Oleh:
Kelas : AB 4E
NIM : 1905092061
Buku agenda adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencatat surat-surat masuk
dan keluar dalam satu tahun. Petugas yang mengagendakan surat disebut agendaris.
Buku agenda ada 3 macam;
1. Buku agenda tunggal/campuran adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat
surat masuk dan keluar sekaligus berurutan pada tiap halaman.
2. Buku agenda berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk di halaman sebelah kiri dan surat keluar di sebelah kanan, atau sebaliknya dengan
nomor urut sendiri-sendiri.
3. Buku agenda kembar adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar disediakan buku sendiri-sendiri.
Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan
kantor atau front office, seperti satpam dan resepsionis (receptionist). Bahkan ada di
perusahaan yang kecil penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya
mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip, Karena tempat mereka memang ada di pintu
masuk suatu kantor, maka apabila ada surat yang masuk, haik yang diantar oleh petugas pos
maupun oleh seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat.
Tugas penerima surat adalah:
• Mengumpulkan setiap surat yang masuk,
• meneliti ketepatan alamat
• menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah diterima. Jangan sampai ada surat
yang salah alamat. jika alamat tidak tepat, maka surat itu harus dikembalikan kepada
petugas pos atau kurir. Tetapi jika sudah tepat maka surat itu harus diberikan kepada
petugas di bagian tata usaha atau bagian administrasi.
2. Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan
alamat yang dituju. jika surat itu untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka
surat dapat diberikan langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan
surat dinas karena menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus
diproses lebih lanjut.
3. Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda.
No. Tangal Nomor Surat Tanggal Dari Isi Indeks dan Keterangan
Terima Surat Ringkasan Kode
Petugas dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui apakah surat tersebut
merupakan surat dinas biasa, penting atau rahasia. Untuk surat rahasia, petugas tidak
diperbolehkan membaca surat, kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat
penting dilakukan, karena dapat diketahui volume surat masuk setiap hari, minggu, bulan,
dan tahun. Juga memudahkan dalam penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah
ditemukan.
Setelah dicatat selanjutnya petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda
bahwa surat sudah dicatat. Sebelum surat dicatat dalam buku agenda, maka terlebih dahulu
dibubuhkan stempel agenda pada ruang kosong di bagian atas atau bawah halaman pertama
surat.
DISPOSISI
Indeks : Rahasia :
Penting :
Biasa : Diisi oleh
Kode : Tgl. Penyelesaian: Sekretaris
Tgl/No :
Asal :
Isi Ringkas :
5. Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lemhar disposisi, maka surat tersebut
berikut lembar disposisinya diberikan kepada prang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah
ditulis di lembar disposisi. Jika prang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya surat
tersebut diperbanyak sehingga setiap prang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan
suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada prang yang telah ditunjuk, maka yang
menerima harus menandatangani bukti penerimaan di huku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu:
• Buku ekspedisi intern adalah huku yang digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman, distribusi surat yang disampaikan di dalam lingkungan
organisasi/perusahaan sendiri.
• Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar
organisasi/perusahaan.
6. Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada bagian tata
usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, seperti sistem
abjad. sistem subjek, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.
Sistem Kartu Kendali adalah lembar isian untuk pencatatan, penyampaian hingga
penemuan kembali dilakukan dengan sistem yang terkendali, sehingga penanganan surat
masuk dan surat keluar dilakukan dengan efektif dan efisien.
M–K
INDEKS Tanggal No. Urut KODE
Isi Ringkas :
Dari : Kepada :
Catatan :
Dalam penanganan surat dengan sistem kartu kendali, baik surat masuk maupun surat
keluar harus dilakukan pengelompokkan surat.
1. Surat Penting
Surat penting adalah semua surat yang mengemukakan masalah-masalah pokok yang
terkait bagi kantor/organisasi bersangkutan, baik secara langsung maupun tidak, turut
mempengaruhi berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi.
Yang termasuk ke dalam kelompok surat penting, antara lain :
a. Surat yang menyangkut kebijaksanaan pokok organisasi
b. Surat yang menyangkut kebijaksanaan pelayanan kepegawaian, perencanaan,
perlengkapan, dll.
c. Surat yang jika informasi yang termuat di dalamnya tidak diketahui atau tidak sampai
kepada yang bersangkutan dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi
d. Surat tersebut mempunyai proses lanjutan yang segera harus dilaksanakan.
2. Surat Rutin atau Surat Biasa
Surat rutin atau surat biasa adalah surat yang tidak termasuk dalam golongan surat
penting, rahasia, atau pribadi. Surat-surat ini relatif singkat, sehingga tidak perlu disimpan
lama dan biasanya tidak memerlukan tindak lanjut.
Dalam sistem kartu kendali, penanganan untuk ketiga kelompok surat tersebut terdapat
sedikit perbedaan, yaitu :
a. Surat penting harus dibuatkan Kartu Kendali,
b. Surat biasa cukup dibuatkan Lembar Pengantar Surat Biasa,
c. surat rahasia dibuatkan Lembar Pengantar Surat Rahasia
Untuk surat-surat penting dibuatkan 3 lembar kartu kendali dengan penanganan sebagai
berikut :
a. Penerima Surat
Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Surat masuk melalui unit kearsipan, kemudian petugas menandatangani surat pengantar
yang diterima
2) Penyortiran surat dilakukakan berdasarkan urutan sifat surat
3) Periksalah kelengkapan surat
4) Pada sampul surat dibubuhi cap, tanggal, dan waktu menerima surat, kemudian diserahkan
kepada petugas pencatat surat.
b. Pencatat Surat
Petugas pencatat surat bertugas sebagai berikut :
1) Surat penting dicatat pada 3 lembar kartu kendali, kolom indeks/subjek, kode dan
pengolah yang tercantum dikosongkan untuk diisi oleh pengarah
2) Kartu kendali disatukan dengan surat dan diteruskan kepada pengarah.
d. Unit Pengolah
Unit Pengolah surat terdiri dari :
1) Tata Usaha Unit Pengolah
2) Pimpinan Unit Pengolah
3) Pengolah yang ditentukan langsung oleh pimpinan yang disesuaikan dengan lembar
disposisi
3) Pengolah yang ditentukan langsung oleh pimpinan yang disesuaikan dengan lembar
disposisi. Pengolah ini bertugas :
- Menerima surat beserta lembar disposisi I yang telah diparaf oleh pimpinan unit
pengolah
- Memproses surat dengan menggunakan lembar disposisi
- Mengembalikan surat dan lembar disposisi I ke Tata Usaha Pengolah, kemudian
lembar disposisi I dan II disatukan untuk disimpan pada penata arsip dan kartu kendali II
diserahkan pada Tata Usaha Pengolah.
e. Penata Arsip
Bertugas :
1) Menerima kartu kendali II yang telah diparaf oleh Tata Usaha Pengolah dan disimpan di
kotak yang khusus sebagai tanda bahwa surat sedang diproses
2) Surat yang telah diproses beserta Kartu Kendali III diterima untuk ditata dari unit Tata
Usaha Pengolah, kemudian Kartu Kendali II diserahkan ke unit Tata Usaha Pengolah.
Untuk surat-surat biasa cukup dibuatkan dua lembar surat pengantar, yang penanangannya
sebagai berikut :
a. Penerima Surat :
1) Menerima dan menyortir surat masuk
2) Membuka dan memeriksa kelengkapan surat
3) Membubuhkan cap tanggal dan waktu pada sampul surat untuk diteruskan pada pencatat
surat
b. Pencatat Surat :
1) Mencatat surat pada dua lembar pengantar
2) Meneruskan kepada unit pengolah untuk diparaf oleh unit pengolah.
c. Unit Pengolah :
1) Menerima surat serta memaraf dua lembar pengantar dan menyimpan lembar pengantar II
2) Mengembalikan lembar pengantar I kepada pencatat untuk disimpan
3) Menyerahkan surat kepada pimpinan untuk diketahui atau langsung diserahkan
kepada pihak yang dituju.
a. Penerima surat :
1) Menerima surat dan mengelompokkan surat yang disesuaikan dengan bagian yang
ada
2) Menyerahkan kepada petugas pencatat dalam keadaan tertutup.
b. Pencatat surat :
1) Mencatat dan melampiri surat dengan dua lembar pengantar surat rahasia
2) Menyerahkan kepada pengarah.
c. Pengarah surat
1) Menerima surat disertai dua lembar pengantar
2) Menerima dan menyimpan satu lembar pengantar yang selanjutnya diserahkan
kepada pengolah
d. Unit Pengolah
1) Menerima surat dari pengarah
2) Memaraf lembar pengantar dan menyerahkan satu lembar kepada pengarah
3) Menyimpan dan menyerahkan surat dan satu lembar pengantar ke unit pengolah,
selanjutnya surat disampaikan kepada pihak yang dituju.
1. Surat Penting
UNIT KEARSIPAN UNIT PENGOLAH
Penerima Pencatat Pengarah Penata Tata Pimpinan Pengolah
Arsip Usaha
2. Surat Biasa
3. Surat Rahasia
Surat keluar ialah semua surat yang di kirimkan atas nama suatu organisasi kepada
pihak lain.
Ada 3 faktor di lakukannya surat keluar, antara lain:
1. Ingin memberitahukan sesuatu hal yang penting kepada pihak lain,
2. Merupakan jawaban surat yang di terima sebelumnya, dan
3. Merupakan kebutuhan.
Sekarang kita akan membicarakan langkah-langkah dalam penanganan surat
keluar secara umum.
5. Penandatanganan Surat
Setelah surat diketik, maka sebaiknya di periksa kembali kebenarannya, apakah masih
ada kesalahan, maka surat di berikan kepada pimpinan untuk ditandatangani.
6. Pemberian cap/stempel
Sebagai tanda pengesahan surat yang sudah ditandatangani.
C. Pengiriman Surat
Di kantor yang besar, biasanya persiapan untuk mengirim surat dilakukan oleh bagian
sentral surat-menyurat. Di kantor yang lebih kecil, kemungkinan sekretaris sendiri yang harus
mengelem, menimbang, dan membubuhi prangko. Sebaiknya seorang sekretaris harus
mempunyai persediaan prangko yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Di
samping itu, seorang sekretaris juga hanya memiliki tarif pos berisi daftar bermacam-macam
cara pengiriman (pos udara, laut, kilat).
Surat di kirim ke dalam maupun ke luar instansi tersebut. Pengiriman surat ke dalam
instansi menggunakan buku ekspedi intern dan pengiriman surat keluar instansi dengan
menggunakan buku ekspendesi ekstern.
Untuk surat intern harus di cantumkan dengan jelas alamat dan bagian orang yang di
tuju. Bila surat bersifat pribadi atau rahasia, maka sebaiknya di masukkan ke dalam amplop
dengan tulisan “Khusus Pimpinan” atau “Rahasia”, contoh Lihat Tabel 1: Buku
ekspedisi Intern.
Bila mengetik amplop untuk di kirim, alamat di ketik pada bagian kanan bawah
amplop dan nama kota di tulis dengan huruf besar. Biasanya, nama daerah juga perlu di
cantumkan sebab banyak nama kota yang sama di daerah yang berlainan.
Tabel 1
BUKU EKSPEDISI INTERN
No Tanggal Surat Dikirim kepada Nomor Surat Nama Penerima Paraf & Tgl
Urut diterima
Tabel 2
BUKU EKSPEDISI EKSTERN
Tgl No. No/Kode. Dikirim Tgl & No. Lampiran Ringkasan Tgl,
Pengiriman Urut Indeks kepada Kode Surat Isi Pokok Diteruskan Ket.
Surat Keluar Surat kepada
a. Unit Pengolah
1) Membuat draft dan mengonsep surat untuk disetujui oleh pimpinan
2) Mengetik surat dengan membuat tindasan surat untuk diperiksa oleh Kepala Tata Usaha,
kemudian Kepala Tata Usaha memaraf di sebelah kiri salam penutup pada lembaran tindasan,
lalu diteruskan kepada pimpinan untuk ditandatangani
3) Diserahkan kepada pencatat surat.
b. Pencatat Surat
1) Menerima surat serta dilampirkan 3 lembar kartu kendali
2) Memberikan nomor dan meneruskan kepada pengarah
c. Pengarah Surat
1) Menerima surat dan mengisi kartu kendali pada bagian/kolom indeks/subjek dan kode
2) Menyimpan kartu kendali I dan meneruskan surat asli, tindasan, kartu kendali II dan III
kepada petugas pengirim surat
d. Pengirim Surat
1) Menerima surat asli dan tindasannya disertai kartu kendali II dan III
2) Memberikan cap pada surat asli dan tindasannya
3) Melipat surat asli untuk dimasukkan pada amplop, selanjutnya tindasan dan kartu kendali
II dan III diteruskan kepada penata arsip.
e. Penata Arsip
1) Menerima kartu kendali II dan III yang telah diparaf oleh unit pengolah
2) Kartu kendali II diserahkan kembali kepada unit pengolah agar dapat diketahui bahwa
tembusan telah diterima oleh bagian penata arsip
Untuk surat-surat biasa cukup dibuatkan 2 lembar pengantar surat biasa yang
penanganannya sebagai berikut :
a. Unit Pengolah
1) Mencatat surat dengan menggunakan lembar pengantar 2 lembar
2) Meneruskan kepada petugas pencatat surat
b. Pencatat Surat
1) Menerima surat yang dilampiri lembar pengantar
2) Membubuhkan stempel tanggal pengiriman surat pada lembar tindasan, dan lembar
pengantar II dikembalikan kepada unit pengolah
3) Lembar pengantar I disimpan, untuk dijadikan bukti bahwa surat telah disampaikan
4) Memasukkan surat asli dalam amplop untuk diteruskan ke unit pengirim surat untuk
dikirimkan pada alamat tujuan.
Untuk surat-surat rahasia dibuatkan dua lembar pengantar surat rahasia dengan
penanganannya sebagai berikut :
a. Surat rahasia dapat diketik oleh pihak yang bersangkutan, kemudian diberi cap dan
nomor surat oleh unit pengolah
b. Memberikan amplop surat disertai dua lembar pengantar untuk diteruskan kepada
bagian pengirim surat
c. Setelah diparaf oleh petugas pengirim surat, lembar pengantar I diserahkan kepada
unit pengolah untuk disatukan dengan tindasan surat, sedangkan lembar pengantar II
disimpan di bagian pengiriman surat.
LEMBAR PENGANTAR SURAT BIASA
Nama Jelas :
Nama Jelas :
LEMBAR DISPOSISI 1:
LEMBAR DISPOSISI
Indeks : Rahasia :
Penting :
Biasa :
Kode : Tanggal Penyelesaian :
Tgl. / No. :
Asal Surat :
Isi Ringkas :
Intruksi/Informasi Diteruskan Kepada :
1.
2.
3.
Sesudah dipergunakan harap segera kembali:
Kepada :
Tanggal :
LEMBAR DISPOSISI 2
LEMBAR DISPOSISI
Tanggal Terima:
Rahasia Biasa Tanggal Surat :
Nomor Surat :
Hal/Kode :
Penting Segera
Disposisi :
1. Mohon Pertimbangan 9. Siapkan Konsep
2. Mohon Pendapat 10. Untuk Proses
3. Mohon Keputusan 11. Selesaikan dengan sesuai pembicaraan
4. Mohon Petunjuk 12. Edaran
5. Mohon Saran 13. Tik/Gandakan
6. Bicarakan 14. Arsipkan
7. Teliti/Ikuti Perkembangan 15................................
8. Untuk Perhatian