Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

 
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rosulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam yang berjudul “ Sejarah Peradaban Islam di China”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Sejarah
Peradaban Islam di China yang kami dapatkan dari berbagai sumber informasi
seperti buku-buku dan media internet. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari  para pembaca
demi baiknya penulisan dimasa yang akan datang.

Bandung, November 2018

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Letak Geografis.............................................................................................3

B. Cina dalam Sejarah Asia Timur....................................................................5

C. Cina dalam sejarahnya dipimpin oleh beberapa dinasti yaitu:......................7

D. Periodesasi di China....................................................................................10

E. Teori Penyebaran Islam di China................................................................11

F. Tahapan Masukknya Islam di China...........................................................12

BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................14

3.1 Kesimpulan...................................................................................................14

3.2 Kritik............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Misi dakwah Islam tidak hanya terbatas melalui jalur penaklukkan
wilayah. Hubungan perdagangan internasional juga dapat menjadi perantara
penyebaran agama Islam. Seperti halnya penyebaran Islam ke Asia Timur yang
terjadi karena hubungan dagang antara China dan Arab. Bahkan beberapa sumber
menyebutkan hubungan dagang tersebut sudah terjalin sejak lama sebelum Islam
lahir. Kapal-kapal dagang China sering berlayar dan bersandar di pelabuhan Siraf
yang terltak di Sungai Eufrat dan pelabuhan lain yang ada di teluk Arab pada
sekitar abad ke-5 dan ke-6 M. Sementara itu, sejarah peradaban umat Islam di
China dapat ditelusuri sejak masa Dinasti Tang (618-907 M) yang ditandai
dengan semakin meningkatnya pedagang Arab dan Persia yang singgah di
pelabuhan-pelabuhan China.Sumber lain juga menyebutkan bahwaselama kurun
waktu 147 tahun dari tahun 651 M hingga 798 M, negara Arab telah mengirim
utusannya lebih dari 37 kali ke China. 2Hal itu membuktikan msyarakat China
telah mengenal atau setidaknya mereka telah melakukan interaksi dengan orang-
orang Islam sejak abad ke-7 M. Selain itu bukti sejarah ini juga menunjukkan
penyebaran Islam di China dilakukan secara damai bukan dengan cara peperangan
layaknya penyebaran Islam di wilayah Timur Tengah, Afrika dan sebagian Eropa
pada masa itu.

Pada perkembangan selanjutnya, dinamika kehidupan umat Islam baik


dalam segi kultur, sosial, budaya dan pendidikan terbentuk selama beberapa
generasi dibawah dinasti penguasa China seperti Dinasti Sung (960-1279M),
Dinasti Yuan (1279-1368 M), Dinasti Ming (1368-1644 M), Dinasti Manchu
(1644-1912 M), masa Republik Nasionalis (1911-1949 M), dan masa Republik
Rakyat China (1948-sekarang). Dinasati demi dinasti mereka lalui dengan penuh

1
tantangan dan tidak jarang mereka harus berhadapan langsung dengan penguasa
karena dianggap tidak memberikan rasa keadilan bagi rakyat. Sebut saja Sun Yat
Sen, dia adalah tokoh muslim China yang menggaungkan semngat revolusi karena
dianggap pemerintahan Dinasti Manchu bertindak sewena-wena. Tidak hanya
menggulingkan kekuasaaan yang tidak pro rakyat, revolusi yang ia digaungkan
juga membawa China menuju negara yang lebih modern dengan sistem Republik
Demokratis.

Disadari atau tidak, China yang sekarang ini menjelma menjadi negara
yang diperhitungkan di dunia. Bahkan sebutan baru bagi Negeri Tirai Bambu
tersebut adalah The Second of America. Meski demikian, kesuksesan yang
dicapai China tidak terjadi secara instant. Karena representasi wajah China yang
kita lihat dewasa ini merupakan representasi dari sejarah panjang yang
didalamnya terdapat perjuangan umat Islam yang tidak dapat kita abaikan begitu
saja, meski secara kuantitas mereka adalah masyarakat yang minoritas.Dinamika
inilah yang menarik untuk kita telisik tentang bagaimana perkembangan kultur,
sosial, budaya dan sistem pendidikan umat Islam di China dari satu dinasti ke
dinasti lain.Tulisan ini mencoba merangkai beberapa teori atau pendapat para ahli
sejarah yang terdapat di beberapa artikel jurnal, buku dan tesis dengan harapan
dapat memberikan gambaran tentang sejarah, perkembangan dan pendidikan
minoritas muslim di China.1

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dan teori perkembangan Islam di China?
2. Dinasti apa saja yang terdapat di wilayah China?

1.3 Tujuan Masalah


Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sejarah peradaban Islam di
wilayah China.

1
http://tjahyan.blogspot.com/2013/07/sejarah-islam-china.html hari Senin, 12 November
2018 pukul 13:40 WIB

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Letak Geografis
Secara astronomis wilayah China terletak diantara 18º LU - 54ºLU dan 73º BT
- 135º BT. Secara geografis terletak di bagian timur Benua Asia menghadap ke
Samudra Pasifik. Luas wilayah China mencapai ± 9.596.961 km² (hampir lima
kali luas Indonesia dengan luas 1.919.317 km²). Di dunia menempati urutan
terluas keempat setelah Rusia, Kanada dan Amerika Serikat. Untuk lebih jelas
memperoleh gambaran tentang lokasi dan situasi China, amati peta berikut.

a. Keadaan Alam (Fisiografi dan Iklim)


Sebagian besar wilayah China merupakan pegunungan, perbukitan dan
plato. Hanya kira-kira 12% saja wilayah dataran rendahnya. Arah memanjang
pegunungan dan sungai cenderung barat - timur sehingga membagi Cina menjadi
tiga wilayah geografis yang berbeda. Di bagian barat terdapat dataran tinggi Tibet,
sedangkan di sebelah utara terdapat wilayah Sinkiang- Mongolia. Kedua wilayah
ini sebagian besar merupakan pegunungan tinggi dan gurun pasir seperti gurun
Gobi di Mongolia, dan plato berumput subur. 

3
Luas kedua wilayah ini mencakup hampir separuh luas wilayah Cina, tetapi hanya
dihuni oleh 5% saja dari penduduk Cina secara keseluruhan. Wilayah utama
ketiga adalah bagian Timur sepanjang kawasan Laut Pasifik, yang dihuni oleh
95% penduduk Cina. Dari ketiga wilayah tersebut maka wilayah Timur
merupakan wilayah terpenting. Disamping karena lahannya yang subur sebagai
lahan pertanian dan merupakan konsentrasi penduduk, wilayah ini merupakan
pusat semua industri penting di Cina.
Tiga sungai besar Cina mengalir melalui wilayah ini, yaitu sungai Yangtze
atau Chang Kiang (terpanjang di Cina mencapai 5.520 km), Sungai Hwang Ho
(Sungai Kuning), dan aliran Sungai Si Kiang yang mengalir melalui Cina Timur.
Secara rinci kondisi alam Cina dapat dibedakan ke dalam empat wilayah utama
yaitu sebagai berikut.
a) Lembah-lembah sungai besar dan dataran tinggi Cina sebelah Timur (Dataran
Tinggi Manchuria).
b) Plato dan Pegunungan Tinggi Tibet.
c) Basin-basin atau cekungan Gurun Sinkiang.
d) Stepa Plato Mongolia.

Iklim di Cina sangat beragam. Hal tersebut diakibatkan karena memiliki


wilayah yang sangat luas dan ciri fisik yang sangat beragam pula. Pada musim
dingin udara kering dan dingin berhembus dari arah plato barat laut. Pada musim
panas, udara yang basah dan hangat berhembus dari arah tenggara ke pedalaman
daratan. Musim dingin berlangsung lebih lama dari pada musim panasnya.

4
Namun, selama musim panas terjadi angin yang merusak, seperti angin Taifun
yang membawa curah hujan lebat. Hal tersebut sering mengakibatkan kerusakan
hebat setiap tahunnya di daerah-daerah pantai yang didatanginya.

Cina yang sebelumnya terkenal dengan nama RRC (Republik Rakyat


China) terletak di wilayah Asia Timur berbatasan dengan 14 negara tetangga
Korea Utara, Mongolia, Rusia, Vietnam, Laos, Birma, India, Bhutan, Nepal,
Pakistan dan negara-negara lainnya, bahwa agama Islam telah sampai ke
Tiongkok dalam abad kedelapan. Dibagian baratlah pengaruh agama Islam itu
tersebar. Sekarang inipun di daerah-daerah itulah pula terdapat jumlah orang
Islam yang terbanyak di Tiongkok. Tetapi dalam zaman Tang dibandar-bandarpun
telah banyak juga diam orang-orang Arab dan diantara mereka itu, yang dengan
sukarela masuk dalam tentera Tiongkok. Menurut perkiraan orang, adalah
sejumlah duapuluh juta orang Islam tinggal di Tiongkok dewasa ini; tetapi
kebanyakan dari mereka itu bukan Tionghoa asli3
Orang Indonesia pada umumnya menganggap bahwa China sebagai
penganut faham komunisme dan, oleh karenanya, ateis. Akan tetapi kini semakin
banyak orang Indonesia menyadari bahwa di China juga banyak penganut agama

2
http://geografisku.blogspot.com/2016/03/letak-luas-dan-keadaan-alam-negara-cina.html,
Senin 12 Nopember 2018, 11:26 WIB
3
Berg, Van Den, dkk. 1951. Dari Panggung Sedjarah Dunia, Jilid Ke-I. Jakarta: Groningen. Hlm
209.

5
Islam. Jumlah umat Islam di China sekitar 21 juta jiwa dan mereka beribadah
disekitar 35000 masjid4
China Muslim sesungguhnya bukan fenomena baru. Pada abad ke 15,
mereka bahkan pernah membangun sebuah pusat pemerintahan Islam pertama di
Indonesia, yaitu kesultanan Demak. Setidaknya, begitulah keyakinan sejarawan
Prof. Dr. Slamet Mulyana dalam bukunya Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan
timbulnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Mereka itu: Djien Soen (Adipati
Yunus, Pati Unus), Sultan trenggana (Thoeng Kha Lho), dan Sunan Prawoto
(Moek Ming).Para musafir muslim bermazhab Hanafi itu biasanya segenerasi
dengan Laksamana Sam Po Khong alias Tjeng Hoo, yang terdampar dan
mendirikan sebuah masjid di Semarang.

B. Cina dalam Sejarah Asia Timur


Asia timur sering disebut dengan istilah Timur Jauh ( The Far East ).
Sesunggunya, istilah tersebut tidak selalu dan tidak boleh dibatasi hanya untuk
Asia Timur, tetapi juga meliputi bagian lain dari daratan Asia yang terletak lebih
jauh ke sebelah timur Asia. Sebenarnya, ditinjau dari sudut pandang asia sendiri,
pemakaian istilah Asia Timur Jauh tidak sesuai dan tidak cocok dengan
karakteristik demografis dan geografis Asia. Penggunaan istilah Timur Jauh untuk
saat sekarang ini sudah kurang relevansinya karena sampai permulaan abad dua
puluh Asia Timur terletak di periferi (pinggiran) sebelah timur benua Asia yang
jauh dari pusat kekuasaan politik di Eropa Barat.
Pada perkembangan selanjutnya, istilah Timur Jauh berubah menjadi Asia
Timur (East Asia), jika dilihat dari kepulauan Indonesia, letak Asia Timur bukan
berada di timur melainkan di utara Indonesia, penggunaan istilah Asia Timur Jauh
hanya untuk pengefisiensian saja, sekarang istilah ini digunakan bukan hanya
untuk Cina semata melainkan juga beberapa negara yang ada di Asia Timur
seperti, Mongolia, Taiwan, Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang.

4
Syamsul Hadi, Wibowo. 2009. Merangkul Cina: hubungan Indonesia-Cina pasca-Soeharto. PT
Gramedia Pustaka Utama. Hlm; 121.

