata bulanan (USDS(SCS), 1696).
Untuk padi :
Untuk petak tersier, jangka waktu yang dianjurkan untuk penyiapan lahan
adalah 1,5 bulan. Bila penyiapan lahan terutama dilakukan dengan peralatan
mesin, jangka waktu satu bulan dapat dipertimbangkan.
Kebutuhan air untuk pengolahan lahan sawah (puddling) bisa diambil 200
mm. Ini meliputi penjenuhan (presaturation) dan penggenangan sawah; pada
awal transplantasi akan ditambahkan lapisan air 50 mm lagi.
Kebutuhan air di sawah untuk padi ditentukan oleh faktor – faktor berikut:
1. Cara penyiapan lahan
2. Kebutuhan air untuk tanaman
3. Perkolasi dan rembesan
4. Pergantian lapisan air, dan
5. Curah hujan efektif.
Kebutuhan total air di sawah (GFR) mencakup faktor 1 sampai 4.
Kebutuhan bersih (netto) air di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah
hujan efektif.
Besarnya kebutuhan air irigasi pada lahan rawa perlu dilakukan perhitungan
secara khusus mengingat asumsi besaran komponen kebutuhan air pada
lahan rawa berbeda dengan sawah biasa.
Pola tanam bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pola tanam monokultur, pola
tanam polikultur dan rotasi tanaman. Pola tanam monokultur adalah
pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi
saja, jagung saja, atau kedelai saja. Sedangkan polikultur merupakan pola
pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang
terususun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih
baik dan rotasi tanam adalah pola tanam yang di kembangkan dengan cara
1. Standar Kapasitas
Saluran irigasi yang melintasi suatu perbukitan, untuk mencegah aliran
run off air hujan dan erosi dari areal perbukitan tersebut masuk ke
saluran irigasi maka perlu dibuat saluran drainase yang sejajar saluran
irigasi tersebut untuk membuang aliran run off tersebut ke saluran alam
yang terdekat.
Besar aliran di saluran gendong direncanakan pada puncak aliran yang
dihitung seperti metode yang telah dijelaskan pada sub-bab diatas.
Menurut Pedoman Hidrolis DPMA (1984) standar kapasitas saluran
ditentukan sebagai berikut:
2. Rumus Strickler
V = K x R2/3 x I1/2 (2.7)
Keterangan :
V = Kecepatan aliran (m/dt)
K = Koefisien kekasaran Strikcler (m 1/3 / dt)
R = jari-jari hidrolis (m)
I = kemiringan energi
3. Luas Penampang
Q
A= (2.9)
V
Keterangan:
A = Luas daerah yang dialiri (ha)
Q = debit rencana, l/dt
V = Kecepatan aliran (m/dt)
4. Kemiringan talud (m) diperoleh dari tabel
5. Nilai perbandingan b/h (n)
n = (0.96 x Q0.25) + m (2.10)
Keterangan:
n = Nilai Perbandingan (n)
m = koefisien kekasaran permukaan
6. Ketinggian air (h)
h = 3 x V1.65 (2.11)
Keterangan:
h = Ketinggian Air (m)
b=nxh (2.12)
Keterangan :
b = Lebar dasar saluran (m)
n = nilai koefisien kekasaran Manning (n)
h = Ketinggian Air (m)
8. Lebar dasar saluran di lapangan (b’) dengan pembulatan 5 cm dari b
9. Luas basah rencana (A’)
A’ = (b + (t x h) x h) (2.13)
Keterangan:
A’ = Luas basah rencana (m2)
b = Lebar dasar saluran (m)
t = Waktu (s)
h = Ketinggian Air (m)
10. Keliling basah
P = b + 2h √1 + m2 (2.14)
Keterangan:
P = Keliling basah
b = Lebar dasar saluran (m)
h = Ketinggian Air (m)
m = Kemiringan dinding saluran
11. Jari-jadri hidraulis
A'
R= (2.15)
P
Keterangan :
R = Jari-jari hidraulis (m)
A’ = Luas basah rencana (m2)
P = Keliling basah
12. Koefisien Strickler diperoleh melaluli tabel
13. Kecepatan aliran rencana (V’)
Q
V’ = (2.16)
A'
Keterangan:
V’ = Kecepatan aliran rencana (m/dt)
Q = debit rencana (l/dt)
A’ = Luas basah rencana (m2)
14. Kemiringan saluran pada arah memanjang
V2
i= (2.17)
R4/3 K2
Keterangan:
i = Kemiringan saluran
V = Kecepatan aliran (m/dt)
R = Jari-jari hidraulis (m)
K = Koefisien kekasaran Strikcler (m 1/3 / dt)
15. Tinggi jagaan diperoleh melalui tabel
16. Tinggi saluran ditambah freeboard (H)
H=h+W (2.18)
17. Lebar saluran yang ditambah freeboard (B)
B = b + 2 (h+W) (2.19)
Keterangan :
B = Lebar saluran yang ditambah freeboard (m)
b = Lebar dasar saluran (m)
h = Ketinggian Air (m)
W = Tinggi jagaan (m)
A NFR
Q= (2.20)
Eff Primer X Eff Sekunder X Eff Primer
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Apabila air irigasi dibagi dari saluran primer sekunder, maka akan dibuat
bangunan bagi. Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti
mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu
dari pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu pengatur muka air,
sedangkan pintu-pintu sadap lainnya mengukur debit.
Pada cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk saluran terbesar dan
dipasang alat-alat pengukur dan pengatur di bangunan-bangunan sadap yang
lebih kecil. Untuk membatasi sudut aliran dalam percabangan bangunan
bagi dibuat sudut aliran antara 0° sampai 90°.
1. Saluran Irigasi
a. Jaringan Irigasi Utama
1) Saluran primer membawa air dari bendung ke saluran
sekunder dan ke petak- petak tersier yang diairi. Batas ujung
saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir, lihat
juga Gambar 2-1.
2) Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-
petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
3) Saluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain
(bukan sumber yang memberi air pada bangunan utama
proyek) ke jaringan irigasi primer.
4) Saluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier
ke petaktersier yang terletak di seberang petak tersier lainnya.
Saluran ini termasuk dalam wewenang Dinas Irigasi dan oleh
sebab itu pemeliharaannya menjadi tanggung jawabnya.
b. Jaringan Saluran Irigasi Tersier
1) Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di
jaringan utama kedalam petak tersier lalu ke saluran kuarter.
Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter yang terakhir.
2) Saluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui
bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah.
2. Saluran Pembuang
a. Jaringan Saluran Pembuang Tersier
1) Saluran pembuang kuarter terletak didalam satu petak tersier,
menampung air langsung dari sawah dan membuang air
tersebut kedalam saluran pembuang tersier.
2) Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak
tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama
dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun dari
BAB III
METODOLOGI
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 18,6 40,3 - - - - - - - - - -
2 35,1 29,5 - - - 14,3 - 18,6 - 13,9 18,2 -
3 49,7 60,2 - - - 29,8 - 39,5 - 65,5 - -
4 58,9 19,1 18,9 - - - - - - 40,8 - -
5 46,8 11,9 - - 50,5 - - - - 58,3 39,8 -
6 28,6 29,3 46,5 - 49,6 - - - - 18,9 - -
7 52,1 - 3,2 - 38,5 - - 16,9 - - - 24,9
8 42,3 - - 18,9 - - - 49,5 - - 79,6 -
9 29,9 - 69,9 - - 2,6 - - - 29,5 - -
10 60,3 - 60,3 - 18,6 - - - - - 85,3 -
11 30,2 - - 20,2 - - - - - 48,3 66,9 -
12 58,1 - - - - - - - - 66,9 - 12,6
13 48,5 - 49,6 - - - - 23,9 - - - 18,3
14 - - 18,9 - - - - 21,5 - - 12,3 -
15 - - - - - - - - - 12,6 - -
16 18,1 - 60,9 - 19,3 - - - - 18,3 18,9 -
17 16,3 40,9 - - - - 55,2 - - 98,3 - -
18 - 29,3 - 39,3 - - - - - 120,9 - -
19 - 25,6 46,9 - - - - 27,6 39,6 - - -
20 - - 48,3 - - - - 53,9 - 66,5 - -
21 - 39,8 59,8 - 11,3 - - - - - - -
22 - 6,9 48,4 54,5 - - 18,9 - - 18,7 40,9 -
23 12,9 29,8 50,6 - - - - - - - 34,3 11,3
24 18,6 69,3 19,4 - - - - - - - - -
25 - - - - - 20,9 - - 49,6 40,7 - -
26 16,1 - - 100,3 39,8 - - - - - - -
27 28,6 12,6 - - 19,3 - - - - - - -
28 56,3 18,8 49,5 39,9 16,9 - - - - - - -
29 18,5 - 70,7 - 24,5 - - - - - - -
30 28,2 - - 39,9 - - - - - - 22,7
31 50,9 - - - - 42,6 -
Jumlah 823,6 463,3 721,8 273,1 328,2 67,6 74,1 251,4 89,2 760,7 396,2 89,8
Rata" 26,6 16,0 23,3 9,1 10,6 2,3 2,4 8,1 3,0 24,5 13,2 2,9
Max 60,3 69,3 70,7 100,3 50,5 29,8 55,2 53,9 49,6 120,9 85,3 24,9
J.H.H 23 15 16 6 11 4 2 8 2 16 9 5
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 - 11,6 - - - 36,9 6,3 - 6,9 - - -
2 - 6,7 - 46,3 - - - - 2,3 - - -
3 - 18,9 - 39,6 - - - - - 12,6 - -
4 - 12,3 - - 11,8 - - - 11,8 - - -
5 11,7 - - 69,5 - - 18,6 6,7 16,2 - - -
6 - - - 26,9 - 18,3 - - - - 16,5 3,5
7 22,5 - - - - - - - 3,1 - - -
8 - - - - 6,3 60,9 - - 26,9 - - -
9 - - - - - - - - - - - 23,6
10 - - - 24,3 - - - 5,8 - - 51,5 -
11 - - - 27,6 - 24,5 - - 12,5 - 44,9 -
12 - - - 18,9 18,6 - - - - - - -
13 18,3 39,3 - - - - - - - 40,8 17,3 -
14 - - - 11,8 - - - 13,9 - 18,3 10,4 -
15 - - - 36,5 - - - - 18,6 - - -
16 - 40,9 - 29,3 13,9 - - - 23,5 - - -
17 - - - 16,8 - - - 18,7 - 16,1 - -
18 - - 43,8 27,9 - - - - - - 11,6 -
19 - - - - - - - - - - 28,1 -
20 - 40,6 - 49,3 16,5 - - - 17,1 12,4 - -
21 - 36,3 48,6 50,6 - - - - - 26,5 23,9 -
22 - 29,8 - 46,5 11,3 - - - - - - -
23 - 17,3 18,9 27,9 - - - - - - - -
24 - - - 55,8 - - - 11,6 - - - -
25 - - - 69,1 - - - - - - 4,7 -
26 - - 69,5 25,9 - - - 24,3 - 18,7 - -
27 - - - 99,5 13,9 - - - - 6,5 22,5 -
28 - - 86,9 - 18,3 - - - 16,8 10,2 - -
29 - - 126,3 - 16,5 - - 9,5 - - - -
30 - 58,7 - 12,6 - - 12,8 68,5 - 5,8 2,3
31 4,3 50,8 49,9 - 16,2 - -
Jumlah 56,8 253,7 503,5 800 189,6 140,6 24,9 119,5 224,2 162,1 237,2 29,4
Rata" 1,8 8,7 16,2 26,7 6,1 4,7 0,8 3,9 7,5 5,2 7,9 0,9
Max 22,5 40,9 126,3 99,5 49,9 60,9 18,6 24,3 68,5 40,8 51,5 23,6
J.H.H 4 10 8 20 11 4 2 9 12 9 11 3
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 - - 3,4 26,3 - - - 15,5 - - - 12,7
2 - - - 20,6 - - - - - - - 7,5
3 - - 5,6 - - - 4,3 - - - - 20,9
4 - - - - - - - - 3 18,3 - -
5 30,6 - - 49,8 - - 19,1 - - 21,1 - -
6 22,9 - 8,7 36,1 13,8 - 9,5 - - 12,9 11,5 3,8
7 - - - 20,1 19,2 - - - - - - -
8 - - - - - - - - - - 16,9 12,9
9 - - - 11,7 - - - - - - 15,6 95,6
10 - 40,8 29,8 - 26,7 - - 65,1 - - - -
11 - - - - 48,3 - - - - - - -
12 - - - - - - - - - - - 4,4
13 - 18,3 8,7 - 11,9 18,3 - - - - - 23,1
14 - - - - - - - - - - - -
15 - - - 12,4 - - - - - - 48,9 21,7
16 - - 45,5 66,9 - - - - - - 15,5 -
17 - - 12,2 29,3 - - - - - - 12,3 11,7
18 - - - 38,8 36,5 - - - - - - -
19 - - 39,7 - 49,3 - - - - - 5,9 -
20 - - - - - - - - - - - -
21 - - - - - 38,1 - - - - - -
22 - - - 18,3 - - - 61,2 - - - -
23 - - 19,3 - 11,3 49,9 - - - - 12,2 16,3
24 - - 24,6 - - 18,3 - - - - - 13,6
25 - - 18,9 - - - - - - - - -
26 - - - - - - - - - - 29,9 -
27 - - 40,8 - - - 54,4 - - - 16,6 -
28 2,5 12,8 - - - - - - - - - -
29 - - 18,3 - - - - - - - - -
30 - - 19,1 - - - - - 12,5 - -
31 5,6 30,9 - - - 20,3 3,2
Jumlah 61,6 71,9 306,4 349,4 217 124,6 87,3 141,8 3 85,1 185,3 247,4
Rata" 2,0 2,5 9,9 11,6 7,0 4,2 2,8 4,6 0,1 2,7 6,2 8,0
Max 30,6 40,8 45,5 66,9 49,3 49,9 54,4 65,1 3 21,1 48,9 95,6
J.H.H 4 3 14 12 8 4 4 3 1 5 10 13
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 5,5 40,8 - 22,3 - 2,7 - - - - 66,7 6,8
2 2,9 35,5 - - - - - 46,6 - - - -
