Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fatihatul Anhar A

Nim : C91215124
Matkul : Alternatif Penyelesaian Sengketa
Prodi : HK-B

Tugas Individu
Contoh Kasus Non Litigasi di Lingkungan Sekitar
(Kasus Penyerobotan Tanah antara Hj. Sundari dengan Hj. Asiyah Di Dusun
Plosorejo, Desa Kemaduh, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk)
1. Kronologi Kasus
Hj. Sundari, 50 Tahun, bertempat tinggal di Dusun Plosorejo RT/RW
01/02, Desa Kemaduh, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk memiliki tanah
seluas kurang lebih 385 m2 yang diatasnya berdiri bangunan rumah yang
sekarang ditempati olehnya.
Kemudian Hj. Siti Asiyah, 40 Tahun, bertempat tinggal di Dusun
Plosorejo RT/RW 01/02, Desa Kemaduh, Kecamatan Baron, Kabupaten
Nganjuk memeliki tanah seluas 350 m 2 yang diatasnya berdiri bangunan rumah
yang ditempati pula oleh Hj. Asiyah beserta keluarganya, yang mana letak
rumah Hj. Asiyah tersebut berada di depan rumah Hj. Sundari.
Pada tahun 2014, Hj. Asiyah membangun septic tank (bak untuk
menampung air limbah yang digelontorkan dari WC) di sebagian tanah milik
Hj. Sundari yang mana berakibat tertutupnya akses jalan masuk ke rumah Hj.
Sundari dikarenakan pembangunan septic tank tersebut peris di depan halaman
rumah Hj. Sundari. Penguasaan tanpa hak atas tanah Hj. Sundari seluar kurang
lebih 0,7 m2 yang kemudian disebut sebagai obyek sengketa yang kemudian
dibangun septic tank berukuran 1m x 0,7m yang menutup satu-satunya akses
pintu masuk ke rumah Hj. Sundari dikarenakan pembangunannya persis di
depan halaman pintu masuk menuju rumah Hj. Sundari.
2. Permasalahan
Timbulnya sengketa tersebut tentunya berdampak negatif terhadap Hj.
Sundari karena pembangunan tersebut mengakibatkan akses jalan satu-satunya
menuju rumah Hj. Sundari tertutup. Dalam kasus penyerobotan tanah, para
pihak dapat memilih apakah permasalahan tersebut akan diselesaikan di
pengadilan ataukah diselesaikan diluar pengadilan (non litigasi). Jika melalui
jalur litigasi, maka dibuthkan biaya yang banyak dan waktu yang lama.
Sedangkan bila diselesaikan dengan jalur non litigasi maka lebih bersifat
kekeluargaan untuk mencapai solusi yang diputuskan bersama. Lantas langkah
apa yang dilakukan oleh Hj. Sundari terhadap kasus yang menimpanya?
3. Analisis Permasalahan
Pada tahun 2014, ketika terjadi pembangunan septic tank yang dilakukan
oleh Hj. Asiyah di depan rumah Hj. Sundari yang mengakibatkan tertutupnya
satu-satunya akses jalan menuju rumahnya, Hj. Sundari pun telah menegur Hj.
Asiyah dengen memberikan pernyataan bahwasanya sebagian tanah yang akan
dijadikan septic tank adalah tanahnya. Namun Hj. Asiyah mengelak kalau
tanah tersebut adalah sebagian tanah yang dimiliki oleh Hj. Sundari. Kemudian
Hj. Sundari yang merasa tidak terima akan hal tersebut menanyakan kebenaran
perihal tanah yang dijadikan obyek sengketa tersebut. Berdasarkan keterangan
melalui desa dinyatakan bahwa tanah tersebut sebagian merupakan tanah Hj.
Sundari dengan demikian tidak semua tanah tersebut milik Hj. Asiyah.
Hj. Sundari berdiskusi dengan keluarganya mengenai permasalahan ini
dan memikirkan akan melakukan upaya hukum seperti apa dalam
menyelesaikan permasalahan ini. Berdasarkan musyawarah keluarga akhirnya
Hj. Sundari memilih menyelesaikan permasalahan ini dengan negosiasi agar
tidak menghabiskan banyak waktu. Ketika dilakukan negosiasi Hj. Asiyah
tetap melanjutkan pembangunan tersebut padahal sudah dibuktikan dengan
dokumen dari Kepala Desa. Karena semakin keruh keadaan tersebut. Akhirnya
Hj. Sundari meminta bantuan Kepala Desa Kemaduh untuk menyelesaikan
permasalahan ini dan pada akhirnya jalur mediasi pun dilaksanakan.
Mediasi dilakukan oleh Kepala Desa Kemaduh sebagi mediator yang
selanjutnya para pihak Hj. Asiyah dan Hj. Sundari menghadiri proses mediasi
tersebut. Proses mediasi awalnya mendengarkan pernyataan kedua belah pihak,
yang mana Hj. Asiyah tetap bersikukuh bahwasanya tanah yang sedang
dilakukan pembangunan septic tank tersebut adalah bagian dari tanahnya
sedangkan Hj. Sundari dengan bukti sertifikat tanah yang dimilikinya
membantah bahwasanya tanah tersebut bukan milik Hj. Asiyah. Peran mediator
dalam mengadili permaslahan ini adalah menengahi agar tidak saling emosi.
Kemudian mediator memberikan pengertian berdasarkan Pasal 2 PRP No. 51
Tahun 1960 menyebutkan bahwa “Dilarang memakai tanha tanpa ijin yang
berhak atas kuasanya yang sah”.
Berdasarkan pasal tersebut Hj. Asiyah telah melakukan pelanggaran
Pasal 2 PRP No. 51 Tahun 1960 dikarenakan dirinya tidak memiliki bukti yang
menyatakan bahwasanya, dia melakukan pembangunan diatas tanahnya sendiri
walaupun tanah yang dilakukan pembangunan tersebut menyangkut tanah
milik orang lain meskipun sedikit dan mengakibatkan menutupi jalan satu-
satunya yang mengakses untuk masuk ke rumah Hj. Sundari.
Selain itu, dalam kasus penyerobotan tanah pasti ada para pihak yang
dirugikan, maka otomatis para pihak tersebut memerlukan ganti rugi atas
kerugian yang dialaminya. Dari hasil mediasi yang dilakukan menghasilkan
keputusan bahwa kedua belah pihak telah sepakat Hj. Asiyah dapat
meneruskan pembangunan septic tank miliknya akan tetapi harus memberikan
kompensasi sebesar Rp. 20.000.000 kepada Hj. Sundari guna membuat akses
jalan lain menuju rumahnya.
4. Aturan Hukum
a. UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa Pasal 1 ayat 10 “Alternatif penyelesian sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati
para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi,
negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli”. Dengan banyaknya opsi
penyelesaian sengketa tersebut para pihak dapat memilih melkukan upaya
apa yang akan menyelesaian permasalahan yang dialaminya dengan syarat
kedua pihak menyetujuinya
b. Pasal 2 PRP No. 51 Tahun 1960 menyatakan bahwa “Dilarang memakai
tanah tanpa ijin yang berhak atas kuasanya yang sah”.
Berdasarkan Pasal tersebut dapat diketahui bahwa Hj. Asiyah telah
melakukan pelanggaran karena telah mengaku bahwa tanah tersebut
miliknya akan tetapi Hj. Sundari telah menunjukkan bukti bahwasanya
tanah tersebut miliknya berdasarkan sertifikat yang dimilikinya
c. Pasal 1366 KUHPerdata menyatakan bahwa : “setiap orang yang
bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian
atau kurang hati-hatinya”.
Pasal tersebut mengarahkan pada bentuk tanggung jawab pihak yang atas
perbuatan kelalaian yang dilakukannya.
d. Pasal 1367 KUHPerdata menyatakan bahwa : “seorang tidak saja
bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuataanya
sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-
orang yang menjadi tanggungannya, atau disebabkan oleh orang-orang yang
berada dibawah pengawasannya”
Akibat dari perbuatan melawan hukum ini adalah penyerobotan tanah yaitu
pelaku berhubungan langsung terhadap ganti kerugian yang dialami oleh
korban.
5. Pendapat Penulis
Saya setuju terhadap upaya hukum yang dilakukan oleh para pihak yakni
melakukan negosiasi yang kemudian berlanjut melakukan mediasi karena pada
tahap negosiasi yang dilakukan oleh para pihak belum menemukan titik temu.
Para pihak dalam kasus tersebut merasa dirinya sendiri adalah pihak yang
paling benar. Oleh karena itu perlu pihak ketiga sebagai penengah dalam
menangani permasalahan tersebut sehingga mediasipun dilakukan. Mediasi
tersebut sukses dilakukan dengan hasil akhir Hj. Asiyah sebagai pelaku
penyerobotan tanah memberikan kompensasi kepada Hj. Sundari yang akibat
dari pembangunan septic tank tersebut mengalami kerugian sehingga Hj.
Asiyah memberikan kompensasi sebesar Rp. 20.000.000 sesuai kesepakatan
yang telah dilakukan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan Pasal 2 PRP No. 51 Tahun 1960 telah dinyatakan bahwasanya
dilarang memakai tanah tanpa ijin seperti yang dilakukan Hj. Asiyah namun
pihak yang merasa dirugikan memberikan pembuktian berupa sertifikat tanah
sehingga permasalahan tersebut menemui titik terang, dengan hal demikian
upaya mediasipun dilakukan dengan mencapai kesepakatan bahwa Hj. Asiyah
sebagai pelaku penyerobotan memberikan kompensasi Rp. 20.000.000 kepada
Hj. Sundari, dengan demikian mediasi pun dinyatakan berhasil.

Anda mungkin juga menyukai