Anda di halaman 1dari 10

Peran Kegiatan Potensi Maritim dalam Mencegah Paham Radikalisme di

Wilayah Pantai Barat Sumatera Menggunakan Soft System Methodology


Muhammad Hultria Guchy
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Jakarta-Indonesia
e-mail: h34.guchy@gmail.com

Received: 03-08-2020, Accepted: 13-11-2020

Abstrak
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkewajiban menjaga kedaulatan negara dari segala
ancaman sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Pancasila. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh TNI AL secara bertahap dan berkelanjutan bersama komponen terkait mulai
pusat sampai daerah melalui pembinaan potensi maritim (Binpotmar). Pembinaan potensi
maritim tersebut difokuskan terhadap segala ancaman yang ada di masyarakat khususnya
paham radikalisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kegiatan potensi
maritim dalam mencegah paham radikalisme di wilayah pantai barat Sumatera
menggunakan Soft System Methodology (SSM). Penelitian ini menggunakan Soft System
Methodology dengan tujuh tahapan untuk menganalisis peranan potensi maritim dalam
pencegahan paham radikalisme. Data dikumpulkan melalui kegiatan wawancara dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan potensi maritim melalui
komunikasi sosial maritim kepada komponen pemerintah, masyarakat dan keluarga besar
TNI antara lain: (1) Pembinaan potensi maritim yang dilakukan oleh dinas potensi maritim
(Dispotmar) kepada komponen pemerintah sudah dilaksanakan dalam kegiatan
komunikasi sosial melalui kunjungan kerja, workshop, dan kegiatan diskusi kenegaraan
lain terkait kesejahteraan masyarakat, meskipun kerjasama dan sinergi harus lebih
ditingkatkan khususnya dalam menyelesaikan problematika di masyarakat, salah satunya
paham radikalisme, (2) Dinas potensi maritim sudah melakukan pembinaan potensi maritim
kepada komponen masyarakat melalui beberapa kegiatan, misalnya sosialisasi bahaya
hoax dan antisipasi menyebarnya paham radikalisme di masyarakat, serta masyarakat
berharap kegiatan tersebut terus berkelanjutan, dan (3) Pembinaan potensi maritim sudah
sering dilaksanakan kepada keluarga besar TNI melalui pembinaan internal dan penguatan
pribadi anggota yang selanjutnya ditularkan kepada pemerintah dan msyarakat dalam
upaya pencegahan paham radikalisme yang masif. Berdasarkan data hasil penelitian,
Dispotmar harus lebih meningkatkan potensi maritime, khususnya di wilayah pantai barat
Sumatera guna mencegah paham radikalisme di masyarakat dengan melaksanakan
integrasi dan sinergitas antara komponen, berupa memunculkan suatu kesepakatan kata
secara tertulis (Buku Petunjuk).
Kata Kunci: Potensi Maritim, Radikalisme, Pantai Barat Sumatera, Provinsi Sumatera
Barat, Soft System Methodology

Abstract
TNI is obliged to safeguard the country's sovereignty from all threats under the mandate of
the 1945 Constitution and Pancasila. The activities carried out by the Indonesian Navy are
gradual and sustainable with related components from the central to the regions through
maritime potential development (Binpotmar). The development of maritime potential is
focused on all threats that exist in society, especially radicalism. The purpose of this study
was to analyze maritime potential activities in preventing radicalism in the west coast of
Sumatra using a Soft System Methodology (SSM). This study uses a soft system

Peran Kegiatan Potensi …..│Muhammad Hultria Guchy│31


methodology with seven stages to analyze maritime potential in preventing radicalism. Data
were collected through interviews and observations. The results showed that maritime
potential activities through maritime social communication to government components, the
community and the TNI extended family include: (1) Maritime potential fostering carried out
by the maritime potential service (Dispotmar) to government components has been carried
out in social communication activities through work visits , workshops, and other state
discussion activities (2) Activities, such as socializing the dangers of hoaxes and
anticipating the spread of radicalism in society, and the community hopes that these
activities will continue to be sustainable, and (3) Maritime potential development
(Binpotmar) has often been carried out by TNI large families through internal coaching l
and personal strengthening of members who are then transmitted to the government and
society in preventing massive radicalism prevention. Based on research data, Dispotmar
must increase its maritime potential, especially in the west coast of Sumatra to prevent
radicalism in society by implementing integrity and synergy between components, in the
form of bringing up a written word agreement (Guidebook).
Keywords: Maritime Potential, Radicalism, The West Coast of Sumatera, Province of West
Sumatera, Soft System Methodology

PENDAHULUAN.
Kebhinnekaan masyarakat Indonesia yang kepentingan-kepentingan politik di NKRI. TNI
menetap dalam lima pulau besar dan empat AL memiliki tupoksi pertahanan kedaulatan
kepulauan yang tersebar dalam 34 provinsi dilaut, melalui Dinas Potensi Maritim
perlu disinergikan antara sesama dalam (Dispotmar), melaksanakan peran dan
mewujudkan kesatuan dalam NKRI. fungsinya, berupa kegiatan pembinaan
Pedoman yang perlu dijalankan oleh bangsa potensi maritim (Binpotmar) secara bertahap
Indonesia adalah UUD 1945 dan Pancasila dan berkelanjutan. Kegiatan Binpotmar
sebagai dasarnya (UUD NKRI 1945). TNI merupakan bagian dari kegiatan
selaku aparatur Negara berkewajiban Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut
menjaga bangsa Indonesia dari segala (Dawilhanla), untuk memberikan jaminan
ancaman, baik dari dalam negeri maupun dari keamanan dan kesejahteraan kepada
luar negeri, berdasarkan Undang-Undang RI masyarakat pada sektor kemaritiman (Buku
Nomor 34 tahun 2004 tentang tugas pokok Doktrin Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Tentara Nasional Indonesia. Laut, 2018:12). Kegiatan Binpotmar
Munculnya beranekaragam ancaman yang diprioritaskan dalam mengantisipasi
ada di masyarakat, khususnya masyarakat permasalahan di daerah rawan bencana,
pesisir. Salah satunya terkait maraknya daerah perbatasan dan permasalahan yang
kelompok-kelompok teroris yang berakar dari sedang aktual terkait munculnya paham
paham radikalisme. Apabila hal tersebut tidak radikalisme yang dikhawatirkan menjadi
segera mendapatkan perhatian, akan ancaman bagi kesatuan bangsa.
dimanfaatkan oleh pihak lain yang memiliki

32│Jurnal Maritim Indonesia│April 2021, Volume 9 Nomor 1


Badan Nasional Penanggulangan bahwa hanya kelompok mereka yang benar
Terorisme (BNPT) pada acara “Rapat dan mereka sering melakukan kekerasan,
Koordinasi ANtar Aparat Penegak Hukum” di seperti penyerangan fisik terhadap kelompok
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lain yang tidak sepemahaman dengan
tanggal 29 Agustus 2019, Brigjend Polisi Ibnu mereka, aksi sweeping, dan bahkan yang
Suhendra menyampaikan dalam salah satu lebih ekstrem adalah aksi bom bunuh diri’’
paparan tersebut, terdapat Aparatur Sipil (Endang Turmudi, 2005: 20).
Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Solok, Permasalahan yang ada di masyarakat,
Sumatera Barat terpapar paham radikalisme. khususnya paham radikalisme menjadi
Sulhan (2019) menyampaikan, ‘’Radikalisme perhatian khusus dari Dispotmar dalam
menjadi masalah penting akhir-akhir ini bagi melaksanakan kegiatan Binpotmar. Kegiatan
masyarakat karena dapat menimbulkan yang telah dan akan dilaksanakan tersebut
kesenjangan sosial dan rendahnya taraf harus mengetahui kondisi masyarakat
kesejahteraan kehidupan masyarakat’’. setempat yang memiliki kearifan lokal sendiri.
Perkembangan radikalisme terlihat dengan Hal ini bertujuan supaya kegiatan yang
maraknya aksi kekerasan yang dilakukan dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan
oleh sekelompok orang yang tujuan yang diharapkan. Informasi terkait
mengatasnamakan Islam di dunia Islam, kondisi factual, yang muncul di sekitar akan
maka radikalisme sering dipahami dengan lebih baik, jika dilaksanakan dengan
kurang tepat yaitu paham yang dianut oleh menggunakan komunikasi sosial dan diskusi
kelompok-kelompok Islam yang dua arah (Alo Liliweri, 2016: 20). Sehingga
diperjuangkan dengan cara kekerasan dan membutuhkan alat yang dapat menganalisis
pemaksaan. kondisi di masyarakat dan harapan-harapan
Kekerasan dan pemaksaan tersebut yang diinginkan. Analisis yang digunakan,
dibuktikan dengan menolak sistem sosial dan alah satunya dengan Soft System
politik yang berlaku di masyarakat dan Methodology (SSM).
negara yang dianggap tidak berasal dari Soft System Methodology merupakan
Islam yang mereka pahami. Selain itu, model analisis untuk membentuk struktur
mereka juga berusaha mengubah sistem diskusi dengan objek-objek berbeda, seperti
sosial, politik, bahkan pemerintahan kepada kebutuhan, tujuan, ketertarikan, dan suatu
sistem yang mereka anut dengan cara-cara nilai yang dapat dipisahkan antar objek
kekerasan. Turmudi mengemukakan, tersebut dan mendiskusinya (Barusman M.
‘’Radikalisme Islam sering ditujukan kepada Yusuf, 2017: 70-73). SSM pertama kali
kelompok-kelompok yang berpendapat diperkenalkan di Inggris oleh Tim akademisi

Peran Kegiatan Potensi …..│Muhammad Hultria Guchy│33


dari Universitas Lancaster yang dipimpin oleh narasumber yang termasuk dalam
Prof Gwilym Jenkins pada tahun 1966. SSM komunikasi sosial maritim (Buku Doktrin
digunakan untuk membantu menyelesaikan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut,
masalah yang begitu kompleks dan 2018: 24-30), yaitu Komponen Pemerintah
melibatkan banyak stakeholder di dalam (Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
bidang manajemen. Berkaitan dalam Provinsi Sumatera Barat), Komponen
mencegah paham radikalisme, bagaimana Masyarakat yaitu tokoh pendidikan (Kepala
peran Binpotmar melalui komunikasi sosial SMKN 10 Padang), dan Pejabat yang
maritim kepada masyarakat di wilayah pantai berwenang terkait Binpotmar yaitu
barat Sumatera dengan menggunakan SSM. Kadispotmar di wilayah kerja pantai barat
Diharapkan penelitian ini dapat menjadikan Sumatera. Selain itu, observasi dan studi
panduan terkait analisis permasalahan literatur juga menjadi alat pengumpul data
melalui kegiatan Binpotmar denagn yang mendukung wawancara. Penelitian ini
menggunakan SSM. dilaksanakan diwilayah pantai barat
Sumatera, berfokus pada wilayah Sumatera
METODE PENELITIAN
Barat.
Penelitian ini menggunakan penelitian
Data yang sudah dikumpulkan,
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif.
selanjutnya dianalisis menggunakan Soft
Tujuanya adalah untuk menjelaskan,
System Methodology yang terdiri dari tujuh
mengeksplorasi, dan mendeskripsikan
tahapan: Situasi problem yang tidak
kegiatan Binpotmar dalam mengantisipasi
terstruktur, pernyataan situasi problem,
paham radikalisme yang muncul di
definisi sistem yang relevan, model
masyarakat. Penelitian kualitatif adalah
konseptual sistem sesuai dengan definisi,
penelitian yang dimaksudkan untuk
perbandingan model dengan dunia nyata,
memahami fenomena-fenomena, tanda,
perubahan secara sistematis, dan tindakan
gejala yang dialami oleh subjek penelitian.
untuk memperbaikai situasi problem. Berikut
Seperti, perilaku, persepsi, motivasi,
ditunjukkan gambar tujuh tahapan dalam
tindakan, dan lainya secara holistik dengan
SSM (M. Yusuf Barusman, 2017: 70-73).
cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-
kata dan bahasa penjelasan, pada konteks
khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Lexy J. Moleong, 2012: 8-9).
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti
Gambar 1. Tahapan Soft System Methodology
menggunakan wawancara kepada Sumber: Barusman, 2017

34│Jurnal Maritim Indonesia│April 2021, Volume 9 Nomor 1


Tahapan pada pendekatan SSM yang dengan menggunakan CATWOE. Elemen
diperlihatkan pada gambar mencakup: (M. analisis dalam CATWOE mencakup: (Peter
Yusuf Barusman, 2017: 73) Checkland & Poulter, J., 2006: 110-112)
1. Mengidentifikasi permasalahan atau a. Customers, menyatakan pihak yang
situasi yang tidak terstruktur, yaitu terkena dampak/diuntungkan dari aktivitas
menyatakan suatu problem yang yang dilakukan.
membutuhkan analisis problem dan situasi, b. Actors, menyatakan pihak yang terlibat
dengan membiarkan anggapan-anggapan dalam aktivitas.
yang beredar tanpa membatasi dan c. Transformation Process,
langsung menyimpulkan. menyatakan aktivitas yang bertujuan
mengubah input menjadi output.
2. Meneliti situasi atau keadaan dan
d. Weltanschauung, suatu cara pandang
melakukan suatu penyusunan pernyataan
yang menyeluruh sehingga root definition
permasalahan yang menggunakan analisis
memiliki arti dalam konteksnya.
unsurunsurnya (dengan metode Rich
e. Owners, menyatakan pihak yang
Picture). Hal ini dilakukan untuk menangkap
dapat menghentikan aktivitas.
struktur problem, proses yang terlibat dan
f. Environmental Constraints,
keterhubungan antara struktur dan proses.
merupakan batasan yang dapat
Menggambarkan metode Rich Picture,
mempengaruhi situasi.
berguna untuk mengekspresikan secara
grafis atau gambar, mengartikan dan 4. Root Definition merupakan pernyataan
berkomunikasi antara hubungan yang singkat yang tidak ambigu, dengan cara
kompleks antara entitas yang berbeda yang menspesifikasikan Owners (O),
terkait dengan masalah yang ada. Gambar ini Transformation Process (T) dari sistem yang
didapatkan dari hasil analisa dokumen, ingin dicapai oleh Actors (A), pemilik World
wawancara dan diskusi antar aktor yang View/ Weltanschauung (W) yang menjadikan
terkait. Pada akhirnya, diharapkan Rich suatu transformasi sebagai proses yang
Picture dapat memberikan gambaran yang berarti, begitu juga Customer (C), dan
menyeluruh atau holistik tentang situasi yang Environmental Constraints (E) pada
dihadapi sesuai tahapan Soft Sytem transformasi sistem, sesuai dengan batasan
Methodology. yang dipilih.

3. Memilih perspektif dan definisikan sistem 5. Mengembangkan suatu model konseptual


yang relevan, dilakukan dengan menyatakan sistem, sesuai dengan definisi, yang
root definition, yaitu melakukan identifikasi dibangun dengan cara mendeskripsikan
elemen situasi dan pihak yang terlibat aktivitas-aktivitas yang harus ada untuk

Peran Kegiatan Potensi …..│Muhammad Hultria Guchy│35


menjalankan tasks yang dinyatakan dalam menggunakan analisis unsur-unsurnya
root definition. dengan metode Rich Picture. Hal tersebut
dilakukan untuk menangkap struktur
6. Membandingkan suatu model dengan
problem, proses yang terlibat dan hubungan
dunia nyata, yaitu membandingkan suatu
antara proses dan strukturnya. Gambaran ini
konsep konseptual dengan kenyataan.
didapatkan dari hasil analisa dokumen,
Dimana model konseptual dianggap sebagai
wawancara dan diskusi dengan aktor yang
bentuk ideal yang memberikan inspirasi,
terkait. Berikut rich picture pada gambar;
bukan sebagai kritik atau ancaman.

7. Mendefinisikan perubahan yang akan


diimplementasikan secara sistematis, yaitu
mendefinisikan dan menyeleksi pilihan-
pilihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Soft system methodology yang digunakan Gambar 2. Rich Picture
Sumber: wawancara dan Teori P. Checkland
sebagai alat analisis terdiri dari tujuh tahapan
menunjukkan, bahwa kompleksitas 3. Membuat Root Definition untuk

permasalahan yang ada di masyarakat provinsi melakukan identifikasi elemen situasi dan

Sumatera Barat lumayan tinggi, akan tetapi pihak yang terlibat dengan menggunakan

perihal paham radikalisme belum sepenuhnya CATWOE.

mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah, Tabel 1. Root Definition


Bentuk
masyarakat dan pihak Dispotmar. Sehingga RD Relevant System
pernyataan
solusi yang sesuai dapat diperhitungkan
RD 1 Kegiatan Binpotmar terkait
menggunakan SSM, secara detail dijelaskan Binpotmar oleh upaya pencegahan
Dispotmar paham radikalisme
sebagai berikut.
bersama (P), dengan
1. Mengidentifikasi Permasalahan. komponen melaksanakan
Pemda/Pemprov beberapa aktivitas
Permasalahan yang menjadi fokus utama Sumbar untuk dalam kegiatan di
adalah terkait Binpotmar sebagai upaya mencegah paham Dispotmar bersama
radikalisme di pemerintah (Q)
pencegahan paham radikalisme di wilayah wilayah kerja untuk mencegah
Sumatera Barat berdasarkan data dari pantai barat paham radikalisme
Sumatera dengan (R)
BNPT. menggunakan
SSM
2. Pernyataan Situasi Problem.
Pernyataan situasi atau keadaan dengan RD 2 Kegiatan Binpotmar terkait
Binpotmar oleh pencegahan
menyusun pernyataan permasalahan, Dispotmar paham radikalisme

36│Jurnal Maritim Indonesia│April 2021, Volume 9 Nomor 1


bersama (P), dengan pemantauan kepada
komponen memberikan masyarakat terkait
masyarakat pembinaan dan problematika di masyarakat
Sumbar untuk pengawasan khususnya bahaya paham
mencegah paham kepada masyarakat radikalisme.
radikalisme di khususnya
wilayah kerja masyarakat (Q) Owners Kadispotmar dan Kadis DKP
pantai untuk mencegah Prov. Sumbar
baratSumatera tersebarnya paham
Environment Intensitas yang tinggi dalam
dengan radikalisme (R)
melaksanakan binpotmar
menggunakan
melalui kegiatan-kegiatan
SSM
yang sering diadakan
RD 3 Kegiatan Binpotmar terkait Dispotmar ataupun
Binpotmar oleh bahaya paham pemerintah, seperti kegiatan
Dispotmar radikalisme dan PHBN dan PHBI dapat
bersama pencegahannya (P) mempengaruhi internal
komponen bersama dengan pemerintah untuk selalu
keluarga besar internal TNI Q) meningkatkan cinta tanah air
TNI di wilayah untuk memberikan
Sumbar untuk pengawasan dan
Tabel 3. Analisis RD 2 dengan CATWOE
mencegah paham pemantauan
radikalisme kepada masyarakat ANALISIS CATWOE
menggunakan dalam upaya
SSM pencegahan Customer Komponen Masyarakat
paham radikalisme
Actor Dispotmar
(R)
Transformation Melaksanakan pembinaan dan
Pengawasan kepada
Selanjutnya melakukan analisis
masyarakat melalui beberapa
CATWOE terhadap setiap root definition tokoh masyarakat dan
pendekatan kepada
yang sudah dibuat, berikut penjelasannya: masyarakat pesisir. Misalkan
sosialisasi kepada generasi
Tabel 2. Analisis RD 1 dengan CATWOE
muda di sekolah sebagai ujung
ANALISIS CATWOE tombak masyarakat dalam
upaya mencegah paham
Customer Komponen Pemerintah radikalisme

Actor Dispotmar Worldview Dispotmar memberikan


Binpotmar kepada masyarakat
Transformation Binpotmar melaksanakan
melalui generasi muda yang
Kegiatan kunjungan dan
sangat membantu masyarakat
silaturrahmi melalui kegiatan
untuk memberikan
seminar dan workshop kepada
pemahaman tentang bahaya
pemerintah oleh Dispotmar
hoax dan nasionalisme
Worldview Dispotmar diharapkan dapat sebagai upaya menangkal hal-
terus melaksanakan hal yang dapat memecah
Binpotmar dengan melibatkan belah masyarakat khususnya
dan bekerjasama dengan paham radikalisme
pemerintah, hal ini sangat
Owners Dispotmar dan Kepala SMKN
membantu pemerintah dalam
10 Padang
melakukan pengawasan dan

Peran Kegiatan Potensi …..│Muhammad Hultria Guchy│37


Environment Kegiatan-kegiatan yang ada di permasalahan yang ada di
masyarakat, baik kegiatan masyarakat. Hal ini
yang bersifat ringan dan besar dikarenakan masih terdapat
dapat meningkatkan beberapa permasalahan yang
pembinaan dan pengawasan belum menemukan solusi
oleh Dispotmar bersama khususnya terkait pencegahan
instansi yang lain guna paham radikalisme
mencegah sejak dini
penyebaran paham
radikalisme di masyarakat 4. Model konseptual menjadi tahapan
selanjutnya dalam SSM. Model konseptual
Tabel 4. Analisis RD 3 dengan CATWOE yang difokuskan pada penerapan proses
ANALISIS CATWOE transformation (dalam CATWOE). Pada RD 1
terdapat empat aktivitas, RD 2 empat
Customer Komponen Keluarga Besar
TNI aktivitas, sedangkan RD 3 enam aktivitas

Actor Dispotmar
yang dengan harapan dapat menjadi solusi
permasalahan.
Transformation Pelaksanaan Binpotmar dalam
memberikan pengawasan dan 5. Perbandingan model konseptual dengan
pemantauan kepada
komponen lain, sebelumnya
realitas bertujuan untuk mengaitkan antara
sudah melakukan pembinaan model solusi melalui beberapa aktivitas yang
secara internal, selanjutnya
sudah dibuat dengan realita yang ada. Secara
memberikan pembinaan
komsos melalui kegiatan keseluruhan, dalam aktivitas di RD 1 antara
sosialisasi, workshop, model konseptual dan realita hanya ada tiga
pelatihan dan kegiatan outdor
kepada pemerintah dan yang sesuai. Selanjutnya pada RD 2 terdapat
masyarakat dengan tujuan dua aktivitas yang sesuai, sedangkan RD 3
memberikan kesejahteraan
dan menyelesaikan terdapat lima aktivitas yang sesuai dengan
permasalahan di masyarakat realita.
maraknya paham radikalisme
Pembinaan potensi maritim yang
Worldview Informasi yang didapatkan dari
BNPT menjadi prioritas dilakukan oleh Dispotmar kepada komponen
bersama antar setiap pemerintah sudah dilaksanakan berupa
komponen dalam komunikasi
sosial maritim, utamanya kegiatan komunikasi sosial melalui
menjadi fokus Dispotmar,
kunjungan kerja, workshop, dan kegiatan
karena bertanggungjawab
memberikan pertahanan diskusi kenegaraan lain terkait
kepada masyarakat bersama
dengan instansi terkait perihal
kesejahteraan masyarakat, meskipun
pencegahan paham kerjasama dan sinergi harus lebih
radikalisme
ditingkatkan khususnya dalam
Owners Kadiispotmar
menyelesaikan problematika di masyarakat,
Environment Kegiatan yang dilaksanakan salah satunya paham radikalisme.
melalui Binpotmar lebih
ditingkatkan, khususnya terkait Selanjutnya, pembinaan potensi maritim