3 26,6 - - 5,1 - - - - - - - -
4 19,5 - - 9 26,3 - - - - - 17,7 48,8
5 27 - - 17,4 19,9 - - - - - - -
6 - - 18,3 - - 104,8 - 18,3 40,9 - - 60,3
7 - - 48,9 - - 50,7 - 26,9 - - - 21,5
8 18,2 - - - 9,9 - - - 28,3 - - -
9 4,4 - - - - - 18,9 11,6 56,6 - - -
10 - - - - - - - 9,3 39,8 - - -
11 - - 59,7 28,1 - - - 15,8 - - - 2,9
12 - - - - 24,6 - 61,9 10,1 - - - -
13 - - - - 89 30,7 - 6,8 - - - -
14 - - - 7,7 - - - 46,6 11,2 - - -
15 - - 2,9 - - - - 15,6 17,1 - - -
16 - 29,6 - - 3,1 - - 27,3 - - - -
17 - - - - - - - - 18,5 - - -
18 - - - - - - 53,3 24,6 40,8 - - -
19 - - 19,1 - - - - - 8,3 - - 18,3
20 - - 13,9 2,9 - - - - 19,6 - - 40,8
21 - - - 3,6 - - - 12,1 - - - 19,6
22 - 27,2 - - - - - 19,5 - 49,8 - 39,7
23 - 12,4 - 52,5 - - 11,9 - - - - 13,2
24 - - 20 - - - - 38,8 18,2 - - -
25 - - - - - - 14,6 69,3 - 72,8 - 12,9
26 - - - 36,6 17,3 - - 16,9 - - - 60,3
27 - - 5,6 - - - - - - - - 11,3
28 18,6 - 17,4 - - - - - - 6,8 - 21,5
29 - - - - - - - 5,9 - - 5,7 56,6
30 - - - - - - - - - - -
31 - 18,9 - - - - 29,2
Jumlah 122,7 145,5 224,7 185,2 190,1 188,9 160,6 422 299,3 129,4 90,1 463,7
Rata" 4,0 5,0 7,2 6,2 6,1 6,3 5,2 13,6 10,0 4,2 3,0 15,0
Max 27 40,8 59,7 52,5 89 104,8 61,9 69,3 56,6 72,8 66,7 60,3
J.H.H 8 5 10 10 7 4 5 18 11 3 3 16
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 40,1 - - - 8,9 - - - 3,6 - - 0,5
2 8,6 - 73,7 20,7 - - 16 - - 6,8 - 50,7
3 29,6 - - - - - - - - 0,4 - -
4 18,3 11,3 5,5 - - - 8,8 - 4,7 - 2,4 22,5
5 2,1 - - 8,7 1 - 2,8 - - 50,7 - -
6 - - - - - - - - - - - -
7 15,5 - 105,9 22,5 9 - - - - 33,3 10,5 -
8 10,2 - 43,3 - 45,7 5,6 - - 14,9 - - 18,7
9 18,3 - - - - 1,6 - - - 107,6 1,2 -
10 5,6 - - - 2,8 - 44,2 - - 4,8 44,7 -
11 - 2,6 14,9 7,7 - 8,7 - - - - 75,5 -
12 20,1 - - 2,8 - - - - - - 2 -
13 - - - 5,2 - - - - 26,5 - 58,8 -
14 11,6 - - - 3,9 - - 9,4 - - - -
15 3,5 - 19,4 - 47,6 1,8 39,4 5,6 - 3,9 26 -
16 8,3 6,3 - - - - - - - - 2,2 8,5
17 38,9 - 13,7 - - 8,4 - 11 - 11,5 - 10
18 - - 5 - - - - 16 - - - -
19 17,3 - - 5 1,5 - - 40,2 - 48,3 9 15,8
20 - - - - 4,9 - - 5,6 - 0,9 19,7 6,2
21 18,9 - - - 8,2 19,1 - - - 33,8 25,5 0,7
22 48,4 - 40,7 - 2,2 0,5 - - - 25,9 - -
23 25,2 - - - 8,3 - - 66,7 - 0,3 7 3,8
24 - - - 1 - 2 - - 9 - - 47
25 - 33,7 - - 0,8 - - - - 7 - -
26 - - 55,2 39,5 - - - 50,2 2,2 - 7,6 5,6
27 - - - - - - - 6,5 56,5 48,5 - -
28 - - 6 - - 27,6 - - - 4 4 -
29 - - - - - - - - - - - -
30 - - 68,3 - - - - - - - -
31 - - 11,4 - - - -
Jumlah 340,5 53,9 383,3 181,4 156,2 75,3 111,2 211,2 117,4 387,7 296,1 190
Rata" 11,0 1,9 12,4 6,0 5,0 2,5 3,6 6,8 3,9 12,5 9,9 6,1
Max 48,4 33,7 105,9 68,3 47,6 27,6 44,2 66,7 56,5 107,6 75,5 50,7
J.H.H 18 4 11 10 14 9 5 9 7 16 15 12
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 5 - - - 8 - - - - - - 10
2 58,3 - - - 33,3 83,3 7 20,4 - 9,6 - -
3 30,5 - - - - 8,4 - 20,1 50,7 - 20 -
4 42,5 - - 7,6 - 6,2 - 6,9 - 20,9 - -
5 - - - - - - - - - - - -
6 - - - 3 2,2 2,2 - 30,2 1,2 - 29,4 13,2
7 15,9 - - 4,2 - - - - - - - -
8 - - - 10,1 - - - - - - 18,5 -
9 - - 23,4 25 23,3 5,5 - 70,5 - - 75,4 2
10 - - - 13,5 - - 2,3 54,5 - - 2,3 -
11 46,6 30,2 - - - - - 20 - - 1,4 -
12 - - - - - 13,5 - - - 6,2 9,7 -
13 - 66,7 - - - - - - - 9,8 1,5 83,5
14 2,2 70,3 - - 4,6 - 8,5 - - - - 84,2
15 - - - - - 3,5 - - - 20 2,3 2,3
16 1,7 - - - - - - - 14,3 29,9 15,9 96,5
17 - - - 20,1 - 5,9 - - - - - 3,4
18 - - - - - - - - 40 7,9 - -
19 - - 24,3 32,3 - - 8 - 50,3 - 58,3 2,5
20 - - - 18,8 28,4 - - - 12,5 - 26,4 -
21 - - 10,5 - - 17,7 - - - - - 6,1
22 - - 20,3 19,5 - - 20,4 - 14,3 - 20,4 -
23 - - - - - 30,7 - - 8,1 9,8 - 7,2
24 14,5 20,2 45,2 13 39,2 1,5 - - - 30,7 - 1,2
25 - - 6,3 - - - - 18,5 3,2 - - -
26 - - - - - - - 1,4 - - - -
27 - - 2,3 3,2 - 1,9 - 2,5 - 43,7 2,6 3,5
28 22,6 - - 16 - - - - 9,6 - - -
29 11,3 - - - - - - - - - - -
30 - - - - - - - 20,7 - - -
31 12,4 30,6 12,2 - - - -
Jumlah 263,5 187,4 162,9 186,3 151,2 180,3 46,2 245 224,9 188,5 284,1 315,6
Rata" 8,5 6,5 5,3 6,2 4,9 6,0 1,5 7,9 7,5 6,1 9,5 10,2
Max 58,3 70,3 45,2 32,3 39,2 83,3 20,4 70,5 50,7 43,7 75,4 96,5
J.H.H 12 4 8 13 8 12 5 10 11 10 14 13
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 - - - - - - - - - - - 6,1
2 - - - - 30,1 30,7 - - - 10,5 20,1 -
3 - 20,3 - - - 29,2 - 33,3 - - 100,6 1,6
4 1 10 - - - 15 - 1,3 - - - -
5 - 60,4 - 7,6 3 11,2 - 18,2 3,5 20,5 72,6 -
6 - 70,7 3,7 - - - - - - 37,4 46,2 -
7 - 5 2,9 7,4 43,9 1,7 - - - - 21,2 -
8 - - - - - - - 22,2 - 40,2 - -
9 6,1 - - 4,4 - - - - - 11,1 - -
10 - - - - 10 - - - - - - 37,9
11 11,6 - - 11,6 20,9 - - - - 1,3 21,6 -
12 - - 8,9 - - - - - 5 - - 53,3
13 96,7 - - 2,5 - - - - - - - -
14 - - - - - 6,1 - - 2 12 - 3,6
15 - - - - - - - - - - - -
16 - - - 19,7 - 8,1 10,2 - - - - 1,8
17 - - - - 51 - 35,9 - 15,2 - - 49,3
18 - - - - - 10,2 - 2 - 102,5 - 15,3
19 - - - - - - - - 20,8 - - -
20 41,6 10,7 26,2 - - - 11,3 12,2 - 15,7 11,2 -
21 - 32 - 65,9 - 2,2 - - - 22,5 - 9
22 - - - - - - 45,6 - 40,1 17,8 18,5 -
23 5,6 30,2 - - 35,3 - 6,3 19,5 - - 16,6 13,6
24 - 28,7 - 30,9 - 5,3 - - - 1,5 15 -
25 20,2 - 73,9 19,2 8,2 - - 80,5 - 53,3 - 33,1
26 - - - - - - - 40,9 - - - -
27 24 - - - - - - 59,6 100,2 1,2 54,9 -
28 7 - 7,9 - 40,2 20,9 - - - - 55,3 46,9
29 2 - 20,8 10,2 - - - - - 25,1 - 5,2
30 - - 1,2 - - - - - - 31,2 -
31 - - - 1,2 - - -
Jumlah 215,8 268 144,3 180,6 242,6 140,6 110,5 289,7 186,8 372,6 485 276,7
Rata" 7,0 9,2 4,7 6,0 7,8 4,7 3,6 9,3 6,2 12,0 16,2 8,9
Max 96,7 70,7 73,9 65,9 51 30,7 45,6 80,5 100,2 102,5 100,6 53,3
J.H.H 10 9 7 11 9 11 6 10 7 15 13 13
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - - - -
4 - - - - - - - - - - - -
5 - - - - - - - - - - - -
6 - - - - - - - - - - - -
7 - - - - - - - - - - - -
8 - - - - - - - - - - - -
9 - - - - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - - - - -
11 - - - - - - - - - - - -
12 - - - - - - - - - - - -
13 - - - - - - - - - - - -
14 - - - - - - - - - - - -
15 - - - - - - - - - - - -
16 - - - - - - - - - - - -
17 - - - - - - - - - - - -
18 - - - - - - - - - - - -
19 - - - - - - - - - - - -
20 - - - - - - - - - - - -
21 - - - - - - - - - - - -
22 - - - - - - - - - - - -
23 - - - - - - - - - - - -
24 - - - - - - - - - - - -
25 - - - - - - - - - - - -
26 - - - - - - - - - - - -
27 - - - - - - - - - - - -
28 - - - - - - - - - - - -
29 - - - - - - - - - - - -
30 - - - - - - - - - - -
31 - - - - - - -
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata" 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Max 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J.H.H 12 19 15 12 5 4 16 4 10 11 11 10
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 12,2 - - - - - - - - - 6,3 -
2 - 3,2 - - 30,1 - 2,2 - - - - 46,1
3 - 20,1 - 10,1 12,2 - 25,5 - - - 14,5 -
4 3,2 4,1 - - - - - - - 25,1 - 15,2
5 - 11,2 - 9,4 - - - - 40,1 - 40,9 17,1
6 1,5 - - - - - - - 20,1 10,5 - -
7 - - - - 24,2 - - - - - - -
8 - 2,2 - 7,1 14,4 - - - - - 15,2 -
9 7,1 - 74,4 14,2 5,1 - - - 5,2 40,2 - 41,5
10 - 20,2 - 5,4 - - - - - 25,5 - 10,5
11 - 15,1 20,1 - - - 45,5 - - - 16,2 11,1
12 - 8,2 11,5 10,1 - - - - - - 21,7 -
13 14,2 35,2 5,2 - - - - 4,1 - 5,2 5,3 -
14 - - 4,1 - - - 3,5 2,5 - - - 12,5
15 1,2 - - 20,1 - 34,4 - 10,3 - 28,9 - -
16 - 4,1 - 11,9 - - - - - - 9,2 10,2
17 - - 12,1 - - 2 6,4 - - 17,2 - -
18 20,2 2,1 - - - - - - - - - -
19 40,1 - 16,5 16,1 - - - - - - - -
20 - - - 6,4 - - - - 45,9 - 40,2 -
21 - 1,5 6,1 - - - - 22,3 - - - -
22 12,5 - 11,2 17,2 - - - - - - 15,5 -
23 30,4 - - 14,1 - - - - - - 6,1 -
24 - - 4,1 - - - - - - 77,7 - -
25 - - 2,2 128,9 - - - 4,5 - - - -
26 40,1 - 1,43 13,5 - - - 2,2 - - 17,8 -
27 21,3 - 5,2 - - - - - - - 12,1 -
28 11,1 - 6 - - - - 5,8 - - - -
29 - - 3,1 20,5 - - - - - 67,6 7,1 -
30 3,3 1,1 12,1 - - - - - 50,1 16,2 -
31 - 16,1 - - - - -
Jumlah 218,4 127,2 200,4 317,1 86 36,4 83,1 51,7 111,3 348 244,3 164,2
Rata" 7,0 4,4 6,5 10,6 2,8 1,2 2,7 1,7 3,7 11,2 8,1 5,3
Max 40,1 35,2 74,4 128,9 30,1 34,4 45,5 22,3 45,9 77,7 40,9 46,1
J.H.H 14 12 17 16 5 2 5 7 4 10 15 8
Sumber: Data curah hujan
Tanggal Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 1,1 20,2 10,1 40,2 - - 25,5 5,2 59,1 - - -
2 - - - 35,1 - 6,7 17,6 - - 14,9 8,6 -
3 - 45,5 56,7 - 40,7 11,1 - - - - 5,2 64,1
4 - 30,2 - 7,9 20,2 - 10,1 - - - - 30,9
5 2,7 16,2 - 12,8 - - 17,1 - - - - -
6 - 1,2 18,1 - - 4 - - - - - -
7 - - - 6 - - - - - 34,5 6,1 1,7
8 15,2 - 8,8 - - - 20,3 - - - 10,7 -
9 1,7 28,3 26,2 - - 3,2 - - - - - -
10 - 4,6 - - - - 10,2 - - 12,1 - 44,4
11 7,2 2,2 - - - - - - 1,6 3,4 3,7 1,2
12 - - - - - - 5,1 - 1,2 5,1 - 20,1
13 4,5 - - 6,2 - - 2,7 37,1 - - 15,7 -
14 - - 19,6 15,4 - - - 44,2 18,7 2,1 25,1 6,5
15 - - - 4,1 - - 14,2 - 2,3 5,7 - -
16 - - - 1,5 - - - - 21,2 14,2 16,1 -
17 - - - 16,1 - - - 12,8 10,3 1,3 - 54,4
18 - 12 - - - - - - - - 30,1 5,8
19 6,9 - 15,1 - - - - - - 7,5 5,2 -
20 - 3,1 5,9 - 20,7 - 40,3 - - 10,7 - -
21 - 2,2 - - 7 - - - 3,3 4,2 3,1 18,5
22 - - 3,1 28,2 20,1 - 71,7 8,1 - 12,5 5,2 -
23 10,2 - - - - 15,1 - 10 - 16,5 - 24,3
24 15,1 - 18,4 16,1 19,2 30,2 7,4 - 15,2 - 23,1 2,9
25 7,7 - 12,1 - 42,9 - 1,6 31,2 - 10,5 60,5 -
26 48,2 31,6 - 35,5 - - - - 20,3 20,6 13,4 -
27 21,5 - 10,9 - 6,4 - 13,3 - 40,7 7,8 23,1 -
28 - 19,2 - - - 24,6 - - 11,2 4,9 - -
29 40,1 14,9 - - - - - - 27,1 3,2 - -
30 11,1 - - - - - - - 17,1 4,2 -
31 - 19,9 - - 25,1 6,4 4,1
Jumlah 193,2 231,4 224,9 225,1 177,2 94,9 257,1 173,7 232,2 215,2 259,1 278,9
Rata" 6,2 8,0 7,3 7,5 5,7 3,2 8,3 5,6 7,7 6,9 8,6 9,0
Max 48,2 45,5 56,7 40,2 42,9 30,2 71,7 44,2 59,1 34,5 60,5 64,1
J.H.H 14 14 13 13 8 7 14 18 13 21 17 13
Sumber: Data curah hujan
3.2.1. Suhu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
c.[W.Rn+(1-
1 Eto (evapotranspirasi acuan) mm/hari 5,13 5,13 4,47 4,47 4,08 4,08 3,71 3,71 3,49 3,49 3,82 3,82 4,72 4,72 4,89 4,89 5,38 5,38 5,36 5,36 6,40 6,40 4,77 4,77
W).f(u).(ea-ed)]
2 Perkolasi (P) KP (1-3 mm/hari) mm/hari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 Re (Curah Hujan Efektif) mm/hari 8,63 16,30 9,10 17,12 3,89 9,61 4,94 3,42 2,19 3,09 4,44 6,56 2,29 7,40 7,67 10,03 9,45 7,00 2,43 6,67 8,23 6,24 6,73 4,73
WLR (Penggantian Lapisan
4 bab 3 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30
Air)
Kc1 tabel PL 1,20 1,20 1,32 1,40 1,35 1,24 1,12 PL 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 PL 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95
5 Kc2 tabel PL PL 1,32 1,40 1,35 1,24 1,12 0 PL PL 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0 PL PL 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0
Kc3 tabel PL PL 1,40 1,35 1,24 1,12 0 0 PL PL 1,10 1,10 1,05 0,95 0 0 PL PL 1,10 1,10 1,05 0,95 0 0
6 Kc rata-rata kc1+kc2+kc3/3 0 0 1,31 1,36 1,33 1,24 0,79 0,37 0 0 1,10 1,10 1,08 1,03 0,67 0,32 0 0 0 1,10 1,08 1,03 0,67 0,32
7 Eo (evaporasi) Eto * 1,1 mm/hari 5,65 5,65 4,92 4,92 4,49 4,49 4,09 4,09 3,84 3,84 4,20 4,20 5,19 5,19 5,38 5,38 5,91 5,91 5,89 5,89 7,04 7,04 5,25 5,25
M (Kebutuhan air untuk
8 Eto + P mm/hari 8,13 8,13 7,47 7,47 7,08 7,08 6,71 6,71 6,49 6,49 6,82 6,82 7,72 7,72 7,89 7,89 8,38 8,38 8,36 8,36 9,40 9,40 7,77 7,77
mengganti kehilangan air)
9 S S + 50 mm 300 300 250 250 250 250 250 250 300 300 250 250 250 250 250 250 300 300 250 250 250 250 250 250
10 T soal hari 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
11 K (kebutuhan dasar) M x T/S 0,81 0,81 0,90 0,90 0,85 0,85 0,81 0,81 0,65 0,65 0,82 0,82 0,93 0,93 0,95 0,95 0,84 0,84 1,00 1,00 1,13 1,13 0,93 0,93
12 Etc mm/hari 0 0 5,85 6,07 5,43 5,05 2,92 1,39 0,0 0,0 4,20 4,20 5,11 4,87 3,26 1,55 0 0 0 5,89 6,93 6,61 3,18 1,51
Etc + P + WLR -
13 NFR (kebutuhan air lahan) mm/hari 5,98 -10,00 3,05 -4,75 7,84 1,74 4,28 4,27 4,11 3,21 6,06 3,94 9,12 3,78 1,89 -2,19 -3,15 -0,70 3,87 5,52 5,00 6,67 2,75 3,08
Re atau IR-Re
IR (faktor pengolahan tanah)
14 M ek/(ek−1) mm/hari 14,61 14,61 13,60 13,60 14,77 14,77
pada saat penyiapan lahan
DR (kebutuhan air pada
15 NFR/8,64 mm/hari 0,69 -1,16 0,35 -0,55 0,91 0,20 0,50 0,49 0,48 0,37 0,70 0,46 1,06 0,44 0,22 -0,25 -0,36 -0,08 0,45 0,64 0,58 0,77 0,32 12,00
sumbernya)
Sumber: Data Hasil Perhitungan
42
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
Untuk menghitung curah hujan efektif (Re) dengan metode Log Person III
menggunakan data curah hujam rata – rata terurut tiap bulan dari tahun 1995
- 2004. Maka akan didapatkan nilai Re setiap ½ bulan, selanjutnya dicari
nilai Re padi dan Re palawija yaitu:
1. Menghitung curah hujan ½ bulan pada data curah hujan Koto Baru
tahun 1995 – 2004 dengan cara:
Curah hujan ½ bulan periode I = Σ curah hujan pada tanggal 1 – 15
setiap bulan
Curah hujan ½ bulan periode II = Σ curah hujan pada tanggal 16 – 31
setiap bulan
Contoh perhitungan diambil pada ½ bulan pertama bulan April.
2. Nilai Y = Log X = Log 39,1 = 1,592
(n × Σ( log Xi - log X )3
3. Nilai koefesien Cs = = -1,48
(n-1)(n-2)(S × log X)3
Σ (Xi - Xr)2
4. Standar deviasi (SD) = √ = 0,7092
n(n-1)
5. Nilai Kt didapat dari hasil interpolasi dari tabel koefisien G dengan kala
ulang 5 tahun maka didapat nilai Kt = 0,8254
6. Perhitungan mencari nilai Re
Re = 10Yrata – rata + (SD x Kt)
= 10 1,646 + (0,7092 x 0,8254)
= 170,59 mm/15hari
7. Perhitungan mencari nilai Re Padi
Re Padi = 1/15 x 80% x Re
= 1/15 x 80% x 170,59
= 9,10 mm/hari
8. Perhitungan mencari nilai Re Palawija
Re Palawija = 1/15 x 50% x Re
= 1/15 x 50% x 170,59
= 5,69 mm/hari
= 0,81
Dimana:
T = masa penyiapan lahan yaitu 30 hari
S = kebutuhan air untuk penjenuhan pada masa penyiapan lahan
nilainya 300 mm sedangkan masa penanaman nilainya 250 mm.
7. Kebutuhan air tanaman (Etc) hanya ada pada saat masa penanaman
Etc = Eto x Kcrata - rata
= 6,169 x 1,27
= 8 mm/hari
8. Kebutuhan air di tingkat persawahan (IR) hanya ada pada saat masa
penyiapan lahan.
M × ek
IR =
ek-1
8,13 × e0,81
=
e0,81-1
= 14,61
9. Kebutuhan air bersih (NFR) rumus yang digunakan pada penyiapan
lahan dan penanam berbeda. Pada masa penyiapan lahan adalah:
NFR = IR – Re
= 14,61 – 16,30
= -1,69 mm/hari
10. Nilai kebutuhan air pada sumbernya (NFR2)
NFR
NFR2 =
8,64
-1,69
=
8,64
= -0,20 mm/hari
c.[W.Rn+(1-W).f(u).(ea-
Eto (evapotranspirasi acuan) mm/hari 5,13 5,13 4,47 4,47 4,08 4,08 3,71 3,71 3,49 3,49 3,82 3,82 4,72 4,72 4,89 4,89 5,38 5,38 5,36 5,36 6,40 6,40 4,77 4,77
ed)]
Perkolasi (P) KP (1-3 mm/hari) mm/hari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Re (Curah Hujan Efektif) mm/hari 8,63 16,30 9,10 17,12 3,89 9,61 4,94 3,42 2,19 3,09 4,44 6,56 2,29 7,40 7,67 10,03 9,45 7,00 2,43 6,67 8,23 6,24 6,73 4,73
WLR (Penggantian Lapisan Air) bab 3 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30 3,30
Kc1 tabel PL 1,20 1,20 1,32 1,40 1,35 1,24 1,12 PL 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 PL 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95
Kc2 tabel PL PL 1,32 1,40 1,35 1,24 1,12 0 PL PL 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0 PL PL 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0
Kc3 tabel PL PL 1,40 1,35 1,24 1,12 0 0 PL PL 1,10 1,10 1,05 0,95 0 0 PL PL 1,10 1,10 1,05 0,95 0 0
Kc rata-rata kc1+kc2+kc3/3 0 0 1,31 1,36 1,33 1,24 0,79 0,37 0 0 1,10 1,10 1,08 1,03 0,67 0,32 0 0 0 1,10 1,08 1,03 0,67 0,32
Eo (evaporasi) Eto * 1,1 mm/hari 5,65 5,65 4,92 4,92 4,49 4,49 4,09 4,09 3,84 3,84 4,20 4,20 5,19 5,19 5,38 5,38 5,91 5,91 5,89 5,89 7,04 7,04 5,25 5,25
M (Kebutuhan air untuk mengganti
Eto + P mm/hari 8,13 8,13 7,47 7,47 7,08 7,08 6,71 6,71 6,49 6,49 6,82 6,82 7,72 7,72 7,89 7,89 8,38 8,38 8,36 8,36 9,40 9,40 7,77 7,77
kehilangan air)
S S + 50 mm 300 300 250 250 250 250 250 250 300 300 250 250 250 250 250 250 300 300 250 250 250 250 250 250
T soal hari 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K (kebutuhan dasar) M x T/S 0,81 0,81 0,90 0,90 0,85 0,85 0,81 0,81 0,65 0,65 0,82 0,82 0,93 0,93 0,95 0,95 0,84 0,84 1,00 1,00 1,13 1,13 0,93 0,93
Etc mm/hari 0 0 5,85 6,07 5,43 5,05 2,92 1,39 0,0 0,0 4,20 4,20 5,11 4,87 3,26 1,55 0 0 0 5,89 6,93 6,61 3,18 1,51
Etc + P + WLR - Re atau
NFR (kebutuhan air lahan) mm/hari 5,98 -10,00 3,05 -4,75 7,84 1,74 4,28 4,27 4,11 3,21 6,06 3,94 9,12 3,78 1,89 -2,19 -3,15 -0,70 3,87 5,52 5,00 6,67 2,75 3,08
IR-Re
IR (faktor pengolahan tanah)
M ek/(ek−1) mm/hari 14,61 14,61 13,60 13,60 14,77 14,77
pada saat penyiapan lahan
DR (kebutuhan air pada sumbernya) NFR/8,64 mm/hari 0,69 -1,16 0,35 -0,55 0,91 0,20 0,50 0,49 0,48 0,37 0,70 0,46 1,06 0,44 0,22 -0,25 -0,36 -0,08 0,45 0,64 0,58 0,77 0,32 12,00
46
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
= 15855,32 liter/detik
= 15,86 m3/detik
Tabel 4.5. Debit Saluran Utama
NFR Ef Ef Ef Kapasitas Q Kapasitas
No Petak A (Ha) Efisiensi
(Max) Primer Sekunder Tersier (l/dt) Q
1 Primer 1127 9,12 15855,32 15,86
2 932,8 9,12 13128,47 13,13
3 814,1 9,12 11457,18 11,46
4 704,7 9,12 9917,82 9,92
5 592,2 9,12 8334,49 8,33
Sekunder
6 476,6 9,12 0,9 0,9 0,8 0,648 6707,18 6,71
7 368,8 9,12 5189,81 5,19
8 268,8 9,12 3782,41 3,78
9 189,1 9,12 2660,88 2,66
10 82,81 9,12 1165,51 1,17
Tersier
11 54,69 9,12 769,68 0,77
Sumber: Data Hasil Perhitungan\
= 2726,85 liter/detik
= 2,73 m3/detik
Tabel 4.6. Debit Saluran Pembuang
NFR Ef Ef Ef Kapasitas Q Kapasitas
No Petak A (Ha) Efisiensi
(Max) Primer Sekunder Tersier (l/dt) Q
1 Primer 193,75 9,12 2726,85 2,73
2 118,75 9,12 1671,30 1,67
3 109,38 9,12 1539,35 1,54
4 112,5 9,12 1583,33 1,58
5 115,63 9,12 1627,31 1,63
Sekunder
6 107,81 9,12 0,9 0,9 0,8 0,648 1517,36 1,52
7 100 9,12 1407,41 1,41
8 79,688 9,12 1121,53 1,12
9 106,25 9,12 1495,37 1,50
10 28,125 9,12 395,83 0,40
Tersier
11 54,688 9,12 769,68 0,77
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Untuk menghitung tinggi muka air dicari terlebih dahulu tinggi kontur tiap
saluran utama dan saluran pembuang dengan cara menginterpolasi kontur
atas dan kontur bawah.
Contoh perhitungan diambil pada saluran petak utama.
Jarak = Batas Atas + Batas Bawah
= 0,7 + 2,8
= 3,5 m
Batas Bawah
∆X =
Jarak
2,8
=
3,5
= 0,8
X Petak = ∆X + Kontur
= 0,80 + 80
= 80,80
X Utama = Elevasi (X)
= 95,55
∆H = X Utama – X Petak
= 95,55 – 80,80
= 14,75 cm
h = 1,074 m
51
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
= 0,55
Elevasi (X) = ∆H + Kontur
= 0,55 + 95
= 95,55
h = 1,51 cm
TMA = X Petak + Tinggi Saluran (h)
= 95,55 + 1,51
= 97,05 cm
53
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
22,65
=√
(8)+2
= 1,51 m
6. Lebar dasar saluran (b)
b = (b/h) x h
= 8 x 1,51
= 12,04 m
7. Keliling basah (P)
P = b + (2 x h x √1+ m2 )
= 22,65/18,77
= 1,21 m
9. Kemiringan dasar saluran
∆H
i =
L
0,55
=
2425
= 0,00022 m
10. Luas bangunan ( Cek A)
A = (b + m x h) x h
= (12,04 + 2 x 1,51) x 1,51
= 22,65 m2
11. Kecepatan aliran (Cek V)
Q
V =
A
15,86
=
22,65
= 0,76 m/s
12. Cek Debit Aliran (Q)
Q = Cek A x Cek V
= 22,65 x 0,76
= 17,33 m3/s
56
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
1. Debit (Q)
Q = (Luas petak yang dialiri x NFR maks) / efesiensi
= (193,75 x 9,12) / 0,648
= 2,73 m3/s
2. Nilai k didapat dari tabel berdasarkan debit yang didapat lalu
diinterpolasi maka nilai k = 40
3. Nilai b/h didapat dari tabel berdasarkan debit yang didapat lalu di
interpolasi maka nilai b/h = 2,5
4. Gradien (m) = 1,5 m
5. Nilai tinggi saluran (h)
A
h =√
( b/h )+ m
4,61
=√
( 2,5 ) + 1,5
= 1,07 m
6. Lebar dasar saluran (b)
b = (b/h) x h
= 2,5 x 1,07
= 2,69 m
7. Keliling basah (P)
P = b + (2 x h x √1+ m2 )
= 6,56 m
8. Jari-jari hidrolik (R)
R = A/P
= 4,61/6,56
= 0,70 m
9. Kemiringan dasar saluran
∆H
i =
L
14,75
=
2875
= 0,0051 m
10. Luas bangunan ( Cek A)
A = (b + m x h) x h
= (2,69 + 1,5 x 1,07) x 1,07
= 4,61 m2
11. Kecepatan aliran (Cek V)
V = k x R2/3 x i1/2
= 40 x 0,79 x 0,011/2
= 2,27 m/s
12. Cek Debit Aliran (Q)
Q = Cek A x Cek V
= 4,61 x 2,27
= 10,46 m3/s
59
TUGAS BESAR REKAYASA IRIGASI
Untuk bangunan sadap tersier yang mengambil air dari saluran primer yang
besar, dimana pembuatan bangunan pengatur akan sangat mahal dan muka air
yang diperlukan di petak tersier rendah dibanding elevasi air selama debit
rendah disaluran, akan menguntungkan untuk memakai bangunan sadap pipa
sederhana dengan pintu sorong sebagai bangunan penutup. Debit maksimum
melalui pipa sebaiknya didasarkan pada muka air rencana di saluran primer
dan petak tersier.
Bangunan bagi adalah sebuah bangunan yang berfungsi untuk membagi air
dari saluran primer atau saluran sekunder ke dua buah saluran atau lebih yang
masing-masing debitnya lebih kecil. Bangunan bagi terletak pada saluran
primer atau pada saluran sekunder pada suatu titik cabang. Bangunan bagi
merupakan prasarana utama dan menjadi bagian penting dalam sistem operasi
jaringan irigasi. Penggunaan bangunan bagi di lapangan sebagian besar
dilengkapi dengan pintu pengatur, sehingga diperlukan sumber daya manusia
sebagai operator pada jaringan irigasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendy. 2016. Desain Saluran Irigasi. Palembang. Teknik Sipil Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Fadillah, Sofia. 2012. Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air
Perencanaan Daerah Irigasi Sungai Batimurung. Bandung. Institut
Teknologi Bandung.
Priyonugroho, Anton. 2014. Analisis kebutuhan air irigasi (studi kasus pada
daerah irigasi sungai air keban Daerah kabupaten empat lawang). Jurnal
Teknik Sipil dan Lingkungan. (2)3 : 1-14.
Nurfaid, Aziz. 2020. Laporan Tugas Besar Rekayasa Irigasi. Lampung Selatan:
Institut Teknologi Sumatera.
BB2
BB3
BB4
SS5
BB5
BB6
BB7
INSTANSI
BB1
BB8
BB9
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
SS8
2021
SS7
S 61
ST2
SS4
BS1
SS3
MATA KULIAH
SS2
SS1
ST1
SP1
REKAYASA IRIGASI
SP1
SP1
Dosen Pembimbing
PERENCANA
NAMA GAMBAR
PETA C
SKALA GAMBAR
NTS
PETA C
BENDUNGAN WAY JERNIH
BBLI
SPLI
Q = 15,86 m3/s
Q=
Q=
A = 1126,56Ha
h = 1,51 m b = 12,04 m
R = 1,17 m P = 16,03 m
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
V = 0,7 m/s i = 0,00087 2021
Q=
BBSLI
SSLI
R = 1,09 m P = 14,98 m
BBSLI
REKAYASA IRIGASI
SSLI
Q = 9,92 m3/s
Q=
Q=
A = 704,69 Ha
h = 1,48 m b = 7,38 m
BBSLI
R = 1,12 m P = 12,71 m
R = 1,04 m P = 11,42 m
Q=
h = 1,32 m b = 5,28 m
R = 0,95 m P = 10,04 m
b = 4,35 m h = 1,24 m
Q=
Q=
2 Elevasi = 80,31
A = 7,71 m V = 0,63 m/s i = 0,00039
Q = 2,66 m /s A = 189,06 Ha
h = 1,06 m b = 2,66 m
PERENCANA
R = 0,70 m P = 6,49 m
STLI
STLI
Q = 0,77 m3/s A = 54,69 Ha
SKEMA NOMENKLATUR
NTS
BENDUNGAN WAY JERNIH
BBLI
INSTANSI
SPLI
TMA = 97,05 BBSLI
MATA KULIAH
SSLI
TMA = 91,83 BBSLI
REKAYASA IRIGASI
BBSLI
MENGETAHUI & MENYETUJUI
BBSLI
SSLI
TMA = 81,81
SSLI
TMA = 81,66 BBSLI
M. Gilang Indra Mardika, S.T.,M.T
DOSEN PEMBIMBING
SSLI
TMA = 81,56
BBSLI
HAFIDZ FADHILAH R.
SSLI 118210179
TMA = 81,45 SSLI
TMA = 71,51
NAMA GAMBAR
BBSLI BBSLI
STLI
TMA = 61,18
TINGGI MUKA AIR STLI SKALA GAMBAR
TMA = 61,74
NTS
BENDUNGAN WAY JERNIH
BBLI
SPLI INSTANSI
3
A = 1126,56 Ha Q = 15,86 m /S
BBSLI
SSLI
BBSLI
SSLI
SSLI BBSLI
Q = 8,33 m3/S A = 592,19 Ha MENGETAHUI & MENYETUJUI
BBSLI
SSLI
SSLI
A = 476,56 Ha Q = 6,71 m3/S
Q = 5,19 m3/S A = 368,75 Ha
BBSLI
SSLI
STLI
SKEMA JARINGAN
NTS
f = 0,4 m
H = 1,9 m
h = 1,5 m
INSTANSI
RAKAYASA IRIGASI
Dosen Pembimbing
f = 0,222 m
H = 1,108 m
h = 0,887 m M. Gilang Indra Mardika, S.T., M.T.
NRK. 1995032720211314
PERENCANA
h = 1,53 m
R = 1,17 m
b = 9,19 m
P = 16,03 m
Dimensi Saluran Sekunder 1 NAMA GAMBAR
V = 0,7 m/s i = 0,00087
Potongan Melintang
Elevasi = 95,54 A = 18,75 m2
Saluran Utama (1/5)
SKALA
1:100
f = 0,4 m
H = 1,47 m
h = 1,43 m
INSTANSI
3
Q = 11,46 m /s A = 814,06 Ha b = 8,58 m 2021
h = 1,43 m b = 8,58 m
R = 1,09 m P = 14,98 m
MATA KULIAH
V = 0,7 m/s i = 0,0007
Dosen Pembimbing
f = 0,3 m
PERENCANA
SSLI
HAFIDZ FADHILAH RAMADHANI
118210179
Q=
Q=
R = 1,12 m
V = 0,7 m/s
P = 12,71 m
i = 0,00133
Dimensi Saluran Sekunder 3 NAMA GAMBAR
Elevasi = 80,33 A = 14,17 m2
Potongan Melintang
Saluran Utama (2/5)
SKALA
1:100
f = 0,3 m
H = 1,71 m INSTANSI
h = 1,41 m
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR DAN
KEWILAYAHAN
2021
SSLI
Q=
Q=
R = 1,04 m P = 11,42 m
Dosen Pembimbing
f = 0,3 m
SKALA
1:100
f = 0,3 m
H = 1,54 m
h = 1,24 m INSTANSI
Q = 5,19 m3/s
b = 4,35 m 2021
b = 4,35 m h = 1,24 m
MATA KULIAH
P = 8,82 m R = 0,87 m
Dosen Pembimbing
f = 0,3 m
PERENCANA
SKALA
1:100
f = 0,3 m D:\2. File Kuliah\ITERA.png
H = 1,36 m
h = 1,06 m
INSTANSI
RAKAYASA IRIGASI
Dosen Pembimbing
f = 0,2 m
f = 0,2 m M. Gilang Indra Mardika, S.T., M.T.
NRK. 1995032720211314
h = 0,86 m
H = 1,06 m h = 0,71 m
H = 0,91 m PERENCANA
1:100
Elevasi
120 INSTANSI
110
100
90 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
80 JURUSAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
70 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
60 2021
50
40 MATA KULIAH
4225
4900
2425
6400
6800
3050
3625
3875
5650
7550
8300
Jarak(m)
REKAYASA IRIGASI
Dosen Pembimbing
Elevasi
120
110
100
90
80 M. Gilang Indra Mardika, S.T.,M.T
70 NRK. 1995032720211314
60 PERENCANA
50
40
4225
4900
2425
6400
6800
3050
3625
3875
5650
7550
8300
Jarak(m) HAFIDZ FADHILAH RAMADHANI
118210120
NAMA GAMBAR
POTONGAN MEMANJANG
SALURAN UTAMA
1:100
97
96,5
96
95,5
95 SALURAN PRIMER 1
94,5
12,04 1 INSTANSI
DIMENSI 1 1.17 1.17
ELEVASI
95,5 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
RENCANA
ELEVASI JURUSAN TEKNOLOGI
95,5 INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
EXISTING
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
97
96
REKAYASA IRIGASI
95,5
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI
95
SALURAN SEKUNDER 1
94,5
DIMENSI 1 1.06 9,19 1.06 1
ELEVASI
95,5
RENCANA M. Gilang Indra Mardika
ELEVASI NRK. 1995032720211314
95,5
EXISTING PERENCANA
91
89,5
NAMA GAMBAR
89 SALURAN SEKUNDER 2
88,5
CROSS SECTION (1/4)
DIMENSI 1 1 8,58 1 1
ELEVASI
90,4
RENCANA
ELEVASI SKALA GAMBAR
90,4
EXISTING
CROSS SECTION 1 : 50
81
80,5
80
79,5
79
SALURAN UTAMA SEKUNDER 3
78,5
INSTANSI
DIMENSI 1 0.93 7,38 0.93 1
ELEVASI
80,33 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
RENCANA
ELEVASI JURUSAN TEKNOLOGI
80,33 INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
EXISTING
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
81 2021
80
REKAYASA IRIGASI
79,5
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI
79
SALURAN UTAMA SEKUNDER 4
78,5
DIMENSI 1 0.86 6,34 0.86 1
ELEVASI
80,25
RENCANA M. Gilang Indra Mardika
ELEVASI NRK. 1995032720211314
80,25
EXISTING PERENCANA
81
79,5
NAMA GAMBAR
79
SALURAN UTAMA SEKUNDER 5
78,5
CROSS SECTION (2/4)
DIMENSI 1 0.79 5,28 0.79 1
ELEVASI
80,24
RENCANA
ELEVASI SKALA GAMBAR
80,24
EXISTING
CROSS SECTION 1 : 50
81
80,5
80
99,5
99
SALURAN UTAMA SEKUNDER 6
98,5
INSTANSI
DIMENSI 1 0.8 4,35 0.8 1
ELEVASI
80,32 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
RENCANA
ELEVASI JURUSAN TEKNOLOGI
80,32 INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
EXISTING
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
81
80
REKAYASA IRIGASI
99,5
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI
99
SALURAN UTAMA SEKUNDER 7
98,5
DIMENSI 1 0.79 3,48 0.79 1
ELEVASI
80,29
RENCANA M. Gilang Indra Mardika
ELEVASI NRK. 1995032720211314
80,29
EXISTING PERENCANA
71
70,5
HAFIDZ FADHILAH RAMADHANI
70 NIM. 118210179
89,5
NAMA GAMBAR
89
SALURAN UTAMA SEKUDER 8
88,5
CROSS SECTION (3/4)
DIMENSI 1 0.7 2,66 0.7 1
ELEVASI
70,45
RENCANA
ELEVASI SKALA GAMBAR
70,45
EXISTING
CROSS SECTION 1 : 50
61
60,5
60
59,5
SALURAN UTAMA TERSIER 1
59
58,5
INSTANSI
DIMENSI 1 0.59 1,7 0.59 1
ELEVASI
60,88 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
RENCANA
ELEVASI JURUSAN TEKNOLOGI
60,88 INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
EXISTING
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
61 2021
60
REKAYASA IRIGASI
59,5
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI
59 SALURAN UTAMA TERSIER 2
58,5
DIMENSI 1 0,4 1,4 0,4 1
ELEVASI
60,47
RENCANA M. Gilang Indra Mardika
ELEVASI NRK. 1995032720211314
60,47
EXISTING PERENCANA
NAMA GAMBAR
CROSS SECTION 1 : 50
1
2m
0,3
f=
=1
m
6
1,0
h=
6
2,6
b=
INSTANSI
7
,64
SA
=0
LU
H
RA
N PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PR
IM JURUSAN TEKNOLOGI
ER
INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
MATA KULIAH
REKAYASA IRIGASI
Dosen Pembimbing
ER
D
N
U
K
SE
N
RA
LU
SA
2
49
0,
=
H
72
1,
SALURAN PRIMER
NRK. 1995032720211314
6 8
0,
=
h
1
=
m
PERENCANA
2
0,
f=
NAMA GAMBAR
b = 2,66
m=1
SKALA GAMBAR
1:100
m
H = 1,9
INSTANSI
1m
h = 1,5
04 m
b = 12,
f = 0,4
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNOLOGI
IMER
m=2
N PR INFRASTRUKTUR & KEWILAYAHAN
URA
2
SAL INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
MATA KULIAH
R
ERSIE
3
H = 1,9
SALU
RAN
T
REKAYASA IRIGASI
3m
9,19
b=
h = 1,5
m
f = 0,4
m=2
2
Dosen Pembimbing
SALURAN TERSIER
2
H = 1,93 h = 1,53 m
f = 0,4 m
NAMA GAMBAR
BNAGUNAN SADAP
(BS)
GAMBAR BANGUNAN SADAP
SKALA GAMBAR
1:100