6
Asia Timur merupakan bagian wilayah Asia yang terakhir kali jatuh ke
dalam imperialisme-kolonialisme barat, pada 1840 Inggris berhasil mengalahkan
Cina semenjak itu Asia Timur berhasil dikuasai sepenuhnya oleh Barat untuk
dimasukkan kedalam negara jajahan atau semi-jajahan.
Selama berabad-abad, Asia Timur berada dalam isolasi yang bersifat
relativ karena faktor geografis yang mendukung isolasi ini dan mengakibatkan
bangsa asia timur jauh dari pengaruh kekuasaan bangsa Eropa, masyarakat di
daratan Asia Timur memiliki kehidupan yang realtif stabil. Keadaan ini tercipta
karena kehidupan bangsa Asia Timur dijiwai oleh kekuatan-kekuatan spiritual
yang hampir sama yang bersumber dari ajaran kebudayaan masyarakat Cina.
Pandangan hidup masyarakat Asia Timur dijiwai sepenuhnya oleh
persamaan agama dan filsafat. Kepercayaan agama tertua di Asia Timur bertumpu
pada pemujaan dan pengagungan terhadap kekuatan kekuatan alam yang
disimbolkan oleh roh roh halus atau para dewa yang bersemayam dalam bentuk
gunung, sungai, hutan pemujaan terhadap simbol simbol alam ini disebut
animisme. Pemujaan juga dilakukan terhadap roh roh nenek moyang terdahulu
pemujaan terhadap roh nenek moyang ini disebut dinamisme. Pemikiran
pemikiran ini menghasilkan filsafat mengenai etika dan moral yang kemudian
menjadi pengajaran yang dibakukan.
Ajaran filsafat yang sangat penting di Cina adalah Konfusianisme, seiring
berjalannya waktu agama agama pun masuk ke Cina mulai dari Buddha, Islam,
Kristen yang memiliki penganut penganut di daerah tertentu namun, pada abad
dua puluh keberadaan agama di Cina terancam karena perkembangan paham
Marxisme-Leninisme sebuah paham yang menegasikan peran dan pengaruh
agama terhadap manusia.
Pada 100 SM, hubungan perdagangan antara Asia Barat Daya, Asia
Selatan, dan Eropa telah terjalin sedemikian rupa sehingga terbentuknya jalur
sutra (silk road). Hubungan perdagangan ini sangat penting bagi kebudayaan Cina
karena di jalur ini terjadi banyak transaksi perdagangan yang mampu mengubah
tata kehidupan masyarakat.

7
Pada permulaan abad tiga belas, muncullah kekuatan baru di Asia Tengah,
yakni bangsa Mongolia dibawah pimpinan Temudzin ia adalah seorang pemimpin
yang tegas, berwibawa, dan cakap dalam mengatur strategi perang ia diberi gelar
oleh rakyatnya sebagai Jengis Khan (raja agung yang berkuasa besar).
Cucu Jengis Khan yang bernama Hulagu Khan berhasil menghancurkan
dinasti Abasiyah sedangkan cucunya yang lain yang bernama Khubilai Khan
berhasil menaklukan Cina. Setelah menguasai seluruh daratan Cina, ia
memindahkan kekuasaannya ke Khanbalik lalu ia mendirikan dinasti baru yaitu
Dinasti Yuan (1260-1368), ia juga melakukan perluasan wilayah ke Jepang dan
Negara Negara Asia Tenggara lainnya namun strategi mereka mengalami
kegagalan salah satunya ketika mereka hendak melakukan serangan ke kerajaan
Singosari.
Setelah Imperium Mongolia diruntuhkan oleh kekuatan islam melalui
kesultanan Osmaniyah pada 1368, bangsa Mongolia diusir dan dipaksa keluar dari
seluruh daratan Cina. Mereka sempat melakukan perlawanan tetepi dengan
semakin melemahnya kekuatan militer perlawanan itupun menjadi sia sia.

C. Cina dalam sejarahnya dipimpin oleh beberapa dinasti yaitu:

a. Dinasti Xia
Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang diceritakan dalam catatan sejarah
seperti Catatan Sejarah Agung dan Sejarah Bambu. Dinasti ini didirikan
oleh Yu yang Agung. Menurut kronogi tradisional berdasarkan
perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa antara 2205 SM sampai 1766
SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini adalah
antara 1989 SM dan 1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang
Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina pada
tahun 1996, dinasti ini berkuasa antara 2070 SM hingga 1600 SM.
b. Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM)
Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina.
Menurut kronologi berdasarkan perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa
antara 1766 SM dan 1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah

8
antara 1556 SM dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang
Zhou pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996 menyimpulkan
bahwa dinasti ini memerintah antara 1600 SM sampai 1046 SM. Informasi
langsung tentang dinasti ini berasal dari inskripsi pada artefak perunggu
dan tulang orakel, serta dari catatan sejarah Shiji karya Sima Qian.
c. Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM)
Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang
menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa antara 1046 SM
hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di
sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, berhasil mengalahkan
Shang pada Pertempuran Muye.
d. Dinasti Qin (221 SM–206 SM)
Qin Shi Huang
Dinasti Qin berhasil menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa
kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan
terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah
terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM. Qin Shi Huang
dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut.
Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Besar Cina yang
belakangan diselesaikan oleh Dinasti Ming serta peninggalan Terakota di
makam Qin Shi Huang
e. Dinasti Han (206 SM–220)
Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin
pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin,
pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua
periode yaitu Dinasti Han Barat (206 SM – 9) dan Dinasti Han Timur (23
– 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 – 23).
f. Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)
Cina berhasil dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin.
Meskipun demikian, kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih
menguasai sebagian besar wilayah pada awal abad ke-4 dan menyebabkan

9
migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Bagian utara
Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era
turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 – 469).
g. Dinasti Utara dan Selatan (420–589)
Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki
era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini merupakan masa perang saudara
dan perpecahan politik, walaupun juga merupakan masa berkembangnya
seni dan budaya, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha
dan Taoisme.
h. Dinasti Sui (589–618)
Setelah hampir empat abad perpecahan, Dinasti Sui berhasil
mempersatukan kembali Cina pada tahun 589 dengan penaklukan Yang
Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode
kekuasaan dinasti ini antara lain ditandai dengan pembangunan Terusan
Besar Cina dan pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang
nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang
i. .Dinasti Tang (618–907)
Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang
menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan
perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama
utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat kebanyakan. Sejak
sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai mengalami kemunduran karena
munculnya pemberontakan-pemberontakan.
j. Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)
Antara tahun 907 sampai 960, sejak runtuhnya Dinasti Tang sampai
berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang
dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang
cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara
bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina. Pada
saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min,

10
Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu
Akhir) berkuasa di selatan dan barat Cina.
k. Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)
Antara tahun 960 hingga 1279, Cina dikuasai oleh beberapa dinasti. Pada
tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng
menguasai sebagian besar Cina dan mengawali suatu periode
kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan
Mongolia) dikuasai oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya
digantikan oleh Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut
Cina yang sekarang dikenal dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan
Ningxia dikuasai oleh Dinasti Xia Barat antara tahun 1032 hingga 1227.
l. Dinasti Yuan (1279–1368)
Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan
Antara tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina dikuasai oleh Dinasti Yuan
yang berasal dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini
menguasai Cina setelah berhasil meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum
bergerak ke selatan dan mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini
adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu kota
Beijing.
m. Dinasti Ming (1368–1644)
Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup
kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan masyarakat. Sentimen ini,
ditambah sering timbulnya bencana alam sejak 1340-an, akhirnya
menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan
Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari Suku Han mendirikan Dinasti Ming
setelah berhasil mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368.
n. Dinasti Qing (1644–1911)
Dinasti Qing (1616–1924) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming,
dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu dari sebelah timur laur Cina
pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang
memerintah Cina.

11
Akhir dari kepemimpinan dinasti di Cina ditandai dengan adanya Revolusi
Cina pada 1911 yang menjadi akhir bagi Dinasti Qing. Revolusi 1911 (yang juga
dikenal sebagai Revolusi Xinhai atau Revolusi China) yang dimulai pada 10
Oktober 1911 merupakan peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi China.
Melalui revolusi tersebut masyarakat China yang mayoritas dari suku Han
berhasil mengakhiri 200 tahun pemerintahan Kekaisaran Dinasti Qing (1644-
1912) yang didominasi minoritas etnik Manchu, korup dan dinilai lemah dalam
membendung intervensi asing. Melalui revolusi ini dihasilkan pula suatu
pemerintahan baru dan pertama di Asia yang berbentuk republik.

D. Periodesasi di China
a. Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)
Pada sekitar abad ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode
Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama berdasarkan karya
sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan
militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan
berlomba-lomba memperoleh hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya
oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, yaitu
ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan
negara bermunculan, beberapa di antaranya hanya seluas satu desa, dengan
penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang
menggunakan gelar kehormatan bagi dirinya. Seratus Aliran Pemikiran
dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa
gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme,
Legalisme, dan Mohisme.

b. Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)


Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan
pada akhir abad ke-5 SM. Periode saat negara-negara saling berperang satu
sama lain hingga penyatuan seluruh Cina oleh Qin pada tahun 221 SM

12
dikenal dengan nama Periode Negara Perang, diambil dari nama karya
sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang).

c. Zaman Tiga Negara (220–280)


Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan
Cina yang berlangsung setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han.
Secara umum periode ini dianggap berlangsung sejak pendirian Wei (220)
hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau banyak sejarawan
Cina yang menganggap bahwa periode ini berlangsung sejak
Pemberontakan Serban Kuning (184).5

E. Teori Penyebaran Islam di China


Proses masuknya Islam di China berbeda dengan proses penyebaran Islam di
Timur Tengah, Afrika atau sebagian wilayah Eropa lainnya. Di China, Islam
masuk dengan cara yang lebih halus tanpa ada sebuah peperangan6. Para pakar
sejarah menyebutkan,setidakya terdapat tiga (3) teori masuknya Islam di daratan
China yaitu:
Teori Pertama, Islam masuk ke China dibawa oleh para sahabat yang
diutus langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Diutusnya beberapa sahabat
memang merupakan salah satu misi dakwah dari Rasulullah. Kita tahu bahwa
jarak antara Makkah dengan China sangat jauh. Pada masa itu hanya ada dua
kemungkinan untuk sampai ke negeri China yaitumelalui jalur daratatau melalui
jalur laut. Kedua jalur tersebut memiliki resiko dan bahaya tersendiri. Dari kedua
jalur yang ada, jalur darat yang lebih suka digunakan oleh para sahabat untuk
menyampaikan misi dakwahnya. Oleh karena itu perkembangan Islam disebelah
barat .China lebih cepat jika dibandingkan dengan wilayah China bagian timur.
Hipotesa ini semakin diperkuat dengan adanya makam para sahabat di daerah
barat bagian China. Adapun jalur yang mereka lalui biasa disebut dengan ―Jalur
Sutra.
5
Wiriatmadja, Rochiati, dkk. 2003. Sejarah dan Peradaban Cina. Bandung:Humaniora. Hlm 13
6
Wekke, Ismail Suardi.2017.’Minoritas Muslim di China:Perkembangan, Sejarah dan
Pendidikan’:Ijtimaiyya:Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 10 (1) ,145

13
Teori Kedua, seperti halnya penyebaran Islam di Idonesia, beberapa pakar
sejarah menjelaskan penyebaran Islam di China dilakukan melalui perkawinan.
Fakta sejarah ini dapat kita telusuri melalui wajah-wajah mereka yang memiliki
kemiripan dengan wajah orang-orang Arab, Turki, Persi, Afganistan, Uzbekistan
atau Pakista. Struktur biologis wajah mereka menunjukkan bahwa terdapat
percampuran ras dengan masyarakat yang tinggal di Timur Tengah yang memiliki
ciri khas muka putih kemerahan dengan hidung yang sedikit agak mancung.7
Teori Ketiga, melalui jalur perdagangan Lada. Rute perjalanan ini
digunakan oleh para pedagang Arab yang melakukan perjalananya perdaganganya
melalui laut. Para pedagang tersebut menjual barang dagangannya di pelabuhan-
pelabuhan yang terletak di Selatan China terutama di kawasan Bandar Canton.
Salah satu bukti sejarah tentang kedatangan para saudagar tersebut adalah adanya
masjid-masjid kuno di daerah Guangzhou. Begitu juga terdapat peninggalan batu
nisan yang memiliki ukiran dengan kaligrafi huruf Arab yang sangat Indah di
tempat tersebut. selain itu, jalur ini juga digunakan oleh Laksamana Cheng Ho
sebagai jalan untuk melancarkan ekspedisinya ke negera-negara lain.

Bahkan hingga pedagang dari India sekalipun juga menggunakan jalur


tersebut sebagai jalur untuk pergi ke China. Ketiga teori tentang masuknya Islam
ke China menunjukkan bahwa tidak ada peperangan/kekerasan yang terjadi
selama proses islamisasi di negeri tersebut. Dengan model penyebaran Islam
seperti itu, tentu model Islam di China akan memberikan corak tersendiri tentang
bagaimana kehidupan sosial budaya msyarakatnya. Hampir sama dengan
masyarakat Islam di Indonesia, masyarakat Islam di China juga memiliki ciri khas
tersendiri, yakni luwesnya akulturasi budaya antara nilai-nilai agama yang
bercorak arabsentris dengan budaya asli setempat. Perpaduan budaya inilah
(akulturasi) yang menjadi Islam di Chinabegitu unik. Karena mereka berusaha
untuk menyeimbangkan antara kewajiban (tuntutan agama) dan budaya sebagai
identitas bangsa. Perpaduan apik ini dapat terlihat jelas melalui kultur budaya

7
Asmanidar,Potret Tamaddun.Islam di Negeri Tirai Bambu:mulai dari Masa dinasti tang hingga
republik china.' jurnal ilmiah Islam futura,14.2(2015).195

14
mereka baik melalui nama-nama yang mereka gunakan, bahasa yang digunakan,
pendidikan, bahkan hingga cara berpakaian mereka.

F. Tahapan Masukknya Islam di China


Jean A. Berlie dalam bukunya Islam in China: Hui and Uygghurs Between
Modernization and Sinicization menjelaskan bahwa tersebarnya Islam di China
melalui tiga tahap:

1. Gelombang Pertama, (Abad ke 8-14 M)

Kerjasama non-commercial pertama antara pemerintahChina denganIslam


terjadi pada abad kedelapan. Tercatat pada tahun 713 M seorang utusan
muslim meninggalkan Ferghana salah satu daerah di
Uzbekistan.Sementara itu pada kisaran abad kesembilan, salah seorang
saudagar dari basrah yang bernama Ibn Wahab diterima oleh khaisar
Yizong (859-873 M), sang kaisar tertarik dengan koleksi megah yang ia
bawa. Selanjutnya pada tahun 1345 M Ibnu Batutah mengunjungi
Cantonsebagai pusat pelabuhan perdagangan orang-orang Arabdi China.
Abad ke-8 hingga ke-14 inilah Islam mengalami perkembangan yang
sangat pesat tepatnya dibawah kekaisaran Yizong dan Ming. Arus
perdagangan juga semakin ramai karena para pedagang dari Arab mampu
menggeser dominasi Portugis yang sebelumnya sempat menguasai pusat
perdagangan di Macao.

2. Gelombang Kedua Sufi (abad ke 17-18 M)

Gelombang kedua masuknya Islam di China melaluiajaran suffisme terjadi


sekitar abad ke 17 M hingga 18 M. Pada tahun 1820-1876 M terjadi sebuah
pemberontakandi sebelah utara dan barat daya China dan sekaligus menjadi akhir
dari berdirinya negara Islam di Yunan. Raja Sulaiman (Du Wenxiu nama
panggilan Chinanya) meninggal pada momentum tersebut. Pada kurun waktu
yang sama, seorang yang berkebangsaan perancis bernama Garnier (1839-1873
M) menjelaskan bahwa Islam masuk ke China pada msa itu tidak lepas dari peran
penting Syech Sulaiman yang berasal dari Dali. Dengan paham zahiriyahnya, ia

15
berusaha menyebarluaskan pahamnya di daerah Gansu. Sementara itu Ningxia
(tetangga dekat dari Gansu) juga terdapat seorang tokoh spirutual yang cukup
berpengaruh dengan paham suffismenya yaitu Master Ma Hualong (1820-1871
M).

3. Gelombang ketiga (abad ke-19 ) saat ini

Gelombang ketiga masuknya Islam di China merupakan reaksidari ajaran


sufisme yang ditandai dengan berakhirnya abad ke-19. Terdapat ungkapan unik
untuk menandai arus penyebaran Islam pada masa ini yaituthe new ofrelegion
(agama baru) yang dimotori oleh Ma Wanfu (1849-1934 M). Model dakwanya
sendiriterinspirasi oleh doktrin sufisme yang dia anut. Selain itupaham dan
gerakan dari Ma Wanfu juga sering disebut dengan paham dan gerakan anti
ortodoks.
Meski paham sufiesme (the new of relegion) terbilang lebih liberal dan fleksibel
jika dibandingkan dengan ajaran Islam sebelumnya, tidak menjadikan Islam pada
masa itu menjadi agama yang mayoritas. Memang pemeluk Islam meningkat jika
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.8

8
Wekke, Ismail Suardi.2017.’Minoritas Muslim di China:Perkembangan, Sejarah dan
Pendidikan’:Ijtimaiyya:Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 10 (1) ,145

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara geografis China terletak di bagian timur Benua Asia menghadap ke
Samudra Pasifik. Asia timur sering disebut dengan istilah Timur Jauh ( The Far
East). Masuknya Islam di China antara lain dibawa para sahabat, melalui
perkawinan, jalur perdagangan lada. Tahapan-tahapan Islam masuk Ke China
pada abad 8-14 M, abad 17-18 M, dan abad ke 19-sekarang.
Dinasti-dinasti yang berdiri antara lain Dinasti Xia, Shang, Zhoung, Qin,
Han, Jin dan Enam Belas Negara, Utara dan Selatan, Sui, Tang, Song, Liao, Jin,
serta Xia Barat, Yuan, Ming.

3.2 Kritik
Sebagai umat Islam setidaknya mengetahui bagaimana sejarah peradaban
di wilayah lain seperti China, karena dengan mengetahui sejarah kita dapat
mengambil pelajaran bahwa kita harus berusaha dengan maksimal agar bisa
membuat perubahan seperti kisah berdirinya Islam di China. Disamping itu kita
sebagai umat Islam juga harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan agar musuh
Islam tidak bisa mengahancurkan kita.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Berg, Van Den, dkk. 1951. Dari Panggung Sedjarah Dunia, Jilid Ke-I. Jakarta:
Groningen. Hlm 209.
Syamsul Hadi, Wibowo. 2009. Merangkul Cina: hubungan Indonesia-Cina pasca
Soeharto. PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm; 121.
Wiriatmadja, Rochiati, dkk. 2003. Sejarah dan Peradaban Cina.
Bandung:Humaniora. Hlm 13.

Jurnal

Asmanidar,potret tamaddun Islam dinegeri tirai bambu:mulai dari Masa dinasti


tang hingga republik china.jurnal ilmiah Islam futura,14.2(2015).195
Wekke, Ismail Suardi.2017.’Minoritas Muslim di China:Perkembangan, Sejarah
dan Pendidikan’:Ijtimaiyya:Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 10
(1),145.

Internet
http://geografisku.blogspot.com/2016/03/letak-luas-dan-keadaan-alam-negara-
cina.html, Senin 12 Nopember 2018, 11:26 WIB.
http://tjahyan.blogspot.com/2013/07/sejarah-islam-china.html hari Senin, 12
November 2018 pukul 13:40 WIB.

18

Anda mungkin juga menyukai