Anda di halaman 1dari 2

Soal Tambahan :

1. Apa dasar pemilihan kortikosteroid metilprednisolon dibandingkan kortikosteroid lain ?


Jawab:

Berdasarkan data diatas, metilprednisolon dan prednisone termasuk dalam


kortikosteroid dengan aktivitas relative yang rendah, dibandingkan dengan deksametason
dan betamethasone. Semakin tinggi aktivitas glukokortikoid suatu obat, maka semakin
tinggi pula resiko terjadinya efek samping obat kortikosteroidnya. Sehingga dasar
pemilihan obat metilprednisolon adalah dengan melihat kondisi pasien dengan severity
lupus nefritis, obat ini resiko efek samping yang lebih rendah dan efektivitas terapi yang
sesuai dibandingkan dexamethasone.
2. Perbandingan penggunaan immunosuppressive agent terhadap terapi SLE ?
Jawab : Pemilihan terapi immunosuppressive didasarkan pada tingkat keparahan penyakit
autoimun yang diderita pasien. Pada kasus SLE lupus nefritis, pasien mengalamai gejala-
gejala penyakit yang merupakan life-threatening situation dengan tingkat keparahan yang
severe. Oleh karenanya diberikan terapi jangka pendek Cyclophosphamide yang
dikombinasi dengan metilprednisolon, dengan harapan mencegah progresivitas lupus
secara cepat dan signifikan. Selanjutnya dipantau efikasi terapi yang memberikan respon
sepenuhnya atau partial. Azathioprine dan MMF merupakan immunosuppressive yang
sering digunakan sebagai initial therapy immunosuppressive agent dengan tingkat
keparahan mild-moderate.
Anonim. 2011. Diagnosa dan Pengelolaan Lupus Eritomatosus Sistemik. Penerbit asli:
Perhimpunan Rheumatologi Indonesia.
Anonim. 2015. Informasi Obat Nasional Indonesia (IONI). Badan Pengawasan Obat dan
Makanan Republik Indonesia. http://pionas.pom.go.id/ diakses pada 7 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai