Abstrak
Evaluasi Kinerja Pegawai merupakan suatu bentuk penilaian terhadap hasil kerja atau suatu proses lanjutan
setelah mendapatkan hasil dari apa yang dikerjakan berjalan baik atau tidak, yang dikerjakan mencapai apa yang
diingankan atau tidak dan dengan evaluasi kinerja dapat mengambil keputusan untuk kedepannya. Terutama
dalam hal Kinerja Pegawai dalam Pelayanan BBN-KB yang selama ini di anggap rumit. Dari latar belakang di atas
maka penulis membuat rumusan permasalahan, Bagaimana kinerja pegawai dalam pelayanan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor di kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan dan apa saja hambatan dalam pelayanan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor di kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan. Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, maka dapat diketahui salah satu usaha pegawai kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan melakukan
himbauan kepada masyarakat melalui media massa, sedangkan hambatan yang dihadapi adalah kurangnya
jumlah pegawai yang ada di Kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan yang menyebabkan kurang cepat pelayanan
dan urusan BBN-KB. Dengan demikian dapat disimpulkan Evaluasi kinerja pegawai kantor Samsat UPT
Pangkalan Brandan sudah cukup maksimal dan baik.
Kata Kunci: Evaluasi; Kinerja Pegawai; Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; Samsat
Abstract
Employee perfomance evaluation is a form of assesment of the work or an anvanced process after the results of
what is done going well or not, that is achieving what is desired or not ang perfomance evaluation can take
decisions for the future. Especially in terms of employee perfomance in service BBN-KB that had been considered
complicated. Of the above background, the author makes the formulation of the problem how the perfomance of
employee in the customs service good vehicle ownership in Pangkalan Brandan UPT SAMSAT Office and what are
the barriers in the services of a motorcycle title treanfer fee Pangkalan Brandan SAMSAT UPT Office. Based
Formulation of the problem, it can be seen one business office employee SAMSAT UPT Pangkalan Brandan have
appealed to the public through the mass media, while the barriers faced is the lack of the number of employees at
office SAMSAT in Pangkalan Brandan which cause less rapid and affairs ministry BBN-KB. Thus it can be concluded
SAMSAT Office employees perfomance evaluation maximum Pangkalan Brandan was enough and good.
Keyword: Evaluation; Employee Performance; The Tranfer Tax and Motorcycle Vehicle; SAMSAT.
How to Cite: Nasution, F.R. dan Rudi S.S., (2014). Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
Pelayanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1): 1-
17.
*Corresponding author: p-ISSN: 2549 1660
E-mail: rudisalamsinagauma@gmail.com
1
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
2
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
3
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
4
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
merujuk pada satu hal, yakni evaluasi telah ditentukan”. Menurut John
diperlukan untuk menetukan keberhasilan Whitmore (www.kinerjapegawai.com),
yang telah dicapai. Selain itu evaluasi juga “kinerja adaalah pelaksanaan fungsi-fungsi
dijadikan sebagai pedoman untuk yang dituntut dari seseorang, kinerja
kelanjutan sebuah program atau kebijakan adalah suatu perbuatan, suatu prrestasi,
sebelumnya. suatu pameran umum ketrampilan”.
Kinerja dalam organisasi merupakan Maluyu S.P Hasibuan (2001: 34)
jawaban dari behasil atau tidaknya mengemukan, “kinerja (Prestasi kerja)
pencapaian tujuan organisasi yang telah adalah suatu hasil kerja yang dicapai
ditetapkan. Para manajer sering tidak seseorang dalam melaksanakan tugas yang
memperhatikan kinerja kecuali kondisi dibebankan kepadanya yang didasarkan
organisasi sudah berada dalam kesulitan. atas kecakapan, pengalaman dan
Apabila kondisi ini tidak di perbaiki kesungguhan serta waktu”.
dengan segera dapat berakibat gagalnya Dari defenisi kinerja diatas, jelas
pencapaian tujuan organisasi yang bahwa kinerja merupakan suatu kondisi
bersangkutan. Bila membicarakan tentang yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
kinerja, pada dasarnya berhubungan kepada pihak tertentu untuk mengetahui
dengan pencapaian hasil pekerjaan dari tingkat pencapaian hasil yang
seorang pegawai atau sekelompok pegawai dihubungkan dengan visi suatu organisasi
yang memiliki kualitas yang baik dan atau perusahaan, selain itu kinerja juga
daapat mewujudkan kinerja yang dimaksudkan untuk mengetahui dampak
berkualitas. Dengan terlalu sering manajer positif dan negative dari suatu kebijakan
tidak mengetahui betapa buruknya kinerja operasional,hasil atau taraf kesuksesan
telah merosot sehingga yang dicapai seseorang dalam bidang
perusahaan/instansi menghadapi krisis pekerja6annya menurut kriteria tertentu
yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu
yang mendalam berakibat adanya kinerja terutama atasan pegawai yang
yang merosot. bersangkutan.
Mink (1993: 76) mengemukakan, Sehubungan dengan kinerja yang
“individu yang memiliki kinerja yang dikemukakan diatas, maka kinerja pegawai
tinggi memiliki beberapa karakteristik”, berhubungan erat dengan perusahaan.
yaitu diantaranya, 1) Berorientasi pada Setiap perusahaan ingin mempunyai
prestasi yaitu hasil kerja secara kualitas pegawai-pegawai yang baik guna
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang memajukan perusahaan, oleh karena itu
karyawan dalam melaksanakan tugasnya. tidak heran jika kebanyakan perusahaan
2) Memiliki percaya diri yaitu orang yang mencantumkan standar-standar yang
aktif berperan sebagai pelaku dalam tinggi untuk menerima pegawai yang akan
pencapaian tujuan suatu organisasi. 3) bekerja di perusahaaannya.
Berpengendalian diri yaitu dipengaruhi Kebanyakan standar-standar yang
oleh kemampuan dan keahlian dalam dipakai yakni dalam hal akademik. Jumlah
bekerja, serta semangat kerja yang dimiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
oleh seorang pegawai merupakan salah satu syarat yang diajukan
Kompetensi yaitu kualitas dan perusahaan. Selain itu, terdapat juga
kuantitas yang dicapai oleh seorang standar kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai dalam melaksanakan tugasnya para karyawan. Standar tersebut bertujuan
sesuai dengan tanggung jawab yang agar perusahaan memiliki orang-orang
diberikan kepadanya terpilih yang diharapkan mempunyai
Menurut Barry Cushway kinerja yang baik terhadap tujuan
(www.kinerjapegawai.com), “kinerja perusahaan atau lembaga yaitu membuat
adalah menilai bagaimana seseorang telah maju dan berkembang pesat.
bekerja dibandingkan dengan target yang
5
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
6
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
7
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, b. kendaraan bermotor bekas (second)
Surat Pernyataan pemilik kendaraan sebagai akibat perjanjian jual beli kedua
bermotor bahwa tidak terjadi perubahan pihak.
identitas pemilik atau spesifikasi teknis Pendaftaran BBN-KB mempunyai
ranmor (Surat pernyataaan sama dengan masa tenggang 30 hari dihitung sejak serah
formulir SPT PKB/BBN-KB dan terima barang. Salah satu potensi
SWDKLLJ). c. STNK asli dan fotocopy. d. pendapatan yang perlu dikreasikan
BPKB asli dan fotocopy. e. Bukti PKB/BBN- adaalah BBN-KB kedua dan selanjutnya,
KB, SWDKLLJ dan Premi asuransi Jasa meskipun tarif pajaknya 1% (satu persen)
Raharja (khusus kendaraan umum) tahun dari penetapan harga pasar atau Nilai Jual
sebelumnya Kendaraan Bermotor (NJKB). Akan tetapi
Pajak kendaraan bermotor lima potensi ini berkaitan dengan perilaku
tahunan yaitu, sama halnya seperti pajak pasar, dimana setiap pembelian kendaraan
kendaraan bermotor tahunan, akan tetapi bermotor belum tentu pada saat yang
didalam pajak kendaraan bermotor lima sama masyarakat akan melakukan aktifitas
tahunan ini akan terjadi pergantian plat pendaftaraan kepemilikan kendaraan
nomor kendaraan bermotor untuk masa bermotor yang baru dibeli atau dimiliki.
berlaku lima tahun kedepan. Persyaratan Dengan demikian”kreatifitas” kebijakan
pengajuan/pembayaran pajak kendaraan insentif perpajakan juga menjadi bagian
bermotor lima tahunan adalah dengan dari upaya mendorong masyarakat untuk
melampirkan: a. Tanda jati diri yang sah + segera mendaftarkan kepemilikan
1 lembar foto copy. b. Surat Tanda Nomor kendaraan nya
Kendaraan yang lama atau surat (http://www.pajakonline.com)
keterangan yang sah apabila tidak dapat Pengenaan BBN-KB yang ditetapkan
menyerahkan Surat Tanda Nomor oleh Mendagri (Menteri Dalam Negeri)
Kendaraan Bermotor tersebut. c. Salinan yang dipertimbangkan oleh Menkeu
jati diri pemilik kendaraan bermotor (Menteri Keuangan). Tarif pajak BBN-KB
setelah menunjukkan aslinya. d. Salinan terbagi dalam sembilan kategori sebagai
bukti buku uji kendaraan bermotor yang berikut.(http://organisasi.org): a) 10%
bersangkutan setelah menunjukkan untuk kendaraan bermotor umum
aslinya. e. Dilakukan cek fisik terhadap penyerahan pertama. b) 3% untuk
kendaraan bermotor tersebut. f. Kalau ada kendaraan bermotor alat-alat besar dan
perubahan baik kepemilikan, ganti warna, berat penyerahan pertama. c) 1% untuk
ganti mesin, rubah bentuk harus kendaraan bermotor pribadi penyerahan
dilengkapi dengan BPKB pertama. d) 1% untuk kendaraan bermotor
BBN-KB adalah pajak atas pribadi untuk penyerahan selanjutnya. e)
penyerahan hak milik kendaraan bermotor 1% untuk kendaraaan bermotor umum
sebagai akibat dari perjanjian dua pihak penyerahan selanjutnya. f) 0,3% untuk
atau perbuatan sepihak atau keadaan yang kendaraan bermotor alat-alat besar dan
terjadi karena jual beli, tukar menukar, berat penyerahan selanjutnya. g)
warisan atau pemasukan kedalam badan 0,1%untuk kendaraan bermotor pribadi
usaha penyerahan karena warisan. h) 0,1% untuk
(http://pajakindonesia.wordpress.com). kendaraan bermotor umum penyerahan
BBN-KB terdiri dari 2 jenis yaitu karena warisan, i) 0,03% untuk kendaraan
untuk kendaraan bermotor baru (BBN-KB bermotor alat-alat besar dan berat
I) dan untuk kendaraan bermotor penyerahan karena warisan
bekas/second (BBN-KB II). BBN-KB I Dasar pengenaan BBN-KB adalah
merupakan pengalihan hak milik Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).
kendaraan bermotor sebagai akibat NJKB ditetapkan berdasarkan harga
perjanjian dua pihak. BBN-KB II pasaran umum (HPU) atas sesuatu
merupakan pengalihan hak milik kendaraan bermotor. Dasar pengenaan
8
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
BBN-KB ditetapkan berdasarkan nilai jual dapat berhasil dengan baik. Pelaku dapat
kendaraan bermotor. Adapun rumus berbentuk badan atau organisasi yang
menghitung BBN-KB adalah HPU X Dasar bertanggung jawab atas terselenggaranya
pengenaan pajak. Untuk tahun pembuatan pelayanan dan manusia sebagai pegawai.
lebih baru, nilai jualnya ditetapkan dengan Menurut Keputusan Menteri
penambahan 5% setiap tahun dari nilai Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
jual tahun sebelumnya. Untuk tahun 81 tahun 1993 yang kemudian
pembuatan lebih tua, nilai jualnya disempurnakan dengan keputusan
ditetapkan berdasarkan nilai jual tahun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
terakhir dengan penurunan 5% setiap Nomor 63 Tahun 2003 mendefenisikan
tahun dengan maksimal penurunan 5 Pelayanan Umum sebagai: “Sebagai bentuk
tingkat atau disesuaikan dengan HPU yang pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi
berlaku Pemerintah di pusat, di daerah, dan
(http://pajakindonesia.wordpress.com) dilingkungan Badan Usaha Milik Negara
Subjek Pajak BBN-KB adalah orang atau Badan Usaha Milik daerah dalam
pribadi atau badan yang dapat menerima bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka
penyerahan kendaraan bermotor, pelaksanaan ketentuan peraturan
sedangkan wajib pajak BBN-KB adalah perundang-undangan”.
orang pribadi atau badan hukum yang Mengikuti defenisi diatas, Pelayan
menerima penyerahan kendaraan publik atau pelayan umum dapat
bermotor. didefenisikan sebagai segala bentuk jasa
Pelayanan dapat diartikanm sebagai pelayanan, baik dalam bentuk barang
proses pemenuhan kebutuhan melalui publik maupun jasa public yang pada
aktifitas orang lain secara langsung (H.A.S prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
Moenir, 2000:16-17). Pelayanan juga dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di
diartikan perihal atau cara melayani atau Pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan
kemudahan yang diberikan sehubungan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
dengan jual beli barang atau jasa (Kamus Milik Daerah. Hal tersebut dilakukan
Besar Bahasa Indonesia 1989: 504). sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
Pengertian pelayanan yang dimaksud masyarakat maupun dalam rangka
dalam hal ini adalah pelayanan yang pelaksanaan ketentuan perundang-
diberikan pemerintah kepada masyarakat undangan.
umum atau public untuk mensejahterakan Menurut H.A.S Moenir (2000: 197)
masyarakat. agar layanan dapat memuaskan orang atau
Pelayanan publik oleh birokrasi sekelompok orang yang dilayani, maka
publik merupakan salah satu perwujudan petugas harus memenuhi empat
dari fungsi aparatur Negara sebagai abdi persyaratan pokok yang harus dimiliki
masyarakat. H.A.S Moenir (2000 : 26) petugas dalam melaksanakan pelayanan,
mendenisikan pelayanan umum sebagai antara lain: (1) tingkah laku yang sopan (2)
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang cara menyampaikan sesuatu yang
atau kelompok orang dengan landasan berkaitan dengaan apa yang sebenarnya
faktor material melalui sistem, prosedur diterima oleh orang yang bersangkutan (3)
dan metode tertentu dalam rangka usaha waktu penyampaian yang tepat (4)
memenuhi kepentingan orang lain sesuai keramah-tamahan.
dengan haknya. Kegiatan pelayanan Upaya untuk mendefenisikan
umum atau publik diarahkan pada kualitas dalam suatu organisasi jasa atau
terselenggaranya pelayanan untuk pelayanan bukanlah hal yang mudah,
memenuhi kepentingan umum atau karenaa setiap instansi mendefenisikan
kepentingan perseorangan melalui cara- kualitas berdasarkan tuntutan dan
cara yang tepat dan memuaskan pihak harapan budaya masyarakat. Oleh karena
yang dilayani, supaya pelayanan umum itu defenisi kualitas berbeda beda satu
9
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
dengan yaang lainnya. Suatu barang dan (2000: 88-123) meliputi enam faktor yaitu:
jasa dapat dikatakan memenuhi kualitas Faktor kesadaran, dapat dirumuskan
apabila dapat memenuhi kebutuhan “suatu proses berfikir melalui metode
pelaanggan atau klien, juga memiliki renungan, pertimbangan, dan
teknis tertentu yang operasional. Dilihat perbandingan sehingga menghasilkan
dari sisi teknis, kualitas adalah tingkat keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan
produk barang atau jasa yang memenuhi keseimbangan dalam jiwanya sebagai
serangkaian standar yang telah ditetapkan pangkal tolak untuk perbuatan dan
yang berkaitan dengan karakteristik yang tindakan yang akan dilakukan kemudian.
dapat menentukan nilai pasar dan unjuk Sehingga dengan adanya faktor kesadaran
kerja fungsi produk sesuai dengan dari para pegawai yang memberikan
rancangan. Oleh karena itu tujuan dari pelayanan diharapkan mereka
kebnyakan pengukuran kualitasadalah melaksanakan tugas dengan keihklasan,
untuk menentukan serta mengevaluasi kesungguhan dan disiplin.
derajat atau tingkat suatu produk barang Faktor aturan adalah perangkat
dan jasa yang mendekati komposisi atau penting dalam segala tindakan dan
paduan total yang dimaksud. perbuatan orang. Faktor aturan yang
Goetsch dan Davis (dalam Fandy menjadi landasan kerja pelayanan,
Tjiptono, 1998 : 4) mendefenisikan kualitas meliputi: Kewenangan erat hubungannya
sebagai kondisi dinamis yang dengan sahnya suatu perbuatan atau
berhubungan dengan produk, jasa, tindakan yang diambil, termasuk
manusia, proses dan lingkungan yang perbuatan aturan yang akan mengikat
memenuhi atau melebihi harapan. berbagai pihak; Pengetahuan dan
Kualitas juga diartikan sebagaai tingkat pengalaman diharapkan ia dapat
baik buruknya sesuatu dan derajat atau mempunyai pandangan jauh kedepan
tarif mutu. Pada prinsipnya kualitas sehingga aturan yang dibuat menjangkau
pelayanan dibangun atas adanya waktu yang cukup panjang; Kemampuan
perbandingan dua faktor utama yaitu bahasa dalam membuat aturan yang
persepsi masyarakat atas layanan yang dimaksud adalah mampu menggunakan
nyata mereka terima(preserved service) bahasa sederhana dan mudah dimengerti;
dengan layanan yang sesungguhnya Pemahaman oleh pelaksana, Petugas
diinginkan atau diharapkan. Jika pelaksana haruslah memahami terlebih
kenyataan nya lebih dari yang diharapkan, dahulu maksud dan arti aturan itu,
maka layanan dapat dikatakan sehingga mampu memberikan penjelasan
memuaskan. serta pelayanan yang tepat dan cepat;
Menurut Surenhchandar, Rajendran Disilpin pelaksana. Dalam hal ini disiplin
dan Anantharaman (dalam Muhammad waktu dan disiplin kerja atau perbuatan.
Muzahid Akbar dan Noorjahan Parvez Disipilin waktu tanpa disertai disiplin
2009: 26) lima faktor kualitas pelayaanan kerja tidak ada artinya, dengan kata lain
dari perspektif pelaanggan meliputi: Core tidak ada hasil sesuai dengan ketentuan
service service product (Inti pelayanan atau Organisasi dan sebaliknya; Faktor
produk pelayanan); Human element of Organisasi: Organisasi pelaksanaan yang
service delivery (Elemen manusia dalam dimaksud disini adalah mengorganisir
pengiriman pelayanan); Systematization of fungsi pelayanan baik dalam bentuk
service delivery non human element (Sistem struktur maupun mekanismenya yang
dari pengiriman pelayanan tanpa manusia; akan berperan dalam mutu dan kelancaran
Tangibles of service (Bukti fisik pelayanan); pelayanan sarana pendukung mekanisme
Social Responsibility (Tanggung jawab kerja didalam organisasi adalah system,
sosial) Prosedur dan metode; Faktor Pendapatan:
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendapatan adalah seluruh penerimaan
kualitas pelayanan menurut H.A.S Moenir seseorang sebagai imbalan atas tenasga
10
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
dan pikiran yang telah dicurahkan oleh pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
orang lain atau badan/organisasi, baik simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
dalam bentuk uang, maupun fasilitas Responsive atau ketanggapan yaitu
dalam jangka waktu tertentu; Faktor kemampuan membantu dan member
kemampuan dan ketrampilan: pelayanan yang cepat dan tepat.
Kemampuan berarti dapat melakukan Membiarkan masyarakat yang meminta
tugas atau pekerjaan sehingga pelayanan tanpa adanya alasan yang jelas
menghasilkan barang atau jasa sesuai menyebabkan persepsi yang negative
dengan yang diharapkan, sedangkan dalam kualitas pelayanan.
ketrampilan adalah kemampuan Assurance atau jaminan dan
melaksanakan tugas dengan menggunakan kepastian yaitu pengetahuan, kesopanan,
anggota badan dan peralatan tersedia; dan kemapuan pegawai perusahaan.
Faktor sarana pelayanan: Sarana pelayanan Terdiri dari beberapa komponen antara
adalah segala jenis peralatan, lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang kompetisi dan sopan santun
berfungsi sebagai alat utama atau Emphaty yaitu memberikan
pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan. perhatian yang tulus dan bersifat
Fungsi sarana pelayanan antara lain: a) individual atau pribadi yang diberikan
Mempercepat proses pelaksanaan kepada para pelanggan dengan berupaya
pekerjaan, sehingga dapat menghemat memahami keinginan konsumen.
waktu, b) Meningkatkan produktifitas, Berdasarkan uraian di atas, indikator
baik barang dan jasa, c) Kualitas produk untuk mengukur kualitas pelayanan
yang lebih baik atau terjamin, c) Ketetapan meliputi dimensi bukti langsung
susunan, d) Menimbulkan rasa (Tangibles), Keandalan (realibility), Daya
kenyamanan bagi oaring-orang yang tanggap (Responsive), Jaminan (Assurance)
berkepentingan, e) Menimbulkan perasaan dan Empati (Emphaty),
puas pada orang-orang yang Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
berkepentingan. Sumatra Utara pada awalnya mengurusi
Kualitas pelayan menurut pengelolaan pajak dan pendapatan daerah
Parasuraman (dalam Fandy Tjiptono 1998: dibawah naungan Biro Keuangan pada
27) memiliki lima dimensi Tangibles (bukti sekretariat Wilayah 1 Sumatra Utara.
fisik), Reliability (kehandalan), Responsive Selanjutnya berdasar surat keputusan
(ketanggapan), Assurance (Jaminan) dan Gubernur Kepada daerah tingkat 1
Emphaty. Sumatra Utara tentang Susunan dan Tata
Tangibles atau bukti fisik yaitu Cara Sekretariat Wilayah Daerah Tingkat 1
kemampuan organisasi dalam menunjang Provinsi Sumatra Utara, maka Biro
eksistensinya kepada pihak eksternal. Keuangan ditingkatkan menjadi
Penampilan dan kemampuan sarana dan Direktorat Keuangan.
prasarana fisik perusahaan dan keadaan Dengan demikian, tentu bagian
lingkungan sekitar adalah bukti nyata dari Pajak Pendapatan Daerah menjadi Sub
pelayana yang diberikan oleh pemberi jasa, Direktorat keuangan Pendapatan Daerah
yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, Pada Direktorat Keuangan. Dengan
peralatan yang dipergunakan (teknologi) terbentuknya SK Gubernur Kepala Daerah
serta penampilan pegawainya. tingkat 1 Sumatra Utara pada tanggal 21
Realibility atau kehandalan yaitu maret 1975, maka Sub Direktorat
kemampuan perusahaan untuk Keuangan Pendapatan Daerah
memberikan pelayanan sesuai yang ditingkatkan menjadi Direktorat
dijanjikan secara akurat dan terpecaya. Pendapatan Daerah. Pada tanggal 1
Kehandalan berarti ketepatan waktu september 1975, keluarlah surat Menteri
pelayanan yang sama untuk semua Dalam Negeri No. KUPD 3/12/43 tentang
pembentukan Dinas Pendapatan Daerah
11
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
12
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
13
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
14
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
15
Faizal Reza Nasution dan Rudi Salam Sinaga, Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Samsat dalam
dengan baik dan tetap berpedoman pada tersebut akan meninggalkan tugas di
norma kesopanan. SAMSAT, meskipun kadang-kadang hanya
Indikator Emphaty petugas di beberapa jam, namun menyebabkan
SAMSAT UPT Pangkalan Brandan sudah proses pelayanan menjadi terganggu.
cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
perhatian yang tulus yang diberikan oleh SIMPULAN
pegawai kepada para waajib pajak dengan Mekanisme pengenaan Bea Balik
berupaya memahami keinginan wajib Nama kendaraan Bermotor (BBN-KB) di
demi kelancaran pelayanan BBN-KB. Samsat UPT Pangkalan Bradan sudah
Dengan demikian empati dalam pelayanan berjalan dengan cukup baik dan
sudah dilakukan atau di terapkan oleh memberikan pelayanan yang baik juga, hal
para pegawai di SAMSAT UPT Pangkalan ini dapat dilihat dari berbagai pendapat
Brandan. yang tercantum pada bagian pembahasan.
Pelayanan BBN-KB di kantor Pelayanan BBN-KB terbagi menjadi
SAMSAT UPT Pangkalan Brandan tidak dua, yaitu BBN-KB I dan BBN-KB II,
terlepas dari berbagai hambatatan dalam dimana BBN-KB I adalah merupakan
pelaksanaannya, beberapa hambatan yang layanan balik nama kendaraan bermotor
ditemui terutama yang berkaitan dengan untuk kendaraan baru sedang BBN-KB II
kelengkapan berkas dan gangguan teknis adalah layanan balik nama kendaraan
untuk peralatan elektronik. Hambatan bermotor bekas yang berpindah tangan
dalam pelayanan BBN-KB di Kantor atau tukar kepemilikan, nah inilah yang
SAMSAT UPT Pangkalan Brandan meliputi menjadi fokus dari penulis. Standar waktu
tiga hal yaitu aspek administatif, teknis, pelayanan yang dibutuhkan dalam
dan SDM. Aspek administratif disebabkan pelayanan BBN-KB di Kantor Samsat UPT
oleh kelalaian para wajib pajak itu sendiri. Pangkalan Brandan kurang lebih 50 menit.
Kelengkapan berkas menjadi hal pokok Hal pokok yang sangat mempengaruhi
yang harus dipenuhi oleh wajib pajak kelancaran kegiatan pelayanan adalah
dalam melakukan pengurusan BBN-KB. mengenai prosedur pelayanan,
Apabila salah satu berkas persyaratan persyaratan-persyaratan kelengkapan
kurang, maka proses pelayanan akan dalam kepengurusan BBN-KB, sarana dan
terganggu dan wajib pajak harus segera prasana pendukung pelayanan. Di Samsat
melengkapinya terlebih dahulu. Hal UPT Pangkalan Brandan cukup
tersebut akan menghambat proses memuaskan dan sesuai dengan yang
pelayanan. diharapkan
Aspek teknis meliputi gangguan Dari aspek tampilan, Kantor Samsat
pada alat pengeras suara dan alat UPT Pangkalan Brandan Dinilai sudah
pemanggilan nomor urut digital. Apabila cukup baik dan untuk memperbaiki segala
kedua alat tersebut mengalami gangguan, bentuk pelayanan dan meningkatkan
maka mau tidak mau petugas harus kinerja pegawai dalam pelayanan, gedung
melakukan proses pelayanan dengan baru Samsat UPT Pangkalan Brandan
pemanggilan manual dengan suara dari sedang dalam tahap Pembangunan.
mulut langsung. Hal ini menyebabkan Penampilan Pegawai yang rapi serta
wajib pajak kurang mendengarnya, perilaku pegawai yang ramah dan sopan.
sehingga menjadi keributan dan Di samping itu, keberadaan Kantor Samsat
penumpukkan berkas. Aspek SDM adalah UPT Pangkalan Brandan juga mudah
hambatan yaang disebabkan adanya dijangkau oleh wajib pajak dengan
beberapa pegawai SAMSAT UPT angkutan umum maupun kendaraan
pangkalan Pangkalan Brandan dari pribadi.
kepolisian yang masih dibebani oleh tugas
lain diluar SAMSAT. Dengan mempunyai
tugas laindiluar SAMSAT, pegawai
16
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1) (2014): 1-17
17