8 Disusun oleh:
9 Raditya Prasidya
10 1102014217
11
12 Kelompok 7
13
14 Pembimbing:
15 dr. Dini Widianti, MKK., DiplDK.
16
17
29
Pembimbing,
ii
30 KATA PENGANTAR
31Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatu
45Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
46pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
47terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
48besarnya kepada:
49 1. dr. Dini Widianti, MKK., DiplDK., selaku dosen pembimbing dan staf
50 pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
51 YARSI.
52 2. Dr. dr. Fathul Jannah, M.Si, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu
53 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
54 3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator kedokteran keluarga
55 dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
56 Universitas YARSI.
57 4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, dr. Maya Trisiswanti, MKM, dr.
58 Dini Widianti, MKK, DiplDK, dr. Dian Mardhiyah, M.KK, dan dr.
iii
59 Maulidya Sari, M. Epid, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
60 Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
61 5. dr. Budhi Prayudi selaku Kepala Puskesmas Cempaka Putih, Jakarta
62 Pusat.
63 6. dr. Dicky selaku Ka. Sat Pelaksana UKM Puskesmas Cempaka Putih,
64 Jakarta Pusat yang telah membimbing dan memberi masukan yang
65 bermanfaat selama berada di Puskesmas Cempaka Putih.
66 7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Cempaka Putih,
67 Jakarta Pusat.
68 8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
69 sehingga tersusun laporan ini.
70Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim
71penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
73Penulis
74
iv
75 DAFTAR ISI
76
77LEMBAR JUDUL...................................................................................................i
78LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
79KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
80DAFTAR ISI...........................................................................................................v
83 1.2. ANAMNESIS...............................................................................................1
88 1.8 TATALAKSANA.........................................................................................6
91 2.2 GENOGRAM..............................................................................................10
v
99 3.1 ASPEK PERSONAL..................................................................................26
105RENCANA PENATALAKSANAAN.................................................................30
106
107
vi
108 BAB I
109 BERKAS PASIEN
1101.1. IDENTITAS PASIEN
111 nama : Tn. H
112 jenis kelamin : Laki-laki
113 usia : 37 Tahun
114 pekerjaan : Wartawan
115 agama : Islam
116 suku bangsa : Sunda
117 alamat : Jakarta Pusat
118 Puskesmas : Puskesmas Cempaka Putih
119 Tanggal berobat : 30 Januari 2020
1201.2. ANAMNESIS
121 Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
122 tanggal 1 Februari 2020 pukul 11.00 WIB
124 Tn. H mengeluh kulit yang kemerahan dengan rasa gatal di lutut
125 dan kemaluan sejak 3 bulan yang lalu.
vii
136 c. Riwayat Penyakit Dahulu
150 Pasien tinggal Bersama ibu dan keluarga adiknya dalam 1 rumah,
151 penghuni rumah yang sakit serupa disangkal, pemakaian handuk atau
152 pakaian secara bersamaan (-). Pasien sehari-hari bangun sebelum subuh
153 berakhir, sekitar pukul 05.30 WIB pagi, kemudian shalat subuh. Setiap
154 pagi pasien mandi, berpakaian, lalu sarapan, sebelum berangkat ke kantor
155 untuk bekerja pukul 08.00.
viii
163 pukul 19.00, tapi pasien sudah memberhentikan gaya hidup ini sejak 4
164 bulan yang lalu
165 Pasien 4 bulan yang lalu terjatuh dari tangga dan mendarat lutut
166 duluan menyebabkan tempurung lutut kanan pasien fraktur, pasien
167 dilakukan operasi tempurung lutut, dengan mengganti tempurung lutut
168 pasien dengan prosthetic. Proses penyembuhan tempurung lutut memakan
169 waktu lama sehingga melimitasi ruang gerak pasien, menyulitkan pasien
170 untuk melakukan aktivitas sehari-hari, salah satunya menjaga kebersihan
171 tubuh pasien.
176 b. Kesadaran
177 Composmentis.
ix
IMT KATEGORI
<18,5 Underweight
18,5 – 22,9 Berat badan normal
< 22,9 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obesitas I
> 29,9 Obesitas II
190 Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
192 1. Kepala
193 Bentuk : Normocephal.
194 Rambut : Berwarna hitam, distribusi merata.
195 Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, Pupil bulat,
196 isokor, reflex cahaya +/+, Kelopak mata tidak cekung.
202 7. Jantung
203 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat.
204 Palpasi : Iktus vordis teraba di ICS V mid clavicula sinistra.
205 Perkusi : Batas Jantung Normal.
206 Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal reguler, Murmur (-), Gallop
207 (-).
208 8. Pulmo
209 Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris.
210 Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada Gerakan tertinggal,
211 fremitus vocal simetris kanan kiri.
x
212 Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru kanan dan kiri.
213 Auskultasi : Suara dasar paru vesicular (+/+), wheezing (-/-), ronkhi
214 (-/-).
215 9. Abdomen
216 Inspeksi : Darar, Sikatrik (-/-)
217 Auskultasi : Bising usus (+) Normal, Pulsasi Aorta umbilikalis
218 terdengar.
219 Perkusi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
220 pembesaran.
221 Palpasi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
228
229 a. Inspeksi:
xi
230 1. Lokasi : Bagian lateral paha bawah
231 2. Efloresensi : Eritem, Bekas Pruritus masih sedikit terlihat
232 3. Diameter : Eritem diameter 3 cm sudah tampak hilang setelah
233 penggunaan gentalex dari hari kamis 30 Januari 2020
234 b. Palpasi
244
2471.8 TATALAKSANA
248 1. Salep Gentalex Cream (Gentamisin Sulfat 5 mg)
249 2. Salep Hydrocortisone Acetate 2,5% 5 mg
250
xii
251 BAB II
252 BERKAS KELUARGA
2532.1. PROFIL KELUARGA
254 a. Karakteristik Keluarga
xiii
267 Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
268 Duvall (1985) dan Miller (1998), tahapan siklus keluarga Tn. H termasuk
269 kedalam tahap VIII yaitu keluarga masa pensiun dan lansia.
271 Tn. H dan keluarga memiliki hubungan yang cukup baik. Keluarga
272 Ny. F saling memberikan perhatian dan kasih sayang satu sama lainnya.
273 Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah sehingga pasien dan
274 keluarga dapat menyampaikan pendapatnya secara bebas. Namun, mereka
275 hanya dapat berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap pada
276 malam hari, karena seluruh anggota keluarga kecuali Tn. H sibuk setiap
277 harinya bekerja dari pagi sampe sore hari. Masalah keuangan Tn. H yang
278 belum menikah diatur oleh Ny. F, sedangkan Tn. G yang sudah
279 berkeluarga mampu mengatur keuangan sendiri. Tn. G terkadang
280 membantu Ny. F jika ada perlu bantuan keuangan.
283 Ny. F memiliki empat orang anak, tiga orang menantu, dan 5 orang
284 cucu. Keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-
285 hari. Tn. H dan keluarga belulm menerapkan diet rendah lemak dan garam.
286 Tn. H karena memiliki cedera pada tempurung lutut, kesulitan untuk
287 melakukan olahraga dan aktivitas fisik sedang sampai berat lainnya, selain
288 itu Tn. H sendiri mengatakan beliau malas untuk berolahraga.
xiv
295 Kebutuhan Tn. H dan keluarga tercukupi dari pendapatan anak dan
296 menantu pasien yang bekerja sebagai ART dan wiraswasta. Pasien tiap
297 bulannya diberi uang sebesar Rp. 3.000.000 untuk memenuhi kebutuhan
298 sehari-hari oleh ibunya. Untuk biaya kesehatan, pasien dan keluarga
299 menggunakan BPJS sebagai asuransi kesehatan sehingga pasien dan
300 berobat dan terjamin kesehatannya.
317
xv
3182.2 GENOGRAM
319 Gambar 2.1 Genogram Keluarga Pasien
320
xvi
322
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN 31
xvii
RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan,
dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan
kecelakaan 2 2
a. Bukan tembok (terbuat dari
2 Dinding anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak
diplester/papan yang tidak kedap
air.
c. Permanen (Tembok/pasangan
batu bata yang diplester) 3 3
papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat
dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan
(rumah panggung). 2 2
Jendela kamar
4 tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <
10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10%
dari luas lantai 2
Lubang asap
7 dapur a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <
10% dari luas lantai dapur 1
xviii
b. Ada, lubang ventilasi dapur >
10% dari luas lantai dapur 2
(asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang
sejenis.
a. Tidak terang, tidak dapat
8 Pencahayaan dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga
kurang jelas untuk membaca 1 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau
sehingga dapat dipergunakan
untuk 2
membaca dengan normal.
TOTAL HASIL PENILAIAN 11
SARANA
25
II SANITASI
Sarana Air
1 Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/ b. Ada, bukan milik sendiri dan
KU/PAH). tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak
memenuhi syarat kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan
memenuhi syarat kesh. 3
d. Ada, bukan milik sendiri dan
memenuhi syarat kesh. 4 4
Jamban (saran
2 pembua- a. Tidak ada. 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak
ngan kotoran). ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada 2
xix
tutup, disalurkan ke sungai
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada
tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang
3 Pembuangan tidak teratur di halaman 0
Air Limbah b. Ada, diresapkan tetapi
(SPAL) mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan
sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan
terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak
mencemari sumber air (jarak 3 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan
tertutup (saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.
Saran
4 Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Temp b. Ada, tetapi tidak kedap air dan
at Sampah tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak
bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 3
TOTAL HASIL PENILAIAN 14
PERILAKU
III PENGHUNI 44
Membuka
1 Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari dibuka 2
Membuka
2 jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang b. Kadang-kadang 1
xx
Keluarga
c. Setiap hari dibuka 2 2
Mebersihkan
3 rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 2
a. Dibuang ke
Membuang sungai/kebun/kolam
4 tinja bayi sembarangan 0
dan balita ke
jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
Membuang a. Dibuang ke sungai / kebun /
5 sampah kolam sembarangan 0
pada tempat b. Kadang-kadang dibuang ke
sampah tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat
sampah. 2 2
TOTAL HASIL PENILAIAN 8
327
332 Kriteria :
333 1. Rumah Sehat = 1068 – 1200
334 2. Rumah Tidak Sehat= < 1068
335 Rumah Tn. H memiliki total hasil penilaian 1043 termasuk dalam kategori
336 rumah tidak sehat dengan kurangnya 3 faktor yang mendukung rumah
337 sehat, yaitu komponen fisik rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.
xxi
338 b. Kepemilikan Barang Berharga
339 1. 1 Buah kendaraan bermotor roda empat
340 2. 1 Buah kendaraan bermotor roda dua
341 3. 1 buah televisi
342 4. 1 buah kompor
343 5. 1 buah rice cooker
344 6. 1 buah kulkas
345
xxii
346 c. Denah Rumah
348
349
xxiii
350 Gambar 2.3 Denah Lantai 2 Rumah Tn. H
351
360 Jika salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn.H biasanya
361 akan berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih kerena semua
xxiv
362 anggota keluarga memiliki Kartu BPJS. Jarak dari rumah pasien ke
363 puskesmas sehingga bila pasien ingin ke puskesmas dapat menggunakan
364 motor.
366 Keluarga Tn.H memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang
367 dan malam hari. Makanan yang anggota keluarga di rumah Tn.H konsumsi
368 biasanya masakan ibu Tn. H atau pesan antar. Menu makanan yang
369 dimasak oleh ibunya cukup bervariasi setiap harinya. Tn. H membiasakan
370 diri untuk mencuci tangan dengan sabun dan berdoa saat sebelum dan
371 sesudah makan serta merapihkan dan membersihkan peralatan makan
372 setelah selesai makan.
374 Tn.H tinggal dirumah milik ibunya di daerah yang cukup penduduk.
375 Rumah Tn.H berukuran 12 x 10 m dengan halaman, garasi, 3 kamar tidur
376 ber ac, 2 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga. Rumah Tn.H tidak
377 jumlah penghuni 5 orang. Lantai rumah terbuat dari ubin, dinding rumah
378 dari tembok, terdapat jamban dikamar mandi, terdapat ventilasi dan
379 penerangan yang kurang terkena cahaya matahari. Ketersediaan air bersih
380 berasal dari air sumur dan tempat pembuangan sampah berada di belakang
381 rumah. Kebersihan rumah Tn.H agak kurang karena banyak barang bekas
382 yang sudah tidak terpakai ditumpuk didalam rumah sehingga sulit
383 membersihkan rumah.
xxv
adiknya
2. Tariff pelayanan keshatan Terjangkau Biaya pengobatan
terbantu dengan
adanya fasilitas
BPJS
3. Kualitas Pelayanan kesehatan di Memuaskan Selain biaya nya
Puskesmas yang sudah di
cover oleh BPJS,
pelayanan yang
diberikan oleh
tenaga kesehatan
di puskesmas
sudah baik.
385
xxvi
401 Anggota keluarga dirumah tempat Tn. H tinggal belum menerapkan pola
402 gizi seimbang karena tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
403 seimbang dan tidak tahu kandungan gizi dari makanan yang setiap hari di
404 konsumsi. Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung
405 karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber
406 zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Adapun
407 10 pesan gizi seimbang yaitu:
420 Tabel 2.3 Menu Makanan Pasien pada Sabtu 1 Februari 2020
xxvii
Ayam
Air 0 0 0 0
Mineral
Makan Mie Basah 175 40 4 0
Malam
Telur 95 10 6 0
Ayam
Teh Manis 55 14,36 0 0
Total 1.005 164,72 41 25
421
423 Tabel 2.4 Menu Makanan Pasien pada Sabtu 2 Februari 2020
xxviii
426 Tabel 2.5 Menu Makanan Pasien pada Senin 3 Februari 2020
428 Melihat data yang ditunjukkan oleh tabel tersebut, dapat disimpulkan
429 bahwa Tn. H mendapat total kalori perhari sebagai berikut :
434 Tabel 2.6 Rangkuman Food Record dan Kebutuhan Gizi Pasien
xxix
436 Status Gizi Pasien
xxx
462 1. Pasien mulai menjalani pengobatan didukung oleh keluarga untuk
463 sembuh.
466 4. Pelayanan kesehatan pasien tidak dikenakan biaya atau gratis (BPJS).
470 2. Anggota keluarga Tn. H tidak ada yang menjaga atau mengawasi
471 kegiatan sehari – hari Tn. H.
xxxi
479 BAB III
480 DIAGNOSIS HOLISTIK
4813.1 ASPEK PERSONAL
482 a. Alasan Kedatangan
483 Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan saran dari ibu
484 pasien untuk memeriksakan kelainan dikulitnya.
485 b. Harapan
486 Pasien berharap agar penyakit dikulitnya diidentifikasi dengan benar dan
487 rasa gatal dan kemerahan dikulitnya diobati.
488 c. Kekhawatiran
xxxii
5053.3 ASPEK RESIKO INTERNAL
506 1. Pasien yang memiliki cedera lutut sehingga kesulitan untuk menjaga
507 kebersihan diri sehari-hari.
5253.6 PROGNOSIS
526 Umumnya baik jika faktor pencetus dihindari
527 Quo ad Vitam : ad bonam
528 Quo ad Fungsionam : ad bonam
529 Quo ad Sanationam : ad bonam
xxxiii
530RENCANA PENATALAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Aspek Personal Memberikan penjelasan Pasien Di Pasien lebih perhatian Pasien lebih
1. Alasan Kedatangan tentang Puskesmas dengan penyakit yang menerima
Pasien datang ke Puskesmas penyakit Dermatitis Atopik dan pada dialaminya. dan
dengan keinginan sendiri dan yang dideritanya, faktor- saat Pasien memperhatikan memehami
saran dari ibu pasien untuk faktor yang Kunjunga kebersihkan pada tentang
memeriksakan kelainan dapat mencetuskan n Rumah dirinya keadaan
dikulitnya. penyakit pasien. sakitnya
2. Harapan - Memberikan dukungan
Pasien berharap agar penyakit terhadap
dikulitnya diidentifikasi dengan pasien untuk rajin
benar dan rasa gatal dan menjalankan pengobatan
kemerahan dikulitnya diobati. - Menjelaskan kepada
3. Kekhawatiran pasien bahwa
Pasien memiliki kekhawatiran penyakit merupakan ujian
bahwa penyakit kulit yang dari Allah
dialaminya termasuk penyakit dan Allah yang Maha
30
yang serius, selain iu Menyembuhkan dan
penyakitnya akan mengganggu dekatkan diri
kegiatan dan aktivitasnya sehari- dengan Allah SWT dengan
hari. cara
4. Persepsi Mengenai memperbanyak solat, zikir
Penyakit dan
Pasien beranggapan bahwa membaca Al-Quran.
penyakitnya yang dideritanya
bisa berakibat serius.
5. Persepsi Religi
Pasien beranggapan bahwa
penyakit yang dideritanya
merupakan teguran dari allah
swt karena kurang
memperhatikan kebersihan diri.
Pasien ingin memperbaiki diri
dengan menjalankan pengobatan
sampai tuntas, dan menjaga
kebersihan diri untuk
31
kedepannya, karena kebersihan
adalah sebagian dari iman.
Aspek Klinis 1. Non-Medikamentosa Pasien Pada saat 1. Intensitas gatal, dan 1. Perbaikan
- Diagnosis kerja: Dermatitis Memberikan Edukasi di kemerahan dikulit pada keadaan
Atopik kepada pasien untuk. Puskesmas pasien berkurang. pasien
- Dasar diagnosis: Dari Menghindari semua faktor dan 2. Pencegahan
anamnesis, luar yang mungkin kunjungan terjadinya komplikasi
dan pemeriksaan fisik. menimbulkan manifestasi rumah.
klinis.
Menjaga kebersihan kulit
dengan mencucinya tiap
hari.
Menghindari makanan
yang berpotensi untuk
menjadi allergen pada
pasien.
2. Sistemik
Kortikosteroid jika gajala
32
klinis berat dan sering
mengalami kekambuhan
Jika ada infeksi sekunder
diberi antibiotik seperti
eritromisin, tetrasikin.
3. Topikal
Pada bentuk anak dan
dewasa dengan likenifikasi
dapat diberi kortikosteroid
kuat seperti Gentamicin
Sulfate dan Hydrocortisone
Acetate.
Aspek Risiko Internal 1. Mengedukasi pasien Pasien Pada saat Pasien dapat menjaga Pasien lebih
1. Kurangnya kedisiplinan dan untuk lebih aktif kunjungan kebersihan tubuhnya peduli dan
keaktifan pasien dalam menjaga memberishkan dirinya, dan rumah. sehingga kasus seperti memerhatikan
kebersihan diri pasien. mengningatkan pasien ini tidak berulang lagi. terhadap
betapa pentingnya menjaga kebersihan
kebersihan tubuh. diri pasien.
Aspek Risiko Eksternal 1. Mengedukasi keluarga Pasien Pada saat Keluarga Pasien Keluarga
33
1. Tidak ada anggota dari pasien tentang kondisi dan dan kunjungan menjadi dukungan serta pasien lebih
keluarga pasien yang membantu kebutuhan pasien sekarang, Keluarga rumah. fondasi dalam peduli dan
atau memotivasi pasien untuk dan betapa pentingnya Pasien kesembuhan pasien. memerhatikan
membersihkan diri pasien. kebersihan tubuh untuk terhadap
pasien. kebersihan
diri pasien.
Aspek Fungsional Mengedukasi pasien Pasien Pada saat Pasien dapat berfungsi Pasien lebih
Bekas operasi pada cedera lutut tentang tempurung lutut kunjungan dengan baik untuk memerhatikan
yang dimiliki pasien pasien dan mengingatkan rumah. melakukan aktivitas dan lebih
mengkategorikan pasien di pasien untuk melakukan sehari-hari dan dalam berkeinginan
International Classification kontrol secara rutin ke menjaga kebersihan untuk cepat
Primary Care pada golongan spesialis bedah tempat badannya berfungsi
tingkat kedua, pasien mampu pasien menjalani operasi seperti
melakukan aktivitas ringan, tempurung lututnya agar normal
namun untuk aktivitas dan cepat bisa beraktivitas kembali.
kegiatan sehari-hari tidak kembali seperti normal.
semuanya bisa dilakukan, ada
beberapa aktivitas yang pasien
kesulitan untuk lakukan.
34
Aktivitas dimana ada tekanan
pada tempurung lutut yang
signifikan, seperti naik tangga,
dan berjalan jauh. Pasien juga
kesulitan untuk sujud seperti
pada saat melakukan ibadah, dan
jongkok yang menyebabkan
pasien kesulitan membersihkan
badan di kamar mandi,
walaupun begitu pasien masih
bisa melakukan aktivitas sehari-
hari seperti naik motor, berjalan
jarak pendek, dan duduk dalam
durasi yang lama seperti saat
bekerja.
35
531 DOKUMENTASI
36
532
533
37
535
536
38
537
39