Anda di halaman 1dari 15

Permodelan

Transportasi
Jaringan Transportasi

Pelabuhan &
Pergudangan

Bandar Udara

Pergudangan

Kawasan
Kawasan perdagangan
Industri regional

Terminal angkutan
barang

Perumahan
Sistem Jaringan Jalan Primer
Kawasan Sekunder
Jalan Arteri Sekunder
Kawasan Primer
Jalan Kolektor Sekunder
Batas Perkotaan
Jalan Lokal Sekunder
Jaringan Transportasi
Jaringan Transportasi
Jaringan Transportasi
4 Tahap Permodelan Transportasi
Data Perencanaan

Model Bangkitan Pergerakan


(Trip Generation)

Model Sebaran Pergerakan


(Trip Distribution)

Model Pemilihan Moda


(Moda Split)

Model Pemilihan Rute


(Trip Assignment)

Arus Pada Jaringan


Trip Generation
Dasar dari model bangkitan pergerakan
 Perjalanan
 Home based trip
 Non home based trip
 Bangkitan pergerakan (trip production)
 Tarikan pergerakan (trip attraction)
 Tahapan bangkitan pergerakan (trip generation)
Trip Generation
Klasifikasi pergerakan
 Berdasarkan tujuan pergerakan
 Berdasarkan waktu
 Berdasarkan jenis orang
Trip Generation
Faktor yang mempengaruhi :
 Bangkitan pergerakan untuk manusia seperti : pendapatan, pemilikan
kendaraan, struktur rumah tangga, ukuran rumah tangga, nilai lahan,
kepadatan daerah pemukiman dan aksesibilitas.
 Tarikan pergerakan untuk manusia seperti : luas lantai untuk kegiatan industry,
komersial, perkantoran, pertokoan, dan pelayanan lainnya.
 Bangkitan dan tarikan pergerakan untuk barang seperti : jumlah lapangan
kerja, jumlah tempat pemasaran, luas atap industry dan total seluruh daerah
yang ada.
Trip Generation
Trip Generation
Proses Permodelan Bangkitan dan Tarikan Dengan Menggunakan Metode Analisis Korelasi
Terdapat 3 metode analisis korelasi
berbasis zona yang dapat digunakan
untuk analisis bangkitan pergerakan,
yaitu :
 Metode step wise type 1
 Metode step wise type 2
 Metode coba – coba
Trip Distribution
Sebaran pergerakan (trip distribution) merupakan salah satu tahapan dalam 4
tahap permodelan transportasi. Pada tahapan ini, jumlah pergerakan yang
dibangkitkan dari suatu zona asal atau yang tertarik ke suatu zona tujuan akan
disebarkan pada setiap zona asal dan zona tujuan yang ada. Hasil pada tahapan
ini berupa MAT.
Trip Distribution
MAT merupakan matriks yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan
antar zona di dalam daerah tertentu. MAT dapat pula menggambarkan pola
pergerakan dari suatu system atau daerah kajian dengan ukuran yang sangat
beragam, seperti pola pergerakan kendaraan suatu persimpangan atau pola
pergerakan didalam suatu perkotaan atau dalam suatu Negara.
Trip Distribution
Bentuk Umum Matriks Asal Tujuan (MAT)
Zona 1 2 3 … N Oi
1 T11 T12 T13 … T1N O1 𝑁

2 T21 T22 T23 … T2N O2 𝑂𝑖 = 𝑇𝑖𝑑


𝑑=1
3 T31 T32 T33 … T3N O3
𝑁
. . . . … . . 𝐷𝑑 = 𝑇𝑖𝑑
. . . . … . . 𝑑=1

. . . . … . . 𝑁 𝑁 𝑁 𝑁

𝑇 = 𝑂𝑖 = 𝐷𝑑 = 𝑇𝑖𝑑
N TN1 TN2 TN3 … TNN ON
𝑑=1 𝑑=1 𝑖=1 𝑑=1
Dd D1 D2 D3 … DN T

Keterangan :
Tid = pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi = jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd = jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
T atau {Tid} = total matriks
N = jumlah zona
Trip Distribution
Trip Distribution
Pengelompokan Metode Konvensional Untuk Mendapatkan MAT

Metode Langsung
Metode
Metode Analogi
konvensional
Metode Tidak
Langsung
Metode Sintesis
Trip Distribution
Trip Distribution
Metode langsung merupakan pendekatan yang sangat bergantung dari hasil pengumpulan
data dan survey lapangan. Beberapa teknik yang digunakan dalam metode ini yaitu :

 Wawancara di tepi jalan


 Wawancara di rumah
 Metode menggunakan bendera
 Metode foto udara
 Metode mengikuti langsung
Metode analogi merupakan metode yang hanya mempertimbangkan faktor
pertumbuhan tanpa memperhitungkan adanya perubahan aksesibilitas system jaringan
transportasi. Metode analogi ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
 Metode tanpa batasan atau metode seragam (unconstrained)
 Metode satu batasan (single constrained)
 Metode dua batasan (doubly constrained)

Anda mungkin juga menyukai