Anda di halaman 1dari 2

IDENTITAS MAHASISWA UTS

NAMA : Twolus Charisma Putra


NIM : 201611164
UNIVERSITAS MURIA KUDUS PROGDI :MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SMT/KLS : 5/B
Jl. Lkr. Utara, Gondangmanis Bae PO.BOX 53, Kudus, Jawa Tengah 59301
MATA UJIAN :Ekonometrik
DOSEN :NOOR AZIS, SE. MM.
TTD :

JAWABAN :

1. Seluruhnya menunjukkan butir yang valid karena nilai r memiliki signifikansi <0,05. Hal ini
berarti variable Electronic Word Of Mouthh (X1), celebrity endorser, label halal dan
keputusan pembelian menunjukkan angket yang valid.
Dari table diatas menunjukkan bahwa nilai r alpha untuk variable Electronic Word Of Mouthh
(X1), celebrity endorser, label halal dan keputusan pembelian melebihi 0,60 hal ini didasarkan
Nunnally yang dikutip Imam Ghozali (2002), uji statistic cronbach alpha (a) suatu konstruk
atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha >0,60 maka dapat
disimpulkan bahwa variable Electronic Word Of Mouthh (X1), celebrity endorser, label halal
dan keputusan pembelian yang telah diuji adalah benar-benar reliable atau handal.

2. a). Autokorelasi dengan Durbin


Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah data regresi terdapat korelasi antara
kesalahan pengganggunya pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya.
Untuk menguji apakah ada korelasi atau tidak, maka digunakan uji Durbin watson. Hasil
perhitungan menunjukkan sebesar 1,593
Berdasarkan hasil analisis tampak bahwa DW persamaan regresi adalah 1,975. Dengan k
= 3, n = 76, dan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh dl = 1,54 dan du = 1,71, maka hasil
pengujiannya tidak terdapat autokorelasi.
b). Uji Normalitas dengan Grafik Normal PP Plot

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan
bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan
pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dari grafik di atas menunjukkan
bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

c). Uji Multikolinieritas dengan Torelance dan VIF


Dari tabel di atas dapat dilihat secara berturut-turut nilai tolerance dari variabel independen
adalah lebih besar dari pada 0,1. Demikian pula nilai VIF dari kurang dari 10. Hal ini
menunjukkan persamaan tidak mengandung multikolineritas.

d). Uji Heroskedastisitas dengan grafik Scaterplot


Dasar analisis tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Keterangan: korelasi antara keputusan pembelian dengan electronic word of mounth memiliki
nilai r sebesar 0,909, celebrity endorser dengan electronic word of mounth r sebesar 0,871 dan
label halal memiliki nilai r sebesar 0,868 dan ketiganya memiliki nilai lebih kecil dari 5%
maka dapat dikatakan bahwa secara parsial ada hubungan yang signifikan.

4. a). Y=2,364+0,353X1+0,181X2+0,336X3

b). Probabilitas signifikansi SPSS (P-value)=0,000 (lihat pada Coefficients Sig.) lebih kecil
dari 5% maka dapat dikatakan bahwa variable keputusan pembelian berpengaruh signifikan
terhadap electronic of mounth. Dengan demikian hipotesis yang diajukan terbukti
kebenarannya baik dengan menggunakan perbandingan nilai t hitung dengan t table dan
perbandingan sig. SPSS dengan Prob. Sig.(α=5%)

c). Karena t hitung > t table maka variable kepemimpinan (X1) berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya
baik dengan menggunakan perbandingan nilai t hitung dengan t table dan perbandingan sig.
SPSS dengan Prob. Sig.(α=5%)

d). Dari hasil Adjusted R2 = 0,880 ( penggunaan Adjusted karena variabelnya lebih dari dua).
Hal ini berarti variable keputusan pembelian, celebrity endorser,dan label halal menjelaskan
perubahan pada variable electronic word of mounth atau memberikan kontribusinya terhadap
variable kinerja pegawai sebesar 88,0%.

Anda mungkin juga menyukai