Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TEORI BELAJAR MOTORIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori BelajarMotorik
 
Dosen Pengampu:
Aria Kusuma Yuda Rianto, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Siti Halimah 1910631070124
PJKR 4D
 
 
 
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
 
KATA PENGANTAR
Terima kasih Allah SWT
yang telah datang, terimakasih atasrahmat dan bimbingannya, sehingga saya dapat 
menyelesaikantugas skripsi yang berjudul “Tugas Mata Kuliah Teori BelajarMotor
ik” tepat waktu.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyelesaikanpekerjaan rumah instruktu
r dalam mata kuliah teoripembelajaran motorik.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aria
Kusuma Yuda Rianto, S.Pd. , M.Pd selaku dosen mata kuliahteori pembelajaran ot
omotif, ia menyelesaikan tugas tersebutagar dapat menambah ilmu dan wawasanny
a sesuai bidangpenelitian. Saya mencoba.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang
yang telah membagikan ilmunya sehingga saya dapatmenyelesaikan artikel ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis jauh darisempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangunakan saya tunggu untuk memperbaiki artikel ini.
Cirebon, 17 April 2021
 
Penulis.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pengertian Belajar Motorik
Belajar motorik adalah belajar yang difokuskan pada penguasaan keterampilan ger
ak melalui respons-responsmasculer sebagai hasil dari latihan .Dalam belajar moto
rik, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak keterampilantubuh, misalnya ger
akan-gerakan dalam olahraga Hal inimenunjukkan bahwa ranah kemampuan yang
paling intensifketerlibatannya dalam belajar motorik adalah ranah psikomotor. Na
mun, bukan berarti ranah kognitif dan afektif tidak terlibat di dalam belajar motori
k. Kedua ranah tersebut tetap terlibatmeskipun tidak merupakan unsur sasaran sent
ral salah satufaktor yang harus diperhatikan dalam belajar motorik adalahtahapan b
elajar motorik. Tahapan belajar motorik terdiri atastahap kognitif (cognitive
stage), tahap asosiatif (associative stage), dan tahap otonom (autonomous
stage). Ketiga tahap iniharus mendapat perhatian lebih serius dalam belajar motori
kagar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan dengan waktuyang lebih efisien.
Peran Gerak Untuk Anak Usia Dini
Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembangkemampuan gerak seorang 
anak.
Pada dasarnya, perkembanganini berkembang sejalan dengan kematangan saraf da
n otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakanhasil 
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan
system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Menurut Hurlock
(1998) mengatakan bahwa perkembanganmotorik adalah perkembangan gerakan ja
smaniah melaluikegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.
Jadi, perkembangan motorik merupakan kegiatan yang terkoordinir antara susunan  
saraf, otot, otak, dan spinal cord. 
Perkembangan Anak Usia Dini
Masa usia dini adalah masa emas (golden
age) dalam rentangperkembangan seorang individu. Pada
masa ini, anak mengalamitumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik-
motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial. Periode ini merupakanmasa
yang sangat fundamental bagi kehidupan, dimana pada
masa ini proses perkembangan berjalan dengan pesat, terutamayang
paling menonjol adalah perkembangan aspek fisik-motoriknya.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28
UU SisdiknasNo.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajianrump
un keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapanegara,
PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Aspek Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendaliangerakan jasmaniah 
melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock:
1998). Keterampilan motorik anakterdiri atas keterampilan motorik kasar dan keter
ampilanmotorik halus. Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebihbanyak berk
embang pada motorik kasar, setelah usia 5 tahunbaru terjadi perkembangan motori
k halus. 
Menurut Santrock (1995) pada usia 5 tahun, koordinasi motorikhalus anak-
anak semakin meningkat. Tangan, lengan,
dan tubuhbergerak bersama di bawah komando yang lebih baik dari mata. 
Mengenali Perkembangan dan Kemampuan Motorik Anak 
Hurlock
(1998) mengemukakan melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur diriny
a. Perkembangan motorik pada usiaini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi 
dibandingkandengan masa bayi. Anak-
anak terlihat lebih cepat dalam berlaridan pandai meloncat serta mampu menjaga k
eseimbanganbadannya. Untuk memperhalus keterampilan -keterampilanmotorik, a
nak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisikyang terkadang bersifat informal 
dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam akt
ivitaspermainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
Pembelajaran Gerak dan Tahapan
Perkembangan Gerak
Tahapan Pembelajaran Gerak
Tahapan Pemahaman Konsep Gerak (Kognitif)
Dafam tahap ini, tugas yang harus dipelajari oleh siswa benar-benar rnerupakan tu
gas baru. Sebagai pemula, siswa biasanyaakan banyak dipersulit oleh keputusan ya
ng harus dibuat. Misalnya, tentang bapaimana berdiri dalam sikap yang baik, di
mana lengan hanus disiapkan, kapan gerakan harus dimulai, serta ke mana pandang
an harus diarahkan.
Dalam tahap ini masalah yang dihadapi oleh anak adalahpenguasaan informasi tent
ang cara melaksanakan tugas gerak. Pertanyaan, kapan melakukannya,
dan apa yang harus dilihat, dsb
Tahap Gerak (Motor Stage)
Tahapan berikut dalam pembelajaran gerak adalah tahapan gerakatau tahapan asosi
atif. Dalam tahap ini, masalah-masalahpemahaman sudah terpecahkan, sehingga fo
kusnya berpindahpada pengorganisasian pola gerak yang lebih efektif untukmenin
gkatkan aksi. Pemahaman menguasai bentuk dan urutangerak diwujudkan dalam g
erak tubuh. Dalam tahapan ini, tingkatan keterampilan naik dari tahap pemahaman 
tadi. Siswamulai menunjukkan sikap dan kontrol yang terjadia disertaikeyakinan y
ang meningkat. la mulai dapat memberikanperhatian pada detail`gerakan.
Da1am keterampilan yang memerlukan kecepatan gerak seperti bulutangkis, anak r
nulaimambangun program gerak untuk menyelesaikan gerakan. Sedangkan dalam 
gerakan yang lebih lambat, sepertikeseirnbangan dalam senam, siswa membangun 
cara untukmemanfaatkan respons yang merghasilkan umpan balik.
Tahap Otonomi
Setelah banyak melakukan latihan, secara bertahap siswamemasuki tahap otonom,
yang melibatkan perkembangan gerakotomatis. Artinya gerak tidak lagi dipikirkan 
dan bisa terjadibegitu ada rangsang. Beberapa ahli menilai gejala ini bisa terjadikar
ena adanya program gerak yang sudah terbentuk.
Program gerak adalah suatu rangkaian mekanisme yang mengontrol terbentuknya g
erak.
Program gerak inilah yang mengontrol aksi seseorang ketika bergerak dalam waktu 
yang relatif lama.

Taksonomi ilmu keolahragaan

Pedagogi Olahraga (sport pedagogy) adalah sebuah disiplin ilmu


keolahragaan yang berpotensi untuk mengintegrasikan subdisiplin ilmu
keolahragaan lainnya untuk melandasi semua praktik dalam bidang
keolahragaan yang mengandun maksud dan tujuan untuk mendidik.

Perspektif Sejarah.

Kerangkan ilmu keolahragaan itu sendiri di Indonesia, secara gamblang,


mulai dikenal sejak thn 1975 tatkala adanya lokakarya internasional sport
science. Hasilnya berdampak kuat terhadap pengembangan STO di
Indonesia meskipun kala itu muatannya sesak dengan pengetahuan
tentang isi (content knowledge). 

Struktur Ilmu Keolahragaan

Kerangka dasar ilmu keolahragaan yang disusun berdasarkan kemajuan


yang dianggap cukup mapan, seperti yang dipaparkan Prof. Haag di
Jerman sejak th 1979, sangat membantu kita untuk menelaah kedudukan
sport pedagogy, sebagai salah satu diantaranya, sebagai isi dari ilmu
keolahragaan.

Ada 7 (tujuh) bidang teori yang mendukung, yakni (1) sport medicine, (2)
sport beomechanic, (3) sport psychology, (4) sport sociology, (5) sport
pedagogy, (6) sport history dan (7) sport philosophy. Masing-masing
bidang memiliki medan penelitian yang spesifik pula. 

Anda mungkin juga menyukai