Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

IRIGASI DAN
BANGUNAN
AIR
POKOK BAHASAN :
LANJUTAN MATERI :
BANGUNAN BENDUNG DAN
KELENGKAPANNYA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09*10
Teknik Sipil Teknik Sipil A61111EL DR. IR. ROSMINA ZUCHRI, MT
Perencanaan

Abstract Kompetensi
Gambaran umum Tahapan dan dapat .
Diharapkan memahami dan dapat
merencanakan dimensi Hidrolis Bendung. Memahami Tahapan dan dapat
merencanakan dimensi Hidrolis Bendung.
Pembahasan
KULIAH KE 09 (SEMBILAN) dan 10 (SEPULUH) TANGGAL APRIL 2021

MODUL 09 (SEMBILAN)

LANJUTAN PENJELASAN BANGUNAN BENDUNG (WEIR) DAN


KELENGKAPANNYA

DAFTAR ISI

7. BANGUNAN BENDUNG (WEIR) DAN KELENGKAPANNYA


7.1. PENGERTIAN BENDUNG

7.2. DASAR-DASAR PERENCANAAN BENDUNG

7.3. PERENCANAAN HIDROLIS TUBUH BENDUNG

7.4. ISTILAH-ISTILAH

7.5. SOAL-SOAL

7.6. DAFTAR PUSTAKA

Ke Sel, 27 Apr 2021 Sub-CPMK 5.2 Mahasiswa dapat menjelaskan bagian utama pada
-9 bendung tetap. Indikator : • Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
bangunan intake, pembilas, pelimpah, pemecah energi, dan alat ukur
debit • Mahasiswa dapat mendesain mercu bendung tetap •
Mahasiswa dapat mendesain bangunan intake' Materi : • Bendung
tetap • Bangunan utama / bangunan pelengkap bendung tetap •
Desain mercu bendung tetap • Desain bangunan intake

Ke Sel, 4 Mei 2021 Sub-CPMK 5.3 Mahasiswa dapat mendesain bangunan pelimpah
- (CPMK 5). Indikator : • Mahasiswa dapat mendesain bangunan
10 pembilas dan pelimpah sesuai KP dan kondisi lapangan. Materi : •

2
Desain bangunan pelimpah • Desain bangunan pembilas

PENJELASAN :

Definisi :

Bangunan Utama adalah : Semua bangunan yang direncanakan di sungai atau aliran air
untuk membelokkan air ke dalam jaringan irigasi, biasanya dilengkapi dengan kantong
lumpur agar bias mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memungkinkan
untuk mengukur dan mengatur air yang masuk.

Jenis-jenis Bangunan Utama

Pengaliran air dari sumber air berupa sungai atau danau ke jaringan irigasi untuk keperluan
irigasi pertanian, pasokan air baku dan keperluan lainnya yang memerlukan suatu bangunan
disebut dengan bangunan utama .

Untuk kepentingan keseimbangan lingkungan dan kebutuhan daerah di hilir bangunan utama,
maka aliran air sungai tidak diperbolehkan disadap seluruhnya. Namun harus tetap dialirkan
sejumlah 5 % dari debit yang ada.

Salah satu bangunan utama yang mempunyai fungsi membelokkan air dan menampung air
disebut bendungan, yang kriteria perencanaannya tidak tercakup dalam kriteria ini.

Kriteria perencanaan bendungan dan bangunan pelengkap lainnya akan dipersiapkan secara
terpisah oleh institusi yang berwenang.

Ada 6 (enam) bangunan utama yang sudah pernah atau sering dibangunan di
Indonesia, antara lain :

1. Bendung Tetap.

2. Bendung Gerak vertical.

3. Bendung Karet (Bendung gerak horizontal).

4. Bendung Saringan Bawah.

5. Pompa.

3
6. Pengambilan bebas.

7. Bendung Tipe gergaji.

7. BANGUNAN BENDUNG (WEIR) DAN KELENGKAPANNYA


7.1. PENGERTIAN BENDUNG

Bendung atau merupakan salah satu tipe bangunan pengelak dan merupakan salah
satu bangunan utama yang direncanakan terletak di sungai atau saluran air dengan tujuan

4
untuk menaikkan muka air dan membelokkan air agar dapat masuk ke dalam jaringan saluran
utama/primer menuju ke lokasi penggunaannya.

Fungsi Bangunan Bendung diantaranya yaitu :

1). Menaikkan tinggi muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi sampai mencapai
tujuan kegunaannya.

2). Menaikkan dan menahan aliran air agar dapat dipompa ketempat yang lebih tinggi
untuk mencapai tujuan kegunaannya.

3). Mengendalikan pola aliran sedimen (endapan) agar tidak mengganggu morfologi dasar
sungai.

4). Mengatur pola aliran debit sungai agar tetap terjaga kehidupan biota di dalam air
sungai.

Didalam uraian selanjutnya bangunan bendung yang akan ditinjau khususnya untuk
keperluan Irigasi.

Bangunan Utama

Bagian-bagian bangunan Utama : Bangunan utama terdiri dari berbagai bagian yaitu :

• (1) Bangunan pengelak

• (2) Bangunan pengambilan

• (3) Bangunan pembilas (penguras)

• (4) Kantong lumpur

• (5) Pekerjaan Pengaturan Sungai.

• (6). Pekerjaan Pelengkap.

Bangunan Utama disajikan pada gambar 7.1.

5
Sumber : Kriteria Perencanaan (KP) 02 (Gambar 1.1. halaman 7)

Gambar 7.1. Bangunan Utama

Keterangan :

(1) Bangunan Pengelak.

Bangunan pengelak adalah : Bagian dari bangunan utama yang benar-benar di


bangun di dalam air. Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan

6
dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan muka air
di sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai seperti pada
tipe bendung saringan bawah (bottom rack weir).

Bila bangunan tersebut juga akan dipakai untuk mengatur elevasi air di
sungai, maka ada dua tipe yang dapat digunakan, yaitu :

(1). Bendung pelimpah, dan

(2) Bendung Gerak (barrage).

Denah dan potongan melintang bendung gerak dan potongan melintang


bendung saringan bawah disajikan pada gambar 7.2.

7
Sumber : Kriteria Perencanaan (KP) 02 (Gambar 1.2. halaman 10)

Gambar 7.2. Denah dan Potongan melintang Bendung gerak dan Potongan
Melintang Bendung Saringan Bawah.

Bendungan adalah : Bangunan pelimpah melintang sungai yang memberikan


tinggi muka air minimum kepada bangunan pengambilan untuk keperluan
irigasi. Bendung merupakan penghalang selama banjir dan dapat menyebabkan
genangan luas di daerah-daearah hulu bendung tersebut.

8
Bendung Gerak adalah : Bangunan berpintu yang dibuka selama aliran besar,
masalah yang ditimbulkannya selama banjir kecil saja. Bendung Gerak dapat
mengatur muka air di depan pengambilan agar air yang masuk tetap sesuai
dengan kebutuhan Irigasi. Bendung gerak mempunyai kesulitan-kesulitan
eksploitasi karena pintunya harus tetap dijaga dan dioperasikan dengan baik
dalam keadaan apapun.

Bendung Saringan Bawah adalah : TIpe bangunan yang dapat menyadap air
dari sungai tanpa terpengaruh oleh tinggi muka air. Tipe ini terdiri dari sebuah
parit terbuka yang terletak tegak lurus terhadap aliran sungai. Jeruji baja
(saringan) berfungsi untuk mencegah masuknya batu-batu bongkah ke dalam
parit. Sebenarnya bongkah dan batu-batu dihanyutkan ke bagian hilir sungai.
Bangunan ini digunakan di bagian/ruas atas sungai di mana sungai hanya
mengangkut bahan-bahan yang berukuran sangat besar.

Untuk keperluan-keperluan irigasi, bukanlah selalu merupakan keharusan


untuk meninggikan muka air di sungai. Jika muka air sungai cukup tinggi,
dapat dipertimbangkan pembuatan pengambilan bebas (Free intake) Yaitu
: Bangunan yang dapat mengambil air dalam jumlah cukup banyak selama
waktu pemberian air irigasi, tanpa membutuhkan tinggi muka air tetap di
sungai.

Dalam hal ini pompa dapat juga dipakai untuk menaikan air sampai elevasi
yang diperlukan. Akan tetapi, karena biaya pengelolaannya tinggi , maka harga
air irigasi mungkin menjadi terlalu tinggi pula.

(2) Bangunan Pengambilan

Bangunan pengambilan adalah : Sebuah banguna berupa pintu air irigasi


dibelokkan dari sungai melalui bangunan ini.

9
Pertimbangan utama dalam merencanakan sebuah bangunan pengambilan
adalah Debit Rencana dan pengelakkan sedimen.

3). Bangunan Pelimpah (Spillway)

3.1 Umum , Definisi, Fungsi dan factor

Fungsi utama dari bangunan pelimpah (spillway) adalah membuang kelebihan air
waduk, sehingga air tidak melimpas puncak bendungan (overtopping) yang dapat
membahayakan bendungan, terutama bendungan tipe urugan tanah. Bila pelimpah tersebut
dilengkapi dengan pintu untuk mengendalikan aliran banjir, disebut sebagai pelimpah
berpintu (gated spillway). Bila tidak dan aliran cukup dikendalikan oleh mercu pelimpah,
disebut sebagai pelimpah tidak berpintu (ungated spillway). Kapasitas pelimpah tersebut
harus didesain menggunakan banjir dengan kala ulang tertentu, sesuai dengan NSPM
(Misalnya, untuk bendungan dengan tinggi > 40 m dan di hilirnya mempunyai resiko tinggi,
kapasitas pelimpah didesain dengan PMF). Bangunan pelimpah tersebut juga dapat didesain
dan dikombinasikan dengan bangunan pengeluaran.

Berdasarkan data statistik, banyak bendungan tipe urugan tanah yang runtuh akibat
kurangnya kapasitas pelimpah, dengan kata lain pelimpah tidak didesain dengan benar.
Bebarapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain bangunan pelimpah tersebut,
adalah :

a) Debit inflow, frekuensi dan bentuk hidrografnya.

b) Tinggi mercu pelimpah yang direncanakan.

c) Kapasitas waduk pada beberapa variasi permukaan.

d) Kondisi geologi dan kondisi lapangan lainnya.

e) Lokasi berupa lereng yang terjal/ curam.

f) Bekas galian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan.

g) Daya dukung, stabilitas lereng, rembesan/ uplift, dll.

10
Kondisi daerah hilir saat pelepasan air banjir juga perlu mendapatkan perhatian khusus,
terutama bila cukup padat populasinya (resiko sangat tingi).

Batang pohon, sampah, material sedimen juga perlu dipertimbangkan dalam mendesain
bangunan pelimpah tersebut.

Bangunan pelimpah dapat dibangun menjadi bagian dari bendungan atau terpisah.
Pelimpah dari beton mungkin dapat dibangun pada alur sungai, bila fondasinya berupa batuan
yang cukup keras. Untuk pelimpah yang dibangun pada timbunan tanah, perlu perhatian
khusus terhadap bagian transisi (bidang kontak) antara timbunan tanah dengan dinding beton,
karena bagian ini merupakan bagian terlemah untuk dilewati air. Bila kondisi topografi
memungkinkan, bangunan pelimpah dapat dibangun terpisah dari bendungan utama, untuk
menghindari pengaruh rembesan melalui bidang kontak.

Gambar 3.1. Pelimpah yang Dibangun Menyatu dengan Bangunan Pengeluaran

(Sumber : Inspection Of Spillways And Outlet Works , USBR)

3.2 Tipe Pelimpah Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya maka bangunan pelimpah merupakan bangunan hidraulik yang


menyalurkan aliran normal dan atau aliran banjir, serta melindungi kesatuan bangunan pada
bendungan. Bangunan pelimpah mempunyai dimensi hidraulik untuk dapat menyalurkan
Banjir Desain dengan aman. Besaran Banjir Desain akan sama atau lebih kecil dari Banjir
Maksimum Boleh Jadi.

3.2.1 Pelimpah Utama (Service Spillway)

Berdasarkan fungsinya maka bangunan pelimpah merupakan bangunan hidraulik yang


menyalurkan aliran normal dan atau aliran banjir, serta melindungi kesatuan bangunan pada

11
bendungan. Bangunan pelimpah mempunyai dimensi hidraulik untuk dapat menyalurkan
Banjir Desain dengan aman. Besaran Banjir Desain akan sama atau lebih kecil dari Banjir
Maksimum Boleh Jadi.

3.2.2 Pelimpah Tambahan (Auxiliary Spillway)

Pelimpah tambahan jarang digunakan dan dapat menjadi pelimpah sekunder yang di
operasikan untuk membantu pelimpah utama. Pada masa operasi diperkenankan terjadi
kerusakan struktur atau erosi sampai tingkat yang di ijinkan pada pelimpah tambahan akibat
pengeluaran air sampai dan termasuk debit desain. Pelimpah tambahan di perlukan apabila
kapasitas pelimpah utama tidak mencukupi untuk mengalirkan banjir desain.

3.2.3 Pelimpah Darurat (Emergency Spillway)

Pelimpah darurat didesain untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap peluapan


bendungan dan dimaksudkan untuk digunakan pada kondisi ekstrim seperti kesalahan operasi
atau tidak berfungsinya pelimpah utama atau kondisi darurat lain atau pada waktu terjadinya
banjir yang sangat besar, atau Banjir Maksimum Boleh Jadi. Seperti juga pada pelimpah
tambahan (auxiliary), maka pada pelimpah darurat di perkenankan terjadi kerusakan struktur
dan atau erosi sampai tingkat yang di ijinkan, akibat pengeluaran air sampai dan termasuk
debit desain.

