Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

DIAGNOSA VESIKOLITIASIS

Di susun oleh :
1. Hani Nurhasana A02019032
2. Hanifah A02019033
3. Indar Nurul Fatimah A02019034
4. Isro’ Irfansyah A02019035
5. Junita Prias Savira A02019037
6. Kiki Ade Safitri A02019038
7. Kukuh Ridho Pangestu A02019039
8. Kurnianingsih A02019040
9. Lery Mahesa Andreanza A02019041

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES MUHAMADIYYAH GOMBONG
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Diagnosa Vesikolitiasis”.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya kami membutuhkan banyak
bimbingan, pengetahuan dan dukungan dari semua pihak yang selama ini dengan tulus dan ikhlas
membantu kami dalam menyelesaikan makalah. Dengan hati yang tulus kami mengucapkan
banyak terimakasih Semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak bisa peneliti sebut satu persatu.
Walaupun upaya perbaikan telah dilakukan, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, kami mengharapkan
kritik dan saran membangun dalam upaya perbaikan kami di masa pendatang. Demikian makalah
ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gombong, 27 agustus 2020

Kelompok 4
DAFTAS ISI

Kata Pengantar .................................................................................................2


DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..................................................................................4
C. Manfaat Penulisan................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5

A. Vesikolitiasis.........................................................................................5
1. Definisi...........................................................................................5
2. Etiologi...........................................................................................5
3. Patofisiologi ...................................................................................5
BAB III Asuhan Keperawatan..........................................................................6
1. Pengkajian ............................................................................................8
2. Diagnosa Keperawatan.........................................................................9
3. Intervensi Keperawatan........................................................................9
4. Implementasi Keperawatan...................................................................11
5. Evaluasi Keperawatan...........................................................................13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit yang sering di Indonesia. BSK
adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang
terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena factor lain yang
mempengaruhi daya larut, substansi. BSK menyebabkan gejala nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalamginjal (batu
ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses
pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal
(nefrolithiasis), ureter (ureterolithiasis), vesicaurinaria (vesicolithiasis), danuretra
(urethrolithiasis) (Basuki, 2009).Vesikolithiasis merupakan batu yang terdapat
pada kandung kemih yang terdiri atas substans yang membentuk kristal seperti
kalsium oksalat, fosfat kalsium, asam urat dan magnesium. Vesikolithiasis lebih
sering di jumpai di afrika dan asia (terutama Indonesia), sedangkan di Amerika
(baik kulit putih maupun kulit hitam) dan eropa jarang. Penyakit inipenyebarannya
merata di seluruh dunia akan tetapi utama di daerah yang dikenal dengan stone
belt atau lingkaran batu (sabuk batu). Di amerikaserikat dan eropa hanya 2-10%
dari populasi penduduk yang dapat mengalami penyakit ini. Tingkat kekambuhan
setelah serangan penyakit adalah 14%, 39%, dan 52% pada tahun ke 1,5, dan 10
secara berurutanSalah satu penyebab batu kandung kemih kira-kira 75% dari batu
yang terbentuk terdiri atas kalsium. Penyebab lain dari masukan diit tinggi purin,
batu asam urat yang menyebabkan PH air kemih rendah, batu struvit yang
menyebabkan infeksi saluran kemih dengan organisme yang memproduksi
urease. Kencing lancer tiba-tiba terhenti, terasa sakit, kalau infeksi ditemukan
tanda sistitis. Kadang-kadang terjadi hematuri, adanya nyeri infeksi ditemukan
supra simpisis, teraba adanya urine yang banyak dan terasa terbakar, akibatnya
akan menimbulkan komplikasi seperti saluran kemih (ISK), hidronefrosis, dan
gagal ginjal.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan pendahuluan ini adalah :
1. Untuk menjelaskan konsep penyakit Vesikolitiasis.
2. Untuk menjelaskan konsep asuhan keperawatan pasien dengan Vesikolitiasis.
3. Untuk membantu dalam penyusunan dokumentasi asuhan keperawatan pasien
dengan Vesikolitiasis.
C. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui Konsep penyakit Vesikolitiasis
2. Mengetahui konsep asuhan keperawatan Vesikolitiasis
3. Mengetahui dokumentasi asuhan keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Penyakit
1. Definisi
-Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat
penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara
tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri (Effendi,
2010).
-Vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan tidak
normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan
matriks organik (Suyono, 2007).
- Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat
defisiensi substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan
asam urat meningkat atau ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti
sitrat yang secara normal mencegah terjadinya kristalisasi dalam urin (Arora
P. Et al, 2006)
2. Etiologi
Menurut (Basuki, 2009) bahwa, batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis
urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan
metabolisme kalsium).
Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut batu kandung kemih
(Vesikolitiasis) adalah:
1.Hiperkalsiuria Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan
karena, hiperkalsiuria idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan
tinggi natrium, kalsium dan protein), hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis,
dan kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium.
2.Hipositraturia Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam
air kemih, khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I
(lengkap atau tidak lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan masukan
protein tinggi.
3.Hiperurikosuria Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat
memacu pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
4.Penurunan jumlah air kemih Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.
5.Jenis cairan yang diminum Minuman yang banyak mengandung soda seperti
soft drink, jus apel dan jus anggur.
6.Hiperoksalouria Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari),
kejadian ini disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi
kalsium intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat reseksi pembedahan
yang mengganggu absorbsi garam empedu.
7.Ginjal Spongiosa Medula Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu
kalsium idiopatik (tidak dijumpai predisposisi metabolik).
8.Batu Asan Urat Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih
rendah, dan hiper urikosuria (primer dan sekunder).
9.Batu Struvit Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih
dengan organisme yang memproduksi urease.
3.Patofisiologi
pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering Kelainan
bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi,
menyebabkan bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran
kemih baik itu yang disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan
metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga
terjadi bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin
lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga membentuk
batu (Syaifudin, 2009).
BAB IV
EVALUASI

A. Kesimpulan
-Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat
penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-
tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri.
-Vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan tidak
normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan matriks
organik
-batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas
(drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium).
-Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang disebabkan
karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat
menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan
statis urin
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk institusi hendaknya menambah buku-buku referensi di perputakaan sehingga
mahasiswa dapat melakukan dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai
dengan konsep yang ada dibuku tersebut. Selain menambah buku-buku referensi
hendaknya institusi menyediakan waktu pengelolaan kasus lebih lama dan mencoba
menerapkan teknik non farmakologi agar masalah keperawatan yang diangkat dapat
teratasi secara optimal.
2. Untuk mahasiswa-mahasiswi lebih banyak lagi membekali diri dengan ilmupengetahuan
supaya lebih terampil dan professional lagi dalam memberikan asuhan keperawatan.
Selain itu hendaknya mahasiswa-mahasiswi mencoba menerapkan teknik non
farmakologi dalam mengatasi masalah agar masalah keperawatan tersebut dapat teratasi
secara optimal.
3. Untuk perawat dan rumah sakit hendaknya penyuluhan kesehatan dijadikan suatu
program diruangan guna meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang
penyakit pasien dan dapat mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/andani_lubis/55004913a33311d075510198/vesicolithiasis-batu-ginjal
http://repository.ump.ac.id/1367/3/BUYUNG%20PAMBUDI%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai