R S U D K A B U PAT E N B E K A S I
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S YA R S I
PEMBIMBING: M I F TA H U R R A H M I
Laporan Kasus
( 11 0 2 0 1 5 1 3 4 )
D R . J O N P R I J A D I , S P.
T H T- K L R A D I T YA P R A S I D YA
( 11 0 2 0 1 4 2 1 7 )
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
Usia : 21 tahun
Alamat : Jatimulya
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Belum Menikah
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Tanggal Pemeriksaan : 3 Desember 2020
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 3 Desember 2020
pukul 10:00 WIB
Keluhan Utama:
Keluar cairan berwarna kuning sampai kemerahan dari telinga kiri sejak satu bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan:
Terdapat penurunan pendengaran di telinga kiri sejak 1 bulan yang lalu, disertai rasa nyeri
pada liang telinga kiri yang hilang timbul dengan durasi yang tidak lama secara tiba-tiba yang
baru dirasakan kurang dari 1 bulan yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan keluar cairan berwarna
kuning sampai kemerahan dari liang telinga kiri sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya pasien
mengeluh keluarnya sedikit-sedikit, tapi semakin lama semakin banyak cairan yang keluar.
Cairan tidak berbau menyengat. Keluhan lain yang dirasakan pasien berupa rasa penuh di liang
telinga kiri dengan penurunan pendengaran yang muncul 1 bulan yang lalu, serta rasa nyeri yang
durasinya sebentar dan hilang timbul secara tiba-tiba yang baru dirasakan kurang dari 1 bulan
yang lalu. Sebelumnya pasien mengatakan mengalami nyeri saat menelan selama 1 minggu
disertai dengan demam selama 2 hari dan telah diobati. Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala,
rasa mual dan kejang, pasien juga tidak merasa adanya muka yang berat sebelah.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki Riwayat keluhan yang serupa seperti ini sebelumnya 7 tahun yang
lalu saat pasien SMP, dan sudah dilakukan tindakan operasi. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit diabetes mellitus dan. Hipertensi serta alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga mengalami keluhan serupa yang dialami oleh pasien.
Tidak ada riwayat hipertensi pada keluarga. Riwayat diabetes mellitus (+) pada ayah
pasien.
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan
Pasien bekerja sebagai buruh pabrik makanan, kerja di tempat dalam ruangan yang
tidak berisik, pasien mempunyai kebiasaan merokok dan jarang mengkonsumsi
makan cepat saji. Pasien tidak memiliki kebiasaan mengorek-ngorek kupingnya,
serta pasien tidak memiliki riwayat minum-minuman yang beralkohol.
Riwayat Pengobatan:
Pasien mengaku sudah mengkonsumsi obat dan telah ada perbaikan, namun pasien
tidak mengetahui jenis obat tersebut.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Nadi : 88x / menit
Respirasi : 22x / menit
Suhu : 36,20C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, RCL/RCTL (+/+)
Thorax
Pulmo : Pergerakan dinding dada simetris kanan kiri, suara nafas vesikuler simetris kanan kiri, rhonki (-/-
),wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung 1 dan 2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)
Dextra Sinistra
Laring Epiglottis
Kartilago Aritenoid
Plica Ariepiglotica
Plica Vestibularis Tidak dilakukan
Plica Vokalis
Rima Glotis
Trakea
STATUS LOKALIS
MAXILLOFACIAL
Bagian Keterangan
Maxillofacial
1. Bentuk Simetris
2. Parese N. Cranialis Tidak ada Parese N. Cranialis
STATUS LOKALIS LEHER
Bagian Keterangan
Leher 1. Bentuk normal, trakea berada di
tengah
2. Tidak ada pembesaran KGB
RESUME ANAMNESIS
Pasien datang ke Poli THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan keluar cairan
berwarna kuning kemerahan dari liang telinga kiri sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya
pasien mengeluh keluarnya sedikit-sedikit, tapi makin lama makin banyak cairan yang
keluar. Keluhan lain yang dirasakan pasien berupa rasa penuh di liang telinga kiri dengan
penurunan pendengaran serta rasa nyeri pada telinga yang durasinya sebentar dan hilang
timbul secara tiba-tiba. Pasien memiliki Riwayat keluhan yang serupa seperti ini
sebelumnya 7 tahun yang lalu saat pasien SMP, dan sudah dilakukan tindakan operasi.
Pasien bekerja sebagai buruh pabrik makanan, kerja di tempat dalam ruangan yang tidak
berisik, pasien mempunyai kebiasaan merokok, pasien tidak memiliki kebiasaan untuk
mengorek-ngorek liang telinganya.
RESUME PEMERIKSAAN FISIK
Bagian Kelainan Auris
Dextra Sinistra
Canalis Akustikus Kelainan Kongenital Tidak ada Sulit dinilai
Eksternus Kulit Tidak ada Hiperemis
Sekret Tidak ada Kuning Kemerahan
Serumen Tidak ada Sulit dinilai
Edema Tidak ada Sulit dinilai
Jaringan Granulasi Tidak ada Sulit dinilai
Massa Tidak ada Sulit dinilai
Kolesteatoma Tidak ada Sulit dinilai
RESUME PEMERIKSAAN FISIK
Bagian Kelainan Auris
Dextra Sinistra
PEMBAHASAN
di poliklinik THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta.
ETIOLOGII KLASIFIKASII
Kolesteatom didapat
DEFINISII EPIDEMIOLOGII
• Survey prevalensi di seluruh dunia akibat OMSK melibatkan
otitis media supuratif kronis ialah infeksi
kronis di telinga tengah dengan perforasi 65-330 juta orang dengan otorea, 60% diantaranya (39-200 juta)
membran timpani dan sekret yang keluar menderita kurang pendengaran yang signifikan. OMSK sebagai
dari telinga tengah terus menerus atau penyebab pada 28000 kematian.
hilang timbul. OMSA dengan perforasi
• Prevalensi OMSK di Indonesia secara umum adalah 3,9%.
membrane timpani menjadi OMSK bila
prosesnya >2 bulan. Pasien OMSK merupakan 25% dari pasien-pasien yang berobat
di poliklinik THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta.
ETIOLOGII KLASIFIKASII
Kolesteatom didapat
JENIS OMSK PATOGENESIS
Benign Maligna
Sekret Mukoid, tidak Purulen, Berbau
berbau busuk
Pemeriksaan Penunjang
• Otomikroskopi/otoendoskopi
• Audiometrinada murni
• Bone Conduction Brainstem Evoked Response Audiometry
(BCBERA)
• Audiometri tutur
• Pencitraan: Foto polos mastoid, High Resoluted Computer
Tomography, MRI
• Kultur sekret telinga
• Biopsi massa liang telinga atau telinga tengah
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Komplikasi Intratemporal
1. Komplikasi di telinga tengah • Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yg baik
- paresis nervus fasialis apabila dilakukan kontrol yg baik terhadap proses
- kerusakan tulang pendengaran infeksinya. Pemulihan dari fungsi pendengaran
- perforasi membran timpani bervariasi & tergantung dr penyebab. Hilangnya fungsi
2. Komplikasi ke rongga pendengaran oleh gangguan konduksi dapat dipulihkan
mastoid Komplikasi ekstratemporal melalui prosedur pembedahan, walaupun hasilnya tidak
- petrositis 1. Komplikasi intrakranial sempurna.
- mastoiditis koalesen - abses ekstradura • Keterlambatan dalam penanganan karena sifat tidak
3. Komplikasi ke telinga dalam - abses subdura acuh dari pasien dpt menimbulkan kematian yg
- labirinitis - abses otak merupakan komplikasi lanjut OMSK yang tidak
- tuli saraf/ sensorineural - meningitis ditangani dengan segera. Kematian akibat OMSK
- tromboflebitis sinus lateralis terjadi pada 18,6% pasien karena telah mengalami
- hidrosefalus otikus komplikasi intrakranial yaitu meningitis.
2. Komplikasi ekstrakaranial
- abses retroaurikular
- abses Bezold's
- abses zigomatikus
DAFTAR PUSTAKA
1. Djaafar ZA, et all. 2020. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala leher. Edisi 7. Jakarta : FKUI
2. Helmi. Otitis media supuratif kronis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
3. AdamsGL, Boies LR, Higler PA. 2012. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.
Boies, Buku Ajar Penyakit THT Ed. 6. Jakarta:EGC
4. Berman S. Otitis media in developing countries. Pediatrics. July 2006.
Available from URL: http://www.pediatrics.org/
5. Thapa N, Shirastav RP. Intrakranial complication of chronic suppuratif otitis
media, attico-antral type: experience at TUTH. J Neuroscience. 2004; 1: 36-39
Available from URL: http://www.jneuro.org/
6. Nursiah S. 2003. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan
Terhadap Beberapa Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP. H. Adam
Malik Medan. Medan : FK USU.
7. Ballenger J et all. 2017. Disease of the Ear, Nose and throat, 17th edition.
London
TERIMA KASIH