Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI ADMINISTRASI NEGARA

DISUSUN OLEH :
NAMA : Muhamad Fadli Awlani
NIM : 19.11.180
KELAS : 4B REGULER PAGI
DOSEN : Citra Lasha,SPsi,MSi

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


SATYA NEGARA PALEMBANG
TAHUN 2021
MODEL, ALAT ANALISIS

LLDIKTI

A. Makna Lambang
1. Logo Semboyan Tut Wuri Handayani
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tulisan Tut Wuri Handayani
memiliki arti yaitu pemberian dorongan/motivasi oleh para pendidik. Pencantuman
tulisan tersebut di logo adalah sebagai bentuk penghormatan atas jasa Ki Hajar
Dewantara.
2. Segilima dengan warna biru muda
Lima memiliki makna yaitu Pancasila. Warna biru muda merepresentasikan alam.
Sehingga makna dibalik segilima berwarma biru muda tersebut adalah menunjukkan
alam kehidupan dari pancasila.
3. Gambar Belencong Menyala Bermotif Garuda
Di tengah-tengah lambang tersebut pasti kamu melihat ada bentuk seperti obor. Itu adalah
belencong menyala yang memiliki makna sebagai sumber cahaya penerang ditengah
kegelapan. Atau bisa juga dimaknai sebagai sesuatu yang akan membuat terus hidup.
Adapun motif garuda melambangkan sifat yang dinamis, kuat dan berani.
4. Buku
Buku adalah sumber ilmu. Sebagai seseorang yang berpendidikan adalah penting untuk
membaca buku. Maka wajar apabila buku dicantumkan pada logo tersebut.
5. Warna Pada Lambang
Ada beberapa warna putih pada logo tersebut. Yaitu terdapat pada buku, ekor dan sayap
garuda. Warna putih tersebut melambangkan kesucian, bersih dan tanpa adanya
pamrih.Kemudian warna biru muda yang mendasari warna logo ini memiliki arti jiwa
pengabdian yang tidak akan putus dengan mempunyai pandangan hidup yang mendalam.
Terakhir, warna kuning emas pada lambang yang ditengah memiliki arti keagungan dan
keluhuran dari sebuah pengabdian.

B. Profil LLDIKTI
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
dan Bangka Belitung.
Sejarah Lahirnya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) adalah instansi pemerintah di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kopertis merupakan perpanjangan
tangan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi di suatu wilayah tertentu guna melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan
pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah tersebut. Dengan
memperhatikan luas wilayah dan jumlah Perguruan Tinggi Swasta di wilayah bersangkutan,
hingga saat ini ada 12 (dua belas) Kopertis Wilayah di seluruh Indonesia. Kopertis Wilayah II
Palembang merupakan salah satu dari 12 Kopertis Wilayah yang ada di Indonesia.
Kopertis Wilayah II Palembang yang bertempat di kota Palembang didirikan pada tahun
1982. Pada saat itu wilayah kerja Kopertis Wilayah II Palembang meliputi 5 (lima) Provinsi,
yakni: Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi dan
Provinsi Kalimantan Barat. Koordinator Kopertis Wilayah II pada saat itu adalah Drs. H.
Syafran Syamsuddin (periode 1982-1986). Sebelumnya, Kopertis Wilayah II merupakan
bagian Kopertis Wilayah Jakarta dengan Koordinator Girindro Pringggodigdo (periode 1976-
1982). Pada tahun 1986 Prof. Ir. H. Bochari Rachman, M.Sc. diangkat sebagai Koordinator
Kopertis Wilayah II Palembang (periode 1986-1995). Pada masa beliau menjadi Koordinator
terjadi pengurangan wilayah kerja.
Pada tahun 1990 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0135/O/1990 dan No. 19/O/1990 Kopertis Wilayah II Palembang yang semula meliputi 5
(lima) Provinsi dikurangi hanya meliputi 3 (tiga) provinsi yaitu Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi Lampung dan Provinsi Bengkulu. Provinsi Jambi menjadi bagian dari Kopertis
Wilayah X Padang, sedangkan Provinsi Kalimantan Barat menjadi bagian Kopertis Wilayah XI
Banjarmasin. Pejabat Koordinator berikutnya Dr. Ir. H. Saad Nasuhim (periode 1995-1998).
Pada tahun 1998 Prof. Dr. Ir. H. Zainal Ridho Djafar diangkat sebagai Koordinator Kopertis
Wilayah II (periode 1998-1999), kemudian jabatan Koordinator Kopertis Wilayah II
selanjutnya Dr. Ir. H. Ali Yasmin Adam Wiralaga (periode 1999-2002).
Pada tahun 2001 terjadi pemekaran wilayah di mana Bangka Belitung yang sebelumnya
berstatus Kabupaten berubah menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan demikian
wilayah kerja Kopertis Wilayah II Palembang meliputi 4 (empat) Provinsi, yaitu: Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Seiring dengan pemekaran wilayah, pada tahun 2002 terjadi pergantian Koordinator.
Sejak bulan Mei 2002 sampai dengan Juli 2004 Koordinator Kopertis Wilayah II Palembang
dijabat oleh Dr. H. Djamaah Sopah, M.Sc., Ed. Selanjutnya periode 2004 -2008 Koordinator
Kopertis Wilayah II dijabat oleh Prof. Chuzaimah Dahlan Diem, M.L.S., Ed.D. Selanjutnya
Sejak tanggal 23 November 2008 sampai April 2016 dijabat oleh Prof. Dr. Diah Natalisa,
M.B.A. dan dari tanggal 23 Juni 2016 Dipimpin oleh Prof. Dr. H. Slamet Widodo, M.S.,M.M.
sampai dengan 24 Juni 2020. Terhitung muilai tanggal 24 Juni 2020 jabatan kepala LLDikti
Wilayah II dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) Dr. Nuril Furkan M.Pd ditunjuk oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pada tanggal 22 Oktober 2020 Jabatan Kepala
LlDikti Wilayah II dijabat oleh Prof. Yuliansyah, Ph.D Akt. Periode 2020 – 2024.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Kopertis
Wilayah II berubah nomenklatur menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDikti
Wilayah II yang dipimpin oleh seorang Kepala dan seorang Sekretaris yang menangani
kesekretariatan. Kemudian pada tahun 2019 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II
berpisah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bergabung kembali ke
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Organisasi Tata Kerja yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2020
tentang Oragnisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) tersebut,
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II mempunyai wilayah kerja yakni Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Bangka Belitung
dengan jumlah keseluruhan perguruan tinggi sebanyak 205 perguruan tinggi dengan komposisi
sebaran perguruan tinggi pada empat wilayah kerja yakni provisi Sumateri Selatan sebanyak
106 perguruan tinggi, Bengkul 14 perguruan tinggi, Lampung 72 perguruan tinggi, dan Bangka
Belitung sebanyak 16 Perguruan tinggi.

MODEL, ALAT ANALISA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
SATYA NEGARA

A. Makna Lambang
Segi Lima melambangkan dasar negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.
segi tujuh menggambarkan , memberi dampak pemberdayaan potensi yang memancar ke
seluruh penjuru untuk mengembangkan Cita- cita.
Simbol Tengah Buku Gambaran adanya proses Pendidikan Pena melambangkan haus
akan ilmu pengetahuan.
Mata Pena yang Runcingmelambangkan ketajaman berfikir untuk menambah wawasan
dan pendidikan.
Pena Berbulu melambangkan perkembangan dari pendidikan dan ilmu pengetahuan dari
dulu hingga sekarang bahwa ilmu-ilmu itu terus berkembang.
Warna Merah melambangkan Keberanian.
Warna biru berarti Kesetiaan, ketekunan dan ketabahan.

B. Profil STIA Satya Negara Palembang


Lahirnya Perguruan Tinggi STIA Satya Negara Palembang tidak lepas dari mimpi
“baru” para pendiri Yayasan Pendidikan Gani Nusantara Palembang (YGN) setelah sukses
mendirikan LPMK dan menempatkan di hati masyarakat luas sehingga dipandang perlu
didirikan perguruan tinggi yang bernama Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya
Negara Palembang sebagai wadah lebih besar dalam memajukan dunia pendidikan.
Mimpi mereka semakin nyata setelah mendapatkan izin pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia nomor 81/D/O/2000 tentang pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Satya Negara Di Palembang dan pemberian status kepada dua program
studi dan jenjang pendidikan program strata satu (S1) Ilmu Administrasi Negara dan DIII
Administrasi Bisnis. Dengan kurikulum berbasis kompetensi yang menghasilkan lulusan-
lulusan siap kerja dengan kemampuan dan skill yang optimal, serta memiliki kompetensi
menjadi entrepreneur dan leadership.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan sangat berpengaruh pada karir dan masa
depan seseorang. Karena itu perlu pemahaman yang benar mengenai hal ini agar tidak salah
dalam menentukan jalur pendidikan yang dipilih.
Pilihlah program studi yang masih terbuka luas dan lapangan kerja mendukung dan saat
ini Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang telah merevisi
kurikulum menjadi KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) di lingkungan Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang dan awal berdirinya Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang berkampus di Jalan Bambang
Utoyo nomor 120 A Kelurahan 8 Ilir Lemabang.
Kepercayaan diri para Pendiri Yayasan akhirnya diejawantahkan dengan memulai
pengembangan kampus, sehingga dengan membeli lahan dan gedung yang lebih
representative di jalan Sukorejo Sukatani Kenten Palembang dan resmi ditempati pada tahun
2010 serta berdasarkan keputusan BAN-PT No 483/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014
menyatakan bahwa program studi sarjana Ilmu Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang terakreditasi dengan Peringkat AKREDITASI
B dan pada tanggal 26 Februari 2019 berdasarkan keputusan BAN-PT No. 46/SK/BAN-
PT/Akred/PT/II/2019 maka Institusi STIA Satya Negara telah Terakreditasi dan mahasiwa
yang aktif saat ini berkisar 1250 orang dengan alumni berkisar 2300 orang yang tersebar di
berbagai instansi, BUMN, BUMD dan perusahaan lainnya diwilayah Sumatera Selatan dan
berbagai daerah lainnya.
Seiring dengan perkembangan serta untuk meningkatkan kualitas lulusan dan menjawab
persaingan global serta tingginya animo masyarakat maka pihak Yayasan Gani Nusantara
Palembang dan institusi STIA Satya Negara akan menambah program studi baru dengan
membuka program pasca sarjana dengan berbagai konsentrasi.
Adapun Bendera STIA Satya Negara Palembang berbentuk segi empat berwarna putih
berukuran panjang/lebar setara dengan 3/2 dengan lambang STIA Satya Negara di tengahnya
berukuran proporsional selain dari pada itu STIA Satya Negara Palembang memiliki Lagu
Mars lirik lagu tersebut berisi doa dan cita cita terkait kemajuan STIA Satya Negara
Palembang.

Anda mungkin juga menyukai