Anda di halaman 1dari 2

Nama:Nur Aisyah Endari

Nim   :1601196
Teknik perminyakan c 2016

1.Compressive strength suatu meterial adalah kemampuan material itu untuk mempertahan
keutuhannya  di bawah tekanan. Artinya berapa besar tekanan yang dapat diterima oleh
material itu sebelum ia hancur sehinga tidak dapat digunakan lagi sebagaimana yang
diperuntukkannya. Tekanan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material sebelum
kehancurannya disebut compressive strength dari material tersebut.  
Kebanyakan  material , terutama yang bersifat rapuh, seperti concrete, kaca, ceramic, dan
lainnya, akan hancur bila dibebani dengan tekanan mencapai limit compressive strength, 
tetapi ada juga yang hanya berubah bentuk secara  permanen, yaitu tidak kembali ke bentuk
asalnya  terutama material-material yang bersifat kenyal seperti logam dan plastik.
Jadi untuk material yang rapuh,  compressive strengthnya dapat  didefinisikan sebagai suatu
nilai tekanan dimana pada tekanan tersebut material yang besangkutan akan hancur
sepernuhnya. Sedangkan untuk material yang kenyal , compressive strength didefinisikan
sebagi suatu  nilai tekanan di mana  pada tekanan tersebut,  nilai strain  yang diizin telah
tercapai.
Ada berbagai unit compressive stength yang biasa digunakan, tetapi yang paling sering kita
jumpai adalah psi, kgf/cm2, Pa . Kita dapat saling mengconversikan unit yang satu denga unit
yang lainnya seperti berikut ini
1 psi=0.0703 kgf/cm2= 6894.7573 Pa.
1 kgf/cm2=14.22psi=98,076 Pa
Berdasarkan referensi ini kita dapat mengubah unit psi ke  unit kgf/cm2 atau ke Pa dengan
mudah.
Contoh:                25kpsi = 25,000 psi= 25,000 x 0.0703 kgf/cm2=1,757.50 kgf/cm2
                            25 kpsi= 25,000 psi=25,000 x 6894.7573 Pa=172.37 MPa (Mega Pascal)
2.Rock Drillability yaitu Kecepatan penetrasi dari mata bor ke dalam batuan. Rock
drillability adalah fungsi dari beberapa sifat batuan, seperti: komposisi mineral, tekstur,
ukuran butiran, derajat pelapukan dan lain sebagainya.

3.Hardness(rock) 
Skala Mohs kekerasan mineral mencirikan ketahanan awal berbagai mineral melalui
kemampuan bahan yang lebih keras untuk menggores bahan yang lebih lembut. Ini
diciptakan pada tahun 1812 oleh ahli mineral Jerman Friedrich Mohs dan merupakan salah
satu dari beberapa definisi kekerasan dalam sains material. Mohs mendasarkan skala pada
sepuluh mineral yang semuanya tersedia. Sebagai zat alami yang paling dikenal secara alami,
berlian berada di puncak skala. Kekerasan bahan diukur terhadap skala dengan menemukan
bahan yang paling sulit sehingga bahan yang diberikan dapat tergores, dan / atau bahan
terlembut yang dapat menggores bahan yang diberikan. Misalnya, jika beberapa bahan
digores oleh apatit tapi tidak oleh fluorit, kekerasannya pada skala Mohs adalah 4,5. Skala
Mohs adalah skala ordinal murni. Misalnya korundum (9) dua kali lebih keras dari pada topaz
(8), tapi intan (10) hampir empat kali lebih keras dari korundum. Tabel di bawah
menunjukkan perbandingan dengan kekerasan absolut yang diukur dengan sclerometer.

Anda mungkin juga menyukai