Anda di halaman 1dari 44

1 STUDI KASUS PASIEN

2 DERMATITIS ATOPIK SUSPEK TINEA CRURIS DITINJAU DARI


3 ASPEK RISIKO INTERNAL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
4 KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH

8 Disusun oleh:
9 Raditya Prasidya
10 1102014217

11

12 Kelompok 7

13

14 Pembimbing:
15 dr. Dini Widianti, MKK., DiplDK.

16

17

18 KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


19 BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
20 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
21 PERIODE 20 JANUARI – 21 FEBRUARI
22 LEMBAR PERSETUJUAN
23Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Dermatitis Atopik ditinjau dari
24Aspek Risiko Internal dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di
25Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih” periode 20 Januari 2019 - 21 Februari
262020 telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka
27memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
28Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

29

Jakarta, Januari 2020

Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK., DiplDK.

ii
30 KATA PENGANTAR
31Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatu

32 Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan


33kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
34penulis sehingga laporan studi kasus pasien yang berjudul “Dermatitis Atopik
35ditinjau dari Aspek Risiko Internal dengan Pendekatan Kedokteran
36Keluarga di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih” ini dapat diselesaikan
37dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpahkan curahkan
38kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, hingga
39kepada umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.

40Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


41kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
42Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
43pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai ilmu kesehatan
44masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.

45Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
46pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
47terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
48besarnya kepada:

49 1. dr. Dini Widianti, MKK., DiplDK., selaku dosen pembimbing dan staf
50 pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
51 YARSI.
52 2. Dr. dr. Fathul Jannah, M.Si, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu
53 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
54 3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator kedokteran keluarga
55 dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
56 Universitas YARSI.
57 4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, dr. Maya Trisiswanti, MKM, dr.
58 Dini Widianti, MKK, DiplDK, dr. Dian Mardhiyah, M.KK, dan dr.

iii
59 Maulidya Sari, M. Epid, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
60 Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
61 5. dr. Budhi Prayudi selaku Kepala Puskesmas Cempaka Putih, Jakarta
62 Pusat.
63 6. dr. Dicky selaku Ka. Sat Pelaksana UKM Puskesmas Cempaka Putih,
64 Jakarta Pusat yang telah membimbing dan memberi masukan yang
65 bermanfaat selama berada di Puskesmas Cempaka Putih.
66 7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Cempaka Putih,
67 Jakarta Pusat.
68 8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
69 sehingga tersusun laporan ini.

70Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim
71penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin

72Jakarta, Januari 2020

73Penulis

74

iv
75 DAFTAR ISI

76

77LEMBAR JUDUL...................................................................................................i

78LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

79KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

80DAFTAR ISI...........................................................................................................v

81BAB I BERKAS PASIEN......................................................................................1

82 1.1. IDENTITAS PASIEN...................................................................................1

83 1.2. ANAMNESIS...............................................................................................1

84 1.3 PEMERIKSAAN FISIK...............................................................................3

85 1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG..................................................................6

86 1.6 DIAGNOSIS KLINIS...................................................................................6

87 1.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG..................................................................6

88 1.8 TATALAKSANA.........................................................................................6

89BAB II BERKAS KELUARGA............................................................................7

90 2.1. PROFIL KELUARGA..................................................................................7

91 2.2 GENOGRAM..............................................................................................10

92 2.3 PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP.......11

93 2.4 PENILAIAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA...........................18

94 2.5 POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA.......................................20

95 2.6 POLA DUKUNGAN KELUARGA...........................................................25

96 2.7 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DALAM


97 KELUARGA......................................................................................................25

98BAB III DIAGNOSIS HOLISTIK.....................................................................26

v
99 3.1 ASPEK PERSONAL..................................................................................26

100 3.2 ASPEK KLINIS.........................................................................................26

101 3.3 ASPEK RESIKO INTERNAL....................................................................27

102 3.4 ASPEK RESIKO EKSTERNAL................................................................27

103 3.5 ASPEK FUNGSIONAL.............................................................................27

104 3.6 PROGNOSIS..............................................................................................27

105RENCANA PENATALAKSANAAN.................................................................30

106

107

vi
108 BAB I
109 BERKAS PASIEN
1101.1. IDENTITAS PASIEN
111 nama : Tn. H
112 jenis kelamin : Laki-laki
113 usia : 37 Tahun
114 pekerjaan : Wartawan
115 agama : Islam
116 suku bangsa : Sunda
117 alamat : Jakarta Pusat
118 Puskesmas : Puskesmas Cempaka Putih
119 Tanggal berobat : 30 Januari 2020

1201.2. ANAMNESIS
121 Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
122 tanggal 1 Februari 2020 pukul 11.00 WIB

123 a. Keluhan Utama

124 Tn. H mengeluh kulit yang kemerahan dengan rasa gatal di lutut
125 dan kemaluan sejak 3 bulan yang lalu.

126 b. Riwayat Penyakit Sekarang

127 Tn. H, 37 tahun, datang ke puskesmas cempaka putih dengan


128 keluhan kulit yang kemerahan dengan rasa gatal di lutut dan kemaluan
129 sejak 3 bulan yang lalu sebelum berobat ke puskesmas. Kemerahan
130 muncul tiba-tiba, awalnya hanya pada lutut pasien, tapi beberapa hari
131 kemuadian ditemukan juga keluhan yang serupa dikemaluan pasien, rasa
132 gatal dan kemerahan hilang timbul sepanjang hari, tetapi biasanya lebih
133 terasa saat sebelum tidur. Keluhan ini diduga muncul setelah
134 pasienmenjalani operasi tempurung lutut 4 bulan yang lalu, menyulitkan
135 pasien berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan lain-lain.

vii
136 c. Riwayat Penyakit Dahulu

137 Pasien belum pernah merasakan keluhan yang serupa sebelumnya,


138 pasien memiliki riwayat alergi terhadap seafood, membuat kulit menjadi
139 gatal-gatal. Riwayat asma, diabetes melitus, dan riwayat penyakit jantung
140 disangkal.

141 d. Riwayat Penyakit Keluarga

142 Tidak ada yang menderita keluhan serupa dengan pasien di


143 keluarga pasien. Kakak dan Eyang dari pasien memiliki riwayat alergi
144 terhadap seafood. Riwayat asma, diabetes, hipertensi dan jantung
145 disangkal.

146 e. Riwayat Pengobatan

147 Pasien sudah melakukan 2 kali kunjungan ke puskesmas cempaka


148 putih, dan diberikan Betahistin, CTM, dan Gentalex.

149 f. Riwayat Pribadi dan Sosial

150 Pasien tinggal Bersama ibu dan keluarga adiknya dalam 1 rumah,
151 penghuni rumah yang sakit serupa disangkal, pemakaian handuk atau
152 pakaian secara bersamaan (-). Pasien sehari-hari bangun sebelum subuh
153 berakhir, sekitar pukul 05.30 WIB pagi, kemudian shalat subuh. Setiap
154 pagi pasien mandi, berpakaian, lalu sarapan, sebelum berangkat ke kantor
155 untuk bekerja pukul 08.00.

156 Pasien memulai pekerjaannya di ruko Cempaka Mas sebagai


157 Wartawan, pekerjaan pasien biasanya menulis dan mensubmit artikel ke
158 publisher di kantornya, atau turun ke lapangan untuk mencari berita untuk
159 dijadikan artikel. Pasien makan siang di tempat makan disekitar rukonya
160 setiap jam 12.00 lalu pulang dari pekerjaannya ke rumah pukul 15.00.

161 Pasien dulu memiliki berkumpul Bersama temannya dengan


162 kebiasaan minum-minuman beralkohol dan merokok sampai kerumah

viii
163 pukul 19.00, tapi pasien sudah memberhentikan gaya hidup ini sejak 4
164 bulan yang lalu

165 Pasien 4 bulan yang lalu terjatuh dari tangga dan mendarat lutut
166 duluan menyebabkan tempurung lutut kanan pasien fraktur, pasien
167 dilakukan operasi tempurung lutut, dengan mengganti tempurung lutut
168 pasien dengan prosthetic. Proses penyembuhan tempurung lutut memakan
169 waktu lama sehingga melimitasi ruang gerak pasien, menyulitkan pasien
170 untuk melakukan aktivitas sehari-hari, salah satunya menjaga kebersihan
171 tubuh pasien.

1721.3 PEMERIKSAAN FISIK


173 Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 1 Februari 2019.

174 a.Keadaan Umum


175 Tampak tidak sakit.

176 b. Kesadaran
177 Composmentis.

178 c. Vital Sign

179 1. Tekanan darah : 125/85 mmHg


180 2. Nadi : 74 x / menit
181 3. Frekuensi napas : 21 x / menit
182 4. Suhu : 36,2 ℃

183 d. Status gizi

184 1. Berat Badan (BB) : 87 kg


185 2. Tinggi Badan (TB) : 170 cm
186 3. Indeks Massa Tubuh (IMT) : 30
187 4. Berat Badan Ideal (BBI) : 63 kg
188 5. Status Gizi : Obesitas II

189 Tabel 1.1 Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)

ix
IMT KATEGORI
<18,5 Underweight
18,5 – 22,9 Berat badan normal
< 22,9 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obesitas I
> 29,9 Obesitas II
190 Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007

191 e. Status Generalis

192 1. Kepala
193 Bentuk : Normocephal.
194 Rambut : Berwarna hitam, distribusi merata.
195 Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, Pupil bulat,
196 isokor, reflex cahaya +/+, Kelopak mata tidak cekung.

197 2. Telinga : Normotia, secret (-/-).

198 3. Hidung : Septum deviasi (-).

199 4. Mulut : Bibir sianosis (-).

200 5. Tenggorokan : Hiperemis (-), Tonsil T1-T1.

201 6. Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-).

202 7. Jantung
203 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat.
204 Palpasi : Iktus vordis teraba di ICS V mid clavicula sinistra.
205 Perkusi : Batas Jantung Normal.
206 Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal reguler, Murmur (-), Gallop
207 (-).

208 8. Pulmo
209 Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris.
210 Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada Gerakan tertinggal,
211 fremitus vocal simetris kanan kiri.

x
212 Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru kanan dan kiri.
213 Auskultasi : Suara dasar paru vesicular (+/+), wheezing (-/-), ronkhi
214 (-/-).

215 9. Abdomen
216 Inspeksi : Darar, Sikatrik (-/-)
217 Auskultasi : Bising usus (+) Normal, Pulsasi Aorta umbilikalis
218 terdengar.
219 Perkusi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
220 pembesaran.
221 Palpasi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.

222 10. Ekstremitas


223 Akral : Hangat
224 CRT : < 2 detik
225 Sianosis : Tidak ada
226 Edema : (-/-)

227 1.4 STATUS DERMATOLOGIS

228

229 a. Inspeksi:

xi
230 1. Lokasi : Bagian lateral paha bawah
231 2. Efloresensi : Eritem, Bekas Pruritus masih sedikit terlihat
232 3. Diameter : Eritem diameter 3 cm sudah tampak hilang setelah
233 penggunaan gentalex dari hari kamis 30 Januari 2020

234 b. Palpasi

235 1. Suhu : Sama dengan kulit sekitar


236 2. Permukaan : Tidak rata
237 3. Nyeri : (+)

2381.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG


239 1. Biakan jaringan
240 2. Imunofluoresensi
241 3. Apusan Tzanck

2421.6 DIAGNOSIS KLINIS


243 Dermatitis Atopik pada orang dewasa

244

2451.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG


246 Tidak dilakukan.

2471.8 TATALAKSANA
248 1. Salep Gentalex Cream (Gentamisin Sulfat 5 mg)
249 2. Salep Hydrocortisone Acetate 2,5% 5 mg

250

xii
251 BAB II
252 BERKAS KELUARGA
2532.1. PROFIL KELUARGA
254 a. Karakteristik Keluarga

255 a. Identitas Kepala Keluarga : Ibu Pasien Bernama Ny. F


256 b. Identitas Pasangan : Suami Ibu Pasien Tn. X (Bercerai)
257 c. Komposisi Keluarga : Tn. F sebagai kepala keluarga yang
258 berstatus cerai, memppunyai 4 orang anak yaitu Ny. J, Ny. G, Tn. H, dan
259 Tn. G.

260 Tabel 2.1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan


dalam Kelamin
Keluarga
1 Ny. F Kepala P 63 S1 Pensiunan
Keluarga tahun PNS,
Wiraswasta
2 Tn. H Anak Ketiga L 37 S1 Wartawan
tahun
3 Tn. G Anak Keempat L 35 S1 ABRI
tahun
4 Ny. L Menantu P 32 SMA IRT
tahun
5 An. B Cucu L 4 tahun TK Pelajar
261

262 b. Bentuk Keluarga

263 Menurut Friedman (2010) bentuk keluarga ini adalah extended


264 family yaitu keluarga yang terdiri dari kepala keluarga Ny. F, Tn. H Tn. G,
265 satu orang menantu, dan 1 cucu.

266 c. Tahapan Siklus Keluarga

xiii
267 Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
268 Duvall (1985) dan Miller (1998), tahapan siklus keluarga Tn. H termasuk
269 kedalam tahap VIII yaitu keluarga masa pensiun dan lansia.

270 d. Dinamika Keluarga

271 Tn. H dan keluarga memiliki hubungan yang cukup baik. Keluarga
272 Ny. F saling memberikan perhatian dan kasih sayang satu sama lainnya.
273 Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah sehingga pasien dan
274 keluarga dapat menyampaikan pendapatnya secara bebas. Namun, mereka
275 hanya dapat berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap pada
276 malam hari, karena seluruh anggota keluarga kecuali Tn. H sibuk setiap
277 harinya bekerja dari pagi sampe sore hari. Masalah keuangan Tn. H yang
278 belum menikah diatur oleh Ny. F, sedangkan Tn. G yang sudah
279 berkeluarga mampu mengatur keuangan sendiri. Tn. G terkadang
280 membantu Ny. F jika ada perlu bantuan keuangan.

281 e. Fungsi Keluarga

282 1. Fungsi Biologis

283 Ny. F memiliki empat orang anak, tiga orang menantu, dan 5 orang
284 cucu. Keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-
285 hari. Tn. H dan keluarga belulm menerapkan diet rendah lemak dan garam.
286 Tn. H karena memiliki cedera pada tempurung lutut, kesulitan untuk
287 melakukan olahraga dan aktivitas fisik sedang sampai berat lainnya, selain
288 itu Tn. H sendiri mengatakan beliau malas untuk berolahraga.

289 2. Fungsi Psikologis

290 Tn. H memiliki riwayat keterbelakangan mental sejak ia lahir dulu,


291 tetapi keluarga dari Tn. H dengan senantiasa selalu mensupport Tn. H
292 dalam segala aktivitas dan minat yang beliau punya, hasilnya Tn. H
293 sekarang bisa hidup sebagaimana orang dewasa layaknya di masyarakat.

294 3. Fungsi Ekonomi

xiv
295 Kebutuhan Tn. H dan keluarga tercukupi dari pendapatan anak dan
296 menantu pasien yang bekerja sebagai ART dan wiraswasta. Pasien tiap
297 bulannya diberi uang sebesar Rp. 3.000.000 untuk memenuhi kebutuhan
298 sehari-hari oleh ibunya. Untuk biaya kesehatan, pasien dan keluarga
299 menggunakan BPJS sebagai asuransi kesehatan sehingga pasien dan
300 berobat dan terjamin kesehatannya.

301 4. Fungsi Sosial

302 Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan cukup


303 penduduk dan berada di dalam sebuah gang yang hanya cukup dilewati
304 satu mobil. Keluarga Tn. H dapat tinggal dan bersosialisasi dengan warga
305 sekitar karena memiliki waktu luang yang banyak dan merupakan
306 penghuni lama dilingkungannya.

307 5. Fungsi Pendidikan

308 Tn. H menyelesaikan pendidikannya ditingkat S1. Keluarga Tn. H


309 menyadari pentingnya pendidikan, sehingga Tn. H ingin keponakan-
310 keponakannya mendapatkan pendidikan yang baik.

311 6. Fungsi Spiritual

312 Seluruh anggota keluarga yang tinggal Bersama Tn. H beragama


313 Islam. Tn. H berasal dari keluarga Islam dan merupakan penganut agama
314 Islam sejak lahir sampai sekarang. Keluarga Tn. H melaksanakan ibadah
315 wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam. Setiap mendirikan shalat
316 lima waktu biasanya keluarga Tn. H melakukannya sendiri-sendiri.

317

xv
3182.2 GENOGRAM
319 Gambar 2.1 Genogram Keluarga Pasien

320

xvi
322

3242.3 PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP


325 a. Lingkungan Tempat Tinggal

326 Tabel 2.2 Penialaian Rumah Sehat

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT

DINILAI
I KOMPONEN     31

xvii
RUMAH
       
1 Langit-langit a. Tidak ada 0  
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan,
    dan rawan kecelakaan 1  
c. Ada, bersih dan tidak rawan
    kecelakaan 2 2
a. Bukan tembok (terbuat dari
2 Dinding anyaman bambu/ilalang) 1  
b. Semi permanen/setengah
    tembok/pasangan bata atau 2  
batu yang tidak
diplester/papan yang tidak kedap
    air.    
c. Permanen (Tembok/pasangan
    batu bata yang diplester) 3  3
    papan kedap air.    
3 Lantai a. Tanah 0  
b. Papan/anyaman bambu dekat
    dengan tanah/plesteran 1  
    yang retak dan berdebu.    
c. Diplester/ubin/keramik/papan
    (rumah panggung). 2  2
Jendela kamar
4 tidur a. Tidak ada 0  
    b. Ada 1  1
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0  
    b. Ada 1  1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0  
b. Ada, lubang ventilasi dapur <
    10% dari luas lantai 1  1
c. Ada, lubang ventilasi > 10%
    dari luas lantai 2  
Lubang asap
7 dapur a. Tidak ada 0  0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <
    10% dari luas lantai dapur 1  

xviii
b. Ada, lubang ventilasi dapur >
    10% dari luas lantai dapur 2  
(asap keluar dengan
    sempurna) atau ada exhaust fan    
atau ada peralatan lain yang
    sejenis.    
a. Tidak terang, tidak dapat
8 Pencahayaan dipergunakan untuk membaca 0  
b. Kurang terang, sehingga
    kurang jelas untuk membaca 1  1
    dengan normal    
c. Terang dan tidak silau
sehingga dapat dipergunakan
    untuk 2  
    membaca dengan normal.    
TOTAL HASIL PENILAIAN 11
       
SARANA
25
II SANITASI    
       
Sarana Air
1 Bersih a. Tidak ada 0  
(SGL/SPT/PP/ b. Ada, bukan milik sendiri dan
  KU/PAH). tidak memenuhi syarat kesh. 1  
c. Ada, milik sendiri dan tidak
    memenuhi syarat kesh. 2  
e. Ada, milik sendiri dan
    memenuhi syarat kesh. 3  
d. Ada, bukan milik sendiri dan
    memenuhi syarat kesh. 4  4
         
Jamban (saran
2 pembua- a. Tidak ada. 0  
b. Ada, bukan leher angsa, tidak
  ngan kotoran). ada tutup, disalurkan ke 1  
    sungai / kolam    
    c. Ada, bukan leher angsa, ada 2  

xix
tutup, disalurkan ke sungai
    atau kolam    
d. Ada, bukan leher angsa, ada
    tutup, septic tank 3  
    e. Ada, leher angsa, septic tank. 4  4
Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang
3 Pembuangan tidak teratur di halaman 0  
Air Limbah b. Ada, diresapkan tetapi
  (SPAL) mencemari sumber air (jarak 1  
sumber air (jarak dengan
    sumber air < 10m).    
c. Ada, dialirkan ke selokan
    terbuka 2  
d. Ada, diresapkan dan tidak
    mencemari sumber air (jarak 3  3
    dengan sumber air > 10m).    
e. Ada, dialirkan ke selokan
    tertutup (saluran kota) untuk 4  
    diolah lebih lanjut.    
Saran
4 Pembuangan a. Tidak ada 0  
Sampah/Temp b. Ada, tetapi tidak kedap air dan
  at Sampah tidak ada tutup 1  
c. Ada, kedap air dan tidak
    bertutup 2  
    d. Ada, kedap air dan bertutup. 3  3
TOTAL HASIL PENILAIAN 14
PERILAKU
III PENGHUNI     44
       
Membuka
1 Jendela a. Tidak pernah dibuka 0  
  Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1  1
    c. Setiap hari dibuka 2  
         
Membuka
2 jendela a. Tidak pernah dibuka 0  
  Ruang b. Kadang-kadang 1  

xx
Keluarga
    c. Setiap hari dibuka 2  2
         
Mebersihkan
3 rumah a. Tidak pernah 0  
  dan halaman b. Kadang-kadang 1  
    c. Setiap hari 2  2
         
a. Dibuang ke
Membuang sungai/kebun/kolam
4 tinja bayi sembarangan 0  
dan balita ke
  jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1  1
    c. Setiap hari dibuang ke jamban 2  
         
Membuang a. Dibuang ke sungai / kebun /
5 sampah kolam sembarangan 0  
pada tempat b. Kadang-kadang dibuang ke
  sampah tempat sampah 1  
c. Setiap hari dibuang ke tempat
    sampah. 2  2
         
    TOTAL HASIL PENILAIAN    8
327

328 Hasil Penilaian : Nilai x Bobot


329 11 x 31 + 14 x 25 + 8 x 44
330 341 + 350 + 352
331 1043

332 Kriteria :
333 1. Rumah Sehat = 1068 – 1200
334 2. Rumah Tidak Sehat= < 1068

335 Rumah Tn. H memiliki total hasil penilaian 1043 termasuk dalam kategori
336 rumah tidak sehat dengan kurangnya 3 faktor yang mendukung rumah
337 sehat, yaitu komponen fisik rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.

xxi
338 b. Kepemilikan Barang Berharga
339 1. 1 Buah kendaraan bermotor roda empat
340 2. 1 Buah kendaraan bermotor roda dua
341 3. 1 buah televisi
342 4. 1 buah kompor
343 5. 1 buah rice cooker
344 6. 1 buah kulkas

345

xxii
346 c. Denah Rumah

347 Gambar 2.2 Denah Lantai 1 Rumah Tn. H

348

349

xxiii
350 Gambar 2.3 Denah Lantai 2 Rumah Tn. H

351

3522.4 PENILAIAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


353 a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
354 1. Bila Sakit Ringan:
355 Pasien istirahan atau membeli obat warung
356 2. Bila Sakit Berat:
357 Pasien segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat yang berada didekat
358 rumah pasien.

359 b. Perilaku terhadap pencarian pengobatan

360 Jika salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn.H biasanya
361 akan berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih kerena semua

xxiv
362 anggota keluarga memiliki Kartu BPJS. Jarak dari rumah pasien ke
363 puskesmas sehingga bila pasien ingin ke puskesmas dapat menggunakan
364 motor.

365 c. Perilaku terhadap makanan

366 Keluarga Tn.H memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang
367 dan malam hari. Makanan yang anggota keluarga di rumah Tn.H konsumsi
368 biasanya masakan ibu Tn. H atau pesan antar. Menu makanan yang
369 dimasak oleh ibunya cukup bervariasi setiap harinya. Tn. H membiasakan
370 diri untuk mencuci tangan dengan sabun dan berdoa saat sebelum dan
371 sesudah makan serta merapihkan dan membersihkan peralatan makan
372 setelah selesai makan.

373 d. Perikaku terhadap lingkunan

374 Tn.H tinggal dirumah milik ibunya di daerah yang cukup penduduk.
375 Rumah Tn.H berukuran 12 x 10 m dengan halaman, garasi, 3 kamar tidur
376 ber ac, 2 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga. Rumah Tn.H tidak
377 jumlah penghuni 5 orang. Lantai rumah terbuat dari ubin, dinding rumah
378 dari tembok, terdapat jamban dikamar mandi, terdapat ventilasi dan
379 penerangan yang kurang terkena cahaya matahari. Ketersediaan air bersih
380 berasal dari air sumur dan tempat pembuangan sampah berada di belakang
381 rumah. Kebersihan rumah Tn.H agak kurang karena banyak barang bekas
382 yang sudah tidak terpakai ditumpuk didalam rumah sehingga sulit
383 membersihkan rumah.

384 Tabel 2.2. Sarana Pelayanan kesehatan (Puskesmas/Klinik Pratama)

No Faktor Keterangan Kesimpulan


.
1. Akses ke Puskesmas Naik motor Letak puskesmas
dengan layanan tidak jauh dari
antar jemput atau rumah
diantar oleh

xxv
adiknya
2. Tariff pelayanan keshatan Terjangkau Biaya pengobatan
terbantu dengan
adanya fasilitas
BPJS
3. Kualitas Pelayanan kesehatan di Memuaskan Selain biaya nya
Puskesmas yang sudah di
cover oleh BPJS,
pelayanan yang
diberikan oleh
tenaga kesehatan
di puskesmas
sudah baik.
385

3862.5 POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA


387 a. Kebiasaan Makan

388 Anggota keluarga dirumah Tn. H memiliki kebiasaan makan


389 sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang, dan malam hari.
390 Makanan yang keluarga Tn. H konsumsi dimasak oleh ibunya Ny. F atau
391 istri dari adik Tn. H. Namun kadang pasien juga membeli makanan di luar.
392 Menu makanan yang dimasak oleh ibu Tn. H atau istri dari adik Tn. H
393 bervariasi tiap harinya. Tn. H mengaku sering mengkonsumsi makanan
394 yang kebanyakan digoreng. Tn. H jarang sekali mengkonsumsi buah-
395 buahan. Keluarga Tn. H sering minum air mineral lebih dari setengah
396 galon air per hari.

397 Tn. H membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan


398 sesudah makan serta membersihkan peralatan makan setelah selesai
399 makan.

400 b. Penerapan Pola Gizi Seimbang

xxvi
401 Anggota keluarga dirumah tempat Tn. H tinggal belum menerapkan pola
402 gizi seimbang karena tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
403 seimbang dan tidak tahu kandungan gizi dari makanan yang setiap hari di
404 konsumsi. Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung
405 karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber
406 zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Adapun
407 10 pesan gizi seimbang yaitu:

408 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan


409 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
410 3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protei tinggi
411 5. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
412 6. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
413 7. Biasakan Sarapan
414 8. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
415 9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
416 10. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
417 11. Lakukan aktivitas fisik cukup dan pertahankan BB normal

418 c. Food Record (Selama 3 Hari)

419 Hari 1 (Sabtu, 1 Februari 2020)

420 Tabel 2.3 Menu Makanan Pasien pada Sabtu 1 Februari 2020

Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak (g)


(kkal) (g) (g)
Makan Nasi Putih 175 40 4 0
Pagi
Tempe 80 6 3 8
Pecel lele 100 0 10 11
Es Teh 55 14,36 0 0
Manis
Makan Nasi Putih 175 40 4 0
Siang
Daging 95 0 10 6

xxvii
Ayam
Air 0 0 0 0
Mineral
Makan Mie Basah 175 40 4 0
Malam
Telur 95 10 6 0
Ayam
Teh Manis 55 14,36 0 0
Total 1.005 164,72 41 25
421

422 Hari 2 (Minggu, 2 Februari 2020)

423 Tabel 2.4 Menu Makanan Pasien pada Sabtu 2 Februari 2020

Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak


(kkal) (kkal) (kkal) (kkal)
Makan Bubur 175 40 4 0
Pagi
Ayam 95 0 10 6
Air 0 0 0 0
Mineral
Makan Nasi Putih 175 40 4 0
Siang
Ayam 100 0 10 11
Goreng
Air 0 0 0 0
Mineral
Makan Bubur 255 48 10 3
Malam Kacang
Hijau
Ayam 100 0 10 11
Goreng
Teh Manis 55 14,36 0 0
Total 955 142,36 48 31
424

425 Hari 3 (Senin, 3 Februari 2020)

xxviii
426 Tabel 2.5 Menu Makanan Pasien pada Senin 3 Februari 2020

Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak


(kkal) (kkal) (kkal) (kkal)
Makan Nasi 175 40 4 0
Pagi
Pecel Lele 120 0 22 1,5
Es teh 55 14,36 4 0
manis
Makan - - - - -
Siang
Makan Nasi putih 175 40 4 0
Sore
Ayam 100 0 10 11
Goreng
Air 0 0 0 0
Mineral
Total 625 94,36 44 12,5
427

428 Melihat data yang ditunjukkan oleh tabel tersebut, dapat disimpulkan
429 bahwa Tn. H mendapat total kalori perhari sebagai berikut :

430 a. Tanggal 1 Februari 2020 = 1005 kkal


431 b. Tanggal 2 Februari 2020 = 955 kkal
432 c. Tanggal 3 Februari 2020 = 625 kkal

433 Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 763,67 kkal

434 Tabel 2.6 Rangkuman Food Record dan Kebutuhan Gizi Pasien

xxix
436 Status Gizi Pasien

437 Status gizi Tn.H


438 a. Berat Badan (BB) : 87 kg
439 b. Tinggi Badan (TB) : 170 cm
440 c. Indeks Massa Tubuh (IMT) : 30
441 d. Berat Badan Ideal (BBI) : 63 kg [(TB-100)-10%(TB-100)]
442 e. Status Gizi : Obesitas II

443 Total Perhitungan Kebutuhan Kalori Sehari Tn.H

444 Kebutuhan Kalori = Kalori Basal + Faktor Koreksi

445 Kalori Basal


446 BBi x 30 kkal
447 63 x 30 kkal
448 1890 kkal

449 Faktor Koreksi


450 (Derajat Aktivitas Fisik %) x Kalori Basal
451 20 % x 1890 kkal
452 378 kkal

453 Kebutuhan Kalori


454 1890 kkal + 378 kkal =

455 Kebutuhan Zat Gizi

456 a. Protein 10% dari Kebutuhan kalori / 4 = 56,7 gram


457 b. Lemak 20% dari Kebutuhan kalori / 9 = 50,4 gram
458 c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi persentase protein dan
459 lemak. 70% dari Kebutuhan kalori / 4 = 396,9 gram

4602.6 POLA DUKUNGAN KELUARGA


461 a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

xxx
462 1. Pasien mulai menjalani pengobatan didukung oleh keluarga untuk
463 sembuh.

464 2. Adanya keinginan Tn. H untuk menjalani pengobatan.

465 3. Tempat pelayanan kesehatan yang tidak jauh dari rumah.

466 4. Pelayanan kesehatan pasien tidak dikenakan biaya atau gratis (BPJS).

467 b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

468 1. Kurangnya pengetahuan Tn. H dan anggota keluarga mengenai penyakit


469 Tn. H.

470 2. Anggota keluarga Tn. H tidak ada yang menjaga atau mengawasi
471 kegiatan sehari – hari Tn. H.

4722.7 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DALAM


473KELUARGA
474 Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:

475 1. Tn. H mengalami penyakit Dermatitis Atopik


476 2. Tn. H yang kurang aktif menjaga kebersihan tubuhnya
477 3. Keluarga Tn. H yang kurang aktif membantu Tn. H.
478 4. Rumah Tn. H yang masih tergolong bukan rumah sehat.

xxxi
479 BAB III
480 DIAGNOSIS HOLISTIK
4813.1 ASPEK PERSONAL
482 a. Alasan Kedatangan

483 Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan saran dari ibu
484 pasien untuk memeriksakan kelainan dikulitnya.

485 b. Harapan

486 Pasien berharap agar penyakit dikulitnya diidentifikasi dengan benar dan
487 rasa gatal dan kemerahan dikulitnya diobati.

488 c. Kekhawatiran

489 Pasien memiliki kekhawatiran bahwa penyakit kulit yang dialaminya


490 termasuk penyakit yang serius, selain iu penyakitnya akan mengganggu
491 kegiatan dan aktivitasnya sehari-hari.

492 d. Persepsi Mengenai Penyakit

493 Pasien beranggapan bahwa penyakitnya yang dideritanya bisa berakibat


494 serius.

495 e. Persepsi Religi

496 Pasien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya merupakan teguran


497 dari allah swt karena kurang memperhatikan kebersihan diri. Pasien ingin
498 memperbaiki diri dengan menjalankan pengobatan sampai tuntas, dan
499 menjaga kebersihan diri untuk kedepannya, karena kebersihan adalah
500 sebagian dari iman.

5013.2 ASPEK KLINIS


502 Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan
503 sebagai berikut :

504 Diagnosis kerja : Dermatitis Atopik

xxxii
5053.3 ASPEK RESIKO INTERNAL
506 1. Pasien yang memiliki cedera lutut sehingga kesulitan untuk menjaga
507 kebersihan diri sehari-hari.

508 2. Kurangnya kedisiplinan dan keaktifan pasien dalam menjaga kebersihan


509 diri pasien.

5103.4 ASPEK RESIKO EKSTERNAL


511 1. Tidak ada anggota dari keluarga pasien yang membantu atau
512 memotivasi pasien untuk membersihkan diri pasien.

5133.5 ASPEK FUNGSIONAL


514 Bekas operasi pada cedera lutut yang dimiliki pasien mengkategorikan
515 pasien di International Classification Primary Care pada golongan tingkat
516 kedua, pasien mampu melakukan aktivitas ringan, namun untuk aktivitas
517 dan kegiatan sehari-hari tidak semuanya bisa dilakukan, ada beberapa
518 aktivitas yang pasien kesulitan untuk lakukan. Aktivitas dimana ada
519 tekanan pada tempurung lutut yang signifikan, seperti naik tangga, dan
520 berjalan jauh. Pasien juga kesulitan untuk sujud seperti pada saat
521 melakukan ibadah, dan jongkok yang menyebabkan pasien kesulitan
522 membersihkan badan di kamar mandi, walaupun begitu pasien masih bisa
523 melakukan aktivitas sehari-hari seperti naik motor, berjalan jarak pendek,
524 dan duduk dalam durasi yang lama seperti saat bekerja.

5253.6 PROGNOSIS
526 Umumnya baik jika faktor pencetus dihindari
527 Quo ad Vitam : ad bonam
528 Quo ad Fungsionam : ad bonam
529 Quo ad Sanationam : ad bonam

xxxiii
530RENCANA PENATALAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Aspek Personal Memberikan penjelasan Pasien Di Pasien lebih perhatian Pasien lebih
1. Alasan Kedatangan tentang Puskesmas dengan penyakit yang menerima
Pasien datang ke Puskesmas penyakit Dermatitis Atopik dan pada dialaminya. dan
dengan keinginan sendiri dan yang dideritanya, faktor- saat Pasien memperhatikan memehami
saran dari ibu pasien untuk faktor yang Kunjunga kebersihkan pada tentang
memeriksakan kelainan dapat mencetuskan n Rumah dirinya keadaan
dikulitnya. penyakit pasien. sakitnya
2. Harapan - Memberikan dukungan
Pasien berharap agar penyakit terhadap
dikulitnya diidentifikasi dengan pasien untuk rajin
benar dan rasa gatal dan menjalankan pengobatan
kemerahan dikulitnya diobati. - Menjelaskan kepada
3. Kekhawatiran pasien bahwa
Pasien memiliki kekhawatiran penyakit merupakan ujian
bahwa penyakit kulit yang dari Allah
dialaminya termasuk penyakit dan Allah yang Maha

30
yang serius, selain iu Menyembuhkan dan
penyakitnya akan mengganggu dekatkan diri
kegiatan dan aktivitasnya sehari- dengan Allah SWT dengan
hari. cara
4. Persepsi Mengenai memperbanyak solat, zikir
Penyakit dan
Pasien beranggapan bahwa membaca Al-Quran.
penyakitnya yang dideritanya
bisa berakibat serius.
5. Persepsi Religi
Pasien beranggapan bahwa
penyakit yang dideritanya
merupakan teguran dari allah
swt karena kurang
memperhatikan kebersihan diri.
Pasien ingin memperbaiki diri
dengan menjalankan pengobatan
sampai tuntas, dan menjaga
kebersihan diri untuk

31
kedepannya, karena kebersihan
adalah sebagian dari iman.

Aspek Klinis 1. Non-Medikamentosa Pasien Pada saat 1. Intensitas gatal, dan 1. Perbaikan
- Diagnosis kerja: Dermatitis Memberikan Edukasi di kemerahan dikulit pada keadaan
Atopik kepada pasien untuk. Puskesmas pasien berkurang. pasien
- Dasar diagnosis: Dari Menghindari semua faktor dan 2. Pencegahan
anamnesis, luar yang mungkin kunjungan terjadinya komplikasi
dan pemeriksaan fisik. menimbulkan manifestasi rumah.
klinis.
Menjaga kebersihan kulit
dengan mencucinya tiap
hari.
Menghindari makanan
yang berpotensi untuk
menjadi allergen pada
pasien.
2. Sistemik
Kortikosteroid jika gajala

32
klinis berat dan sering
mengalami kekambuhan
Jika ada infeksi sekunder
diberi antibiotik seperti
eritromisin, tetrasikin.
3. Topikal
Pada bentuk anak dan
dewasa dengan likenifikasi
dapat diberi kortikosteroid
kuat seperti Gentamicin
Sulfate dan Hydrocortisone
Acetate.

Aspek Risiko Internal 1. Mengedukasi pasien Pasien Pada saat Pasien dapat menjaga Pasien lebih
1. Kurangnya kedisiplinan dan untuk lebih aktif kunjungan kebersihan tubuhnya peduli dan
keaktifan pasien dalam menjaga memberishkan dirinya, dan rumah. sehingga kasus seperti memerhatikan
kebersihan diri pasien. mengningatkan pasien ini tidak berulang lagi. terhadap
betapa pentingnya menjaga kebersihan
kebersihan tubuh. diri pasien.
Aspek Risiko Eksternal 1. Mengedukasi keluarga Pasien Pada saat Keluarga Pasien Keluarga

33
1. Tidak ada anggota dari pasien tentang kondisi dan dan kunjungan menjadi dukungan serta pasien lebih
keluarga pasien yang membantu kebutuhan pasien sekarang, Keluarga rumah. fondasi dalam peduli dan
atau memotivasi pasien untuk dan betapa pentingnya Pasien kesembuhan pasien. memerhatikan
membersihkan diri pasien. kebersihan tubuh untuk terhadap
pasien. kebersihan
diri pasien.
Aspek Fungsional Mengedukasi pasien Pasien Pada saat Pasien dapat berfungsi Pasien lebih
Bekas operasi pada cedera lutut tentang tempurung lutut kunjungan dengan baik untuk memerhatikan
yang dimiliki pasien pasien dan mengingatkan rumah. melakukan aktivitas dan lebih
mengkategorikan pasien di pasien untuk melakukan sehari-hari dan dalam berkeinginan
International Classification kontrol secara rutin ke menjaga kebersihan untuk cepat
Primary Care pada golongan spesialis bedah tempat badannya berfungsi
tingkat kedua, pasien mampu pasien menjalani operasi seperti
melakukan aktivitas ringan, tempurung lututnya agar normal
namun untuk aktivitas dan cepat bisa beraktivitas kembali.
kegiatan sehari-hari tidak kembali seperti normal.
semuanya bisa dilakukan, ada
beberapa aktivitas yang pasien
kesulitan untuk lakukan.

34
Aktivitas dimana ada tekanan
pada tempurung lutut yang
signifikan, seperti naik tangga,
dan berjalan jauh. Pasien juga
kesulitan untuk sujud seperti
pada saat melakukan ibadah, dan
jongkok yang menyebabkan
pasien kesulitan membersihkan
badan di kamar mandi,
walaupun begitu pasien masih
bisa melakukan aktivitas sehari-
hari seperti naik motor, berjalan
jarak pendek, dan duduk dalam
durasi yang lama seperti saat
bekerja.

35
531 DOKUMENTASI

36
532

533

37
535

536

38
537

39

Anda mungkin juga menyukai