Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN STRUKTUR GAJI

Penyusun :

Kelompok 8

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020

1
KEPUTUSAN STRUKTUR GAJI

(Sebagai tugas pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia)

Nama anggota kelompok :

1. Lusyana Anastasya Putri 2001071009

2. Safira Fatkan Zunaida 2001071035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020

2
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,
hidayah, dan taufik hingga kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
waktu. Makalah dengan judul “KEPUTUSAN STRUKTUR GAJI ” dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas yang di berikan pada mata kuliah Manajemen Sumberdaya Manusia FEB
Universitas Lampung. Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensi
pembaca dalam mencari ilmu mengenai pembelajaran tentang KEPUTUSAN STRUKTUR GAJI

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang ada di makalaah ini, namun penulis
berharap bahwa makalah yang jauh dari kata sempurna ini semoga menjadi berkah bagi kita
semua yang membaca. Oleh karena itu, kami sebagai penulis ingin meminta kepada para
pembaca jika menemukan kesalahan atau memiliki tambahan yang dapat bermanfaat bagi kita
semua agar di tambahkan dan di perbaiki.

BandarLampung, 5 Juni 2021

Penulis

3
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................2
2.1. Definisi Gaji .........................................................................................................................................3
2.2. Peranan, Fungsi dan Tujuan Gaji .................................................................................................3
2.3. Penggajian Pegawai Negeri Sipil....................................................................................................4
2.4. Tunjangan........................................................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................11

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

            Sistem penggajian dapat digolongkan dalam dua sistem, yaitu sistem skala tunggal dan
sistem skala ganda. Sistem skala tunggal adalah system penggajian yang memberikan gaji yang
sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang memperhatikan sifat
pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya. Sistem skala ganda adalah
sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja didasarkan pada pangkat, tetapi
juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya
tanggung jawab pekerjaannya. Selain kedua sistem penggajian tersebut dikenal juga sistem
penggajian ketiga yang disebut sistem skala gabungan, yang merupakan perpaduan antara sistem
skala tunggal dan sistem skala ganda. Dalam sistem skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama
bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, di samping itu diberikan tunjangan kepada Pegawai
Negeri yang memikul tanggung jawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan
pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara
terus-menerus.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
  Apa Definisi Gaji?
  Bagaimana manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji?
  Bagaimana Prosedur Penggajian Pegawai negeri sipil?
  Mengapa ada Tunjangan?

1.3. Maksud dan Tujuan


  Menjelaskan definisi gaji
  Memahami manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji
  Menjabarkan Prosedur  Penggajian Pegawai Negeri Sipil
  Menjelaskan alasan adanya tunjangan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Gaji

Menurut Pasal 7 UU 8/74 jo. Pasal 7 UU 43/99,   “Setiap Pegawai Negeri berhak


memperoleh gaji yg layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.” Gaji adalah balas
jasa atau penghargaan atas  prestasi kerja, yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama
keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan kegiatannya untuk
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu
perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hasibuan (2002) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada
karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti” (p. 118). Pendapat lain dikemukakan oleh
Handoko (1993), “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas
jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu
yang akan datang” (p. 218). Selain pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada pernyataan lainnya
mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk
bekerja lebih giat. Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu:
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,
meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi
kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan
yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.

6
2.2. Peranan, Fungsi dan Tujuan Gaji

Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu            :
a)      Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager
            Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam
menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu
perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula
dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari
tenaga kerja.

b)      Aspek penerima kerja


            Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam
berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan
untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan
kesetiaan karyawan.

            Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia
dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu
(p. 164)  :

1.      Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.


2.      Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3.      Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain:


a)      Ikatan kerja sama
            Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha
atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

7
b)      Kepuasan kerja
            Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status
sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c)      Pengadaan efektif
            Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
d)     Motivasi
            Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
e)      Stabilitas karyawan
            Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
f)       Disiplin
            Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.
Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

g)      Pengaruh serikat buruh


            Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h)      Pengaruh pemerintah
            Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji
minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.3. Penggajian Pegawai Negeri Sipil


A.    Sistem Penggajian
            Pada dasarnya terdapat dua sistem penggajian, yaitu sistem skala tunggal dan sistem
skala ganda.
1)      Sistem skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji sama kepada pegawai
yang berpangkat sama dengan tidak  atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan
dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.

8
2)      Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja
didasarkan pada pangkat tetapi juga berdasarkan sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja
yang dicapai, dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
3)      UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan skala
ganda, yaitu: pegawai  yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama, disamping itu
diberikan tunjangan kepada pegawai  yang melaksanakan pekerjaan yang sifatnya memer lukan
pemusatan perhatian & pengerahan tenaga.
Gaji pegawai negeri sipil

 Ketentuan mengenai gaji untuk pegawai negeri sipil diatur oleh peraturan pemerintah. Antara
lain sebagai berikut :
  PP No.7/ Tahun 1977 :
         Gaji Pokok antara Rp.12rb – Rp.120rb  (1:10)
  PP No.15/ Tahun 1985 :
         Gaji Pokok antara Rp.33.200-Rp.265.600 (1:8)
  PP PP No.15/ Tahun 1993 :
         Gaji Pokok antara Rp.78rb – Rp.537.600 (1:7)
  PP No.6/ Tahun 1997 : 
         Perbandingan gaji pokok terendah dan tertinggi adalah  1 : 6
  PP No.6/ Tahun 2000 : 
         Perbandingan Gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 4

C.    Gaji pokok
1)      Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat diberikan gaji pokok
berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu sebagai tersebut dalam Peraturan
pemerintah no. 15 tahun 1993
2)      Gaji pokok untuk calon pegawai negeri sipil adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
gaji pokok yang diperuntukan untuk pegawai negeri sipil.
3)      Apabila calon pegawai negeri sipil tersebut telah mempunyai masa kerja sebelumnya yang dapat
diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, diberikan gaji pokok yang segaris dengan
pengalaman kerjanya yang diakui sebagai masa kerja golongan

9
4)      Pemberian gaji pokok tersebut diatas setingginya berdasarkan gaji pokok maksimum dalam
golongan ruang yang bersangkutan dikurangi 2 (dua) kali kenaikan gaji berkala yang terakhir
dalam golongan ruang tersebut
5)      Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat yang lebih tinggi dari pangkat
yang lebih lama, diberikan gaji pokok yang baru berdasarkan pangkat yang baru yang segaris
dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.
6)      Kepada pegawai negeri sipil yang diturunkan pangkatnya kedalam suatu pangkat yang lebih
rendah dari pangkat semula, diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat baru yang segaris dengan
gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.
7)      Kepada pengsiunan pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawai bulanan disamping
pension diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa kerja golongan yang dimiliki pada
saat dia pension

8)      Masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok bagi calon pegawai negeri
sipil adalah :
a.       masa selama menjadi pegawai negeri sipil kecuali masa selama cuti diluar
tanggungan negara.
b.      masa selama menjadi pejabat negara.
c.       masa selama menjalankan tugas pemerintahan.
d.      masa selama menjalankan kewajiban untuk membela negara.
e.       masa selama menjalankan wajib kerja
f.       masa selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik negara
g.      masa kerja sebagai pegawai/karyawan badan hukum diluar badan-badan hukum
pemerintah
            Standar minimal penghasilah yang harus diterima PNS
       Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan. 
       Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan 
       Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “span of
control” terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional
merupakan jabatan atas keahlian seorang PNS.  

10
D.    Pola Dasar Penghitungan Gaji PNS
            Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji PNS berdasarkan hidup layak
walaupun besarnya gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR Sistem penggajian saat
ini secara implisit menganut kriteria produktivitas, karena pada hakekatnya gaji adalah sebagai
balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang. 
Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran masih sangat dominan
dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia. 

  Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya mencerminkan 5 (lima) hal pokok,
yaitu :
1.      Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas
2.      Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja
3.      Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan negara dan penampilan individu
PNS
4.      Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang permanen
5.      Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.
                        Standar minimal penghasilan yang harus diterima PNS :
 Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan. 

 Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan 

 Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “span of control” terhadap


lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional merupakan jabatan atas keahlian
seorang PNS. 
E.     Kenaikan gaji
            Kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa (pasal 11 peraturan pemerintah no. 7
tahun 1977)
1)      Kepada pegawai negeri sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi
syarat-syarat :
a)        Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji
berkala.
b)        Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya
“cukup”

11
2)      Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud diatasa dilakukan dengan
surat pemberitahuan oleh kepala kantor / satuan organisasi yang bersangkutan atas
nama jabatan yang berwenang.
3)      Pemberitahuan kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud dalam point 2.
Diterbitkan 2 (dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku
4)      Apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam point b nomor 1, maka kenaikan gaji berkala ditunda
paling lama untuk waktu satu tahun.
5)      Apabila sehabis waktu penundaan sebagaimana dimaksud diatas, pegawai negeri
sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat, maka kenaikan gaji berkala ditunda
lagi tiap kali paling lama untuk 1 (satu) tahun.
6)      Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan maka kenaikan gaji berkala tersebut
diberikan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.
7)      Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang
berwenang.
8)      Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala
berikutnya.
9)      Kepada pegawai negeri sipil menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
menunjukan nilai dalam “amat baik” sehingga ia patut dijadikan teladan, dapat
diberikan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan dengan memajukan saat
kenaikan gaji berkala yang akan datang dan saat-saat gaji berkala selanjutnya dalam
pangkat yang dijabatnya pada saat pemberian kenaikan gaji istimewa.
10)  Pemberian kenaikan gaji istimewa sebagaimana dimaksud diatas, dilakukan oleh
menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan[1]

12
2.4. Tunjangan

1)      Dalam gaji pokok kepada Pegawai Negeri Sipil, dapat diberikan tunjangan keluarga, tunjangan
jabatan, tunjangan pangan dan tunjangan lain-lain
2)      Tunjangan keluarga terdri dari tunjangan istri dan anak
3)      Tunjangan jabatan terdiri dari tunjangan jabatan structural dan tunjangan fungsional
4)      Tunjangan pangan diatur oleh Menteri keuangan setelah mendengar pertimbangan kepala
BAKN
5)      Dalam hal-hal tertentu apabila ada alasan yang kuat kepada Pegawai Negeri Sipil dapat
diberikan tunjangan lain yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Keppres
6)      Pegawai Bulanan disamping pension yang menduduki jabatan structural atau fungsional diberi
tujangan jabatan dan tunjangan lain yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan.

13
BAB III
PENUTUP

            3.1. Kesimpulan
•       Sistem penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama
diberikan gaji yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan
pekerjaan tertentu yang sifatnya terus menerus.
•       Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
•       UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji
yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
•       Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam
penentuan penghasilan Pegawai Negeri Sipil.
•       Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
•       Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD

Daftar Pustaka

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-tujuan.html
http://sumartiningsih01.blogspot.com/2012/03/sistem-penggajian-pns.html
http://www.sdm.depkeu.go.id/manajemen.cfm?id=2
LAN RI. 1997. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta. Toko Gunung Agung.

14

Anda mungkin juga menyukai