OLEH :
NAMA : RIRIN KURNIA
NIM : 092STYJ20
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis
mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang dialaminya baik berlangsung aktual maupun potensial.
Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien
individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada kasus DHF
yaitu (Erdin 2018) (SDKI DPP PPNI 2017)
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah berbagai perawatan berdasarkan
penilaian klinis dan pengetahuan yang dilakukan oleh seorang perawat
untuk meningkatkan hasil klien/pasien (Herdman, 2015). Berikut adalah
intervensi untuk pasien dengan hipertermia berdasarkan Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SDKI) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
Tabel 1
Perencanaan Keperawatan Pada Pasien DHF Dengan Hipertermia
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia :
1
Berhubungan Setelah dilakukan asuhan . Monitor suhu tubuh.
keperawatan 2
dengan proses selama 3x24 jam . Sediakan lingkungan yang dingin.
3
penyakit (infeksi diharapkan : . Longgarkan atau lepaskan pakaian.
1 4
virus . Menggigil menurun . Basahi dan kipasi permukaan tubuh
2 5
dengue/viremia) . Kulit merah menurun . Berikan cairan oral.
3 6
. Pucat menurun . Anjurkan tirah baring.
4
. Suhu tubuh membaik
5
. Suhu kulit membaik Regulasi Temperatur :
6 1
o
. Tekanan darah membaik. . Monitor suhu sampai stabil (36,5 C-
o
37,5 C)
2
. Monitor tekanan darah, frekuensi
pernafasan dan nadi
3 Monitor warna dan suhu
. kulit
4
. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
yang adekuat
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan atau implementasi adalah tindakan yang direncanakan
dalam rencana keperawatan (Tarwoto Wartonah, 2015). Perawat
melakukan pengawasan terhadap efektifitas intervensi yang dilakukan,
bersamaan pula menilai perkembangan pasien terhadap pencapaian tujuan
atau hasil yang diharapkan.
Pelaksanaan atau implementasi keperawatan adalah suatu komponen
dari proses keperawatan yang merupakan kategori dari perilaku
keperawatan di mana t indakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan
diselesaikan (Perry & Potter, 2005).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses
keperawatan
untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan
kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan (Potter & Perry, 2010).
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang terjadi pada setiap langkah
dari proses keperawatan dan pada kesimpulan (Herdman, 2015). Evaluasi
keperawatan dicatat disesuaikan dengan setiap diagnosa keperawatan.
Evaluasi untuk setiap diagnosa keperawatan meliputi data subyektif (S), data
obyektif (O), analisa permasalahan klien berdasarkan S dan O, serta
perencanaan ulang (P) berdasarkan hasil analisa data diatas. Evaluasi ini
juga disebut evaluasi proses. Semua itu dicatat pada formulir catatan
perkembangan (progress note).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Nor Vikri. 2019. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
DENGAN DENGUE HAEMORHAGIC FEVER ( DHF ) DI RUMAH
SAKIT.Samarinda.http://repository.poltekkeskaltim.ac.id/283/1/Untitled.p
df.
Ali. 2016. Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Jing & Ming. 2019. “Dengue Epidemiology.” Global Health Journal 3(2): 37–
45. https://doi.org/10.1016/j.glohj.2019.06.002.
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2019. Laporan Nasional Dinas Kesehatan. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Info Datin. Jakarta.