Kel 3 - 2b - Identifikasi Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil Pre Eklamsia
Kel 3 - 2b - Identifikasi Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil Pre Eklamsia
PRE- EKLAMPSI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN
MATERNITAS
Dosen Pembimbing :
Tanty WD S.Kep.Ns.M.Kep.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3- 2B
1. Merisa Zuliana Wati (P27820419054)
2. Nadya Arisya Putri (P27820419060)
3. Natasyah Adinda Febriantis (P27820419063)
4. Nikmah Miladiyah (P27820419064)
5. Rico Irwanto (P27820419077)
6. Salsabil Putri Hidayat (P27820419078)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Identifikasi
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPre-Eklampsi ” ini dengan lancar. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Tanty Wulan Dari,S.Kep.,Ners, M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Maternitas.
2. Bapak/Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Penulis berharap semoga
makalah yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya
kepada penulis sendiri. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Preeklamsia....................................................................................................3
2.2 Etiologi preeklamsia........................................................................................................4
2.3 Klasifikasi Preeklamsia ………………………………..………………………………4
2.4 Pengkajian Kehamilan Dengan Preeklamsi………………...……………………..……5
2.5 PemeriksaanFisik Kehamilan Dengan Preeklamsi………………………………..……7
2.6 Pemeriksaan Penunjang…………………………………………………………..…...10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
keadaan umum
a. keadaan umum : biasanya ibu hamil dengan peeklamsia akan mengalami
kelelahan
b. TD : ibu hamil ditemukan dengan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastole
diatas 90 mmHg.
c. Nadi : ibu hamil dengan preeklamsia ditemukan nadi yang meningkat.
d. Nafas : ibu hamil dengan preeklamsia akan ditemukan nafas pendek, terdengar
nafas berisik dan ngorok biasanya terjadi penurunan oksegen.
e. Suhu : ibu hamil dengan preeklamsia dalam kehamilan biasanya tidak ada
f. gangguan pada suhu.
g. BB : akan terjadi peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg/minggu atau
sebanyak 3 kg dalam 1 bulan.
h. Kepala : ditemukan kepala yang berketombe dan kurang bersih dan pada ibu
hamil dengan preeklamsia akan mengalami sakit kepala
i. Wajah : ibu hamil yang mengalami preeklamsia wajah tampak edema
j. Mata : ibu hamil dengan preeklamsia akan ditemukan konjungtiva anemis, dan
penglihatan kabur
k. Bibir : mukosa bibir lembab
l. Mulut : Terjadi pembengkakan vaskuler pada gusi menjadi hiperemik dan
lunak, sehingga gusi bisa mengalami pembengkakan dan pendarahan
m. Leher : biasanya akan ditemukan pembesaran pada kelenjar tiroid
Thorax
a. Paru – paru : akan terjadi peningkatan respirasi, edema paru dan nafas pendek
b. Jantung : terjadi adanya dekompensasi jantung
c. Payudara : biasanya akan ditemukan payudara membesar, lebih padat dan lebih
keras, putting menonjol, areola menghitam dan membesar dari 3 cm menjadi 5
cm sampai 6 cm, permukaan pembuluh darah menjadi terlihat
d. Abdomen : ditemukan nyeri pada epigastrium dan terjadi mual muntah
Inspeksi :biasanya Perut membuncit sesuai usia kehamilan aterm, apakah adanya
sikatrik bekas operasi atau tidak
a. Leopold I : biasanya teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc. Xyphoideus teraba
massa besar, lunak, noduler
b. Leopold II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian kecil janin di
sebelah kanan.
c. Leopold III : biasanya teraba masa keras, terfiksir
d. Leopold IV : biasanya pada bagian terbawah janin telah masuk pintu atas
panggul
e. Auskultasi : bunyi jantung tidak teratur dan gerakan janin melemah
f. Eliminasi
Gejala :biasanya proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup, oliguria
g. Ektremitas : adanya edema pada kaki dan juga pada jari – jari
2. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine
4. Radiologi
a. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus, pernafasn
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban
sedikit
b. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin bayi lemah
Salah satu tes ini mengukur kadar protein yang disebut PAPP-A. Tingkat
PAPP-A yang rendah dikaitkan dengan komplikasi kehamilan seperti
preeklampsia. Tingkat PAPP-A yang rendah dapat menjadi penanda risiko
yang lebih tinggi. Tes skrining dapat memeriksa wanita hamil untuk kadar
AFP janin. AFP atau alpha-fetoprotein adalah protein plasma yang ditemukan
pada janin. AFP tinggi menunjukkan cedera plasenta dan risiko Pembatasan
Pertumbuhan Intrauterin (IUGR), yang merujuk pada kondisi ketika bayi yang
belum lahir lebih kecil dibanding yang normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Preeklamsia adalah suatu gejala yang khas kehamilan berupa penurunan perfusi
organ akibat vasopasme dan pengkajian endotel (Leveno,2009). Preeklamsia
merupakan suatu penyakit vasopastik, melibatkan banyak system dan ditandai
oleh hemokonsentrasi, hipertensi yang terjadi setelah minggu ke-20 dan protein
uria ( Nita dan mustika 2013)
2. Etiologi preeklamsia
Menurut Nita dan Mustika (2013) Ada beberapa factor risiko tertentu yang
berkaitan dengan perkembangan penyakit :
a. Primigravida, kira-kira 85% preeklamsia terjadi pada kehamilan
pertama
b. Grand multigravida
c. Janin besar
d. Distensi rahim berlebihan: hindramnion, hamil ganda, mola hidatidosa.
Preeklamsia terjadi pada 14% samapai 20% kehamilan dengan janin lebih
dari Satu
e. Morbid obesitas atau kegemukan dan penyakit yang menyertai hamil
seperti diabetes mellitus.
f. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden
dapat mencapai 25%
g. Jumlah umur ibu di atas 35 tahun
3. Klasifikasi Preeklamsia
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
4. Pengkajian Kehamilan Dengan Preeklamsi
1. Identitas ibu
6. Riwayat obstetric
7. Pola nutrisi
5. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan seluruh tubuh untuk melihat apakah pada ibu hamil terdapat tanda
tanda preekmsia atau tidak
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
2. Urinalisis
3. Pemeriksaan fungsi hati
4. Radiologi
5. Tes Skrining Opsional
3.2 Saran
Lebih meningkatkan lagi penyuluhan tentang pre eklamsia oleh tim medis dan para
medis kepada masyarakat banyak, khusus nya yang ada di daerah terpencil agar
masyarakat lebih cepat mengetahui tanda-tanda dan gejala dari pre eklamsi terutama
pada ibu-ibu,agar dapat di atasi dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://hartokambaton.blogspot.co.id/2012/04/keperawatan-maternitas-askep-pada-bumil.html
diakses 24 Maret 2017
http://sitimaryamhsb.makalah-pre-eklamsi-html
http://Widari.askep-preeklamsi.html
http://atiyah27.blogspot.co.id/2012/09/pre-eklamsi-ringan.html