Menentukan Diagnosa Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
Menentukan Diagnosa Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
PASIEN HIPERTENSI
Khairun Nisa
191101083
Email : K.khairunnisa1311@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan gangguan sistem perdarahan darah yang menyebabkan tekanan darah
naik diatas nilai normal (melebihi 140/90 mmHg). Hipertensi merupakan penyebab utama
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Tingkat keparahan hipertensi akan mempengaruhi
pemilihan terapi antihipertensi. gejala yang lazim menyertai hipertensi adalah nyeri kepala,
kelelahan. Penyebab terjadinya hipertensi terdiri dari faktor yang dapat di modifikasi (diet,
obesitas, merokok dan penyakit DM), dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi (usia, ras,
jenis kelamin dan genetik). laki-laki dianggap lebih rentan mengalami hipertensi
dibandingkan perempuan. Hal ini dikarenakan gaya hidup yang lebih buruk dan tingkat stres
yang lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan.
Kata Kunci: Hipertensi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, asuhan keperawatan,
pengobatan.
ABSTRACT
Hypertension is a blood bleeding system disorder that causes blood pressure to rise above
normal values (exceeding 140/90 mmHg). Hypertension is a major cause of heart failure,
stroke and kidney failure. The severity of hypertension will influence the choice of
antihypertensive therapy. the usual symptoms accompanying hypertension are headache,
fatigue. The causes of hypertension consist of modifiable factors (diet, obesity, smoking and
DM), and non-modifiable factors (age, race, sex and genetics). men are considered more
prone to developing hypertension than women. This is due to poorer lifestyles and greater
stress levels in men than women.
Keywords: Hypertension, clinical manifestations, investigations, nursing care, medication.
LATAR BELAKANG
Istilah hipertensi diambil dari bahasa Hypertension akhirnya menjadi istilah
Inggris hypertension yang berasal dari kedokteran yang populer untuk menyebut
bahasa Latin “hyper” dan “tension. penyakit tekanan darah tinggi.
“Hyper” berarti super atau luar biasa dan
“tension” berarti tekanan atau tegangan.
Definisi atau pengertian hipertensi menegakkan diagnosa keperawatan.
banyak dikemukakan oleh para ahli: Penyakit hipertensi ini sering tidak
menampakan gejala. Institut Nasional
1)WHO mengemukakan bahwa hipertensi
Jantung, Paru dan Darah memperkirakan
terjadi bila tekanan darah diatas 160 /95
separuh orang yang menderita hipertensi
persisiten atau terus menerus sehin gga
tidak sadar akan kondisinya.5
melebihi batas normal dimana tekanan
sistolik diatas 140mmHg dan tekanan WHO(World Health Organization)
distolik diatas 90 mmHg.1 Hipertensi pada tahun 2008 memperkirakan bahwa
merupakan gangguan sistem perdarahan hipertensi menyebabkan 7,5juta kematian
darah yang menyebabkan tekanan darah sedangkan tahun 2013 penyakit
naik diatas nilai normal (melebihi 140/90 kardiovaskuler seperti hipertensi telah
mmHg). Penyakit ini sering disebut silent menyebabkan 17 juta kematian tiap tahun,
killer karena si penderita tidak merasakan Peringkat tertinggi hipertensi adalah
gejalanya selama bertahun tahun. Pada Afrika 46% baik itu pria maupun
dasarnya hipertensi bersifat cenderung wanita.Prevalensi terendah menurut WHO
tidak stabil dan sulit dikontrol baik dengan diwilayah Amerika sekitar 35% baik itu
tindakan pengobatan maupun dengan pria maupun wanita. Pria lebih tinggi
berbagai tindakan medis lainnya. Jika dibandingkan wanita (39% untuk pria dan
kondisi ini tidak terkontrol maka dapat 32% untuk wanita).Tekanan darah tinggi
mengakibatkan terjadinya gagal ginjal, masih merupakan tantangan besar
jantung, stroke (Triyanto 2014).Penyebab Indonesia. Hipertensi merupakan masalah
terjadinya hipertensi terdiri dari faktor kesehatan yang besar dengan prevalensi
yang dapat di modifikasi (diet, obesitas, hipertensi di Indonesia yang didapat
merokok dan penyakit DM), dan faktor melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun
yang tidak dapat dimodifikasi (usia, ras, sebesar 25,8 %, tertinggi di Bangka
jenis kelamin dan genetik). Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan
Selatan (30,8%), Kalimantan Timur
Hipertensi merupakan penyebab
(29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).
utama gagal jantung, stroke, dan gagal
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang
ginjal. Untuk itu penyakit hipertensi ini
didapat melalui kuesioner terdiagnosis
diperlukan penanganan yang sangat detail
tenaga kesehatan sebesar 9,5%,
dan akurat berdasarkan hasil dari
yangterdiagnosis tenaga kesehatan atau
pengkajian dan wawancara yang akan
dilakukan kepada pasien untuk
sedang minum obat sebesar 9,4 % yang dapat menyebabkan stroke dan
(Trihono 2013, h. 88). penyakit jantung iskemik sekitar 54% dan
47%. Hipertensi yang mengakibatkan
Prevalensi penderita hipertensi tiap
penyakit penyerta dan komplikasi dapat
tahun mengalami peningkatan disebabkan
meningkatkan mortalitas dan morbiditas
karena meningkatnya usia harapan hidup.
sehingga menyebabkan masalah di bidang
Berdasarkan penelitian yang banyak
kesehatan (Setiati S, dkk, 2014).
dilakukan, didapatkan masih banyak
penderita hipertensi yang belum
memperoleh pengobatan. Salah satu faktor
resiko terbesar terjadinya penyakit
hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler
METODE PENELITIAN
Penulisan ini menggunakan metode keperawatan pada pasien hipertensi.
literature review dengan pendekatan Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk
jurnal yang relevan dan akurat serta memperluas wawasan terkait hipertensi
berfokus pada pelaksanaan diagnosa
Hasil
Berdasarkan hasil pencarian literatur di 3. Potensial perubahan perfusi jaringan:
dapatkan diagnosa keperawatan yang serebral, ginjal, jantung berhubungan
muncul pada pasien/klien dengan dengan gangguan sirkulasi.
hipertensi sebagai berikut:
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah dengan kurangnya informasi tentang
jantung berhubungan dengan proses penyakit dan perawatan diri.
vasokonstriksi, iskemia miokard,
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
peningkatan afterload, dan hipertropi
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
ventricular.
adekuat, keyakinan budaya, dan pola
2. Nyeri (sakit kepala) berhubungan hidup monoton.
dengan peningkatan tekanan vaskuler
6. Inefektif koping individu berhubungan
serebral.
dengan mekanisme koping tidak efektif,
harapan yang tidak terpenuhi, dan persepsi
tidak realistik.
PEMBAHASAN
MANIFESTASI KLINIS
Pada hipertensi tanda dan gejala dibedakan
menjadi:
1) Tidak Bergejala: ini menjadi gejala yang terlazim pula pada
kebanyakan pasien yang mencari
maksudnya tidak ada gejala spesifik yang
pertolongan medis. Menurut Rokhlaeni
dapat dihubungkan dengan peningkatan
(2001), manifestasi klinis pasien hipertensi
tekanan darah, selain penentuan tekanan
diantaranya: mengeluh sakit kepala,
arteri oleh dokter yang memeriksa, jika
pusing, lemas, kelelahan, gelisah, mual
kelainan arteri tidak diukur, maka
dan muntah, epistaksis, kesadaran
hipertensi arterial tidak akan pernah
menurun. Gejala lainnya yang sering
terdiagnosa.
ditemukan: marah, telinga berdengung,
2) Gejala yang lazim: rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata
berkunang-kunang.
gejala yang lazim menyertai hipertensi
adalah nyeri kepala, kelelahan. Namun hal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Laboratorium; Hb/Ht: 2) CT Scan: mengkaji adanya tumor
untuk mengkaji hubungan dari sel-sel cerebral, encelopati.
terhadap volume cairan(viskositas) dan
3) EKG: dapat menunjukan pola regangan,
dapat mengindikasikan faktor resiko
di mana luas, peninggian gelombang P
seperti: hipokoagulabilitas, anemia. BUN/
kreatinin: memberikan informasi tentang adalah salah satu tanda dini penyakit
perfusi/fungsi ginjal. Glukosa: jantung hipertensi.
Hiperglikemi (DM adalah pencetus
4) IU: mengidentifikasikan penyebab
hipertensi) dapatdiakibatkan oleh
hipertensi seperti: batu ginjal, perbaikan
pengeluaran kadar ketokolamin. Urinalisa:
ginjal.
darah, protein, glukosa, mengisyaratkan
disfungsi ginjal dan ada DM. 5) Poto dada: menunjukkan destruksi
kalsifikasi pada area katup, pembesaran
jantung (Sobel, et al, 1999).
:
.
ASUHAN KEPERAWATAN
Referensi :
Harefa,Jelita,Iman,Erta. (2019)
Evadewi,Rani,Kenny,Putu,dkk. PelaksanaanDiagnosa Keperawatan
(2013).Kepatuhan Mengonsumsi pada Pasien Hipertensi di Rumah
Obat Pasien Hipertensi Di Sakit.
Denpasar Ditinjau Dari
rumah sakit royal prima
medan. Jurnal pengabdian kepada
Ibrahim. Asuhan Keperawatan Pada masyarakat, 23(2), 300-304.
Lansia Dengan Hipertensi. .Idea
Nursing Journal.PSIK-FK
Universitas Syiah Kuala.2(1):60-
69. Simamora, R. H. (2019). Socialization of
Information Technology
Utilization and Knowledge of
Information System Effectiveness
Nurhaedah.(2018). Studi Kasus Pada at Hospital Nurses in Medan, North
Keluarga Ny.’S’ Dengan Sumatra. Editorial Preface From
Hipertensi Dikelurahan Barombong the Desk of Managing
Kecamatan Tamalate Kota Editor…, 10(9)
Makassar. Jurnal Akper Yapenas
21 Maros:1366-1374.
Sumadi,Amelia,Rifki.dkk.
(2020).Pemanfaatan Teknik
Novian, Arista.(2013).Kepatuhan Diit Relaksasi Massase Punggung
Pasien Hipertensi. .Jurnal Dalam Penurunan Nyeri Pada
Kesehatan Masyarakat. 9(1):100- Asuhan Keperawatan Pasien
105. Hipertensi Utilization Of Back
Massase Relaxation Technique In
Reduction Of Pain In Nursing
Primasari1,Yunita,Putu.dkk. Patients For Hypertension
(2013).Gambaran Deskriptif Pola Patients.Journal On Medical
Penatalaksanaan Hipertensi di Science.7(1).:32-38
Instalasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng Tahun 2013.. Jurnal Tandililing,Senfri.dkk.(2017).Profil
Farmakologi Fakultas Kedokteran Penggunaan Obat Pasien
Universitas Udayana.1-9 Hipertensi Esensialdi Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
Daerah I Lageligo Kabupaten
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., Luwu Timur Periode Januari-
& Siahaan, J. (2017). Penguatan Desember Tahun 2014.Journal of
kinerja perawat dalam pemberian Pharmacy, Universitas Tadulako,
asuhan keperawatan melalui Palu.
pelatihan ronde keperawatan di 3 (1) : 49 - 56