Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN SASARAN 4.

Hasil pemeriksaan

1. Mengenali kesalahan sistematik. Hasil pemeriksaan laboratorium peserta dicatat dalam formulir hasil
Peningkatan kualitas hasil analisis (pemeriksaan) laboratorium 2. Kontrol seluruh daerah pemeriksaan (normal atau patologis). yang tersedia dalam satuan (unit) yang diminta untuk masing-masing
diupayakan dengan pelaksanaan program-program : 3. Mengenali pengaruh-pengaruh dari zat sampingan. serum kontrol (Hati-hati jangan tertukar antara serum kontrol
4. Menghindari kekeliruan pemeriksaan, secara sadar maupun tidak. botol I dan botol II).
- pemantapan mutu internal (internal quality control) dan 5. Menghindari kekeliruan pimpinan laboratorium, secara sadar maupun Dalam formulir hasil disebutkan pula metode pemeriksaan untuk tiap
pemantapan mutu eksternal (external quality assessment). tidak. parameter, fotometer dan reagen yang digunakan, kode pemeriksa,
6. Meningkatkan reproduksibilitas hasil-hasil laboratorium peserta. serta nomor kode peserta.
- pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan
tenaga-tenaga laboratorium.
Lembar pertama formulir hasil yang telah diisi dikirim kepada
PROSEDUR PELAKSANAAN penyelenggara sekaligus dalam 1 amplop untuk masing-masing
Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal di bidang Kimia Klinik
(PNPME-K) adalah program pemantapan mutu yang diselenggarakan botol.
oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, Direktorat Jenderal Lembar kedua untuk arsip peserta.
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1. Pendaftaran Alamat penyelenggara :
Pendaftaran peserta PNPME-K dilakukan dengan melengkapi
Subdit Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi Ruang 517
persyaratan serta mengisi formulir pendaftaran dan dikirimkan
PRINSIP DASAR Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, Ditjen Yanmed
kepada Sekretariat Pelaksana dengan alamat :
Departemen Kesehatan R.I.
Pengurus Pusat ILKI Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4 – 9, Lt. V/C, Jakarta 12950
Prinsip dasar PNPME-K adalah sebagai berikut : Jl. Dr. Saharjo No.42C-42D Manggarai Telp. (021) 5221706
Jakarta 12970
1. Kepada laboratorium peserta dikirimkan serum kontrol. Telp. 021-8352903 5. Cara penilaian
Laboratorium peserta melakukan pemeriksaan serum kontrol Fax. 021 – 8303527
tersebut dengan kondisi rutin, dengan menggunakan prosedur Penilaian peserta dilakukan menggunakan sistem Indeks Varians
dan metode yang sama sebagaimana dilakukan pada Setiap laboratorium peserta diberi nomor kode oleh Direktorat Bina (Variance Index, VI). Pada sistem penilaian VI digunakan Chosen
pemeriksaan sehari-hari untuk parameter-parameter yang Pelayanan Penunjang Medik. Penggunaan nomor kode ini adalah Coefficient of Variation (CCV) sebagai pengganti Standard Deviation
diminta. untuk menjamin kerahasiaan hasil evaluasi masing-masing peserta. (SD). Dengan penilaian VI dapat diketahui penyimpangan hasil
2. Hasil pemeriksaan laboratorium peserta dikirimkan kepada pemeriksaan terhadap nilai target. Selain itu dengan digunakannya
penyelenggara dengan menggunakan formulir khusus dalam 2. Pelaksanaan CCV maka dapat dibandingkan hasil antar negara yang
waktu yang ditetapkan. menggunakan sistem yang sama. Pada sistem penilaian VI juga
3. Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium peserta dilakukan Penyelenggara akan mengirim kepada setiap peserta 2 botol serum diperkenalkan besaran kumulatif seperti MRVIS dan OMRVIS,
dengan membandingkannya terhadap nilai target (nilai rata-rata kontrol dalam bentuk kering (lyophylized) berupa serum kontrol botol sehingga penilaian ini selain memberikan penilaian sesaat, juga
seluruh peserta secara kolektif dalam kelompok metode I, dan botol II, beserta formulir hasil rangkap 2, lembaran kode alat, penilaian secara kumulatif.
pemeriksaan dan alat yang sama). reagen dan kode pemeriksa, serta prosedur pelaksanaan PNPME-K.
4. Sebagai umpan balik, peserta akan menerima hasil evaluasi Peserta menyimpan serum kontrol dalam lemari es (2 – 8 °C). Tabel 1. CCV yang digunakan
berupa print out komputer yang mengandung informasi tentang : Pemeriksaan dilakukan antara Bulan Oktober – Nopember 2009
- nilai target pada hari yang telah ditetapkan penyelenggara. Parameter CCV (%)
- hasil pemeriksaan peserta yang bersangkutan serta Bilirubin 19,2
penyimpangannya dari nilai target. 3. Parameter Kolesterol 7,6
Kreatinin 8,9
- Bilirubin - Asam Urat - Fosfatase Alkali Glukosa 7,7
PESERTA - Kolesterol - Trigliserida - Gamma Glutamil Transferase Protein Total 3,9
- Glukosa - GOT (γ-GT) Ureum 5,7
- Kreatinin - GPT - Natrium (Na) Asam Urat 7,7
Semua laboratorium kesehatan swasta dan pemerintah diwajibkan - Protein Total - Kalsium (Ca) - Kalium (K) Trigliserida 7,6
mengikuti program ini. - Ureum - Albumin - Klorida (Cl) SGOT 12,5
SGPT 17,3
Kalsium 4,0
Albumin 7,5
Fosfatase Alkali 12,4
Gama Glutamil Transferase 7,8
Natrium 1,6
Kalium 2,9
Klorida 2,2
CCV merupakan skala atau satuan yang menjadi patokan untuk
menentukan sejauh mana hasil pemeriksaan menyimpang dari hasil
yang diharapkan. Pada saat ini Program Pemantapan Mutu WHO
(International External Quality Assessment Scheme, IEQAS) SKEMA PELAKSANAAN PNPME-K
menggunakan sistem yang sama dan telah menetapkan CCV
masing-masing parameter seperti dapat dilihat pada tabel 1.

Tolok ukur yang digunakan adalah :


% Variasi (V), yaitu selisih hasil pemeriksaan peserta terhadap nilai
target yang dinyatakan dalam persen nilai target. PENYELENGGARA LABORATORIUM
PESERTA
X - Nilai Target
V = ----------------------- x 100
Nilai Target

Variance Index (VI), yaitu % Variasi yang dibagi dengan CCV untuk
masing-masing parameter dan dikalikan faktor 100
PENGIRIMAN SERUM PEMERIKSAAN
KONTROL DAN SERUM
V
FORMULIR HASIL KONTROL
VI = ----------- x 100
CCV

Variance Index Score (VIS), yaitu nilai VI yang nilai maksimumnya


dibatasi sampai 400 (berarti untuk nilai VI < 400, VIS = VI dan untuk
nilai VI > 400, VIS = 400).
PENGUMPULAN PENGIRIMAN
Bias Index Score (BIS), yaitu nilai VIS yang menggunakan tanda HASIL PEMERIKSAAN FORMULIR
arah penyimpangan hasil pemeriksaan peserta terhadap nilai target. HASIL
Tanda positif (+) berarti lebih tinggi dari nilai target dan tanda PESERTA PEMERIKSAAN
negatif (-) berarti lebih rendah dari nilai target.
N
Mean Running Variance Index Score (MRVIS), yaitu nilai rata-rata P I
6 VIS terakhir untuk parameter tertentu. E L
N A
Overall Mean Running Variance Index Score (OMRVIS), yaitu nilai E I
rata-rata 6 Overall VIS terakhir untuk seluruh parameter. N EVALUASI HASIL
T T PEMERIKSAAN
Kriteria penilaian VIS, MRVIS dan OMRVIS dapat dilihat pada tabel U A DENGAN KOMPUTER
2. A R
N G
Tabel 2. Penilaian VIS, MRVIS dan OMRVIS E
T
Nilai Kriteria
0 - 100 Baik
101 - 200 Cukup MEMPERBAIKI
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
201 - 300 Kurang PENGIRIMAN HASIL KEMUNGKINAN
> 300 Buruk EVALUASI KESALAHAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
YANG ADA
6. Evaluasi DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Hasil evaluasi berupa print out dikirim kepada masing-masing 2009


peserta. Dari hasil evaluasi tersebut peserta dapat menilai hasil
pemeriksaannya dengan membandingkannya terhadap nilai target.
Apabila ada nilai menyimpang dari nilai target, maka perlu dilakukan
usaha untuk memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai