LP VP Shunt
LP VP Shunt
OLEH :
HANNA AWALIA WULANDARI
NPM. 1814901110036
............................................... ..................................................
LAPORAN PENDAHULUAN
VENTRICULOPERITONEAL SHUNT (VP SHUNT)
A. Definisi
Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) adalah alat kesehatan yang dipasang untuk
melepaskan tekanan dalam otak. VP shunt direkomendasi bagi pasien yang
menderita hidrosefalus. Kondisi ini disebabkan oleh cairan serebrospinal (CSF)
berlebih yang membuat perluasan ruang dalam otak (ventrikel) menjadi sangat
cepat, sehingga memicu tekanan yang tak semestinya. Jika tidak segera
ditangani, kondisi ini dapat berujung pada kerusakan otak.
Cairan serebrospinal adalah komponen yang sangat penting dalam sistem saraf,
karena berfungsi menciptakan bantalan bagi jaringan otak dan menyalurkan zat
gizi ke otak. Cairan ini mengalir di antara tulang belakang dan tengkorak untuk
memastikan bahwa volume darah intrakranial dalam kadar yang tepat. CSF akan
terus diproduksi karena mengalir sepanjang ventrikel, menutrisi permukaan otak
dan sumsum tulang belakang. Kemudian, cairan ini keluar melalui bagian dasar
otak dan diserap ke dalam aliran darah. Namun, karena kelainan tertentu, aliran
dan keseimbangan CSF akan terganggu, sehingga terjadi penumpukan.
B. Tujuan
1. Untuk membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase.
2. Untuk mengalirkan cairan yang diproduksi di dalam otak ke dalam rongga
perut untuk kemudian diserap ke dalam pembuluh darah.
C. Indikasi Dan Kontra Indikasi
1. Indikasi
Ventriculoperitoneal Shunt adalah prosedur pembedahan yang dilakukan
untuk membebaskan tekanan intrakranial yang diakibatkan oleh terlalu
banyaknya cairan serbrospinal (hidrosefalus). Cairan dialirkan dari ventrikel
di otak menuju rongga peritoneum. Sejumlah komplikasi dapat terjadi
setelah pemasangan ventriculoperitoneal shunt untuk manajemen
hidrosefalus. Komplikasi ini termasuk infeksi, blok, subdural hematom,
ascites, CSSoma, obstruksi saluran traktus gastrointestinal, perforasi organ
berongga, malfungsi, atau migrasi dari shunt. Migrasi dapat terjadi pada
ventrikel lateralis, mediastinum, traktus gastrointestinal, dinding abdomen,
vagina, dan scrotum.
2. Kontra Indikasi
Operasi ventriculoperitoneal shunt merupakan prosedur aman dengan tingkat
keberhasilan tinggi. Namun, sama seperti prosedur bedah pada umumnya,
ada komplikasi dan resiko yang mungkin terjadi. Resiko bedah VP Hunt
adalah infeksi dan pendarahan berat. Sedangkan, komplikasi yang mungkin
muncul adalah reaksi penolakan zat bius, seperti perubahan tingkat tekanan
darah dan kesulitan bernapas.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Rontgen foto kepala
Dengan prosedur ini dapat diketahui:
Hidrosefalus tipe kongenital/infantile, yaitu: ukuran kepala, adanya
pelebaran sutura, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial kronik
berupa imopressio digitate dan erosi prosessus klionidalis
posterior.Hidrosefalus tipe juvenile/adult oleh karena sutura telah menutup
maka dari foto rontgen kepala diharapkan adanya gambaran kenaikan
tekanan intrakranial.
2. Transimulasi
Syarat untuk transimulasi adalah fontanela masih terbuka, pemeriksaan ini
dilakukan dalam ruangan yang gelap setelah pemeriksa beradaptasi selama 3
menit. Alat yang dipakai lampu senter yang dilengkapi dengan rubber
adaptor. Pada hidrosefalus, lebar halo dari tepi sinar akan terlihat lebih lebar
1-2 cm.
3. Lingkaran kepala
Diagnosis hidrosefalus pada bayi dapat dicurigai, jika penambahan lingkar
kepala melampaui satu atau lebih garis-garis kisi pada chart (jarak antara dua
garis kisi 1 cm) dalam kurun waktu 2-4 minggu. Pada anak yang besar
lingkaran kepala dapat normal hal ini disebabkan oleh karena hidrosefalus
terjadi setelah penutupan suturan secara fungsional.Tetapi jika hidrosefalus
telah ada sebelum penutupan suturan kranialis maka penutupan sutura tidak
akan terjadi secara menyeluruh.
4. Ventrikulografi
Yaitu dengan memasukkan konras berupa O2 murni atau kontras lainnya
dengan alat tertentu menembus melalui fontanela anterior langsung masuk
ke dalam ventrikel. Setelah kontras masuk langsung difoto, maka akan
terlihat kontras mengisi ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yang besar
karena fontanela telah menutup untuk memasukkan kontras dibuatkan
lubang dengan bor pada kranium bagian frontal atau oksipitalis.
Ventrikulografi ini sangat sulit, dan mempunyai risiko yang tinggi. Di rumah
sakit yang telah memiliki fasilitas CT Scan, prosedur ini telah ditinggalkan.
5. Ultrasonografi
Dilakukan melalui fontanela anterior yang masih terbuka. Dengan USG
diharapkan dapat menunjukkan system ventrikel yang melebar. Pendapat
lain mengatakan pemeriksaan USG pada penderita hidrosefalus ternyata
tidak mempunyai nilai di dalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini
disebabkan oleh karena USG tidak dapat menggambarkan anatomi sistem
ventrikel secara jelas, seperti halnya pada pemeriksaan CT Scan.
6. CT Scan kepala
Pada hidrosefalus obstruktif CT Scan sering menunjukkan adanya pelebaran
dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel lebih
besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering
ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi
reabsorpsi transependimal dari CSS.Pada hidrosefalus komunikans
gambaran CT Scan menunjukkan dilatasi ringan dari semua sistem ventrikel
termasuk ruang subarakhnoid di proksimal dari daerah sumbatan.
7. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Untuk mengetahui kondisi patologis otak dan medula spinalis dengan
menggunakan teknik scaning dengan kekuatan magnet untuk membuat
bayangan struktur tubuh.
F. Pathway (Yang Berhubungan Dengan Kasus Tindakan)
VP SHUNT
G. Gambar
Posisikan kepala pasien supine dengan 15 – 30 derajat head up, setelah itu
persiapan lain meliputi penggambaran pola, disinfeksi dsb kemudian diincisi
scalp.
Untuk lebih jelasnya kita lihat dalamnya otak sebagai berikut, jadi diletakkan
dimasukkan melalui ventrikel bagian lateral atau luar
Pada prinsipnya aliran otak yang diproduksi oleh plexus choroidalis berkisar
400-500 ml per hari, sehingga sumbatan pada aliran tersebut dapat membuat
gangguan pada otak.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, B., Kamal, H.M. Ventriculo-Peritoneal Shunt Infections in Infants and Children.
Lybian Journal og Medicine, 2009.
Vuyyuru, S., et al. Case report: Anal Extrusion of a ventriculoperitoneal shunt tube:
Endoscopic removal. Journal Pediatric Neurosciences, vol. 4, p 124-126,
2009.
( ) ( )