NON-DESTRUCTIVE TEST
Tujuan
Batasan Masalah
1. Ultrasonic Testing
a. Spesimen
b. Kain lap atau tissue
c. Pesawat Ultrasonic SIUI CTS-9005
d. Probe SIU 2,5 Z20N L00
e. Standard Block
f. Gliserin
g. Mistar
2. Liquid Penetrant Examination
a. 2 buah spesimen
b. Kain lap atau tissue
c. Developer SKD-S2
d. Penetrant SKL-SP1
e. Thinner
f. Mistar
3. Magnetic Particle Inspection
a. Spesimen
b. Magnetic Particle 7HF
c. Yoke MAGNAFLUX 220V
d. Kain lap atau tissue
e. Mistar
f. Pylox putih
Langkah-langkah Pengujian
1. Ultrasonic Testing
a. Permukaan uji pada spesimen dibersihkan dari debu dan kotoran
b. Ukur dimensi permukaan spesimen (panjang dan lebar)
c. Sambungkan probe dengan pesawat ultrasonic
d. Kalibrasi peralatan pengujian menggunakan standard block, sampai mendapatkan
frekuensi gelombang yang menyatakan bahwa pantulan terjadi pada kedalaman 10 cm
dari permukaan standar block
e. Ratakan gliserin pada permukaan uji, dan buat kotak grid 3x3 cm pada keseluruhan
permukaan spesimen yang sudah terbalur gliserin
f. Inspeksi dimulai dengan menaruh probe pada grid yang berada di posisi paling ujung,
dan gerakkan probe secara “mengular” menuju grid yang berada di posisi berlawanan,
tanpa mengangkat probe dari permukaan
g. Ketika probe digerakkan, amati perubahan sinyal yang terdata pada layar CRT pesawat,
dan catat apabila pesawat mendeteksi suatu cacat pada kedalaman tertentu di posisi
grid tertentu
2. Liquid Penetrant Examination
a. Permukaan uji pada spesimen dibersihkan dari debu dan kotoran
b. Ukur dimensi permukaan spesimen
c. Penetrant disemprotkan pada permukaan spesimen dan diamkan selama 3-5 menit
d. Permukaan spesimen dibersihkan dari penetrant
e. Developer disemprotkan pada permukaan spesimen dan diamkan sejenak.
f. Apabila terdapat cacat, maka bercak penetrant akan bermunculan pada permukaan
spesimen dan membentuk pola cacat tertentu
g. Ukur dan gambar pola cacat yang bermunculan
3. Magnetic Particle Inspection
a. Permukaan uji pada spesimen dibersihkan dari debu dan kotoran
b. Ukur dimensi permukaan spesimen
c. Pylox disemprotkan pada permukaan uji spesimen dan diamkan hingga kering
d. Yoke diletakkan pada permukaan uji spesimen, dan kemudian dinyalakan
e. Spesimen diinduksikan dengan listrik menggunakan yoke selama 10-15 menit
f. Tanpa melepas yoke dari permukaan spesimen dan tanpa menghentikan proses
penginduksian, magnetic particle disemprotkan pada permukaan spesimen
g. Gambar pola cacat yang muncul pada permukaan uji spesimen
1. Non-destructive testing
2. Pengertian dan spesifikasi Ultrasonic Inspection, Liquid Penetrant Examination, Magnetic
Particle Inspection
3. Pulse Echo, Initial Pulse, Backwall Pulse, Defect Pulse, Noise Pulse
4. Kapilaritas
5. Eddy Current, Elektromagnet, Medan Magnet, Flux Leakage/Leakage Field
6. Keunggulan dan keterbatasan masing-masing pengujian
METALLOGRAPHY
Tujuan
1. Mengetahui proses, metode, serta faktor-faktor penting lainnya untuk mendapatkan
struktur mikro material
2. Mengetahui dan memahami jenis dan bentuk dari fasa penyusun matriks struktur mikro
material
3. Mengetahui dan memahami cara mendapatkan nilai komposisi tiap-tiap fasa penyusun
matriks struktur mikro material
4. Mengetahui metodologi penamaan suatu spesimen berdasarkan matrix mikrostrukturnya
Batasan Masalah
1. Spesimen yang digunakan adalah besi tuang kelabu, besi tuang nodular, baja poros, dan
logam non-etsa
2. Spesimen dianggap telah melewati proses pemotongan, grinding, ploshing, dan etching
dengan baik dan benar
3. Proses pemotongan, grinding, polishing, dan etching spesimen dilakukan oleh asisten
Langkah-langkah Pengujian
1. Mempersiapkan alat pemotong untuk mendapatkan spesimen dari benda yang hendak diuji
metalografi
2. Spesimen dipotong dari benda kerja menggunakan las acetylene
3. Spesimen dipotong menggunakan wirecut dan gergaji besi untuk memperkecil dimensi dan
menghilangkan HAZ hasil pemotongan menggunakan las
4. Spesimen digrinding menggunakan kertas gosok mulai grit 80 sampai dengan 2000
5. Spesimen dipolis menggunakan kain beludru yang ditaburi serbuk alumina
6. Spesimen dietsa menggunakan larutan nital selama 3-5 detik, kemudian dibilas
menggunakan aquades dan dikeringkan menggunakan kain bersih atau tissue
7. Spesimen diamati menggunakan mikroskop optis, dan atur perbesaran hingga 400x
8. Gambar struktur mikro yang terlihat melalui lensa mikroskop
9. Tentukan komposisi penyusun matriks struktur mikro spesimen berdasarkan hasil observasi
gr
ρ pearlite=7,89
cm3
gr
ρ ferrite=7,8
cm3
gr
ρ grafit =2,82
cm 3
% C pearlit = 0.8 %
% C ferrite = 0.008 %
% C grafit = 100 %
Rumus massa struktur mikro:
m SM = ρ x kadar SM
%C=
∑ (m SM x¿%Cmax) SM ¿
m total