38│Jurnal Maritim Indonesia│April 2021, Volume 9 Nomor 1


kepada komponen masyarakat melalui masih bersifat formal dan belum menyeluruh
beberapa kegiatan, misalnya sosialisasi kesemua lapisan masyarakat. Kegiatan
bahaya hoax dan antisipasi menyebarnya pembinaan potensi maritim yang
paham radikalisme di masyarakat, serta dilaksanakan, berupa penyuluhan,
masyarakat berharap kegiatan tersebut pembekalan dan pembinaan kepada mitra
terus berkelanjutan. Komponen yang usaha masyarakat tentang pedoman serta
terakhir adalah keluarga besar TNI, proses aturan dilaut. Begitu juga dengan kegiatan
pembinaan potensi maritim melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada
pembinaan internal dan penguatan pribadi msyarakat tentang bahaya hoax dan bahaya
anggota yang selanjutnya ditularkan kepada paham radikalisme telah dilaksanakan.
pemerintah dan masyarakat dalam upaya Sejauh ini, kegiatan telah melibatkan tokoh
pencegahan paham radikalisme yang masif. masyarakat dan unsur masyarakat yang
berkompeten di lingkup masyarakat.
PENUTUP
c. Pelaksanaan kegiatan Binpotmar dalam
Penarikan kesimpulan dari pembahasan
komponen keluarga besar TNI telah berjalan
yang sudah dijelaskan sebelumnya memuat
dengan baik. Kegiatan pembinaan tersebut
beberapa alternatif dan rekomendasi untuk
berupa anjangsana, diskusi dan silaturrahmi
dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak
kepada keluarga besar TNI yang
terkait.
veteran/masih aktif. Dispotmar merupakan
a. Pelaksanaan kegiatan Binpotmar oleh
bagian dari TNI, oleh karena itu tali
Dispotmar bersama komponen pemerintah
persaudaraan kepada komponen keluarga
(DKP Sumbar), meliputi beberapa aktifitas
besar TNI sedapat mungkin terus terjalin.
kemaritiman yang didalamnya berkaitan
Melalui komponen ini, tugas pembinaan
dengan aktifitas sehari-hari kehidupan
potensi maritim akan semakin mudah
masyarakat provinsi Sumatera Barat.
tercapai, karena komponen tersebut,
Kegiatan pembinaan tersebut saat ini, masih
tersebar di wilayah kerja pantai barat
terbilang sebatas kegiatan normatif, begitu
Sumatera dan selalu
juga halnya program dari DKP provinsi
berdampingan/membaur didalam
Sumbar bersama Dispotmar. Pelaksanakan
lingkungan masyarakat.
kegiatan silaturrahmi dan diskusi tentang
permasalahan yang ada di masyarakat telah Tulisan diatas memunculkan suatu novelty,
berjalan, akan tetapi secara faktual berupa sinergitas dan integritas antara
dilapangan masih kurang optimal. komponen yang bersifat terpadu dan terarah
b. Pelaksanaan kegiatan Binpotmar oleh dengan menciptakan kata sepemahaman serta
Dispotmar kepada komponen masyarakat kesepakatan dalam melaksanakan kegiatan

Peran Kegiatan Potensi …..│Muhammad Hultria Guchy│39


pembinaan potensi maritime dengan membuat Universitas Bandar Lampung (UBL)
Press.
suatu buku petunjuk (Bujuk) kesepahaman
Checkland, P., & Poulter, J. (2006). Learning
strategi dalam mencegah paham radikalisme, for action: a short definitive account of
dalam hal ini Dispotmar di wilayah pantai barat soft systems methodology and its use
for practitioner, teachers, and students
Sumatera sebagai ujung tombaknya. (Vol. 26).
Chichester: Wiley. Turmudi, E. (2005) Islam
Referensi
dan Radikalisme, Jakarta: LIPI Press.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif Undang-undang Dasar Negara Republik
(edisi revisi), (Bandung: PT. Remaja Indonesia Tahun 1945.
Rosda Karya, 2012), hlm. 6.
Buku Doktrin Pemberdayaan Wilayah Liliweri, A. (2016) Konfigurasi Dasar
Pertahanan Laut (2018) Teoriteori Komunikasi Antarbudaya,
Bandung: Nusa Media.
Barusman, M. Yusuf S. (2017) Soft System
Methodology (SSM): Solusi untuk
Kompleksitas Manajemen, Lampung:

40│Jurnal Maritim Indonesia│April 2021, Volume 9 Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai