Anda di halaman 1dari 13

Gusni Wirianti

N011201098
Farmakognosi (B)
JENIS-JENIS ALKALOID, NAMA TANAMAN
PENGHASIL, SUKU, KEGUNAAN, DAN RUMUS

 CARA MEMPEROLEH / MENGISOLASI ALKALOID


DARI TANAMAN

 IDENTIFIKASI UJI ALKALOID


1.1 Tabel Jenis Alkaloid
Alkaloid Tanaman Penghasil Suku Kegunaan Rumus
Strikhnina Strychnos lucida R.Br Loganiaceae Striknin bekerja dengan cara C21H22N2O2
dan Strychnos mengadakan antagonisme kompetitif
nuxvomica terhadap transmiter penghambatan.
Striknin menyebabkan perangsangan
pada semua
bagian SSP,

Emetina Uragoga ipecacuanha Rubiaceae Emetina memiliki kegunaan sebagai C29H40N2O4


dan Psychotria obat disentri amoeba, granuloma
ipecacuanha amoeba, dan umumnya lebih sering
digunakan untuk pengobatan amebiasis
Brusina Kayu Bidara Laut Loganiaceae Brusina berfungsi sebagai tonikum dan C23H26N2O4
(Ligustrinae Lignum) ratisida (racun tikus)

Piperina Piper nigrum L. dan Piperaceae Piperina berpotensi sebagai C17H19NO3


Piper Retrofractum antimicrobial. Antioksidan,
Vahl. antiinflamasi, anti tumor, anti depresi,
dan memiliki aktivitas sebagai
analgesik
Hydrastine Hydrastis canadensis Ranunculaceae Senyawa hydrastine memiliki kegunaan C21H21NO6
L. untuk mengobati sakit perut, sakit
tenggorokan, sakit mata dan bisul,
menghilangkan bekas luka cacar, serta
obat pada pendarahan Rahim dan
pembengkakan saluran genita-urinary.
Saat ini digunakan sebagai astringen
pada inflamasi, aktivitas antibakteri,
antituberculosis, dan immunostimulant

Atropine Atropa belladonna Solanaceae Senyawa atropine memiliki kegunaan C17H23NO3


untuk menangani melambatnya denyut
jantung dan gejala keracunan
insektisida, tegangnya otot pada
saluran pencernaan akibat radang usus
besar. Atropin digunakan untuk
mengobati kejang seperti kejang perut,
usus, dan kandung kemih

Cocaine Erythroxylon coca Erythroxylaceae Cocaine digunakan sebagai obat bius C17H21NO4
penghilang nyeri saat pembedahan
pada mata, hidung, serta tenggorokan
Quinidine merupakan obat
termasuk golongan antiaritmia yang
digunakan untuk mengobati
Quinidine Chinchona spp. Rubiaceae berbagai jenis gangguan irama C20H24N2O2
jantung atau aritmia, seperti
fibrilasi atrium dan atrial flutter.

Hydroquinin digunakan untuk


Arctostaphylos uva-
Hydroquinin Ericaceae pengobatan pigmentasi, kulit kusam, C20H26N2O2
ursi
dan flek

Catharanthus roseus Kegunaan vincristine yaitu sebagai


Vinkristine Apocynaceae C46H56N4O10
L. obat kanker

Lophophora Obat ini efek yang dapat


Meskalina Cactaceae C11H17NO3
williamsii menyebabkan halusinasi dan euphoria
Kafein Coffea arabica dan Rubiaceae Kafein memiliki kegunaan sebagai C8H10N4O2
Coffea liberia perangsang sistem pusat saraf pada
manusia, dan pada tumbuhan dapat
menjadi pestisida alami yang
melumpuhkan dan mematikan
serangga-serangga tertentu

Kuinina Chinchona sp Rubiaceae Senyawa kuinin memiliki fungsi C20H24N2O2


sebagai obat antimalaria, antibakteri,
kardiotonik, antijamur, antiinflamasi,
dan juga berguna dalam beberapa
gangguan otot

Sinkhonina Chinchona sp Rubiaceae memiliki fungsi sebagai zat C19H22N2O


antimikroba, skizonidal, amoebiasis,
flu, disentri, dan demam
Kolkhisinia Colchicum autumnale Colchicaceae Senyawa kolkisin memiliki beberapa C22H25NO6
dan Gloriosa superba khasiat terapeutik, di antaranya sebagai
L. antimitotik, anti-inflamasi dan
antifibrotil.
Belladonine Atropa belladonna Solanaceae Kegunaan belladonine yaitu C34H42N2O4
mengatasi penyakit kejang kandung
kemih, maag pada lambung, colistic,
dana iritasi pada usu, sakit kepala,
dan obstruksi jalan napas

Ergotamine Ergot produk jamur Clavicipitaceae Ergotamine memiliki kegunaan C33H35N5O5


parasitik Claviceps untuk mengobati atau mencegah
purpurea nyeri kepala tipe tertentu (nyeri
kepala vascular seperti migrain dan
nyeri kepala cluster). Ergotamine
dapat membantu menurunkan efek
berdenyut dan nyeri kepala vascular.

Morphine Papaver somniferum Papaveraceae untuk mengatasi rasa sakit dengan C17H19NO3
intensitas sedang hingga parah,
seperti nyeri pada kanker atau
serangan jantung

Pelletierine Punica granatum L. Punicaceae Pelletierine dapat mengobati sakit C8H15NO


perut karena cacing karna sangat
toksik dan menyebabkan
kelumpuhan pada cacing pita,
cacing gelang, dan cacing kremi
Isolasi senyawa alkaloid dilakukan dengan
melalui metode ekstraksi dan pemurnian.

 Pengambilan sampel, sampel dikeringkan kemudian dipotong dan


dihaluskan menggunakan blender untuk memperluas permukaan pada
saat maserasi
 Selanjutnya, sampel dimaserasi menggunakan pelarut etanol. Isolat yang
didapatkan kemudian diuapkan dengan alat rotary evaporator hingga
memperoleh ekstrak kental. Kemudian baru dilakukan uji fotokimia
 Isolasi senyawa alkaloid dilakukan dengan menambah asam asetat pada
ekstrak etanol sampai suasana menjadi asam dan membentuk garam
alkaloid.
 Setelah itu, garam alkaloid dipartisi menggunakan etil asetat, sehingga
diperoleh dua lapisan
 Lapisan atas adalah etil asetat sedangkan lapisan bawah adalah lapisan
asam yang terikat dengan alkaloid.
 Tambahkan ammonium hidroksida sampai suasana menjadi basa dan
terbentuk kembali basa alkaloid. Hal ini dilakukan untuk membebaskan
alkaloid dari bentuk garamnya
 Larutan tersebut diekstraksi lagi dengan etil asetat sehingga membentuk
lapisan etil asetat yang mengandung alkaloid dan lapisan basa
mengandung air.
 Lalu, tambahkan reagen dragendorrff, terbentuknya endapan merah
bata berarti positif ada alkaloid
 Isolat alkaloid total selanjitnya diianalisis dengan menggunakan
kromatografi lapis tipis untuk mengetahui jumlah komponennya. Setelah
itu, dilakukan pemisahan menggunakan KLT preparative
 Isolat alkaloid kemudian dilakukan uji kemurnian menggunakan KLT
dengan memakaii campuran eluen dan KLT dua dimensi. Apabila sudah
terdapat satu noda berarti diduga isolate alkaloid telah murni
 Isolat alkaloid murni kemudian dianalisis menggunakn spektrofotometer
UVVis, FTIR, dan LC-MS
 Setelah itu, dapat diketahui suatu senyawa termasuk alkaloid melalui
panjang gelombangnya.
Uji Alkaloid dapat dilakukan dengan cara reaksi pengendapan
maupun dengan reaksi warna

Pereaksi Untuk Reaksi Pengendapan

a) Iodium-iodida (Bourchardat) : endapan coklat


b) Kalium raksa (II)- iodida (Valser-Mayer) : endapan putih kekuningan
c) Garam Bi dengan KI (pereaksi Dragendorff) : endapan jingga

d) Fosfotungstat atau silikotungstat (Bertrand-Scheibler) : endapan putih kekuningan


Pereaksi Untuk Reaksi Warna

a) Asam nitrat pekat : brusin berwarna merah: kolkhisin berwarna violet


b) Sulfonitrar (pereaksi Erdmann) : konesin berwarna kuning kemudian hijau biru
c) Sulfomolibdat (pereaksi Frochde) : morfin berwarna violet
d) Sulfovanadat (Mandelin) : strikhin berwarna violet
e) Sulfoformalin (Marquis) : morfin berwarna merah kemudian biru
f) H2SO4 + p-dimetilamino benzaldehid (Wasicky) : alkaloid indol berwarna biru violet atau merah
g) Reaksi ini hanya dapat digunakan setelah alkaloidnya diisolasi dan dimurnikan.
Murtadlo, Y., Kusrini D., Fachriyah, E. 2013. Isolasi, Identifikasi
Senyawa Alkaloid Total Daun Tempuyung (Sonchus
arvensis Linn) dan Uji Sitotoksik Dengan Metode BSLT
(Brine Shrimp Lethality Test). Chem Info. 1(1): 379-385
Endarini, L.H. 2016. Farma kognosi dan Fitokimia. Pusdik SDM
Kesehatan: Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai