Critical Review Analisis JAngkauan Supermarket
Critical Review Analisis JAngkauan Supermarket
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Berangkat dari dasaran tersebut, jurnal yang berjudul “Analisis Jangkauan Pelayanan Lokasi
Minimarket Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang” ini memiliki tujuan untuk mengetahui
jangkauan minimarket yang berada di Kecamatan Gunungpati, Semarang. Jurnal ini akan
digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk mengevaluasi suatu analisis yang telah
menggunakan metode-metode yang akurat. Selain itu, evaluasi jurnal ini diharapkan dapat
menjadi suatu wadah pengaplikasian pengetahuan akan teori-teori lokasi yang telah dipelajari.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3
2. Memahami proses penentuan lokasi yang dapat diarahkan menjadi lokasi persebaran
minimarket dengan metode scoring.
3. Mengetahui implikasi teori lokasi terhadap fenomena lokasi dan keruangan dalam lingkup
wilayah dan kota
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
1. Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis
barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store,
Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan; (Pasal 1 Ayat 5)
2. Lokasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib mengacu pada Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota,
termasuk Peraturan Zonasinya. (Pasal 3 Ayat 1)
3. Minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan
jalan lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam
kota/perkotaan. (Pasal 5 Ayat 4)
6
BAB III
REVIEW
Pada bab ini dijelaskan pula bahwa pasar tradisional yang terdapat di Kecamatan
Gunungpati belum bisa memenuhi kebutuhan setiap masyarakat di Gunungpati.
Oleh karena itu dibutuhkan toko-toko penunjang sebagai bentuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat Kecamatan Gunungpati yangterdiri dari 16 Kelurahan.
Berangkat dari masalah persebaran lokasi minimarket yang tidak rata, maka penulis
merumuskan tujuan dari penulisan jurnal ini sebagai bentuk pengkajian terhadap
kesesuaian lokasi minimarket di Kecamatan Gunungpati.
Teknik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata
melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan
tertentu (Arikunto:2006).
2. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
dokumentasi, observasi dan survai lapangan serta kuesioner.
7
4. .Metode analisis data adalah analisis tabel dan pengharkatan (skoring).
Penelitian ini menggunakan dua sampel yaitu minimarket yang berada di Kelurahan
Gunungpati dan Kelurahan Sadengyang beroperasi secara aktif dan terdaftar dalam
data yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang.
Pemilihan kedua sampel tersebut didasari dari beberapa kriteria yang kurang sesuai
dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.
8
9
3.1.4 Simpulan
Disimpulkan bahwa kedua Kelurahan Gunungpati dan Sadeng, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang masih memiliki kesesuaian lokasi minimarket yang
rendah. Tingkat kesesuaian lokasi minimarket di Kelurahan Gunungpati
dikategorikan rendah dengan nilai skor pengharkatan 13. Tingkat kesesuaian lokasi
minimarket di Kelurahan Sadeng dikategorikan rendah dengan nilai skor
pengharkatan 14.
Dalam jurnal in juga dijelaskan bahwa jumlah minimarket di Kecamatan Gunungpati hamper
memenuhi batas maksimalnya yaitu 17 dari 19 minimarket yang diperbolehkan menurut
Peraturan Walikota Semarang Nomor 5 tahun 2013. Namun, masih terdapat masyarakat yang
belum terjangkau kemudahannya dalam mencapai tempat pemenuh kebutuhan sehari-hari, baik
pasar tradisional maupun minimarket
1. Jumlah Penduduk
Kelurahan Gunungpati mempunyai jumlah penduduk sebanyak 6.381 jiwa terdapat
minimarket sebanyak dua unit yaitu Indomart Gunungpati dan Alfamart Gunungpati yang
berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Jumlah penduduk pendukung setiap minimarket di
Kelurahan Gunungpati sebanyak 3.190 jiwa, artinya klasifikasi jumlah penduduk
dikategorikan rendah. Kelurahan Sadeng mempunyai jumlah penduduk sebanyak 6.418
jiwa terdapat minimarket sebanyak dua unit yaitu Indomart Sadeng dan Alfamart Sadeng
10
yang berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Jumlah penduduk setiap minimarket di Kelurahan
Sadeng sebanyak 3.209 jiwa, artinya klasifikasi jumlah penduduk pendukung
dikategorikan rendah.
2. Jarak antar minimarket
Kelurahan Gunungpati memiliki minimarket sebanyak dua unit yaitu Indomart Gunungpati
dan Alfamart Gunungpati yang berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Kedua minimarket
tersebut mempunyai jarak 750 meter sehingga klasifikasi jarak antar minimarket
dikategorikan sedang.
Kelurahan Sadeng memiliki minimarket sebanyak dua unit yaitu Indomart Sadeng dan
Alfamart Sadeng yang berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Kedua minimarket tersebut
mempunyai jarak kurang dari 500 meter bahkan berjarak 16meter dan saling
berdampingan sehingga klasifikasi jarak antar minimarket dikategorikan rendah.
3. Jarak minimarket dengan pasar tradisional
Kelurahan Gunungpati memiliki minimarket sebanyak dua unit yaitu Indomart Gunungpati
dan Alfamart Gunungpati yang berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Minimarket Indomart
Gunungpati memiliki jarak yang dikategorikan rendah yaitu 224 meter dengan pasar
Gunungpati. Minimarket Alfamart Gunungpati memiliki jarak 910 meter dengan pasar
Gunungpati yang dikategorikan sedang, sehingga rata– rata jarak minimarket di
Kecamatan Gunungpati 567 meter termasuk kategori rendah.
Kelurahan Sadeng memiliki minimarket sebanyak dua buah yaitu Indomart Sadeng dan
Alfamart Sadeng yang berlokasi di Jalan RW Soegiyanto. Kedua minimarket tersebut
berjarak 7.598 dan 7.614meter dengan pasar Gunungpati. Jarak rata – rata kedua
minimarket tersebut 7.606 meter yang dikategorikan Tinggi.
4. Waktu Tempuh
Klasifikasi waktu tempuh dalam penelitian ini adalah waktu tempuh responden
(konsumen) yang datang ke minimarket dihitung dari waktu awal perjalanan responden
yang diklasifikasikan sebagai berikut: Waktu tempuh rata – rata responden dari tempat
asal menuju minimarket di Kelurahan Gunungpati mempunyai klasifikasi 6,75 menit.
Kelurahan Sadeng rata – rata responden mempunyai waktu tempuh dari tempat asal
menuju minimarket 7,65 menit.Kondisi Jalan
5. Kondisi jalan
Kondisi jalan yang dilalui responden (konsumen) dari tempat asal menuju minimarket di
Kelurahan Gunungpati mempunyai klasifikasi rata – rata tinggi yaitu normal rata.
11
Kelurahan Sadeng kondisi jalan yang dilalui responden (konsumen) dari tempat asal
menuju minimarket mempunyai klasifikasi rata – rata tinggi yaitu normal rata.
6. Moda transportasi
Moda transportasi yang digunakan responden (konsumen) dari tempat asal menuju
minimarket di Kelurahan Gunungpati mempunyai klasifikasi rata – rata sedang yaitu
kendaraan pribadi. Kelurahan Sadeng moda transportasi yang digunakan responden
(konsumen) dari tempat asal menuju minimarket mempunyai klasifikasi rata – rata sedang
yaitu kendaraan pribadi.
7. Jarak Responden ke Minimarket
Jarak rata–rata responden (konsumen) dari tempat asal menuju minimarket Kelurahan
Gunungpati mempunyai klasifikasi jarak rata – rata sejauh 845 meter yang dikategorikan
sedang. Kelurahan Sadeng mempunyai jarak rata – rata responden (konsumen) dari
tempat asal menuju minimarket sejauh 572,5 meter yang dikategorikan sedang.
8. Jenis Bahan Jalan
Bahan jalan yang dilalui responden (konsumen) dari tempat asal menuju minimarket di
Kelurahan Gunungpati mempunyai klasifikasi rata – rata tinggi yaitu aspal atau beton.
Kelurahan Sadeng bahan jalan yang dilalui responden (konsumen) dari tempat asal
menuju minimarket mempunyai klasifikasi rata – rata tinggi yaitu aspal atau beton.
1. Permukaan bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya yang
homogen dimana tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak terdapat
perbedaan kondisi geografis. Analisis penelitian ini dilakukan pada kecamatan
yang sama sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi geografis yang
ada tidak akan jauh berbeda.
12
3. Biaya transportasi sama ke semua arah dan ragamnya sebanding dengan
jarak. Pada aspek ini, biaya transportasi diasumsikan sama karena jarak yang
ditempuh tidak memakan biaya dan moda yang digunakan sama sama
kendaraan pribadi.
Teori ini didasarkan oleh lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang
(perbedaan luas pola permukiman) Christaller berpendapat bahwa tujuan sebuah
permukiman atau pusat pasar adalah menyediakan barang untuk lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu persebaran penduduk serta jarak jangkauan pasar
sangat dipertimbangkan. Jika dibandingkan dengan penelitian ini, dapat dilihat
bahwa faktor faktor yang digunakan mengacu pada teori Christaller. Dilihat dari
faktor pertama yaitu faktor jumlah penduduk yang erat kaitannya dengan
permukiman. Peletakkan suatu minimarket harus dekat dengan pasarnya yaitu
permukiman. Penelitian ini juga menjelaskan berapa banyak penduduk yang
menjadi jangkauan dari satu minimarket. Hal ini cocok dengan konsep treshold yang
dikemukakan oleh Christaller. Dimana treshold merupakan jumlah minimal
penduduk yang diperlukan untuk melancarkan dan menyelaraskan unit pelayanan.
Faktor lain yang digunakan adalah faktor jarak. Faktor-faktor ini juga sesuai dengan
teori Christaller yaitu pada konsep jangkauan. Jangkauan sendiri merupakan jarak
maksimum keterjangkauan. Pada penelitian ini dijelaskan pula bagaimana perlu
adanya suatu jarak antara minimarket satu dan lainnya agar tidak terjadi tumpeng
tindih yang menyebabkan ketidak efisienan suatu peletakkan lokasi.
13
BAB IV
EVALUASI JURNAL
4.1 Evaluasi
Penulis menyusun jurnal ini didasari oleh perkembangan minimarket di wilayah Kecamatan
Gunungpati yang tidak merata dalam pendiriannya. Oleh karena itu dibuat penelitian ini guna
menjadi salah satu bahan pertimbangan perkembangan minimarket ke depannya. Secara garis
besar, jurnal ini memang memberikan gambaran bagaimana mengetahui kesesuaikan lokasi
dengan faktor jarak, jumlah penduduk dan kondisi fisk. Namun, penelitian ini tidak mencantumkan
landasan teori yang digunakan. Padahal ketika dikaji lebih lanjut, teori Christaller dapat dijadikan
suatu landasan sehingga hasil dari penelitian ini dapat lebih akurat. Penggunaan landasan teori
ini dapat juga dijadikan sebagai runtutan berpikir peneliti maupun pembaca, sehingga alur pikir
yang digunakan akan pada koridor yang sama.
Selain tidak adanya landasan teori yang mendasari, penelitian ini seharusnya dapat
menggunakan bahan lain sebagai bahan pertimbangan analisis. Salah satunya analisis kebijakan
yang berlaku. Satu-satunya kebijakan yangdigunakan adalah Peraturan Walikota Semarang
Nomor 5 tahun 2013. Penelitian ini bisa dilengkapi seperti data penggunaan lahan yang dapat
diambil dari RDTR UP yang berlaku. Data kebijakan yang bisa digunakan diantaranya Peraturan
Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern. Di dalam dokumen tersebut terdapat aturan-aturan yang berlaku
mengenai pengadaan minimarket.
Penelitian ini menggunakan dua kelurahan yang dijadikan sampling yang nantinya akan mewakili
keseluruhan analisis di Kecamatan Gunungpati. Sampling yang dilakukan dengan menggunakan
dua kelurahan dari 16 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Gunungpati rasanya kurang tepat
dilakukan karena pada dua kelurahan tersebut hanya terdapat empat minimarket dari 17
minimarket yang ada di Kecamatan Gunungpati. Kesimpulan yang didapat tidak dapat
menggambarkan seluruh keadaan yang ada di Kecamatan Gunungpati. Metode ini dapat
dilakukan apabila kondisi persebaran minimarket di kelurahan lain memiliki kondisi yang sama.
Namun, pada penelitian ini tidak juga disebutkan kondisi eksisting di kelurahan lain.
Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, cenderung masih kurang menggali pada
bagian indikator. Tidak dijelaskan bagaimana delapan indikator tersebut dapat menjadi faktor
yang digunakan dalam menentukan tinggi rendahnya kesesuaian lokasi minimarket pada
Keluarahan Sadeng dan Gunungpati. Kategori rendah, sedang dan tingginya skoring juga tidak
14
dijabarkan cara pengklasifikasiannya. Pembahasan ini lebih mengarah kepada pemaparan hasil
penelitian tanpa ada pembahasan secara lebih lanjut mengenai maksud dari setiap hasil
penelitian. Selain itu, dilampirkan dua buah peta yang menunjukkan hasil analisis yang
menggunakan teknik buffer untuk mengetahui jangkauan yang dapat dicapai suatu minimartket.
Namun, tidak ditemukan substandi penelitian yang menjelaskan hasil dari analisis menggunakan
buffer tersebut. Peta dengan teknik buffer ini dapat dijadikan suatu sarana visualisasi yang baik
dalam menggambarkan keadaan persebaran minimarket yang tidak merata. Dengan permainan
warna dan symbol yang baik, jika peta ini dapat ditambahkan dalam substansi pembahasan maka
akan lebih menyempurnakan penelitian ini.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian persebaran lokasi minimarket di Kecamatan Gunungpati ini dilakukan dengan
landasan Peraturan Walikota Semarang Nomor 5 tahun 2013. Untuk mengetahui kesesuaian
persebaran lokasi minimarket di Kecamatan Gunungpati ini, peneliti menggunakan 8 indikator
untuk menganalisis kesesuaiannya, dimana 8 indikator tersebut adalah jumlah penduduk, jarak
responden ke minimarket, jarak antar minimarket, jarak minimarket dengan pasar tradisional,
waktu tempuh responden ke minimarket, moda trasportasi responden, bahan jalan, kondisi jalan.
Berdasarkan faktor-faktor yang digunakan tersebut, teori Christaller dapat dijadikan salah satu
landasan teori yang mendasari penelitian ini. Selain faktor-faktor yancg cocok, asumsi yang
digunakan dan cara peneliti melakukan penelitian juga cocok dengan teori Christaller, sehingga
dapat ditemukan kecocokan antara teori Christaller dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini
menujukkan adanya tumpang tindih antar minimarket di Kecamatan Gunungpati. Penelitian ini
juga masih perlu mendapat penambahan substansi agar kredibilitasnya dapat semakin tinggi dan
pembaca dapat mengambil banyak intisari dari hasil penelitian ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Widiastuti, D. and Santoso, R.S., 2017. Evaluasi Kebijakan Peraturan Walikota Semarang N0.
05 Tahun 2013 Tentang Penataan Toko Modern Minimarket Kota Semarang (Studi Di
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Journal of Public Policy and Management Review,
6(2), pp.876-892.
Nugraheni, Y.D. and Rachmawati, R., 2016. Kajian Lokasi dan Pola Distribusi Minimarket Serta
Pemanfaatannya oleh Masyarakat di Kabupaten Sleman. Jurnal Bumi Indonesia, 5(4).
Anggraini, P., 2013. Pengaruh Sebaran Lokasi Minimarket Terhadap Jangkauan Pelayanan
Pasar Tradisional di Kecamatan Banyumanik. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 9(1),
pp.97-109.
https://www.bphn.go.id/data/documents/07pr112.pdf
17