3.3 Tipe Pelimpah Berdasarkan Bentuk

3.3.1 Pelimpah Luncur( Chute)

Pelimpah tipe ini umumnya di gunakan dalam kaitannya dengan bendungan tipe urugan
tanah atau batu, meskipun pelimpah luncur juga digunakan pada bendungan beton gravity.
Bendungan umumnya terletak di lembah (canyon) yang sempit dan tidak tersedia ruang
cukup untuk pelimpah bebas. Pelimpah luncur umumnya di tempatkan pada tumpuan yang
berdekatan dengan bendungan, meskipun dapat pula di tempatkan pada lokasi pelana yang
jauh dari lokasi struktur bendungan.

3.3.2 Pelimpah Samping (Side Channel Spillway)

Pelimpah tipe ini digunakan pada kondisi yang sama seperti pelimpah luncur.
Disebabkan bentuknya yang unik, maka pelimpah samping dapat di tempatkan pada tumpuan

12
bendungan yang sempit. Pelimpah samping umumnya tanpa pintu. Karakteristik aliran adalah
sama dengan aliran melalui ambang bebas, kecuali pada debit aliran tinggi yang mungkin
merendam sebagian puncak pelimpah. Pelimpah jenis ini mempunyai keuntungan lain,
mempunyai saluran yang sempit, akibat terjalnya lereng tumpuan, ambang pelimpah dapat
didesain cukup panjang untuk mengakomodasi debit banjir desain.

3.3.3 Pelimpah Corong (Shaft)

Pelimpah corong termasuk salah satu dari berbagai konfigurasi desain mercu, dengan
dan tanpa pintu, seluruhnya merupakan transisi ke sistem konduit atau terowongan di hilir
mercu. Sistem konduit tertutup pada pelimpah corong merupakan pengganti saluran luncur
pelimpah yang digunakan pada pelimpah konvensional.

3.3.4 Pelimpah Sipon (Siphon)

Pelimpah sipon dibangun dengan satu atau lebih sipon pada ketinggian mercu,
kadang-kadang di gunakan untuk menyediakan pengaturan muka air otomatis dalam batas
yang pendek atau bila kapasitas debit hanya diperlukan pada periode waktu yang singkat.

3.3.5 Pelimpah Labirin

Karakteristik pelimpah labirin yaitu adanya perubahan alinyemen dari tata letak untuk
memperpanjang mercu di banding dengan mercu konvensional pada ruang lateral yang sama.
Perubahan alinyemen membentuk satu seri dari weir bentuk V yang terhubung satu sama lain.

3.3.6 Pelimpah Inlet Bak Terjun (Box Inlet Drop Spillway)

Pelimpah tipe bak terjun (drop) vertikal atau tipe jatuh bebas merupakan salah satu dari
bentuk aliran yang jatuh bebas dari daerah waduk. Tipe ini sesuai untuk bendungan tipe busur
yang tipis, aliran air dapat mengalir bebas, atau sepanjang bagian mercu yang sempit.

3.3.7 Pelimpah Konduit / Terowongan

Pelimpah konduit/ terowongan merupakan saluran tertutup yang dapat berupa shaft
vertikal atau miring atau horisontal yang melalui formasi tanah atau batuan. Sebagai
bangunan/ambang pengendali dapat berupa hampir semua jenis ambang pelimpah dengan
bukaan vertikal atau miring, lubang glory atau saluran samping, dan lain-lain. Terowongan
biasanya didesain untuk aliran sebagian penuh, kecuali untuk lubang glory. Tipe ini biasanya
dilengkapi dengan aerasi. Bila saluran tertutup dibangun di bawah bendungan, bangunan

13
tersebut disebut sebagai pelimpah konduit. Jenis pelimpah ini biasanya cocok untuk
bendungan pada lokasi di lembah yang lebar, dimana konduit pengelak dibuat di dekat aliran
sungai.

3.4 Klasifikasi Pelimpah

Pelimpah di klasifikasikan sebagai berikut :

3.4.1 Pelimpah Tanpa Pintu

a) Pelimpah dengan mercu Ogee dan sill kendali

b) Bak mandi atau saluran dengan dua sisi dan pelimpah samping dengan mercu ogee

c) Pelimpah “Morning Glory “

d) Pelimpah dengan mercu labirin.

3.4.2 Pelimpah Dengan Pintu

a) Pelimpah berpintu

b) Pelimpah dengan “fuse gate“

3.5 Komponen Pelimpah

Komponen pada bangunan pelimpah terdiri dari :

a) Saluran pengarah dan log pengaman debris.

b) Bangunan kendali, seperti struktur mercu atau sill yang dapat dilengkapi dengan pintu,
balok sekat (bulkhead), atau balok penutup (stop log) bersama dengan peralatan operasi
terkait.

c) Bangunan pembawa seperti lantai dan dinding saluran luncur dan atau konduit atau
terowongan.

d) Bangunan akhir (terminal) seperti peredam energi loncatan hidraulik, bak lontar (flip
bucket), bak pusaran (roller bucket).

e) Saluran hilir.

14
Sumber : Kriteria Perencanaan (KP) Irigasi

Gambar : Bangunan Pelimpah Samping

(4) Bangunan pembilas (penguras)

Pada tubuh bendung tepat di hilir pengambilan, dibuat bangunan pembilas


guna mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalam jaringan saluran
irigasi.

Bangunan Pengambilan dan Pembilas disajikan pada Gambar 7.3.

15
Sumber : Kriteria Perencanaan (KP) 02 (Gambar 1.3. halaman 12)

Gambar 7.3. Bangunan Pengambilan dan Pembilas

Pembilas dapat direncanakan sebagai :

1). Pembilas pada tubuh bendung dekat pengambilan.

Tipe 1 ini sekarang umum dipakai.

2) Pembilas bawah (underslice).

Tipe 2 ini adalah tipe tradisional.

16
3). Shunt Underslice.

Tipe 3 ini di buat di luar lebar bersih bangunan pengelak.

4) Pembilas bawah Tipe boks.

Tipe 4 ini menggabung pengambilan dan pembilas dalam satu bidang atas dan bawah.

Perencanaan pembilas dengan dinding pemisah dan pembilas bawah telah diuji dengan
berbagai penyelidikan model.

SOAL FORUM 10 (SEPULUH)

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE

DOSEN : DR. IR. ROSMINA ZUCHRI, MT

KUMPULKAN 2 HARI SETELAH JADWAL KULIAH BERLANGSUNG

1. GAMBARKAN BANGUNAN UTAMA BESERTA BANGUNAN-


BANGUNANNYA.

2. APA YANG DIMAKSUD BANGUNAN PELIMPAH?. JELASKAN BESERTA


GAMBAR TYPE – TYPE BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY). KOMPONEN
BANGUNAN PELIMPAH. SERTA BAGAIMANA MENDESAIN BANGUNAN
PELIMPAH. DAN JELASKAN BAGAIMANA MENDESAIN HIDRAULIS
BANGUNAN PELIMPAH.

3. CARI DAN SELESAIKAN PERHITUNGAN BANGUNAN PELIMPAH.


SEBUTKAN SUMBER SOAL TERSEBUT DAN TAMBAHKAN DENGAN 2
ANGKA BELAKANG NIM ANDA.

4. APA YANG DIMAKSUD BANGUNAN PEMBILAS?. BAGAIMANA


MENDESAIN BANGUNAN PEMBILAS.

5. CARI DAN SELESAIKAN PERHITUNGAN BANGUNAN PEMBILAS.


SEBUTKAN SUMBER SOAL TERSEBUT DAN TAMBAHKAN DENGAN 2
ANGKA BELAKANG NIM ANDA.

17
10. DAFTAR PUSTAKA

1. Kriteria Perencanaan Irigasi. KP-01 sampai dengan KP 07. Dirjen Pengairan Irigasi.
Departemen Pekerjaan Umum. 1986.
2. Ir. Hadi Susilo, MM. Modul Jaringan Irigasi dan Bangunan Air. Fakultas Teknik
Sipil, Universitas Mercu Buana.
3. Dr. Ir. Rosmina Zuchri, MT. Modul Jaringan Irigasi dan bangunan Air. Fakultas
Teknik Sipil, Universitas Winaya Mukti. Bandung.Tahun 2015.
4. Dr. Ir. Rosmina Zuchri, MT. Modul Jaringan Irigasi dan bangunan Air. Fakultas
Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana. Tahun 2016 sampai dengan 2019.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya
Air.
6. Undang-Undang Pengairan. Nomor…….. Tahun……..
7. Peraturan pemerintah No. 23 / 1998 tentang Irigasi,
8. Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai.

9. Hidrologi Pertanian. Suyono dan Takeda. Irigasi Pertanian.


10. www.google.com Materi Kuliah Irigasi Dan Banguan Air.

18

Anda mungkin juga menyukai